My Superhero - Bab 140 Dia Sebenernya Menyukaiku (2)

Tidak menungguku berbicara, dia langsung berkata: “Aku dan Tuan tidak ada hubungan apapun, tidak ada hal apapun yang terjadi, termasuk dengan pemandangan yang kau lihat waktu itu, itu juga palsu, dia hanya ingin menunjukkan kepada Tante nya permainan dia, dan juga seluruh informasi dari luar itu, semuanya juga adalah rumor.”

Aku tidak bersuara, di pikiran ku muncul pemandangan dia dengan Chris yang sedang telanjang berbaring di atas kasur.

Walaupun dia tidak melakukan apapun, tapi setelah itu Chris sangat melindunginya di tambah lagi itu adalah keinginan dia sendiri, jika di bilang mereka tidak ada hubungan apapun, aku sungguh tidak percaya.

Fakta nya, sudah beberapa kali aku tidak ingin kembali mengingat pemandangan itu, setiap teringat itu hatiku sakit seperti tertusuk pisau tajam, seakan jantung ku berdarah…..

Tapi dia terus saja kembali mengorek ingatanku yang menyakitkan.

Aku sampai curiga jika sebenarnya dia sengaja mengungkit kejadian itu, sengaja bersikap baik di depanku.

Dia sudah tahu sebagian pemikiran ku, matanya yang menawan itu menyiratkan tatapan dingin: “Kamu pasti tidak percaya padaku, berarti kamu juga tidak percaya kepada Tuan? Waktu mu untuk bersamanya juga sudah tidak lama, kapan kamu melihatku dengannya bermain api.”

Aku merasa ada keanehan sambil melihatnya.

Dia terlihat sepenuh hati menggantikan Chris menjelaskan…..

Tapi bukannya dia menyukai Chris, mengapa dia ingin melakukan ini?

Bukannya dia seharusnya membuat ku semakin salah paham terhadap Chris?

Mungkin ekspresiku terlihat jelas, kemudian dia tertawa kecil: “Aku tidak ada gunanya membohongimu.”

Aku menatap wajah indahnya yang menawan itu, tidak tahan menjawab: “Kamu jangan bermain-main lagi, disini hanya ada kita berdua, kamu tidak perlu berpura-pura lagi.”

Dia menatap ku dengan ujung matanya.

Aku menjawab: “Kamu menyukai Chris kan?”

Mendengar itu, kedua mata rubahnya menatapku tajam.

Terdiam beberapa detik kemudian, dengan lembut dia membalas: “Tidak salah lagi, aku memang menyukainya.”

Aku menjawabnya: “Sebenarnya kamu ingin aku meninggalkannya, betul kan?”

Dia kembali melihatku sebentar, bibir merahnya mengerucut sedikit: “Karena kamu sudah melihatnya, maka itu aku tidak perlu bermain-main lagi…..benar, aku harap kamu pergi darinya selamanya….” Dia tiba-tiba mendekatiku, wajahnya terlihat mengerikan, “Paling bagus kamu pergi menghilang saja, jangan pernah muncul lagi di hadapannya!”

Aku tersontak.

Matanya tersirat keinginan untuk membunuh, sedetik kemudian, dia ingin mengangkat melukaiku.

Inilah dia yang sebenarnya.

Tapi aku…..merasa dia benar-benar bisa membunuhku.

Jika dia di bandingkan dengan Jade, dia kelihatan lebih dingin, lebih berdarah dingin.

Dengan sebisa mungkin aku tetap tenang, berkata: “Apa yang ingin kamu lakukan?”

Dia tersenyum menakutkan: “Bukankah kamu sudah tahu.”

Hati ku ketakutan sekali, sepertinya dia memang bermaksud membunuhku.

Walaupun dia sedang tersenyum, tapi senyuman seperti ini yang membuatku merinding.

Hati terdalam ku merasa sangat ketakutan, tapi aku hanya bisa sekuat tenaga untuk tetap tenang, berkata: “Dengan kamu melukaiku seperti ini, bukan hanya Chris yang melindungiku….kamu juga harusnya sudah jelas, aku masih berguna di matanya…jika kamu melukaiku, dia pasti akan mencari masalah denganmu….kamu juga tidak ingin karena ku kamu punya dendam dengannya kan? Jadi lebih baik kamu lepaskan aku, lagi pula yang dia suka itu adalah kamu…”

Kemungkinan kata-kata ini menyadarkannya, raut wajahnya juga langsung berubah, ekspresinya sedikit menghangat.

Tapi sedetik kemudian, wajahnya terlihat mengerikan, berkata: “Kamu sungguh bodoh….dia sebenarnya menyukaiku, jadi jika aku membunuhmu, dia tidak akan mengejarku untuk pertanggung jawaban.”

Sesungguhnya, mengapa karena aku Chris menyalahkannya?

Jika dibicarakan benar-benar, aku di dalam hati Chris, tidak melebihi pentingnya dia. Kalimat ku barusan, juga pasti sempat membuatnya tersontak.

Tidak disangka otaknya berputar begitu cepat!

Aku langsung menjadi gugup.

Dan Janice mulai berjalan selangkah demi selangkah mendekatiku, aku hanya bisa terus berjalan mundur, sampai akhirnya tertahan oleh tembok.

Kerongkongan ku tertahan, kelihatannya dirinya yang sekarang seperti hampir gila dan mengerikan, aku menatapnya tajam, mengawasi langkahnya.

Tapi tak di sangka dia mengambil sebuah pistol menodong ke arahku!

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu