My Superhero - Bab 154 Aku Ingin Membuatku Menyukaimu (2)

Meskipun aku percaya dengan kemampuan dokter keluarga Zhou, tapi peralatan di rumah sakit lebih lengkap ……

Anin malah berkata：“Tidak perlu, di sini juga sama saja.”

Aku menganggukkan kepala, tidak mempermasalahkan hal ini.

Bagaimanapun disini adalah luar negeri, luka tembakan bukan masalah kecil, siapa tahu menarik perhatian dari bagian polisi, jika begitu maka nanti akan repot.

Kira-kira setelah dua jam, operasi selesai.

Dokte keluar dari dalam dan berkata：“Sudah tidak apa-apa, selanjutnya Chris hanya butuh istirahat yang cukup.”

Nada bicaranya sangat tenang, kelihatannya luka Chris Zhou tidak terlalu serius.

Akhirnya aku bisa sedikit lega.

Kemudian dokter memperingatkan beberapa hal, aku langsung mendengarnya dengan seksama.

Saat aku masuk melihat Chris Zhou, dia belum sadar karena efek obat bius.

Melihatnya terbaring di ranjang dan wajahnya yang pucat, membuat hatiku hancur lagi.

Pistol ini, dia yang menahannya untukku.

Saat itu peluru mengarah ke jantung kiriku, jika Chris Zhou tidak menahannya untukku, mungkin peluru itu akan menembus jantungku ……Setelah itu akan terjadi apa, aku sudah tidak bisa menebaknya.

Dia ternyata telah menyelamatkanku ……Saat aku teringat hal ini, kekecewaan dan keluhanku terhadapnya, sepertinya sudah terabaikan.

Aku kemudian duduk di samping ranjang, memegang tangannya dengan lembut.

Wajahnya tenang, masih sangat tampan.

Aku menundukkan kepala dan mencium keningnya, dan berbisik ditelinganya：“Chris, kamu harus cepat sembuh.”

Tidak tahu apakah karena dia mendengar perkataanku, jarinya bergerak.

Aku terkejut dan melihat kearahnya.

Sayangnya dia belum membuka matanya.

Aku kecewa, dan kemudian mengambil tangannya, dan mencium tangannya.

Saat menunggu dia sadar, aku memikirkan banyak hal.

Dari pemakaman ibuku, sampai dia bertunangan denganku, sampai dia melindungi Janice ……Aku benar-benar tidak tahu perasaan dia sebenarnya seperti apa terhadapku.

Namun, dia hari ini bisa berkorban untukku, menggantikanku menahan tembakan ……apakah itu berarti, setidaknya aku memiliki sedikit tempat dihatinya?

Apakah aku bisa menantinya, mungkin dia masih sedikit peduli padaku ……

Aku berpikir sembarangan begitu, tanpa terasa aku tertidur disebelah ranjangnya.

Sebelum tertidur aku selalu memegang tangan Chris Zhou.

……

Setelah aku terbangun, begitu mengangkat kepalaku, langsung bertatapan dengan mata Chris Zhou.

Tangan kami masih berpegangan, dan dia tersenyum padaku.

Aku terkejut dan berkata：“Chris, kamu sudah sadar！”

Kemudian dia tertawa dan menganggukkan kepala, dan berkata：“Maaf, sudah membuatmu khawatir.”

Aku menggelengkan kepala, melihat wajahnya dengan seksama dan berkata：“Kamu……kamu bagaimana？”

Wajahnya masih lumayan pucat, namun sudah lebih baik dari yang tadi.

“Aku tidak apa-apa.”Dia menenangkanku dengan lembut.

Aku berkata padanya：“Kali ini……Kali ini untung ada kamu ……Chris, terima kasih.”

Kemudian menatap kearahku, menghela nafas pelan dan berkata：“Sayang, kamu adalah calon istriku, aku menolongmu, bukannya itu sudah seharusnya？”

Ini bagaimana bisa sudah seharusnya?

Manusia itu sangat egois, meskipun aku dan dia benar-benar pasangan suami istri, tapi dia juga memakai nyawanya menolongku.

Chris Zhou terdiam sebentar dan berkata：“Sayang, aku selalu ingin bilang padamu, sebenarnya, Janice bisa melahirkan.”

Aku langsung terpaku, tidak tahu kenapa tiba-tiba membahas topik ini.

Dia terdiam dan terus menatapku.

Aku terdiam, dan bertanya dengan pelan：“Kalau begitu kamu……kenapa mau aku melahirkan anak?”

Chris Zhou tiba-tiba mengangkat tangannya, dan memegang wajahku dengan lembut：“Karena, aku ingin membuatku menyukaimu.”