My Superhero - Bab 676 Maxi memanggil Mama

Karena sudah meningga, maka tidak ada yang bisa dikatakan lagi.

Aku tidak bertanya banyak lagi, hanya menyuruh Anin beristirahat, hari ini dia sMamak seharian, pasti sudah lelah.

Anin menganggukkan kepala, seperti telah teringat sesuatu, ia berkata lagi: “Oh ya, Nona Viona, Tuan dan Nona ingin menemuimu.”

Maksudnya adalah kedua putra putri Paman Zhou ke tiga.

Aku sedikit terkejut, lagipula aku jarang berhubungan dengan kedua orang ini, mereka biasanya ikut Paman Zhou ketiga ke lapangan, kami jarang bertemu, meskipun bertemu juga tidak saling menyapa.

Jadi, kenapa dia mau menemuiku?

Apakah karena Philip Zhou dan Paman Zhou kedua tidak ada di rumah makanya mereka mencariku?

Aku berpikir dan berkata: “Aku tidak pergi bertemu mereka, mereka baik-baik, biarkan mereka mencari kakek saja.”

Mereka juga adalah cucu Kakek Zhou, jadi pasti akan dijaga oleh Kakek Zhou.

Aku hanyalah istri paman mereka, Paman Zhou ketiga juga pernah melukai Chris Zhou, aku tidak ingin menyapa mereka.

Anin mengiyakannya dan berbalik meninggalkan.

Aku naik dan kembali ke kamar, berencana untuk istirahat, namun sebelum istirahat aku meminta orang membawa Ryan dan Maxi ke kamar.

Keduanya habis bermain di ruang bermain, penuh dengan keringat.

Bertemu denganku, Ryan sungkan dan mengelap keringat di dahinya, Maxi belum mengerti apa-apa, langsung membuka kedua tangannya dan ingin aku peluk.

Aku segera memeluk Maxi, dan mengelus wajah bulat Ryan, berkata: “Pergi mandi dulu dengan adik ya?”

Ryan tersenyum dan menganggukkan kepala.

Pembantu membawanya pergi mandi, aku duduk di ranjang, mendengar suara air dari kamar mandi, dan juga suara tertawa Ryan dan Maxi, hatiku langsung nyaman.

Suatu Sore, keluarga Zhou mengalami kecelakaan hebat. Istri Franky Zhou meninggal. Paman Zhou ketiga dan istrunya dikirim ke penjara. Tapi Ryan dan Maxi tidak tahu apa-apa, bersenang-senang di ruang bermain.

Aku sangat senang bahwa hal-hal kotor di rumah tidak melukai anak-anak.

Yang lebih bahagia adalah semuanya sudah diselesaikan sekarang, aku tidak perlu khawatir tentang tindakan Franky Zhou pada anak-anak itu lagi.

Maupun Ryan atau Maxi, mereka akan tumbuh dengan bahagia di masa depan.

Setelah setengah jam, Ryan dan Maxi keluar dari kamar mandi.

Aku berbalik dan tanpa sengaja melihat ke jendela luar, baru sadar bahwa di luar sudah gelap, sudah waktunya makan malam.

Ryan seperri orang dewasa, berjalan ke tempat tidur sambil menggendong Maxi.

Aku tertawa, dan segera menepuk ranjang, berkata: “Sini, coba bibi cium wangi atau tidak.”

Keduanya naik ke ranjang, dan tubuhnya sangat wangi.

Aku mencium wajah mereka, dan sambil meminta Bibi Elena membawa naik makan malam, sambil berbincang dengan Ryan.

Ryan menunduk dan berbisik ditelingaku: “Bibi, aku beritahu sebuah rahasia.”

Wajahnya yang serius membuatku tertawa, aku tersenyum dan berkata: “Cepat bilang, bibi dengarkan.”

Ryan mengambil tangan kecil Maxi, berkata: “Adik sudah bisa memanggil Mama!”

Mataku terbelalak, menatap Maxi tidak percaya.

Maxi mengira kakaknya ingin bermain dengannya, ia tertawa dan memainkan jari Ryan, sama sekali tidak melihatku.

Anak bodoh ini, pasti tidak tahu apa yang sedang kita bicarakan.

Aku menoleh lagi kepada Ryan, dan berkata: “Benarkah?”

Ryan mengangguk dengan serius, berkata: “Aku selalu mengajari adik memanggil Papa dan Mama, Dia hari ini sudah bisa memanggil Mama.” Dia berhenti, dan wajahnya sedikit sedih, berkata: “Sayangnya dia tidak bisa memanggil Papa.”

Aku mengelus kepalanya dan tersenyum: “Karena sudah bisa memanggil orang, nanti adik juga akan segera memanggil Papa, jangan khawatir.”

Ryan menjadi senang.

Aku memeluknya, mencium dahinya, berkata: “Kamu melakukannya dengan baik, Ryan, kamu kakak yang terbaik, nanti saat Maxi tumbuh besar, dia pasti paling menyukaimu.”

Ryan tersenyum malu-malu, matanya berbinar-binar.

Ini pemikiran yang membuatku semakin tegar, aku harus memberitahu Maxi sejak kecil, bahwa Ryan adalah orang terdekatnya. Kakak adik saling bersahabat dan membantu. Bagaimanapun orang tua akan meninggalkan anak-anak mereka suatu hari nanti, tetapi kakak adik bisa bersama-sama seumur hidup.

Setelah itu aku menggoda Maxi untuk memanggil Mama, sayangnya anak ini hanya bermain dengan kakaknya, sama sekali tidak memperdulikanku.

Akhirnya Ryan yang membantunya, maka dia akhirnya mengeluarkan suara, memanggil: “Ma…... Mama…….”

Awalnya aku kira akan tenang-tenang saja, tapi ketika mendengar suaranya memanggilku, aku langsung menangis, aku tidak dapat mengendalikan perasaanku, terharu, manis, dan juga bersemangat ……

Beberapa waktu ini, karena berbagai hal, ditambah lagi hilangnya Chris Zhou, sudah begitu lama tidak ada kabar, hatiku sangat tidak nyaman dan terus menahannya.

Tapi hari ini mendengar Maxi memanggil Mama, aku merasa akhirnya ada cahaya di dunia yang gela.

Di hari-hari paling gelap, matahari menyinari hatiku.

Seperti terlahir kembali

Untungnya, aku masih khawatir tentang kehadiran Ryan dan aku takut dia akan kaget, jadi aku menahan air mata agar tidak menangis.

Aku memeluk Maxi, mencium wajahnya dengan sangat lembut, lalu memeluk Ryan dan menciumnya.

Kedua anak ini seperti malaikat, menemaniku, tanpa mereka, aku benar-benar tidak tahu bagaimana cara bertahan hidup.

Aku sekarang hanya memiliki satu keinginan di hatiku, yaitu, sebelum Maxi bisa memanggil ayahnya, Chris Zhou dapat kembali dengan aman.

Teringat Chris Zhou, hatiku merasa berat lagi.

Jika dia benar-benar diselamatkan oleh Janice Qin, maka Janice Qin kemungkinan besar menyembunyikannya seumur hidup dan tidak akan membiarkannya kembali ...

Aku tentu saja ingin dia hidup, bahkan jika dia dipaksa bersama Janice Qin, aku juga bersedia.

Tetapi memikirkan dia tidak bisa mendengar Maxi memanggilnya ayah, tidak bisa melihat Maxi belajar berjalan, belajar lari, tidak bisa melihat Maxi tumbuh besar ……hatiku menjadi lebih sedih.

Saat aku sedang memikirkannya, Bibi Elena membawa makanan masuk, aku langsung tersadar dan menemani anak-anak makan malam.

Setelah makan, aku menyikat gigi dan sudah hampir jam 9 malam, namum Franky Zhou dan Paman Zhou kedua belum kembali.

Belum seberapa lama, Anin datang melapor, bahwa Franky Zhou mereka akan tinggal di rumah sakit menemani kakek, aku kemudian menidurkan Ryan dan Maxi.

Aku menceritakan 2 kisah kepada anak-anak, mereka sangat baik dan sangat cepat sudah tertidur.

Aku menatap wajah mereka yang polos, hatiku merasa hangat.

Namun, aku menyadari wajah Ryan lebih kurus.

Karena begitu banyak kejadian di keluarga Zhou, dia dipaksa untuk tumbuh dewasa.

Kejadian hari ini, sepertinya Franky Zhou belum memberitahunya, tapi aku rasa cepat atau lambat Franky Zhou akan memberitahunya, itu pasti akan menjadi tekanan untuknya.

Dia belum berusia 8 tahun, malah menerima kabar seperti itu, memang tidak mudah.

Terlebih lagi, beban keluarga Zhou juga akan menimpanya di masa depan.

Aku menyentuh wajahnya, memikirkan akan lebih baik lagi padanya.

Tentu saja, jika Franky Zhou bisa menikahi wanita baik, itu lebih baik untuk Ryan.

Aku berbaring di sebelah Maxi, memeluk kedua anak ini, dan menutup mata tidur.

Novel Terkait

Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu