My Superhero - Bab 733 Sandra Qin Menghilang

Akhrinya, Ryan Zhou juga tertidur dalam dekapan Chris Zhou, Chris Zhou memeluk Maxi di satu tangan dan tangan satu lagi mengelilingi Ryan Zhou.

Aku takut dia terlalu lelah dan berbisik, "Letakkan mereka di atas tempat tidur."

Chris Zhou tidak menolak kali ini. Dia memindahkan Maxi terlebih dahulu, kemudian ia menggenong Ryan Zhou dan menempatkannya berdampingan dengan Maxi, kemudian dengan lembut menyelimuti mereka.

Aku tetap berdiri di bawah cahaya dan mengawasinya dengan tenang, tidak membantu dan bergerak sama sekali, hanya terus menatapnya dengan lurus.

Dia menegakkan tubuh dan menatapku, matanya terlihat muram.

Aku berkata dengan lembut, "Apakah kamu ... sudah akan pergi?"

Dia melihat jam tangannya dan berkata, "Masih ada sepuluh menit sebelum jam dua belas."

Apa hanya tersisa sepuluh menit?

Mau tak mau aku merasa kecewa, tetapi memikirkan kedatangannya ke rumah malam ini sebenarnya adalah sebuah kejutan. Dua jam ini bisa dikatakan sangat bergarga, jadi aku tidak menunjukkan rasa kecewaku.

Chris Zhou tiba-tiba melangkah dan berjalan ke arahku.

Cahaya lampu menyinarinya, membuatnya tampak lebih kuat dan berkharisma, wajahnya yang tampan tampak semakin tajam di bawah sinar cahaya.

Jantungku berdegup kencang, aku menatapnya tanpa berkedip, nyaris lupa untuk bernapas.

Dia berhenti di depanku dan mengulurkan tangannya untuk menyentuh rambutku, ia berkata: "Nantinya aku akan menghubungimu setiap hari, kamu ... ingatlah untuk menjawab teleponku dan membaca pesanku ..."

Aku teringat, dulu saat ia tidak di sisiku, dia akan selalu menghubungiku tepat waktu ... Aku tersenyum dan mengiyakannya.

Tangannya turun dari rambutku dan akhirnya jatuh di lenganku.

Tapi dia tidak menyentuhku, tangannya hanya berada di sampingku, sentuhan hangat berpindah dari punggung jari ke dalam hatiku ... Ini memberiku sebuah perasaan yang ambigu dan membingungkan.

Detak jantungku meningkat secara spontan.

Sudut bibirnya terangkat dengan lembut, ia menatapku sejenak, tiba-tiba meraih tanganku dan berkata, "Apakah kita ... sangat intim sebelumnya?"

Aku sedikit kaget, dan langsung ingat bahwa dia dulu sangat suka memelukku, terutama ketika sedang berada di tempat tidur, dia akan memeluk pinggangku erat-erat ... Aku teringat dengan gumaman suara di tempat tidur, keningnya meneteskan keringat ... tidak tahu mengapa, semua gambaran yang ada di pikiranku... kenapa bisa memikirkan hal seperti ini......

Ini membuatku merasa sangat panas, aku tidak berani menatapnya.

Aku hanya bisa diam-diam mengutuk diriku sendiri.

Jelas-jelas ia hanya menyebutkan kata intim, dan aku... aku langsung mengingat banyak hal ... ini sangat memalukan.

Dia sangatlah pintar, aku rasa dia sudah bisa menebak apa yang aku pikirkan ...

Ini membuatku merasa semakin canggung.

Aku ingin menutupi wajahku sehingga dia tidak bisa melihat wajahku yang memanas ini, tapi ia masih memegang tanganku, aku pun tidak bisa menutupi diriku sama sekali.

Dia tiba-tiba tertawa rendah dan berkata perlahan, "Aku tahu, pasti sangat intim, kan?"

Aku merasa semakin malu, kepalaku rasanya akan segera jatuh ke dadaku.

Tawanya yang serak dan rendah terdengar di atas kepalaku, detik berikutnya, dia tiba-tiba mengangkat wajahku.

Aku terpaksa menatap langsung matanya.

Suaranya terdengar begitu lembut: "Tunggulah aku, aku akan mengingat semua ingatan di antara kita ... Kita akan tetap intim seperti dulu... dan kamu akan selalu menjadi istriku."

Siapa yang bisa menolak cinta seperti ini, apalagi pria di depannya sangat tampan, mata yang dalam seolah bisa menenggelamkan siapa saja.

Aku mengangguk dan berkata, "Ya... aku percaya padamu."

Senyum di bibirnya terlihat semakin dalam, ia menyentuh wajahku kemudian perlahan mendekatiku.

Aku pikir, sepertinya dia berniat untuk menciumku?

Jelas kami adalah suami dan istri dan telah melakukan segalanya, tapi tindakannya sekarang membuat hatiku bergetar, seolah-olah wanita yang baru saja jatuh cinta.

Aku menutup mataku perlahan.

Ciumannya jatuh di dahiku, ia berkata dengan suara serak, "Baiklah, aku harus pergi sekarang."

Aku tertegun, tidak tahu kenapa, aku merasakan sedikit penyesalan dalam hatiku.

Aku pikir dia akan mencium bibirku, tapi ternyata ia hanya mencium keningku ...

Akan tetapi ini juga suatu hal normal. Dia menderita amnesia, dia tentu merasa asing denganku. Kalau pun kami memulai semuanya dari awal, dia tidak tampak tiba-tiba, tapi menunjukkan kedekatannya denganku.

Jadi, ini sudah lebih dari cukup.

Aku tidak bisa menahan tawa kemudian menatapnya dan berkata, "Kalau begitu aku akan mengantarmu turun ke bawah."

Dia sedikit mengangguk.

Kami berjalan ke arah pintu bersama, saat ini dia telah melepaskanku, tetapi ketika dia membuka pintu, aku langsung menahan tangannya.

Dia tampak sedikit terkejut dan menghentikan langkah kakinya kemudian menatapku.

Aku berjinjit dan mencium wajahnya, lalu tersenyum dan berkata: "Pergilah."

Bagaimanapun, dia adalah suamiku, dan tidak salah bagiku untuk mencium suamiku sendiri, jadi aku melawan rasa malu ku dan menatapnya dengan lurus.

Dia terkekeh, membelai rambutku, dan membuka pintu.

Hanya ada beberapa lampu redup di aula. Kakek Zhou dan Kakak Zhou pertama kedua telah tertidur, sekeliling terasa sangat sunyi..

Aku menemaninya ke pintu masuk teras dan mengantarkannya ke halaman.

Mobil itu milik keluarga Zhou dan ada banyak pengawal, kali ini mereka semua akan mengikutinya kembali ke perbatasan Xinan.

Sayang sekali Anin dan Andy belum kembali. Aku akan menunggu mereka kembali, dan segera mengirim mereka untuk berada di samping Chris Zhou.

Pengawal membukakan pintu untuk Chris Zhou. Chris Zhou menatapku dan berkata, "Malam cukup dingin, segeralah kembali ke dalam kamar."

Aku mengeratkan piyamaku dan berkata, "Tidak, aku akan menunggumu pergi baru aku kembali ke rumah."

Dia menatapku dalam-dalam dan tidak lagi memaksa.

Tepat sebelum naik ke mobil, ia tiba-tiba meraih tanganku dan mencium bibirku.

Itu adalah ciuman yang sangat lembut. Jika bukan karena napasnya yang bertiup di antara hidung dan bibirku, aku khawatir aku tidak bisa merasakan ciuman itu. Ciuman ini menyiratkan perasaan lembut dan tidak rela.

Aku tersenyum manis padanya.

Dia menyentuh alisku dengan ujung jarinya, lalu menurunkan tatapan matanya dan berbalik ke mobil.

Ketika mobil telah melaju menghilang di gerbang , baru lah aku mengalihkan tatapan mataku.

Aku menatap jam tangan, waktu yang ditampilkan adalah 00.05.

Tiba-tiba aku tertawa.

Jika di perhatikan, Chris Zhou benar-benar seperti Cinderella dalam dongeng. Setelah pukul dua belas malam, ia harus pergi dengan kereta labu.

Namun, dia bukanlah Cinderella, dia adalah pangeran yang kehilangan ingatannya, dan aku adalah putrinya, selalu menunggu di sini hingga ia kembali.

Ada rasa tidak rela yang sangat besar di dalam hatiku.

Untungnya, aku masih bisa mengantarnya besok ... Meskipun aku tidak bisa bertemu dan mengucapkan selamat tinggal padanya, tapi dengan melihatnya dari kejauhan, aku sudah puas.

Jadi aku mengambil langkah cepat dan kembali ke kamar tidur, mencium pipi Ryan Zhou dan Maxi, kemudian tidur.

Aku perlu tidur dengan baik agar aku bisa bangun besok paginya untuk pergi ke bandara.

...

Keesokan paginya, aku mengatakan pada Kakek Zhou dan yang lainnya bahwa aku akan berangkat pergi.

Aku tidak membawa Maxi. Dia masih anak-anak. Ia tidak tahu hal-hal rumit antara aku dan Chris Zhou. Jika dia melihat Chris Zhou, dia pasti akan berteriak memanggilnya dan akan menarik perhatian Sandra Qin.

Untuk berjaga-jaga, aku meninggalkannya di rumah.

Aku tiba di bandara hampir jam sembilan, saat ini sepertinya Chris Zhou sedang memproses boarding pass nya.

Aku berpikir sejenak, kemudian mengiriminya pesan, berkata: [Aku sudah sampai, kamu di mana?]

Tidak ada kabar darinya, aku sedikit gelisah, takut telah melewatkannya.

Setelah sekitar lima menit, dia membalas pesan: [Viona, Sandra Qin menghilang.]

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu