My Superhero - Bab 261 Viona Adalah Istriku, Aku Dan Dia Adalah Satu

Ini sangat mengejutkan.

Tanganku yang sedang memegang kotak itu bergetar.

Tapi agar tidak terlihat oleh Chris dan Ayah Shen, aku hanya berpura-pura tidak terjadi apa-apa, juga bercanda: “Barangku tentu saja tidak boleh dilihat oleh Chris.”

Tatapan Chris lembut dan tersenyum tipis menatapku.

Aku juga tersenyum, dan mencairkan suasana: “Semua hartaku juga diurus oleh Chris.”

Setelah mengucapkan hal ini, aku menatap wajah Chris, ingin melihat reaksinya.

Ekspresinya tidak terlihat terusik, bahkan dengan tersenyum menjawab: “Hubungan kita sangat baik.”

Aku sangat bingung.

Jika barang di kotak ini adalah foto kemarin, jika aku memperlihatkannya pada Chris, dia juga pasti akan gugup.

Tapi dia tidak memberi reaksi apapun.

Lantas apakah sebenarnya di kotak ini hanyalah barang biasa?

Dengan perasaan ragu, aku berpamitan dengan Ayah Shen dan yang lainnya.

Steven Shen berkata: “Aku akan mengantar kalian keluar.”

Aku langsung menolaknya, berkata: “Tidak perlu sungkan begini, lagipula kapanpun bisa bertemu.”

Steven menatapku, berkata: “Hanya mengantar kalian sampai mobil, apakah kamu mengira aku akan mengantarmu sampai ke rumah Zhou?”

Dia masih saja pandai berbicara seperti dulu.

Aku sangat kesal dan juga merasa lucu, tidak pernah berdebat dengannya.

Bahkan Chris pun tersenyum tipis: “Kalau begitu merepotkanmu.”

Steven Shen mengayunkan tangannya, kemudian mengantar kita sampai halaman rumah.

Sebelum naik ke mobil, dia memanggilku lagi, berkata: “Mengapa kamu masih belum memanggilku kakak sepupu?”

Sebenarnya semalam aku sudah ingin memanggilnya begitu, tapi hanya sekali itu saja.

Aku juga tidak berpikir lagi, berkata: “Kakak sepupu.”

Lagipula dari awal aku sudah mengakuinya, memanggilnya kakak sepupu juga dari keinginan diri sendiri, tidak ada beban di hati.

Dia sangat puas, kemudian menoleh ke Chris, berkata: “Kamu juga seharusnya memanggilku Kakak sepupu kan?”

Chris tersenyum tipis, dengan senang dia memanggilnya.

Steven pun terdiam.

Aku juga terkejut.

Sebenarnya dia sedikit lebih tua dari Steven, tapi panggilan kakak sepupu ini terdengar sangat alami….

Aku pun menatapnya.

Senyuman di bibirnya semakin dalam, masih sengaja mengelus telapak tanganku.

Tidak tahu mengapa, aku merasa suasana hatinya sedang bagus.

Dia menatap Steven Shen, dengan perlahan berkata: “Viona adalah istriku, aku dan dia adalah satu, memanggilmu Kakak Sepupu bukankah itu normal?”

Steven terdiam, setelah cukup lama, barulah mengacungkan jempol kepadanya.

Aku langsung tertawa dan berkata: “Baiklah, kita pergi dulu, jika ada masalah hubungi kita.”

Tapi baru saja berbalik, Riri Shen tiba-tiba berlari keluar.

Dia menahan pergelanganku, dengan manja berkata: “Kakak sepupu, apakah nanti aku boleh pergi ke rumah Zhou mencarimu?”

Aku berpikir, tujuannya pasti bukan untuk mencariku, tapi apa ada alasan jelas untuk datang ke rumah Zhou?

Lantas apakah dia sedang mengincar Chris?

Aku tidak merubah nada bicaraku dan menjawab: “Tentu saja boleh.”

Tapi Chris tiba-tiba membuka suara: “Nanti Kakak sepupu juga ikut datang saja, kamu juga tahu Viona itu orangnya sangat lembut dan ramah, dia dan adikmu tidak terlalu familiar, takutnya nanti tidak tahu harus membicarakan apa dengan adikmu, jadi canggung.”

Tidak disangka dia langsung berkata aku dan Riri tidak terlalu kenal, masih mengisyaratkan jika Riri datang sendiri ke rumah Zhou, aku bisa merasa canggung.

Bukankah ini memberitahu Steven, dia tidak menerima Riri datang ke rumah Zhou?

Riri dengan cemberut mengerucutkan mulutnya.

Tapi mungkin karena dia mengetahui identitas Chris, atau juga mungkin karena tidak ingin ditegur Steven, dia tidak langsung melawan.

Tapi Steven Shen terlihat gugup, sepertinya tidak sanggup menolak ajakan Chris, akhirnya mengangguk menyetujui: “Apa yang kamu katakan itu benar, Riri sudah terlalu berisik, jika tidak aku awasi, dia pasti bisa menyusahkan Viona.”

Aku: “…..”

Dengan adanya Steven, menurutku pasti hal yang bagus.

Aku masih takut Riri bisa datang ke rumah Zhou sendirian untuk mencariku, jika itu terjadi dan dia membuat masalah, dan hanya karena dia adalah adik sepupuku, aku juga tidak bisa mengusirnya.

Tapi….walaupun aku sangat senang Steven bisa berdiri disampingku, tapi dia jelas adalah orang yang pintar, tidak mungkin tidak mengerti maksud Chris.

Atau mungkin, dia sengaja berpura-pura tidak mengerti?

Riri dengan tidak puas menggoyang-goyangkan lengan Steven, berkata: “Kak, aku sudah dewasa, tidak perlu pengawasanmu lagi!”

Steven menepuk kepalanya dengan sayang: “Sudah, kamu jangan rebut lagi, Viona sedang sakit, berdiri disini tertiup angin juga tidak bagus.” Selesai berbicara dia kembali berkata padaku dan Chris, “Kalian cepat naik ke mobil.”

“Huh, yang kamu pedulikan hanyalah Kakak Viona, kelihatannya sekarang di hatimu yang terpenting bukanlah adikmu ini lagi.” Riri cemburu, matanya pun memelas.

Steven melambaikan tangan kepadaku dan Chris: “Cepat pergi, jangan pedulikan dia.”

Aku dan Chris bertatapan.

Chris berkata: “Kalau begitu kita pergi dulu.”

Setelah itu kami pun naik ke atas mobil.

Aku melihat Riri menendang Steven dengan keras, marah dengan Steven.

Seorang nona besar yang keras kepala.

Tentu saja, aku juga tidak memasukkan itu dalam hati, lagipula Steven yang menahannya, dia juga tidak mungkin akan membuat onar.

Yang lebih ku pedulikan adalah sebenarnya apa yang ada di dalam kotak yang di berikan Ayah Shen.

Kotak ini masih ku genggam dalam tanganku. Walaupun Chris tidak bertanya banyak, tapi dalam hati ku sedikit tidak tenang.

Setelah berpikir, lebih baik aku membuka kotak itu di hadapan Chris.

Chris menatapku, tidak berkata apapun.

Aku mengeluarkan barang di dalam kotak.

Paling atas adalah surat warisan penyerahan harta, di dalam jika di jumlahkan ada sekitar ratusan juta.

Aku langsung terdiam.

Sedetik kemudian, aku memerintah supir: “Hentikan mobil!”

Ayah Shen begitu dermawan, tapi bagimana aku bisa menginginkannya, aku harus mengembalikannya!

Walaupun Ibuku tumbuh besar di keluarga Shen, harta warisan Kakek Shen, Ibuku juga pasti mendapatkan bagian yang tidak sedikit,

Tapi masalahnya, Ibuku sudah lama meninggalkan keluarga Shen, dan walaupun aku sudah mengakui keluarga Shen, tapi sebenarnya hanyalah orang luar.

Harta warisan sejumlah ratusan juta, terlebih lagi bukanlah sebuah rok atau sebuah tas mewah, Ayah Shen berani memberikan itu padaku, aku pun tidak berani menerima.

Dan juga kalung bernilai jutaan yang di hadiahkan padaku sebelumnya, juga sudah membuatku takut.

Chris mungkin menyadari pikiranku, dengan lembut berkata: “Sayang, apa kamu ingin mengembalikan hadiah ini?”

Aku menggigit bibirku, mengangguk dan menjawab: “Aku tidak bisa menerimanya.”

Tapi dia sebaliknya menjawab: “Jika kamu mengembalikan ini, kedepannya dia pasti juga akan memikirkan cara untuk memberimu ini.”

Baru saja aku ingin membuka pintu, mendengar itu aku langsung menoleh padanya.

Dia membuka tangannya, membawaku ke pelukannya, berkata: “Tidak apa, terima saja.”

Aku sedikit bingung.

Dia bukan orang yang gila harta, dan juga hanya uang ratusan juta, dia juga pasti tidak mempedulikannya.

Kemudian mendengar dia berkata lagi: “Menurutmu untuk apa Ayah Shen memberimu barang begitu banyak? Apakah karena merasa bersalah? Atau karena sebagai keluarga?”

Tentu saja bukan semua.

Ayah Shen tidak mungkin menganggapku keluarga. Jika rasa bersalah, dia tidak ada hubungannya dengan penculikan Ibuku, jika dia merasa bersalah, dia juga tidak mungkin akan memberi harta ratusan juta ini.

Aku menggeleng, berkata: “Karena tidak mengerti apa tujuannya, jadi aku tidak menginginkan barang ini.”

Chris menatapku dalam, berkata: “Sayang, cara pikirmu benar, jika orang lain memberimu sesuatu tanpa alasan jelas, kamu tidak mungkin menerimanya.” Kemudian dia mengalihkan ucapannya, berkata: “Tapi barang ini kamu bisa menerimanya.”

Wajahku terlihat kebingungan.

Dia berkata: “Aku memberi dia projek, keuntungan yang di dapat lebih dari ini.”

Jadi ini adalah uang terima kasih?

Jika begini, aku akan menyimpannya.

Aku terdiam sejenak, berkata: “Tapi dia berterima kasih padamu…seharusnya barang ini di berikan padamu….”

Chris mengelus-elus daguku, dengan sengaja memasang wajah serius, berkata: “Sayang, kita adalah suami istri, mengapa kamu ingin memperhitungkan itu?”

Mendengar kata suami istri, hatiku bergetar, seharusnya tidak sungkan padanya.

Setelah itu mobil pun kembali berjalan, kemudian aku membuka lapisan kedua di kotak itu.

Lapisan kedua terdapat gelang kecil dan sebuah foto.

Gelang kecil ini pasti pernah dipakai ibuku.

Tapi mengenai foto, terletak terbaik, harus dibalikkan baru terlihat jelas gambar apa.

Sejenak aku merasa gugup.

Jika ini adalah salah satu foto yang kulihat semalam, aku harus bagaimana?

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu