My Superhero - Bab 259 Semalam Orang Itu Sudah Ditangkap

Hatiku tiba-tiba menyadari sesuatu.

Sebenarnya saat mendengar Steven Shen ingin memeriksa kamera pengawas sebelumnya, aku merasakan ada perasaan tidak enak.

Sekarang ternyata perasaan tidak enakku benar.

Tapi…mengapa kamera pengawas tiba-tiba rusak?

Reaksi pertamaku adalah mungkin Ayah Shen yang mengaturnya….

Bawahan Christian Sheng ingin menghindari sistem keamanan Kediaman Shen untuk mendekatiku. Itu bukan hal mudah, dipikir-pikir lagi, hanya bantuan Ayah Shen yang bisa melancarkan itu.

Dia adalah tuan rumah Keluarga Shen, sangat bisa menyuruh pembantu merusak kamera pengawas.

Steven dengan tertekan berkata: “Beberapa hari sebelumnya kamera pengawas sudah rusak, awalnya ingin diganti, tapi karena beberapa hari ini sibuk menyiapkan pesta, ayahku lupa akan masalah ini….”

Mungkin saja Ayah Shen sengaja merusak kamera pengawas beberapa hari sebelumnya, juga berpura-pura sibuk dan melupakan hal ini.

Lagipula aku selalu merasa Ayah Shen ada masalah.

Kebetulan Ayah Shen pun berjalan masuk.

Dia melihatku dan Chris, berkata: “Aku akan memanggil ahli untuk memperbaiki kamera pengawas, tapi itu membutuhkan waktu. Kalian jangan khawatir, aku pasti akan menebus kelalaianku.”

Sebenarnya kamera pengawas di ruang istirahat sudah rusak, menurutku bukanlah hal buruk.

Karena jika Chris sampai melihat kamera pengawas, pasti langsung tahu apa yang terjadi. Jika itu terjadi aku tidak bisa menyembunyikannya lagi.

Walaupun kemungkinan besar dia sudah tahu kebenarannya, tapi sekarang aku tidak ingin mengatakan semua padanya….

Ayah Shen berkata: “Chris, kamu temani Viona beristirahat. Aku sudah menjelaskan kepada kakekmu, kakek tahu Viona tidak enak badan jadi dia menyuruhmu untuk menemaninya. Kalian tidak perlu khawatirkan pesta. Jika ada aku dan kakek maka tamu juga tidak bisa bicara sembarangan.”

Chris mengangguk.

Dia kembali menatapku, berkata: “Viona, malam ini kamu dan Chris menetaplah di Kediaman Shen. Kita juga sudah menyiapkan kamar untuk kalian tinggal, dan juga ini adalah hari pertama kamu mengenal keluarga Shen juga lebih baik menetap sebentar.”

Mendengar itu, tanpa sadar aku menatap Chris, ingin bertanya pendapatnya.

Chris menjawab: “Itu juga bagus, dengan begini Viona juga bisa beristirahat dengan baik.”

Aku juga tidak mengatakan apapun lagi.

Ayah Shen dan Steven pun pergi, sebelum pergi mereka meminta kita tidak khawatir, berkata bahwa tidak akan ada orang lain yang bisa mengganggu kita lagi.

Sejujurnya, perasaanku masih kacau, sama sekali tidak bisa memikirkan masalah ini dengan baik.

Bahkan saat mereka sudah pergi, aku hanya bisa mengangguk dengan datar.

Chris mengelus keningku dengan lembut, berkata: “Sayang, apakah si bayi terluka?”

Aku tentu saja harus menjawabnya. Sekarang pikiranku sangat kacau, hanya bisa berdehem dan menjawab: “Ehm…barusan terkaget sekali…”

Kemudian menarik selimut dan membawaku kedalam pelukannya, berkata: “Tutup matamu, jangan pikirkan apapun lagi. Aku ada di sampingmu, jangan takut.”

Aku mencium wangi mint tubuhnya, kemudian perlahan terlelap.

Sampai malam hari datang, aku baru terbangun.

Chris memberitahuku, pesta di bawah masih berlangsung, dan juga sangat ramai, bertanya padaku apakah ingin pergi melihat-lihat.

Aku menggeleng.

Sebenarnya aku bermimpi buruk, sampai memimpikan Chris mendorong Ibuku dari atas gedung dengan tangannya sendiri….

Sekarang berada di pelukan Chris, aku hanya merasa seluruh tubuhku kedinginan.

Sepertinya Chris melihat ada yang janggal pada diriku, dengan lembut bertanya: “Ada apa, mimpi buruk ya?”

Aku menenggelamkan wajahku ke pelukannya, tidak membiarkannya melihat ekspresiku.

Saat itu istri Ayah Shen mengetuk pintu, dia di ikuti oleh pelayan dari belakang untuk mengantar makan malam untukku dan Chris.

Dia juga bertanya tentang kondisiku apakah sudah membaik atau belum, apakah masih perlu memanggil dokter datang untuk memeriksa.

Aku langsung menjawab sudah baik-baik saja.

Kemudian dia tidak bertanya lebih banyak lagi. Kemudian menyuruh pelayan meletakkan makanan dan pergi keluar bersama pelayan.

Chris meniup sup kemudian menyuapiku makan.

Tapi aku sangat tidak berselera.

Sesuap demi sesuap dia menyuapiku.

Aku melihat kelembutan dan kehangatannya, hatiku terasa sakit, juga tidak ingin membuatnya kecewa dan menyambut suapannya dengan diam.

Tapi tidak tahu mengapa, setelah menghabiskan setengah tiba-tiba aku muntah.

Sup yang barusan di minum semuanya di muntahkan mengenai baju tidur Chris.

Aku langsung terdiam.

Tapi Chris tidak keberatan, dengan lembut menenangkanku: “Tidak apa, tidak apa.” Dengan lembut dia mengelus wajahku, berkata: “Sayang, sebenarnya ada apa denganmu, dimana yang tidak nyaman?”

Mataku terasa panas.

Dia pasti sangat mencemaskanku…

Hanya saja aku tetap tidak bisa mengatakan yang sejujurnya padanya, aku tetap memutuskan untuk menyembunyikan darinya…ini membuatku sangat merasa bersalah, bahkan aku tidak berani bertatapan dengannya.

Dia menghela nafas ringan, juga tidak bertanya lagi, hanya memanggil pelayan untuk membersihkan.

Setelah itu dia membuka bajunya yang kotor, kemudian menggendongku masuk ke kamar mandi.

Setelah membersihkan wajah dan mulutku, barulah dia membersihkan diri sendiri.

Melihat dia begitu sibuk mengurusku dan juga tidak mengeluh sedikitpun, di matanya hanya ada perhatian yang dalam untukku, seluruh hatiku terasa sakit.

Saat dia baru saja keluar dari kamar mandi dibalut handuk mandi, aku tidak tahan lagi. Aku langsung masuk ke dalam pelukannya, kemudian menangis dengan keras.

Lengannya yang kuat memeluk erat diriku, mencium rambutku dan berkata: “Sayang, jangan menangis.”

Tapi dia juga tidak menanyakan padaku sebenarnya apa yang telah terjadi.

Apakah sebenarnya dia sudah menyadarinya, dan menungguku memberitahunya dengan sendiri.

Tapi aku tetap tidak mengatakan yang sebenarnya, jadi apa dia tidak memberiku kesempatan?

Perasaanku sangat kacau.

Atau mungkin…memang tidak ada yang terjadi….

Tiba-tiba aku membuat keputusan, mungkin lebih melupakan foto-foto dan video itu, aku memberitahu diriku sendiri, mungkin foto-foto itu dan video itu adalah rekayasa, mungkin juga saat itu Chris pergi setelah berbincang dengan Ibuku…ada banyak kemungkinan, mengapa aku masih mencurigai Chris?

Dia begitu baik terhadapku, aku tidak seharusnya mencurigainya.

Sampai akhirnya lelah menangis, aku terjatuh di pelukannya, begitu tidak berdaya sampai akhirnya tertidur kembali.

Sampai esok hari, aku juga belum membicarakannya dengan Chris.

Tapi mungkin karena semalam sudah puas menangis, suasana hatiku jauh lebih baik.

Saat aku membuka mata, yang kulihat adalah wajah lelah Chris.

Aku tersontak, langsung bertanya: “Chris, kamu kenapa?”

Saat baru membuka mulut, aku baru menyadari tenggorokanku sakit sekali.

Chris menunduk mencium bibirku, berkata: “Semalam kamu demam tinggi, sampai pingsan tidak sadarkan diri.” Dengan erat dia memelukku, berkata, “Sayang, kamu membuatku takut.”

Aku seketika terpaku.

Ternyata semalam aku demam tinggi?

Aku tidak merasakannya sedikitpun.

Pasti Chris sudah menjagaku semalaman, jika tidak dia pasti tidak akan terlihat selelah ini.

Aku merasa tersentuh dan merasa bersalah, airmataku pun menetes, dengan erat memeluk pinggangnya, berkata: “Chris, maafkan aku, membuatmu khawatir….”

Dia mencium keningku, berkata: “Dasar bodoh, kamu adalah istriku, sudah seharusnya menjagamu.”

Aku buru-buru mendorongnya, berkata: “Kamu…kamu jangan cium aku, nanti kamu bisa tertular….”

Dia tertawa kecil, berkata: “Jika penyakitmu bisa ditularkan padaku dan kamu bisa langsung sembuh, itu akan lebih baik.”

Aku menatapnya dengan tatapan menyalahkan: “Jika kamu sakit, aku juga bisa khawatir…”

Dia tertawa sambil menciumku: “Iya, aku tahu…jangan cemas sayang, semalam sudah meminta dokter datang memeriksa. Dia juga memberimu suntikan, sekarang seharusnya sudah tidak masalah.”

Barulah aku menghela nafas lega.

Dia memberiku minum segelas air hangat, dengan lembut berkata: “Ayo, minum obat pereda demam. Dokter sudah memberi obat yang tidak akan mempengaruhi si bayi, setelah minum obat itu pasti akan sembuh.”

Menerima perhatiannya itu, hatiku terasa ngilu.

Ini membuatku semakin yakin, tidak akan mengingat masalah foto itu lagi. Mungkin saja Christian Sheng sedang membodohiku….

Setelah aku minum obat, aku sedikit ragu, berkata pada Chris: “Oh ya, Chris, orang yang menggangguku semalam, mungkin adalah tentara bayaran….walaupun tidak ada bukti, tapi aku merasa dia sangat kuat, terlihat seperti tentara bayaran….”

Tatapan Chris tajam dan dalam, menatapku dan berkata: “Semalam Andy sudah menangkap orang itu.”

Aku terkejut.

Ternyata semalam orang itu sudah tertangkap?

Lalu apakah dengan dia tidak menanyakan tentang pria itu, apakah sudah menyadari kebohonganku?

Dadaku tiba-tiba terasa sesak.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu