My Superhero - Bab 434 Romantis

Aku tetap pada posisiku. Aku lupa bagaimana cara bereaksi, pikiranku kosong.

Chris Zhou memegang bahuku, berbisik di telingaku: “Apakah kamu menyukainya?”

Barusan karena pohon jeruk, dia membuatku menangis. Kali ini aku juga lebih tidak bisa mengendalikan diriku lagi, air mataku tidak bisa berhenti mengalir.

Aku pun masuk ke dalam pelukannya menangis sejadi-jadinya.

Jarinya menelusuri pucuk rambutku, mengelus kepalaku perlahan: “Lain kali kamu boleh melakukan eksperimen di sini. Aku akan meminta Anin untuk registrasi sebuah perusahaan obat-obatan medis, tempat eksperimen ini legal.”

Tidak disangka bahkan dia telah memikirkan sampai ke tingkat ini. Ini juga menjelaskan dia tidak hanya sekedar membujukku, tapi dia bersungguh-sungguh mendukung eksperimenku.

Aku mendongak, memeluk lehernya dan menjawab: “Chris, aku sangat menyukainya……terima kasih banyak……”

Dia menunduk menjium bibirku: “Dasar bodoh, apa yang perlu kamu terima kasih. Aku adalah suamimu.”

Aku terisak, merasa tersentuh sampai tidak tahu bagaimana cara untuk berhenti.

Chris Zhou mencium keningku dan wajahku dengan lembut. Dengan lembut memelukku.

Tidak tahu sudah berapa lama, aku tersadar dari perasaan tersentuh. Aku pun menariknya pergi melihat-lihat ruang eksperimen.

Peralatan di dalam ternyata hampir sama dengan yang ada di sekolah.

Walaupun dia pernah menyumbangkan beberapa peralatan ke sekolah, tapi dia belum pernah pergi ke ruang eksperimen. Sepertinya dia tidak mengerti peralatan seperti apa yang aku gunakan?

Aku semakin terkejut.

Chris Zhou menjelaskan dengan lembut: “Aku mencari Guru Tang.”

Pantas saja dia begitu mengerti. Dia begitu perhatian, bagaimana bisa aku tidak mencintainya.

Aku tidak tahan dan berjinjit mencium bibirnya: “Chris, kamu begitu baik padaku.”

Chris Zhou tersenyum manis, ibu jarinya mengelus bibirku: “Akan lebih bagus jika kamu berada di sisiku selamanya.”

Hatiku hangat, aku kembali mengecup bibirnya. Kemudian kita pun melanjutkan berkeliling.

Ruang eksperimen lebih besar dari yang ada di sekolah. Semua barang-barang telah tersedia. Aku percaya jika nanti kita kekurangan sesuatu, Chris Zhou pasti akan segera meminta orang untuk menyediakannya untuk kita.

Aku menjadi emosional.

Hadiah seperti ini, terkirim sampai ke lubuk hatiku.

Aku menunduk, diam-diam berpikir. Sebenarnya aku juga telah menyiapkan hadiah untuknya, tapi tidak ada di sini.

Tapi sekarang aku ingin meluapkan semua rasa cintaku padanya.

Aku hanya bisa menciumnya kembali, dengan tersipu aku berkata: “Maaf Chris, aku tidak membawa hadiahmu kemari……”

Chris Zhou tersenyum sambil mencubit kecil hidungku: “Sebenarnya sekarang kamu sudah boleh memberi hadiah kepadaku.”

Aku menatapnya bingung.

Dia menunduk mencium bekas air mata di sudut mataku, menyatukan bibir kita, kemudian dengan hangat berbisik: “Aku pernah melihatmu memakai jas laboratorium putih……”

Aku terbelalak.

Dia……dia ingin memintaku……mengenakan jas laboratorium di sini……

Aku merasa sekujur tubuhku memanas, seluruh tubuhku menjadi tegang.

Saat ini aku baru menyadari, sejak awal sudah tidak ada orang di ruang eksperimen. Andy telah pergi bersama para pengawal.

Wajahku bertambah panas, tubuhku serasa terbakar.

Chris Zhou tertawa kecil, dia mengambil gaun putih dari samping, dengan serak berkata: “Sayang, lepaskan pakaianmu.”

Dia……dia hanya ingin aku……hanya mengenakan ini kah……

Aku tau wajahku pasti telah memerah, aku tidak berani menatapnya, tapi aku juga tidak bisa menolak permintaannya.

Maka itu akhirnya aku hanya bisa meraih jas itu kemudian berkata dengan tersendat: “Kalau begitu……kamu berbaliklah sebentar ya?”

Tatapan Chris Zhou sangat dalam, sedalam kolam yang dalam, terus terkunci padaku.

Aku langsung mengalihkan pandanganku. Jantungku terasa gugup seperti ingin melompat keluar. Tangan kakiku tidak tahu harus bagaimana.

Beruntung dia menurutiku dan berbalik badan.

Aku melepaskan pakaianku dengan gemetaran. Aku takut dia mencuri melihat. Setelah aku melepaskan pakaianku dengan cepat aku menutup jas laboratorium.

Walaupun telah melahirkan anak untuknya, tapi pemandangan seperti ini, masih saja membuatku tersipu.

Aku berkata dengan suara kecil: “Chris, aku sudah……selesai……”

Dia pun kembali berbalik. Tatapannya terkunci pada tubuhku, sedikit memerah seakan ingin melahapku.

Aku memeluk pakaianku dengan gugup.

Tiba-tiba dia melangkah mendekat. Dengan sekali gerakan dia menggendongku, membawaku ke atas meja eksperimen.

Akhirnya kita pun terhanyut. Setelah dua jam barulah dia berhenti.

Aku kelelahan sampai jariku tidak bisa bergerak. Kemudian aku menyadari ruang eksperimen telah menjadi kotor, dan juga jas laboratorium yang terjatuh di atas lantai, seketika aku pun tersipu malu.

Hari peringatan pernikahan ini, benar-benar sangat berantakan.

Kurasa seumur hidup tidak akan bisa melupakan ini. Nantinya jika datang ke ruang eksperimen, pasti juga akan teringat tentang hal ini.

Chris Zhou dengan wajah puasnya masih menciumku, menggodaku. Aku pun dengan malu menyalahkannya.

Tapi ini bukan akhir. Sampai saat kembali mengumpulkan tenagaku, dia langsung membawaku ke bandara.

Aku sama sekali tidak bisa menebak apa yang ingin dia lakukan. Semua susunan ini dia sembunyikan, sampai saat tiba di pesawat, aku masih saja kebingungan.

Kemana dia ingin membawaku pergi?

Aku memegang bahunya, bertanya dengan suara kecil: “Chris, ke mana kita akan pergi?”

Saat aku berbicara, aku baru menyadari suaraku sedikit serak.

Dia mencium mataku, dengan lembut menjawab: “Nanti kamu juga akan tahu. Sekarang tidurlah sejenak, saat telah sampai aku akan membangunkanmu.”

Aku ragu sejenak, menjawab: “Kamu……apakah tidak apa kamu meninggalkan Kota Imperial seperti ini?”

Akhir-akhir ini dia semakin sibuk. Sepulang kerja, Anin juga sering mencarinya untuk melaporkan sesuatu. Sepertinya peperangan antara Keluarga Zhou dan pelaku di balik layar itu semakin parah.

Chris Zhou menciumku sambil tertawa: “Tidak masalah. Kita akan kembali besok.”

Aku mengangguk, merasa lebih lega.

Lagipula dengan bersamanya, aku selalu merasa aman.

Kemudian aku pun teringat sesuatu. Aku langsung mendongak di pelukannya, berkata: “Tapi……tapi hadiah dariku……”

Dia mencubit hidungku, tersenyum memicing dan berkata: “Aku telah mendapatkan hadiahku.”

Aku tertegun, tiba-tiba aku tersadar.

Dia……sepertinya mengatakan hal yang terjadi di ruang eksperimen bukan……

Aku kemudian menenggelamkan wajahku ke dalam pelukannya. Aku sangat malu, siapa sangka Tuan muda Keluarga Zhou bisa begitu nakal di depan istrinya.

Tapi saat teringat dia hanya nakal denganku seorang, aku kembali merasa berbunga-bunga.

Setelah satu jam lebih, kita pun tiba di Kota Anhui.

Chris Zhou membawaku ke hotel tempat kita pertama kali tinggal, dan juga bisnis atas namaku.

Aku ingat saat itu dia juga memperlihatkan kembang api untukku.

Kali ini dia kembali membawaku kemari, apakah untuk bernostalgia?

Kita pun tinggal di kamar yang sebelumnya, juga kamar utama milik Chris Zhou.

Dia memelukku sambil berdiri di balkoni. Di bawah terlihat pemandangan Kota Anhui yang penuh dengan hiruk pikuk kota, dan di atas terlihat langit luas.

Hatiku tersirat sebuah perasaan yang tidak bisa kuungkapkan, aku hanya berharap waktu bisa berhenti sejenak.

Malam hari ternyata memang ada kembang api.

Kita pun duduk di samping jendela, Chris Zhou menggendongku ke atas kakinya, berbisik: “Sayang, maaf, aku hanya bisa memikirkan cara ini……jangan kesal pada ke-kuno-an ku…...”

Untukku, ini sudah sangat romantis.

Aku menciumnya, menjawab: “Tidak, Chris, aku bahkan sangat senang.”

Chris Zhou mengangkat daguku, kita pun kembali berciuman.

Setelah itu dia kembali menginginkanku dengan lembut, aku pun tertidur setelahnya.

Saat tengah malam, aku mendengar teleponnya berdering.

Aku juga tidak terlalu mempedulikannya, saat ini dia pun mengangkat teleponnya, mungkin mendengar laporan dari Anin.

Tapi hal yang terjadi kemudian membuatku terkejut.

Dia mematikan telepon, kembali ke ranjang, kemudian menciumku, berbisik: “Sayang, ayo bangun.”

Saat itu aku telah sedikit terbangun, aku pun membuka mata menatapnya.

Matanya terlihat rasa bersalah, mencium ku dan berkata: “Maaf sayang, aku rasa kita harus kembali ke Kota Imperial lagi.”

Aku pun langsung tersadar sepenuhnya.

Dia berkata dengan lembut: “Di Afrika telah menemukan sesuatu yang berhubungan dengan kasus saat Ayahku meninggal waktu itu, aku harus pergi ke sana.”

Aku pun langsung bangkit dan duduk.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu