My Superhero - Bab 424 Dia Adalah Saingan Cintaku, Aku Hanya Berharap Dia Menjauhimu

Aku dan Sisilia terkejut.

Dia.........sejak kapan dia muncul di pintu depan?

Sisilia sempat tersentak dan mulai duduk, berkata dengan gelagapan: “Ti.....Tidak ada apa-apa.......”

Wajahnya memerah, tangan dan kakinya entah mengarah kemana.

Aku juga sedikit canggung, seolah melakukan hal yang jahat dan diketahui orang lain.

Chris Zhou perlahan-lahan berjalan mendekat ke tepi kasur, menundukkan kepala mencium bibirku sebentar, sedikit tersenyum: “Iya?”

Didalam matanya tersirat tanda bahaya.

Sisilia menyakan keadaan Maxi, berkata dengan pelan: “Kak Viona, aku.....aku masih ada urusan, kalau.......kalau begitu aku pamit pergi ya.......”

Anak yang malang, karena dikejutkan oleh Chris Zhou, bicaranya pun gelagapan.

Meskipun Chris Zhou tersenyum, tetapi suasananya terasa sedikit menakutkan, aku sontak melotot padanya, menunjukkan bahwa aku menyuruh dia untuk sedikit mengendalikan amarahnya.

Chris Zhou memperlihatkan ekspresi wajah tidak bersalah, dia melihat ke arah Sisilia, berkata: “Aku sudah menelepon Tito, dia akan segera tiba, kamu tunggu dia disini saja.”

Sisilia berdiri disana dengan perasaan bersalah, dia tidak berani mengeluarkan kekesalannya.

Aku merasa konyol sambil mengelus tangan Chris Zhou, berkata: “Kamu duduk di luar saja dulu, tunggu sampai Tito datang, barulah kamu masuk.”

Saat itu Chris Zhou mulai merasa bersalah, dia merasa tidak menyangka sambil melotot padaku: “Aku ini suamimu, kamu berani menyuruhku keluar?”

Wajahku seketika itu juga memerah, aku hanya berkata sambil membujuknya: “Aku masih ingin berbicara dengan Sisilia.”

Chris Zhou merasa tidak puas sambil menggigit telingaku, pada akhirnya dia berkompromi, dia berbisik di telingaku: “Lihat sebentar lagi bagaimana caraku membalasmu.”

Intonasi bicaranya sangat ambigu, aku langsung teringat kejadian 2 hari yang lalu saat dia menggodaku, seluruh tubuhku rasanya seperti terbakar seketika itu juga.

Chris Zhou memegang wajahku dengan kedua tangannya, lalu dia pergi.

Menunggu sampai pintunya tertutup, Sisilia akhirnya bernapas lega, dia melihatku, berkata: “Kak Viona, hubunganmu dan kak Chris benar-benar harmonis.” dia maju ke depan memelukku, berkata sambil tersenyum, “Melihatmu begitu bahagia, aku benar-benar merasa sangat senang.”

Aku merasa terharu, balik memeluk dia: “Kamu dan kak Titomu juga pasti akan bahagia.”

Dia menganggukkan kepala dengan rasa bersungguh-sungguh.

Kemudian dia merasa sedikit sedih, berkata: “Dua hari ini aku sudah mengirim pesan pada kak Angel, tapi dia tidak membalasku, aku tidak tahu apakah dia mengalami masalah.........saat dulu aku mengirim pesan padanya, dia selalu membalas pesanku dengan sangat cepat.”

Aku termangu.

Saat aku dibawa pergi untuk diinterogasi, handphone-ku tidak dikembalikan, kemudian meskipun Chris Zhou membantuku membeli handphone baru, tetapi karena aku terus tinggal di rumah sakit dan tinggal bersama Chris Zhou beberapa hari ini, jadi aku tidak melihat pesan di handphone sama sekali.

Aku segera mengambil handphone, ingin melihat apakah Angel mengirim pesan padaku.

Tetapi profil wechatnya masih tetap saja, tidak ada perubahan apapun, aku melihat momen wechatnya, juga tidak ada momen terbaru darinya.

Aku seketika itu juga mulai khawatir.

Apalagi keluarga Shen saat ini dalam bahaya, aku takut dia dan Steven Shen mengalami masalah.

Aku segera menelepon Angel, tetapi tidak ada orang yang menerima panggilan teleponku.

Ini membuat hatiku mulai khawatir.

Saat aku dan Sisilia sedang mengkhawatirkan Angel, Chris Zhou dan Tito Wen tiba-tiba masuk kedalam ruangan.

Tito Wen menyapaku, dia berjalan mendekati Sisilia, menggenggam tangannya, berkata: “Ayo pergi.”

Sisilia berkata dengan pelan: “Nanti aku ingin pergi ke suatu tempat, bolehkah?”

Tito Wen bahkan tidak menanyakan dia ingin pergi kemana, dia langsung menjawab iya.

Sisilia tersenyum, lalu dia berbalik badan melihatku, berkata: “Kak Viona, kamu jangan khawatir, aku sekarang pergi menemui Angel.”

Aku menganggukkan kepala, memikirkan sesuatu, lalu melihat ke arah Chris Zhou, berkata: “Kamu mendengar kabar dari kakak sepupuku dan Angel tidak?”

Chris Zhou dan Tito Wen saling berpandangan mata, berkata: “Mereka baik-baik saja.”

Tito Wen berkata: “Ternyata kalian mengkhawatirkan keluarga Shen.” Dia melihat ke arah Sisilia, berkata, “Steven sangat baik terhadap istrinya, tenang saja.”

Tetapi kenapa Angel tidak membalas pesan Sisilia, dan tidak mengangkat teleponku?

Dia bukanlah orang yang seperti itu, melupakan teman karena sudah memiliki suami.

Aku masih merasa sedikit khawatir, tetapi aku tidak memperlihatkan kekhawatiranku, aku justru menenangkan Sisilia, berkata: “Kamu lihat paman Chris dan Tito semuanya bilang kalau Angel baik-baik saja, kamu tidak perlu khawatir.”

Sisilia sangat lugu, dia langsung percaya.

Menunggu sampai Tito Wen dan Sisilia pergi, aku menatap Chris Zhou dengan tajam, berkata: “Paman Chris, masalah Angel, apa masih ada yang dirahasiakan?”

Chris Zhou menatapku, tidak bicara apapun.

Aku khawatir sambil mendesak dia: “Chris, kamu cepat beritahu aku, terjadi masalah apa.........”

Dia duduk di tepi kasur, menyingkap rambutku, berkata: “Kamu begitu mengkhawatirkan orang lain, aku mulai cemburu.”

Aku diam sambil melotot padanya.

Apa ini adalah saat yang tepat untuk cemburu?

Aku mendengar dia berkata: “Temanmu baik-baik saja, Steven sudah mengantar dia ke luar negeri.”

Aku sedikit terkejut.

Chris Zhou berkata: “Keadaan spesifiknya aku tidak paham jelas, jika kamu masih khawatir, nanti aku suruh Anin untuk menyelidikinya.”

Dia sedang sibuk menyerang beberapa pelaku di balik masalahnya, masalah sekecil ini akan membuatnya membagi perhatiannya, aku sedikit sungkan, berkata: “Sudahlah, aku suruh Kevin untuk menyelidikinya.”

Meskipun aku dan Chris Zhou sudah baikan, tetapi aku tidak berencana untuk memecat Kevin Qin dan lainnya, mereka sangat hebat, aku juga ingin mengembangkan orangku sendiri.

Sedangkan Agus dan Anton, karena pimpinan sedang menyelidiki aku, jadi mereka sudah diambil kembali oleh wakil ketua Zhong.

Aku tidak tahu keadaan Angie dan Agnes, sepertinya mereka juga sudah meninggalkan ruang laboratorium.

Chris Zhou tidak membantah, dia berkata: “Jika perlu bantuan, langsung cari Anin.”

Aku segera membalas iya.

Dia membuka selimut dan naik ke atas kasur, dia mendekap aku kedalam pelukannya, berkata: “Bukankah kita sekarang seharusnya membahas topik perbincanganmu tadi? kenapa tidak boleh menyebut nama Erick?” dia mencolek hidungku, berkata, “Erick kenapa?”

Aku tengkurap di atas dadanya, mengangkat wajah menatap dia, berkata: “Hal ini juga yang ingin aku tanyakan padamu, kamu pasti sudah mendengar beberapa gosip itu kan, tetapi kamu tidak mengatakannya padaku.”

Chris Zhou diam sejenak, tiba-tiba dia memegang daguku, menundukkan kepala mencium bibirku: “Sayang, kamu pikir aku akan menyebut nama pengagum rahasiamu di hadapanmu?”

Aku: “......................”

Dia melepaskan aku, berkata sambil sedikit tersenyum: “Dia adalah saingan cintaku, aku hanya berharap dia menjauhimu.”

Aku merasa kesal juga konyol: “Dia bukan saingan cintamu, kamu waktu itu juga sudah mendengar perkataannya, dia tidak menyukaiku, dia hanya memenuhi permintaan kakak sepupuku untuk menjagaku.” aku berhenti sejenak, lalu berkata, “Sebenarnya aku ingin tahu, apakah dia benar-benar disalahkan oleh banyak orang karena dia membantuku.”

Chris Zhou menyipitkan mata, berkata: “Kamu mendengar perkataan apa saja?”

Aku mengulang perkataan Sisilia untuk dia dengar.

Dia terdiam sejenak, berkata: “Semua itu benar, keluarga Erick memang sedang bekerjasama dengan keluarga Zhou, masalah ini didukung oleh Erick, dia sudah membujuk para tetua di keluarganya untuk mendukung juga.”

Aku sontak membelalakkan mata.

Chris Zhou perlahan-lahan mengelus wajahku, berkata dengan suara lembut: “Sayang, apa kamu terharu?”

Aku berpikir, membalikkan badan duduk di atas pahanya, memeluk lehernya, menempelkan hidungku di ujung hidungnya, berkata: “Terharu sudah pasti ada, tetapi yang aku khawatirkan adalah tiba saatnya nanti kamu harus bagaimana membalas kebaikannya ini.”

Tatapan mata Chris Zhou perlahan-lahan berubah menjadi suram.

Aku tersenyum melihat dia, berkata: “Kamu adalah suamiku, hutang budiku tentu saja kamu yang membantuku untuk membalasnya, aku.....khawatir apakah ini bisa mengeluarkan nilai yang sangat banyak.........” aku menggigit ujung hidungnya, berkata, “Nanti kamu jangan salahkan aku jika aku merepotkanmu, suamiku.”

Kedua tangan Chris Zhou memegang erat pinggangku, tiba-tiba dia menekan tubuhku di bawah tubuhnya, dia berkata dengan suara parau: “Sayang, kalau kamu masih menggodaku seperti itu, aku tidak menjamin kalau aku tidak bisa menahan...........”

Aku: “...................”

Tidak habis pikir, aku tidak menggodanya, aku hanya ingin memperlihatkan sikapku saja.

Tidak peduli Erick benar-benar menyukaiku atau tidak, di mataku hanya ada dia, dialah suamiku.

Siapa yang bisa mengira kalau sikapku ini bagi Chris Zhou ternyata berubah seperti menggodanya.

Aku tertawa terbahak.

Chris Zhou menyandarkan kepalanya di atas bahuku, tenang beberapa saat, lalu dia berkata dengan suara parau: “Tenang saja, suamimu ini pasti akan sanggup membalas kebaikan ketua Erick.”

Aku percaya padanya, aku pun menganggukkan kepala.

Meskipun Erick memang sangat banyak membantuku, tetapi aku tidak berencana mencari dia untuk berterimakasih, terutama melihat suasana gosip semua orang, aku lebih baik menghindarinya.

Terlebih lagi aku juga percaya Chris Zhou bisa mengatasi masalah ini.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu