My Superhero - Bab 229 Apakah Kamu Menyukaiku? (1)

Tangan kanan Bibi Linda terselamatkan.

Aku tidak masalah sama sekali, yang terpenting adalah aku mengerti tentang karakter Chris Zhou. Jika dia tidak mengatakannya, dia tidak akan melakukannya. Tetapi jika dia sudah memutuskannya, tidak peduli siapa dia, tidak akan ada yang bisa menghentikan rencananya.

Sekarang dia telah memutuskan untuk berhadapan dengan Bibi Linda, aku tahu dia tidak akan membiarkannya begitu saja.

Tetapi Bibi Linda, tidak menangis dan langsung bangkit dan menatap Chris Zhou dengan gembira. Dia berkata : “Chris, aku tahu kamulah yang terbaik untuk bibi.”

Chris Zhou mengabaikannya dan dengan wajah yang tak berekspresi memanggil pelayan untuk membawa Bibi Linda dan Weny ke kamar lantai dua.

Ini seperti menahan mereka dalam penyamaran.

Bibi Linda berhenti dan berteriak : “Apa yang kamu lakukan!”

Sayangnya, tidak peduli bagaimana dia berteriak, tidak peduli sesedih apapun Weny menangis, Chris Zhou masih bersikeras untuk menyuruh pelayan membawa mereka keatas.

Dalam jarak yang jauh, masih bisa terdengar suara teriakan Bibi Linda.

Ekspresi wajah Kakek Zhou sangat buruk, dia menghela nafas dan berkata kepada Chris Zhou : “Begini saja, tunggu sampai paman kedua dan ketiga kembali, baru kamu jelaskan semua kejadian ini kepada mereka.”

Chris Zhou menyetujuinya.

Aku melihat wajah Kakek Zhou yang sudah lelah, seolah tiba-tiba seperti berumur sepuluh tahun lebih tua dan merasa kasihan pada Kakek Zhou.

Dia orang tua yang sudah berumur panjang dan juga memiliki seorang putri yang bodoh dan tak dikenal seperti Bibi Linda. Pastinya sangat menyedihkan.

Aku segera melirik Chris Zhou dan memintanya untuk menenangkan Kakek Zhou.

Chris Zhou menyadari tatapanku dan dia berkata iya menggunakan mulutnya.

Dia dengan suara lembut menyarankan kakek : “Kakek istirahatlah, ada aku disini.”

Tetapi Kakek Zhou tidak bergerak.

Dia memanggil dokter pribadi keluarga mereka untuk kesini dan menyuruh dokter untuk memeriksaku. Dia baru tenang setelah mengetahui keadaanku baik-baik saja dan berkata : “Baiklah, kalian juga pasti sudah lelah. Pergilah ke kamar untuk beristirahat.”

Chris Zhou menganggukkan kepalanya.

Setelah Kakek Zhou meninggalkan ruang tamu, Chris Zhou langsung menggendongku dan membawaku ke kamar.

Setelah terbang lebih dari sepuluh jam berturut-turut, kemudian di pojokkan oleh Bibi Linda, dan kemudian bertemu dengan Senjaya, dan juga dikejutkan oleh kata-kata Senjaya.

Sekarang aku sangat lelah dan bahkan tidak bisa menggerakkan jari-jariku, dan tampaknya seluruh kepalaku tidak bisa berfungsi. Kepalaku pusing, hanya ingin berbaring dan tidur di dalam selimut.

Pelukan Chris Zhou sangat hangat, dan aromanya membuat hatiku tenang.

Aku tidak bisa menahannya. Aku menghelakan nafas yang dalam, memejamkan mataku dan tertidur.

Dalam keadaan pusing, aku merasa Chris Zhou menempatkanku di kasur dan dia juga naik ke kasur, lalu memelukku.

Aku meringkuk dalam pelukannya dan tidur dengan nyaman.

…..

Ketika aku bangun, jam sudah menunjukkan lebih dari jam 3 sore.

Aku hanya memakan sarapan dan sekarang sudah kelaparan.

Chris Zhou sedang duduk di kasur sambil melihat dokumen. Saat mendengar suara gerakanku, dia membungkuk dan mencium keningku. Lalu berkata dengan lembut : “Aku sudah meminta orang untuk mengantarkan makanan ke atas.”

Aku juga tidak tidak melawan. Sekarang aku sedang hamil, bagaimana bisa membiarkan anak di kandunganku kelaparan.

Setelah meminum semangkuk sup ayam yang hangat, aku baru bertenaga.

Chris Zhou mencubit hidungku, tersenyum dan berkata : “Setelah mengetahui kehamilanmu, Bibi Elena langsung membeli belasan ekor ayam dan memelihara mereka di halaman belakang. Jika kamu menyukainya, minta saja dia untuk pelihara lebih banyak.

Aku masih belum tahu tentang Bibi Elena yang membantuku merawat ayamku, aku sangat terharu sangat mendengar berita ini dan tidak tahu harus berbuat apa.

Chris Zhou mengelus wajahku dan berkata : “Bibi Elena sangat baik kepadamu. Aku dengar putranya juga kuliah di Universitas Imperial dan baru saja lulus kuliah. Nanti, biarkan Bibi Elena mengaturnya untuk magang di perusahaan saja.”

Aku menggosok telapak tangannya dan berbisik : “Terimakasih Chris.”

Faktanya, walaupun aku memiliki ayah yang menyedihkan seperti William. Tetapi sebenarnya keberuntunganku masih sangat bagus.

Saat aku masih kecil, kakekku sangat menyayangiku, dan saat berkuliah di Universitas Imperial, aku bertemu dengan Guru Tang yang sangat baik kepadaku.

Setelah ibuku meninggal, Chris Zhou memasuki kehidupanku. Selama lebih dari setengah tahun ini, dia yang telah menjagaku. Meskipun kadang-kadang ada ketidakcocokkan, tetapi tidak dapat disangkal bahwa dia adalah penyelamat hidupku.

Sekarang mendengar bahwa Bibi Elena juga sangat baik kepadaku, aku merasa sangat beruntung.

Tetapi, karena aku kepikiran ibuku, aku pasti teringat dengan kata-kata Senjaya tadi pagi.

Jika saat itu keluarga Zhou telah melakukan sesuatu yang menyakiti keluarga Shen, dan kalau Chris Zhou benar-benar telah membunuh ibuku. Maka kebahagiaan yang aku dapatkan sekarang hanyalah ilusi.

Bagaimana aku bisa menghadapi diriku sendiri di masa depan?

Aku dalam suasana hati yang kurang baik, bahkan nafsu makanku berkurang.

Terakhirnya, aku hanya memakan semangkuk nasi lalu meletakkan sumpitku.

Chris Zhou memanggil pelayan untuk membereskan barangnya.

Setelah pelayan sudah pergi, kamar hanya tersisa kita berdua, dia memelukku dan bertanya dengan lembut : “Sayang, ada apa?”

Dia sudah memperhatikan suasana hatiku yang berubah.

Mataku sedikit sakit. Aku menggelengkan kepala, bersandar di dadanya yang kokoh dan dengan suara kecil berkata : “Chris, apakah urusan perusahaan sudah selesai ditangani?”

Chris Zhou juga menyadari penghindaranku dan juga tidak bertanya. Dia hanya melihatku dan berkata : “Cabang perusahaan Vancouver terjadi sedikit masalah… mungkin Christian yang meminta orang untuk melakukannya… Dan ketika aku pergi ke perusahaan, dia memberi isyarat ke bibi untuk menangkapmu, waktunya cukup akurat.”

Aku tiba-tiba terkaget, meraih lengan bajunya dan berkata dengan tergesa-gesa : “Dia… apakah dia sehebat itu?”

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu