My Superhero - Bab 102 Berlutut Di Depan Kamar Selama 2 Jam, Baru Aku Memaafkanmu (2)

Sepertinya tebakan aku benar.

Aku tenang kembali, tapi hati malah terangkat ombak besar.

Kalau aku tidak ingin merawat Bibi Zhou, tidak ingin melepaskan pendidikan, kemungkinan aku bisa pisah dengannya.

Walaupun dia bisa cari waninta lainnya lagi sebagai pelindung blokir panah, tapi aku ada perjanjian kontrak dengannya, sudah menerima banyak barang darinya, apakah mau begitu menghancurkan?

Apalagi, aku suka dengannya, gak tega juga pisah dengannya.

Benaran hal menyulitkan.

Aku mengerutkan kening, setegah hari pun tidak dapat mengambil keputusan.

Chris gak tahu apakah sudah menebak pemikiran aku, dia tidak bersuara, hanya tenang memelukku.

Aku meragu terus, akhirnya berkeputusan untuk menepatin perjanjian kontrak itu, membantunya untuk mengatasi tantenya.

Walaupun bukan demi cintanya, tapi lihat dia sudah membantuku begitu banyak, disaat ini aku tidak mungkin juga meninggalkannya.

Untuk sekolah sana…aku sementara tidak ada solusi sama sekali.

Aku meragu sebentar, baru memutuskan untuk berbicara dengan Chris, mana tahu dia ada pendapat yang lainnya.

Chris mendengar, kemudian berkata: “Kamu tenang saja, dalam satu minggu ini, aku bakalan cari solusi untuk Bibi menerimamu.”

Perkataanya emang sangat dipercayai, ada jaminan dia, aku sekejap lega langsung.

Sebentar sudah sampai siang, aku dan Chris di kamar menemanin Bibi Zhou makan siang, menemanin dia juga ada Paman Zhou dan kedua anaknya, termasuk Weny pun juga ada.

Untuk menyampaikan ketulusannnya, aku menuangkan satu mangkok sup yang panas, berencana menyuap kepada Bibi Zhou.

Tatapan Bibi Zhou sangat dingin, tapi tidak menolaknya.

Aku merasa sedikit terkejut, apakah dia pelan-pelan sudah mulai menerimaku.

Semua orang pada memandangin gerakanku, aku juga tidak berlanjut mikir, berbisik berkata: “Bibi, ini tadi dapur sengaja membuat sup kuah untukmu, katanya untuk jantung ada khasiat.”

Bibi Zhou sama sekali tidak menatapku, tapi sepertinya dia tidak menolak gerak gerik aku.

Aku lega menghela napas, takut dia kepanasan, aku masih meniup-niup sendok, baru menyuap ke mulutnya.

Ternyata dia baru minum satu suap, langsung terbunyi suara “Piang”, sup mangkok di tanganku terbalik jatuh.

Aku tidak sempat mencegah, gak sempat juga menghindarinnya.

Sup yang panas itu tertumpah di kepalaku, karena kuah semua adalah minyak yang panas, wajahku segera muncul rasa sakit, kemungkian kena panas terluka.

Bibi Zhou segera berteriak marah: “Jalang, kamu mau memanaskan aku hah?!”

Rambutku masih bertetes air minyak, wajah masih ada sakit, tapi dia malah menyalahkan aku apakah mau memanaskannya.

Padahal saat aku menyuap kepadanya sudah ditiup dahulu.

Aku sangat kacau berdiri ditempat, tidak berbicara.

Dia saking amarahnya, tiba-tiba mengambil handphone, lempar kearah aku: “Pergi keluar, aku tidak ingin melihatmu lagi.”

Kalau bukan Chris menghadang di depanku, menedang handphone itu terbang, aku rasa yang bakalan kena sasaran itu.

Aku tegang mengigit bibir, menahan air mata, tidak bersuara, dan tidak bergerak juga.

Bukannya tidak pertama kali merasakan hal gini, William juga tidak memperdulikan hubungan ayah-anak. Selalu ingin mengusirku keluar, supaya bisa merebut harta kakekku,..Grace juga didepanku memamerkan dia hamil, hampir saja memutuskan tanganku…Jade sampai juga menunjukkan pistol kearahku, bahu dan kakiku sampai sekarang pun belum pulih.

Tapi saat mereka berjahat kepadaku, aku segera menjadikan mereka sebagai musuh.

Tapi wanita yang dihadapannya tidak bisa.

Dia Bibinya Chris, mau dimarahi, mau dipukulin, bahkan sup panas tertumpah di kepalanya, dia juga tidak bisa melawannya, tidak bisa juga ada rasa sebal….

Chris perlahan-lahan memegang wajahku, rambut yang tertempel di wajah, di letakan pada belakang telinga, kemudian berbalik ke arah Bibi Zhou berkata: “Viona tidak sengaja.”

Tatapan Bibi Zhou sangat dingin, mengores pada tubuhnya: “Kamu membelaknnya?aku kasi tahu kamu, tidak mungkin! Hari ini dia bisa memanaskan aku, besok bisa ambil pisau membunuhku!”

Benaran hal yang melucukan.

Mana mungkin aku bisa ambil pisau membunuhnya…. Apalagi, sekarang yang terkena panas adalah aku.

Rambut dan wajah rasa penuh dengan minyak, aku sendirian tegak di ruangan itu, bahkan Chris juga tidak memperdulikan aku.

Semua pada menghibur dia.

Paman Zhou juga berhati-hati membujuknya, kedua anaknya juga sedang mengelap sisa-sisa air sup yang mencerot tadi.

Dia sengaja mempersulikan aku, supaya aku nunduk, tapi gak ada yang berani menyalahkannya.

Chris melihat aku sekilas, mengangkat alis berkata: “Bibi…”

Baru saja berbicara, Bibi Zhou sangat sebel memotong pembicaraan: “Apakah kamu masih mau memlindungin wanita ini?!”

Kening Chris tambah mengerut, tapi akhirnya dia tutup mulut,

Saat ini Weny dengan lembut berkata: “Kak Chris, kalau enggak suruh Kak Viona meminta maaf saja, maupun Kak Viona sengaja atau tidak sengaja, dia cereboh adalah kenyataan. Tapi mama bukan orang yang tidak pengertian, asal dia meminta maaf, aku rasa mama mau menerimanya.”

Awal dengar si sepertinya sedang membantuku, tapi kenyataannya, dia malah berelok-elok mengatakannya kurang teliti merawat Bibi Zhou.

Aku menunduk kepala, anggap tidak mendengarnya berbicara.

Bibi Zhou dari hidung bersiul sekali, serasa juga tidak puas dengan tingkah laku yang pura-pura tuli ini.

Suara Chris dengan dingin berkata: “Minta maaf.”

Aku terkejut mengangkat kepala.

Wajahnya terlihat sangat serius, berulang berkata lagi: “Meminta maaf kepada Bibi.”

Aku terdiam disana.

Padahal dia jelas melihatnya, ini maianan si Bibi, tapi dia malah memilih berdiri sama dengan Bibinya.

Aku dengan tegang mengigit bibir, kepikiran sendirinya sudah mengambil keputusan untuk bantu dia mengatasi Bibinya… ini baru percobaan yang pertama, mana mungkin aku gak bisa menahankannya.

Kepikiran ini, aku menarik napas sedalam-dalam mungkin, berkata: “Maaf Bibi, lain kali aku akan lebih perhatikan lagi.”

Bibi Zhou mengangkat alis: “Mau minta maaf kan? Boleh, kamu berlutut di depan kamar selama dua jam, aku baru memaafkanmu.”

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu