My Superhero - Bab 737 Apakah kamu bersedia menikahiku?

Pikiranku sangatlah berantakan, sesaat terdengar tangisan Sandra Qin, sesaat melihat luka di tangannya.

Itu terjadi sampai Angel membisikan namaku di telingaku, aku baru tersadar.

Angel dengan suara yang kecil berkata: “Lantai di sini sangat dingin, kita suruh dia masuk dulu ke dalam.”

Aku mengangguk.

Angel menyuruh pengawal menarik Sandra Qin masuk ke dalam.

Tetapi Sandra Qin tidak mau bekerja sama, tiba-tiba dia tiarap di lantai, berkata:“Jika kamu tidak berjanji kepadaku, aku tidak akan berdiri.”

Perutnya sangat besar, tidak mudah untuk melakukan gerakan itu, kakinya di luruskan, seluruh tubuhnya menempel di lantai.

Di tambah lagi perutnya menempel di lantai, sepertinya menanggung berat seluruh tubuhnya, lantai begitu dingin, di sungguh tidak takut jika terjadi sesuatu terhadap anaknya.

Apakah aku harus berjanji kepadanya?

Jika aku berjanji kepadanya, artinya aku akan berpisah dengan Chris Zhou.

Jelas-jelas tidah mudah kami dapat bersama kembali, jelas-jelas kami sudah mengalami begitu banyak kepahitan, aku tidak rela jika harus berpisa dengannya.

Selain itu, kemarin Maxi untuk pertama kali bertemu dengan Chris Zhou. Ketika pagi Hari ini dia terbangun ia masih menanyakan dimana ayah. Aku memberikan penjelasan yang begitu lama, aku bilang ayahnya ada kerjaan jadi harus pergi, ketika tahun baru dia baru dapat pulang. Maxi merasa sangat kecewa, pada akhirnya dia pergi ke lemari yang di sebelah tempat tidurku, dia berbicara dengan foto untuk waktu yang begitu lama.

Jika harus berpisa dengan Chris Zhou, Nantinya Maxi akan tidak memiliki begitu banyak kesempatan untuk bertemu dengan ayahnya...

Aku sangat tidak rela.

Demi apa aku harus merelakannya?

Jelas-jelas Sandra Qin adalah orang ketiga di antara aku dan Chris Zhou, tidak, dia bukanlah orang ketiga, dia adalah penyelamat nyawa Chris Zhou. Chris Zhou tidak menyukainya sama sekali, dia juga tidak pernah menyentuh wanita itu, demi apa dia harus merebut Chris Zhou dari tanganku?

Dengan kuat aku mengertakan gigiku, otakku hancur lebur menjadi seperti bubur.

Sandra Qin masih menangis sampai ingusnya menetes keluar, dia memohon kepadaku: “Coba kamu sadar, tolong penuhi permintaanku ini... Jika tidak hanya ada satu jalan mati untukku...”

Dia mengunakan nyawanya untuk memaksaku.

Aku sungguh ingin melemparnya keluar.

Demi apa dia bisa begitu berani memohon kepadaku untuk mengembalikan Chris Zhou kepadanya, demi apa mengunakan nyawanya untuk mendesakku.

Tetapi akal sehatku juga mengatakan dia sangat kasihan, dikarenakan dia pernah sakit jiwa.

Jika dia adalah orang yang normal yang bertingkah seperti itu, dia sama sekali tidak bisa membuatku ragu, pasti aku akan menyeret dia keluar, bagaimanapun dia bertindak aku tidak akan bersimpati kepadanya, dan juga tidak akan goyah.

Masalahnya adalah dia sedang hamil, mentalnya begitu rapuh, mungkin penyakit jiwanya bisa kambuh...

Jika dia bunuh diri, atau benar terjadi sesuatu terhadapnya, aku bagaimana bisa menjelaskannya kepada Chris Zhou.

Kepalaku terasa mau pecah, aku tidak dapat memutuskan harus ke kanan atau ke kiri.

Tentu saja, aku tidak bisa membiarkan kebahagian di sisa hidupku ini berada di tangannya, demi apa aku harus pergi, apakah penderitaan dalam waktu tiga tahun ini aku dan Chris Zhou masih kurang, tidak mudah kami baru mendapatkan kebahagiaan, bagaimana bisa aku memberikannya kepada orang lain.

Aku hanya sedang memikirkan cara agar Sandra Qin dapat tenang untuk sementara waktu.

Dan pada saat ini juga, pintu di taman itu terbuka, ada mobil masuk ke dalam, dan kemudian Chris Zhou dan Steven Shen dari dalam mobil keluar.

Aku terdiam, tidak sempat memikirkan mengapa mereka berdua bisa bersama-sama, pemikiran itu hanya terlintas begitu saja, Chris Zhou melihat keadaan di halaman ini, apakah dia akan berpikir aku sedang menyiksa Sandra Qin?

Situasi pada saat ini adalah Sandra menangis sampai membuat wajahnya penuh dengan air mata, dia sepertinya kedinginan berbaring di lantai, terlihat begitu kasihan, di tambah lagi lengannya juga tidak memakai apapun, di atas lengannya memiliki begitu banyak bekas luka terlihat sangat mengerikan.

Aku mengigit sudut bibirku, ingin membuka mulutku, aku ingin meneriakan nama Chris Zhou,tetapi terngorokanku sangat sulit untuk mengeluarkan suara itu, bahkan tidak terdengar suara sama sekali.

Chris Zhou melihat mataku, kemudian tatapan matanya jatuh ke tubuh Sandra Qin.

Dalam seketika hatiku menegang.

Dia melihat tragedi Sandra Qin, apakah dia akan menyalahkanku?

Apakah dia akan berpikir aku begitu kejam memperlakukan Sandra Qin seperti itu?

Sandra Qin juga melihat Chris Zhou, dia terus menangis, dengan begitu menyedihkan dia meneriakan: “Suamiku...”

Suara ini terdengar sangat menyedihkan, nada suaranya masih membawa nada mengemis.

Chris Zhou menundukan kepalanya, dan tidak bergerak sama sekali.

Kemudian Steven Shen berjalan sampai ke sisi aku dan Angel, dia dengan suara yang berat berkata:“Apa yang terjadi di sini?”

Angel melihat Chris Zhou, tetapi takut Chris Zhou salah paham, kemudian menjelaskan masalah itu, mulai dari Sandra masuk ke dalam lalu apa yang dia katakan dan dia lakukan.

Pada akhirnya, Angel melihat ke arah Chris Zhou, dia berkata:“Jika kamu tidak percaya, kamu boleh melihat rekaman kamera pengawas.”

Aku baru teringat di Villa ini dilengkapi dengan kamera pengawas, memang benar kita bisa mengunakan itu untuk menjelaskan tindakan Sandra Qin, juga bisa digunakan untuk membuktikan semua ini tidak ada hubungannya denganku.

Jujur saja, walaupun aku takut Chris Zhou salah paham, tetapi aku tidak terlalu mengkhawatirkannya, karena aku aku percaya dengan kemampuan Chris Zhou dalam menilai sebuah masalah.

Yang lebih aku khawatirkan adalah dia tidak bisa menahan apa yang telah Sandra Qin lalukan, aku takut Chris Zhou tidak dapat kembali ke sisiku, mungkin saja karena dia mengkhawatirkan Sandra Qin, lalu dia berjanji untuk terus bersamanya.

Chris Zhou dengan perlahan berkata:“Aku sudah mengerti.”

Setelah dia selesai mengatakan hal itu, perlahan-lahan dia berjalan ke arah Sandra Qin, dia menundukan kepala.

Sandra menangis terseduh-seduh, dan berkata:“Suamiku, kamu jangan pergi meninggalkanku, aku sungguh tidak bisa hidup tanpamu... ”Dia kembali menangis lagi, lalu berkata,“Viona sudah berjanji kepadaku, akan membiarkan aku bersamamu... Dikemudian hari kamu akan hidup bersamaku, oke?”

Aku menyipitkan mata.

Ternyata dia sedang mengatakan omong kosong, sejak kapan aku berjanji kepadanya, aku tidak pernah berjanji kepadanya untuk memberikan Chris Zhou kepadanya?

Apakah dia berpikir karena aku hanya diam saja dia mengira aku menyetujuinya?

Aku mengelengkan kepala, berkata:“Aku tidak pernah menjanjikan hal itu kepadamu.”

Sandra Qin menangis lebih keras lagi, berkata:“Tetapi kamu... Jelas-jelas kamu...”

Jelas-jelas apa?

Dia tidak mengatakannya lagi, rupanya dia mengingatnya bahwa aku tidak pernah berjanji kepadanya.

Aku menunggu apa yang akan dia lakukan, Tidak tahu wajah apa lagi yang akan dia gunakan untuk menghadapi Chris Zhou.

Pada akhirnya dalam detik selanjutnya, dia berlutut lalu menundukan badanya sampai kepalanya menyentuh ke lantai, berkata:“Viona, aku mohon kepadamu, kembalikan Chris Zhou kepadaku, aku tidak bisa hidup tanpanya, tanpanya aku bisa mati... Aku mohon kepadamu...”

Tanpa henti dia menghenturkan kepalanya ke lantai, kepala yang membentur lantai membuat suara yang tajam.

Aku tercengang.

Ternyata dia.... dihadapan Chris Zhou, berlutut di hadapanku...

Aku tidak dapat menahan niat untuk melihat ke arah Chris Zhou.

Tatapannya terlihat dingin, seketika dia membungkukan badannya, menarik Sandra Qin berdiri, dia berkata: “Sandra Qin, tidak usah berlutut lagi, ayo kita kembali ke Xinan, aku sudah menghubungi orang rumahmu, semua orang sedang menunggumu.”

Tetapi Sandra Qin tidak bersedia berdiri, mengangkat kepala melihat ke arahnya, ia berkata:“Apakah kamu bersedia menikah denganku?”

Dahinya yang baru saja menghentak ke lantai mengeluarkan darah, darahnya mengalir ke pusat alisnya,dan ekspresi wajahnya begitu pedih, terlihat begitu mengerikan, membuat seluruh tubuhnya terlihat begitu mengerikan

Chris Zhou merapatkan mulutnya, tanpa mengatakan apapun.

Sandra Qin dengan terbata-bata mengatakan:“Jika begitu aku tidak akan pulang... Aku ingin dapat terus bersamamu...”

Dia berkata, lalu kembali berlutut.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu