My Superhero - Bab 93 Mengirim Jade Pergi

Jade menangis dengan keras: "Kakak, aku tidak ingin pergi ke Bern... Aku ingin tinggal disini..."

Sangat disayangkan Michael tidak memperdulikannya.

Jade berbalik kepada Chris: "Chris, aku berjanji kedepannya aku tidak akan melakukan perbuatan bodoh lagi, aku jamin aku tidak akan mengganggu Viona.... Apakah boleh kamu melihat aku gila karenamu... Tolong berikan aku kesempatan sekali lagi...."

Aku sedikit mengaguminya, bisa menyesuaikan sifatnya dengan lingkungan sekitarnya, bisa tiba-tiba benci, dan bisa tiba-tiba tunduk pada orang.

Hanya saja ia terlambat untuk tunduk.

Lagipula dia juga tidak ada gunanya berjanji, aku tidak percaya dia akan melepaskanku, membiarkannya dia pergi adalah cara yang paling aman.

Chris juga tidak memperdulikannya.

Jade menangis seperti paru-parunya hampir pecah, dan sebagai akibat karena dia terlalu banyak bergerak, luka di bahunya robek, dia kesakitan sampai hampir berteriak dan jatuh dari kasurnya.

Jade memanggil dengan keras: "Kakak, teganya kamu memperlakukan aku seperti ini... Aku ingin menelpon ibu dan ayah..."

Suaranya gemetaran, setelah berbicara satu kalimat ia berhenti sebentar, bisa dilihat lukanya sangat nyeri sampai ia tidak sanggup untuk menahannya.

Michael tidak bersuara lagi, ia hanya mengangkat Jade untuk pergi ke waiting room.

Aku sekali lagi yakin, bahwa orang ini, tetap sangat jahat.

Lagipula... Mungkin hanya dengan begini, baru Jade bisa mendapat pelajaran.

Sebelumnya Keluarga Jade terlalu memanjakan dia, sampai membuat dia tidak tau aturan.

"Michael... Kamu adalah kakakku, teganya kamu mengecewai perasaanku! Aku tau kamu tidak ada niat baik... Pasti kamu takut aku akan mengambil posisimu..." Jade berteriak dengan keras "Kamu adalah vampir yang egois dan hanya mau menang sendiri, kamu pasti akan dapat balasannya..."

Jade berteriak marah, sudah tidak ada lagi tampang elegan yang pernah terlihat di dirinya.

Michael mengerutkan keningnya, dan berkata: "Tutup mulutmu."

Dengan begitu cepat ada sehelai kain yang menutupi mulut Jade, segala kemarahan dan kekesalan Jade disumbat olehnya.

Aku diam-diam menghempaskan napas, kalau dulu Michael menolak Jade, bagaimana dia bisa jadi seperti ini. Lagipula... Jade berkata bahwa Michael takut Jade akan merebut posisinya, apa jangan-jangan Michael sengaja menyingkirkan Jade?

Tapi tidak bisa dibilang seperti itu, Jade adalah seseorang yang sangat beracun dan jahat, otaknya pun tidak begitu normal, tapi hati Michael terlihat lebih dalam dibanding Jade, kalau kedua orang ini diperlawankan, Jade tentu bukan lawannya.

Michael menatap Chris berkata: "Tuan muda ketiga dan aku pergi bersama, untuk mengirim adik perempuanku pergi."

Chris tidak melawan, dia menggandeng tanganku pergi ke waiting room.

Jade diantar keatas pesawat, ekspresi wajahnya sangat sinis, tatapan matanya ada sebuah kekecewaan, dan ada sedikit abnormal dan kebencian.

Dengan cepat pesawat terbang ke langit, dan pergi.

Hari ini cuara Kota Imperial sangat bagus, langitnya biru dan awannya putih, aku mengangkat wajahku dan menatap langit yang begitu luas, hatiku tetap merasa seperti ada yang mengganjal, dan bukan karena Jade pergi aku merasa tenang.

Aku juga tidak mengerti apakah kali ini Jade akan berperilaku dengan baik.

Meski dia tidak akan kembali kesini selamanya, tapi jika ia ingin kembali diam-diam, seharusnya sangatlah mudah, lagipula pangkat Keluarga Jade di Kota Huaxia ini terbilang tinggi.

Aku hanya berkarap Michael bisa menjaga janjinya untuk menekan Jade.

Setelah lewat kira-kira 5 menit, atau 6 menit, sampai sudah ada kabar bahwa pesawatnya sudah sampai di udara, Mihcael tidak berekspresi menghadap ke Chris berkata: "Orangnya sudah pergi, kedepannya seluruh utang keluargaku pada keluargamu, terbayar lunas."

Chris mengangguk, berkata: "Tuan Michael memegang janji, aku tentunya dapat dipercaya juga."

Ekspresi Michael terlihat dalam, setelah melihat sekilas ia berkata: "Permisi."

Chris membuat gestur menandakan silahkan, memberinya untuk jalan duluan.

Saat melewati kami, Michael menghentikan langkahnya berkata: "Akhir-akhir ini gerakan tuan muda ketiga tidak sedikit, aku menyarankan mu untuk santai, jangan mempertaruhkan nyawamu."

Aku awalnya masih memikirkan hal Jade, tapi mendengar hal ini aku terkaget.

Chris menjawab dengan tenang, ia sedikit tertawa berkata: "Terima kasih atas peringatan tuan Michael."

Saat kedua orang itu bertatapan, Michael langsung mengalihkan tatapannya dan berjalan pergi.

Hatiku terasa terombang-ambing, menunggu Michael benar-benar pergi, aku tidak tahan, aku menarik tangan Chris dan berkata: "Paman Chris, apa maksud dia, apakah ini artinya kamu dalam bahaya?"

Saat ini kita sedang berjalan menuju ke tempat parkit, aku sangat terburu-buru sampai hampir masuk ke lift.

Chris menahanku, ia berkata dengan lembut: "Tidak apa-apa, dia mau menakutiku."

Aku tidak percaya.

Michael bisa dilihat juga bukan seorang yang bodoh, bagaimana mungkin ia menggunakan cara rendah seperti ini untuk menakuti Chris. Apalagi Chris sehebat ini, mana mungkin takut karena kata-kata Michael.

Aku terpikir dulu Chris pernah bilang bahwa Michael punya relasi dengan tentara.... Mungkin, Michael tau orang dalam, dan sedang memperingati Chris?

Tapi apakah dia begitu baik?

Hatiku sangat kacau, dan sangat khawatir.

Mungkin karena melihatku begitu khawatir, Chris mengantarku naik ke mobil, ia menjelaskan: "Michael tau aku sedang bertukar informasi dengan tentara, ia pikir aku ingin merebut bisnisnya."

Ternyata begitu.

Jadi peringatan Michael kini sudah jelas.

Aku menghempaskan napas, sepertinya Michael masih tidak tau tujuan Chris mendekati tentara itu. Bukankah itu artinya Keluarga Jade tidak berpartisipasi dengan kejadian saat pamannya Chris dibunuh?

Lagipula juga tidak pasti, belum tentu karena benci kepada orang, banyak orang mencurigakan di Kota Imperial ini.

Aku terpikir lagi, Michael dan tentara seperti sangat dekat, jadi... dia melakukan bisnis apa dengan mereka?

Ngomong-ngomong soal tentara, yang pertama terlintas di benakku adalah organisasi yang membunuh orang, ada juga berbagai penyelundup dan terdakwa lainnya... Pasti, tentara sebenarnya adalah bisnis yang normal, seperti melindungi pemilik usaha dan lain lain. Tetapi Michael terlihat misterius, jangan-jangan hubungan mereka sudah memasuki privasi Michael.

Yang semakin ku khawatirkan adalah Chris, ada angin apa dai tiba-tiba ingin berbisnis dengan para tentara itu? Apa Chris terkait kasus yang parah? Kalau memang iya, aku merasa Chris juga pasti bisa menghabisi kepala gengnya langsung.

Yang pasti tidak mungkin karena kematian pamannya Chris, jadi dia membawa dirinya masuk dalam urusan ini.

Tidak perduli jual beli peluru lebih baik, atau narkoba, ini adalah bukan urusan keluarga terpandang.

Otakku berpikir keras, tetapi mulutku tertutup, tidak berani untuk mengucapkan kata-kata ini.

Chris tetap terlihat tenang, segala hal yang ia lakukan ada batasnya, tidak perlu kuingatkan lagi.

Aku takut Chris merasa aku terlalu banyak gerak dari tadi, jika ia tidak senang...

Terpikir sampai disini, aku banyak pertanyaan.

Setelah semua itu, aku tidak cukup baik, aku tidak mengikuti langkah kakinya, dan tidak bisa membuatnya percaya padaku. Dan membuatnya memberitahuku seluruh rencananya padaku.

Chris mengusap wajahku dan menenangkanku: "Jangan khawatir, aku tidak kenapa-kenapa."

Aku tertawa padanya, dan memutuskan bahwa aku harus menjadi orang hebat, dan menjadi orang yang dewasa, meski aku tidak bisa membuatnya semakin tidak kecewa, aku bisa menjadi pendengar baginya, membuatnya kesusahan, dia selalu terpikir aku pertama kali.

....

Menyelesaikan kegelisahan tentang Jade, aku sudah tenang banyak, meski aku masih khawatir hari itu aku merepotkannya di hari yang dingin untuk mencariku, tetapi seharusnya sudah tidak ada algi masalah untuk beberapa bulan kedepan, lagipula Jade terluka parah, seharusnya ia beristirahat sejenak.

Selanjutnya aku menyiapkan diri untuk kembali bersekolah, pas sekali sudah mau mulai sekolah, aku sudah mengkontak Guru Tang terlebih dahulu.

Guru Tang kebetulan sedang membantu murid untulk melakukan penelitian klinik, membuatku sebagai pendengar di keals.

Aku sangat tersentuh, aku langsung berdiskusi dengan Chris, Chris sangat mendukung pilihannku.

Esok harinya aku ke sekolah untuk mendaftar ulang.

Karena lukaku belum sembuh sepenuhnya, Chris memanggil sopir di rumah untuk mengantarku, Andy dan bodyguard juga ikut bersama.

Aku tau Chris sangat khawatir kepadaku, ditambah dengan luka batin yang diberikan Jade padaku, aku tidak menolaknya.

Saat ini sudah masuk musim gugur, tetapi cuacanya masih sangat panas.

Sesampai di sekolah, sinar matahari menyinari wajah lewat jendela mobil.

Aku melihat Chris berkata: "Paman Chris, aku duluan ya."

Chris mengangguk.

Aku membuka pintu mobil, tetapi ditarik olehnya.

Tatapannya sungguh dalam, dan sinar matahari terpantul di matanya, membuat tatapannya bercahaya.

Kita saling bertukar tatapan.

Dia berkata: "Terus kamu pergi begitu saja?"

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu