My Superhero - Bab 815 Kami Bisa Terus Tidak Memiliki Ibu

Ibu Zhou tidak bersuara sama sekali.

Walau mukanya tanpa ekspresi, tetap saja tidak tertebak apa yang ada di benaknya.

Chris Zhou juga tak berkata apapun, menunggunya membuka suara dengan sabar.

Setelah lewat sekitar 2 menit, atau mungkin 3 menit, Ibu Zhou akhirnya berkata: “Waktu kakak pertamamu menikah, mereka juga tidak mengundangku pergi…… Bagi kalian, aku ini ibu yang tidak dibutuhkan, maka aku tidak perlu pergi ke sana.”

Jadi, ia menolak untuk menghadiri pesta pernikahan?

Mendengar nada bicaranya, dia sepertinya masih mengingat masalah pernikahan kakak pertama dan kakak ipar setengah tahun lalu yang tak mengundangnya.

Aku tak bisa berkata apapun.

Jika dia waktu itu tidak mendengarkan dorongan keluarga Liu, tidak menyuruh Hellen Hua untuk membunuhku, tidak melukai kakak kedua dengan pisau, mana mungkin kami memasukkannya ke panti jompo?

Waktu itu, aku bahkan beberapa kali bilang akan membawanya kembali ke rumah lama.

Jika bukan karena ia terus menolakku, hanya merindukan keluarga Liu, kami juga tidak akan menjauh darinya.

Hal ini bisa menyalahkan siapa?

Mungkin hingga kini ia tak merasa dirinya bersalah.

Yang lebih parah adalah, kami tak dapat melawannya, karena ia adalah pasien……

Semakin dipikir, aku semakin merasa tak berdaya, awalnya masih berniat membantu kakak pertama menjelaskan, dipikir-pikir lagi, walau sudah dijelaskan, dia juga pasti tetap mengira semua itu salah kakak pertama.

Lagipula ia tidak menyukaiku, semakin aku membantu kakak pertama, mungkin ia akan semakin membenci kakak pertama.

Dulu kakak kedua hanya membantuku berbohong, diapun mampu mengfitnah ketidakbersalahanku dan kakak kedua, jika kali ini aku membantu kakak pertama, ia pasti akan langsung memarahiku.

Oleh karenanya, akupun tetap terdiam.

Mata Chris Zhoupun terlihat tak berdaya.

Dia menatap Ibu Zhou, berkata: “Keadaan setengah tahun lalu sangat berbeda, ibu tahu keluarga Zhou dan keluarga He baru berhenti berperang, saat itu aku juga tidak jelas keberadaannya, tidak menjemputmu pulang, semua demi keamananmu…… Sebenarnya waktu pernikahan kakak pertama itu, juga demi menyenangkan hati kakek……”

Ibu Zhou memotongnya: “Aku tak ingin mendengar alasan, aku hanya tahu kalian bertiga membenciku.”

Nada bicaranya terdengar sedih.

Mungkin dalam hatinya, Chris Zhou tidak menikahi Belinda Ye malah ingin bersamaku merupakan pukulan yang besar baginya.

Kakak pertama dan kakak kedua juga tak sesuai dengan keinginannya, seperti kakak pertama dan kakak kedua mengirim keluarga Liu ke luar negeri, ia juga pasti sangat marah.

Namun masalahnya, dia sebagai ibu, kenapa harus bertentangan dengan anak-anaknya, kenapa tidak memikirikan dari sisi anaknya?

Sejujurnya, aku juga tak pernah berbuat salah padanya, kenapa ia malah tak menyukaiku?

Jika mau berbicara tentang keluarga dan kelahiran, keluarga Liu membunuh Ayah Zhou, aku rasa keluarga Liu tak pantas untuk keluarga Zhou.

Namun kakek Zhou juga tak membencinya, juga tak memarahinya, malah menyuruh Chris Zhou tiga bersaudara untuk berbakti padanya.

Saat ini kulihat mukanya seperti sudah memutuskan untuk tidak menghadiri pernikahan kakak kedua.

Walaupun hari ini aku dan Chris Zhou datang memohon padanya, dia juga tak akan setuju.

Dia sedang menyalahkan Zhou tiga bersaudara yang tak meletakkannya pada posisi pertama, tidak menurut seutuhnya padanya.

Setelah Chris Zhou mendengarnya, ia dengan tenang dan datar berkata: “Tidak sampai membenci, tapi ibu juga harusnya tahu sikap kami bertiga. Ayah dibunuh oleh Simon He dan Franky Zhou, keluarga Liu juga merupakan salah satu pembunuh, kami tak berbuat apapun pada keluarga Liu karena memandangmu. Akan tetapi jika ibu terus melindungi keluarga Liu, bahkan tak peduli pada kami bertiga, maka mohon maaf. Kami bertiga juga tidak bisa berbuat apa-apa. Sampai saat itu, jangan salahkan kami tak berperasaan, dalam hati kami, ayah adalah yang terpenting.”

Perkataan ini sedikit berat, Ibu Zhou seakan tak ingin menjawabnya, hanya menatapnya dengan tajam.

Chris Zhou tersenyum dingin dan berkata: “ Aku ingat saat ayah meninggal, aku dan kakak kedua baru umur berapa, kakak pertama juga tak sampai 10 tahun…… Keluarga Liu membunuh ayahku, juga menculikmu, kami kehilangan ayah, juga ibu…… Kenapa kamu tidak berpikir, kami tumbuh besar seperti anak yatim piatu, sudah merasakan berapa banyak asam garam? Apakah kamu pikir kami tidak bisa merasa sedih?”

Akhirnya ia mengungkapkan semua kekesalan itu.

Aku terpaku sejenak.

Biasanya ia adalah orang yang menyimpan semuanya di dalam diri, baik tante Zhou ataupun Ibu Zhou berkali-kali memaksanya namun ia tetap tidak mengeluh juga tidak banyak berucap.

Kali ini sepertinya benar-benar sedih karena Ibu Zhou, sehingga baru bisa mengeluarkan perkataan di dalam hatinya.

Aku menatap Ibu Zhou.

Seluruh badannya gemetaran, mata memerah, seperti sudah mau mulai kumat.

Aku ragu untuk menghentikan Chris Zhou, takut ia memberi pukulan pada Ibu Zhou.

Mata Chris Zhou terkulai, berkata: “Lagipula kita selama 20 tahun lebih tidak memiliki ibu, jika kamu tidak menyukai kami, kami juga dapat terus menganggap ibu tak ada……”

Setelah mengatakannya, ia menggandengku keluar ruangan.

Matakupun membesar tanpa kusadari, sungguh tak kupercaya kata-kata itu keluar dari mulutnya.

Kalau kakak kedua masih mungkin, karena kakak kedua suka buru-buru, ngomongnya juga lebih terus terang.

Aku masi mematung, Chris Zhou sudah menarikku keluar dari kamar.

Tak tahu kenapa, aku agak khawatir dengan Ibu Zhou, karena ia sudah menunjukkan ciri-ciri kumat, seluruh badannya bergetar.

Aku kembali melihatnya.

Mentalnya tak terasa normal, kedua tangan memegang erat meja, seperti akan jatuh pingsan kapan saja.

Aku bukanlah orang jahat, walaupun bertemu orang asing jatuh pingsan, aku juga akan membantunya, apalagi Ibu Zhou adalah mertuaku.

Terlebih lagi keadaan Ibu Zhou sekarang, disebabkan oleh Chris Zhou yang memberi pukulan padanya……

Aku takut sesuatu terjadi padanya, sehingga Chris Zhou menjadi anak yang tak berbakti, tak bisa mempertanggungjawabkannya kepada kakak pertama dan kakak kedua.

Oleh karenanya, aku menarik tangan Chris Zhou, berkata dengan pelan: “Chris Zhou, kamu…… berpaling lihat ibu, dia sepertinya mau pingsan……”

Chris Zhou menghentikan kakinya, berpaling dan melihat.

Muka Ibu Zhou putih pucat, kening berkeringat, kelihatannya keadaanya kurang baik.

Aku ragu sejenak, berkata: “Aku pergi memanggil dokter, kau cepat pergi menghiburnya.”

Chris Zhou mengerutkan kening, lalu memencet tombol di depan pintu kamar, berkata: “Jangan panik, dokter ada di sebelah, sebentar lagi akan datang.”

Ternyata benar, sedetik kemudian, tim medispun berlarian kemari.

Mereka segera membopong Ibu Zhou, ada yang memeriksanya, ada yang menenangkannya, ada yang memberikannya obat…...

Sedangkan Chris Zhou berdiri di depan pintu tanpa bergerak sedikitpun, seperti orang asing yang melihat tamu, orang yang di dalam ruangan tak memiliki hubungan apapun dengannya.

Aku sedikit tak mengerti sikapnya.

Karena ia bukanlah orang yang tak berperasaan, malah ia merupakan orang yang sangat mementingkan perasaan, dulu tante Zhou melukainyapun. Ia memilih untuk memaafkannya, kenapa ia begitu kejam kepada Ibu Zhou?

Sayangnya orang disini terlalu banyak, aku tak bisa bertanya padanya.

Setelah sekitar setengah menit, saat dokter mengobati Ibu Zhou, Chris Zhou menggandeng tanganku, pergi ke ruangan sebelah, tak lagi melihat keadaan Ibu Zhou.

Ini membuatku semakin bingung.

Apakah ia sama sekali tak mengkhawatirkan Ibu Zhou?

Tidak…… Dia bukan orang seperti ini, pasti ada alasannya.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu