My Superhero - Bab 127 Aku Belum Memberi Tahunya Tentang Perjalanan Bisnisku (1)

Hatiku sangat sedih, tetapi Chris Zhou sepertinya sudah kehilangan akal sehatnya, aku juga tidak mendorongnya, membiarkan gerakannya.

Lalu dia tertidur.

Dengan tubuhku yang lelah aku me-lapnya, lalu pergi mandi. Saat kembali ke tempat tidur, melihat dia juga mengerutkan dahinya bahkan dalam mimpinya, ada sesuatu perasaan yang tidak dapat diungkapkan hatiku. Biasanya aku menyukai pelukan hangatnya, tetapi kali ini aku tidak berani mendekatinya, tidur di jarak paling jauh dengannya, mataku menghadap kea rah tirai jendela, lalu dengan pelan – pelan tertidur.

Di hari kedua, Chris Zhou sudah bangun, aku berpura – pura seperti tidak terjadi apa – apa, dan menyapanya.

Dia seperti kehilangan ingatan, maju memelukku, lalu mencium keningku, berkata: “kamu pasti tidak tidur nyenyak ya?”

Aku mencium bau mint dari tubuhnya, sepertinya dia sudah mandi.

Dia memegang wajahku, berkata: “maaf, kemarin aku minum terlalu banyak, lain kali aku tidak akan seperti ini lagi.”

Aku menatapnya.

Matanya lembut, masih perhatian terhadapku, sedangkan aku merasa sedikit aneh, ada kesedihan yang tidak dapat diungkapkan.

Aku menggelengkan kepala sambil tersenyum, tidak berkata apa – apa.

Dia membuka mulutnya, tetapi tidak berbicara, menggandeng aku untuk turun sarapan.

Di tempat makan hanya ada kakek Zhou dan Ryan Zhou, kakek Zhou memberi tahu aku dan Chris Zhou, bahwa liburan paman kedua akan segera berakhir, besok akan segera kembali ke unit, dan tante kedua juga akan ikut pergi.

Aku dan keluarga paman kedua tidak begitu akrab, juga tidak merasakan apa pun, tetapi begitu terpikirkan Ryan Zhou akan segera pergi ke samping ayahnya, sesaat hatiku merasa sedikit tidak rela.

Meskipun perpisahan ini demi pertemuan yang lebih baik, tetapi aku dan Chris Zhou juga tidak tahu apakah masih bisa berlanjut, kelak atau mungkin tidak akan pernah bertemu dengan Ryan Zhou lagi… terpikirkan sampai ini, perasaanku bercampur aduk.

Tetapi aku tidak ingin membiarkan kakek Zhou melihat ada sesuatu yang aneh dari aku, jadi aku menahan emosiku.

Setelah sarapan, Chris Zhou mengantar aku ke sekolah, sepanjang perjalanan dipenuhi keheningan.

Chris Zhou merasa ada yang aneh denganku, juga tidak mengeluarkan suara, tetapi dia menggenggam tanganku.

Hingga sampai di sekolah, sebelum turun mobil, aku baru melihat dia, dengan suara kecil: “Chris Zhou, kamu…. Kelak jangan minum begitu banyak, baik tidak?”

Chris Zhou memijat jariku, dengan suara kecil: “baik, aku jamin.”

Aku tersenyum kepadanya, lalu membuka pintu mobil.

Tetapi dia tiba – tiba menarik tanganku, dengan tenaga, menarikku ke dalam pelukannya, lalu dengan kencang menciumku, dan berkata: “nanti aku akan menjemputmu.”

Aku menjawabnya baik.

Ruang laboratorium terkadang sangat sibuk, tetapi terkadang tidak sibuk, guru Tang juga tidak menentukan kalau kita harus hadir tiap hari, juga tidak menentukan kita harus hadir berapa lama, tetapi biasanya, kita selalu hadir pukul 9 pagi, dan pulang pukul 6 sore, jika ada urusan, kita juga boleh pulang lebih cepat, waktunya sangat bebas.

Pekerjaan Chris Zhou lebih sibuk dibandingkan dengan ruang laboratorium, beberapa hari ini menemaniku, pasti telah menunda beberapa urusannya, aku juga tidak berharap kalau dia datang menjemputku.

Tetapi dia telah berjanji kepadaku, aku juga tidak akan menolak.

Aku berpikir dia pasti merasa sangat bersalah.

Sepanjang siang ini, aku merasa seperti tidak bernyawa.

Kakak kelas Wei melihat suasana hatiku yang tidak baik, menghiburku dengan beberapa kalimat, aku sangat bersyukur.

Sebenarnya, begitu masuk ke ruang laboratorium, aku sudah merasakan perasaan yang aneh.

Dalam ruang laboratorium ada beberapa kakak kelas, ditambah lagi dua kakak kelas perempuan yang datang dari sekolah kedokteran terdekat, totalnya mencapai sepuluh orang. kakak kelas yang lain sudah terbiasa, bercanda bersama, tetapi tidak ada hubungan yang lebih. Awalnya aku mengira hubungan kakak kelas Wei dan kakak kelas Jiang sangat baik, tetapi karena ucapan kakak kelas Wei, aku jadi sedikit berhati – hati terhadap kakak kelas Jiang.

Dilihat dari hari ini, sikap kakak kelas Jiang sedikit dingin terhadapku, meskipun tidak begitu terlihat jelas, tetapi dia tidak bisa menyembunyikan tatapannya yang penuh benci itu terhadapku.

Dua kakak kelas perempuan mengelilingiku untuk bertanya sesuatu kepadaku, tetapi yang mereka tanyakan adalah tentang Chris Zhou.

Mengenai kakak kelas yang lain, sangat ramah terhadapku.

Setelah aku memikirkannya, pasti ada hubungannya dengan Chris Zhou.

Kebetulan kakak kelas Wei dengan pribadi berbicara terhadapku: “kita semua sangat berterima kasih kepada Chris Zhou, ketiga peralatan yang dia sumbang, kebetulan adalah peralatan yang sangat kita butuh kan.”

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu