My Superhero - Bab 35 Tidak Disangka Dia Adalah Steven Shen

Seperti sepatah kata ini, biarkan mataku memerah lagi.

Aku juga tidak mengendalikannya, air matapun mulai menetes.

Malah takut ditertawakannya, aku hanya bisa menutupinya dengan tangan mengusap bagian sudut mata.

Dia menjulurkan tangan, dengan pelan merangkul bahuku, tanpa suara menghiburku.

Aku teringat saat pemakaman ibu, dia juga memanggilku keluar, dari dalam mobilnya, saat aku melihat surat wasihat, menangis dengan sedih, dia jugaseperti ini, menjulurkan tangannya mnekan bahuku, tidak sepatah katapun keluar, tetapi sangat cukup menenagkan hati.

Hanya saja pada suatu kali, dia memelukku.

Aku tiba tiba merasakan tidak rela melepaskannya.

Udara yang tenang, tubuhnya yang cenderung dingin, dengan dadanya yang padat, membuat saya merasakan kehangatan dan ketenangan.

Saya tahu seharusnya tidak boleh seperti ini, tetapi tetap saja membuat diri sendiri tenggelam didalam semua ini.

.....

Mobil sangat cepat melaju ke Villa.

Aku juga baru saja mengatur emosi, sangat ingin turun dari mobil, malah dibagian halaman terlihat beberapa unit mobil polisi.

........Bagaimana bisa ada mobil polisi?

Sebelum Grace mengatakannya itu sudah terbayang dibenakku hatiku tidak bisa bergerak.

Keluarga Shen bermaksud unuk memfitnah Chris, apakah polisi akan datang menyergap Chris?

Aku tidak bisa berhenti gemetar ketika melihat Chris.

Chris: kenapa tidak bergerak, kita sudah sampai, turunlah.

Dia terlihat begitu tenang, tidak terlihat dia dalam masalah.

Aku terasa lapar, tetapi hati ini merasakan kegundahan.

Dia sudah melangkahkan kaki untuk berjalan ke depan, terlihat bagian tubuhnya yang tinggi dan besar.

Didalam hatinya pasti ada sesuatu yang dipikirkannya, dimana dia tidak ingin membuat saya ikut khawatir.

Tetapi ketika saya masuk ke Lobby, aku merasa terkejut.

Yang terpenting adalah banyak orang yang datang, dan sebagian besar adalah orang yang bertubuh tinggi besar, tanpa mengenakan seragam polisi, dan terlihat seperti orang yang ingin membalas dendam.

Yang dipimpin oleh seorang pemuda pintar, auranya juga terasa kuat.

Dia berjalan mendekati Chris, sambil tertawa: Tuan ketiga, sudah lama tidak bertemu.

Mendengar nadanya, sepertinya mereka sudah saling mengenal.

Chris juga teratawa: Tuan Muda Erick datang kekota Hualin, dimana aku merasa disambut dengan baik.

Ternyata saling mengenal.

Aku dengan tenang mendengar, tidak bersuara.

Tuan Muda Erick, saya hari ini datang untuk mencarimu , dan juga tidak ingin mengobrol banyak denganmu. Tiga hari yang lalu di kota Imperial terjadi kasus pembunuhan.

Asistenmu Janice juga ikut terbunuh, saat itu dia sedang berada di kota Imperial, aku ingin menanyakan sesuatu, apakah masih pantas?

Chris tersenyum : silahkan duduk, terus terang aku sama sekali tidak mengetahuinya.

Diapun menatapi Anin sejenak.

Anin dengan segera menyuruh pelayan untuk membuatkan teh.

Disaat menunggu Tuan Muda Erick untuk duduk, Chris : yang membingungkan adalah asistenku seminggu yang lalu telah pegi ke Zurich untuk melakukan diskusi bisnis, dan menghabiskan waktu selama setengah bulan, seharusnya seminggu setelah itu dia baru kembali, aku tidak tahu dia tiga hari yang lalu bagaimana dia bisa ada di kota Imperial.....kalian bisa memeriksa surat bukti keluar masuk imigrasinya, dari sanalah anda bisa mengetahui apa yang saya katakan benar atau tidak.

Tuan Muda Erick: kami sudah memeriksanya, dia benar masih di Zurich, tetapi saat kami melacak informasi hotel, ternyata dia benar benar tidak berada di hotel itu......sungguh tidak jelas, dan tidak menemukan orangnya. kami benar benar telah mengganggu tuan ketiga.

Chris menunjukkan ekspresi mengerti akan sesuatu.

Chris menganggukkan kepalanya, tetapi dia tidak menjelaskan apa apa, dan berkata: bisakah kamu membiarkan kekasihku untuk pergi beristirahat sejenak? Aku takut dia terkejut.

Semua tatapan orang orang menuju ke diriku.

Tuan Muda Erick : Tentu.

Aku adalah pekerja lepas, dia tidak akan mempersulitkanku.

Yang aku khawatirkan Chris, dia tidak ingin pergi begitu saja.

Walaupun polisi menanyakan kasusnya dengan Chris yang tidak terlalu banyak kaitannya, yang aku takutkan adalah mereka akan menanyakan perihal tentang ibuku.

Chris berkata dengan halus: baik, pergilah naik ke atas.

Aku hanya bisa menjawab baik.

Saat aku memutar tubuhku, tiba tiba ada seorang lelaki yang memanggilku : Viona.

Aku merasa heran.

Ini bukanlah suara Chris, dan dia tidak pernah memanggil nama lengkapku.

Aku membalikkan kepala untuk melihat.

Sambil melihat segerombolan orang pemuda yang berdiri, sama seperti Tuan Muda Erick, sangatlah gagah, hanya saja dia memakai kacamata bingkai hitam, terlihat seperti orang yang terpelajar..

Aku mencoba mengingat kembali, benar benar tidak mengenal dirinya, dengan bingung bertanya : Kamu?

Dia menjawab : Steven Shen.

Aku pun menatapnya.

Ternyata dialah Steven Shen?

Dulu aku melihat fotonya di halaman web sekolah, dia memiliki mata yang terang dan gigi yang bening, pemuda yang memiliki popularitas disaat itu, yang terpenting adalah dia tidak pernah memakai kaca mata!

Tidak mengherankan bagiku yang wajahnya tidak terlihat asing, tetapi tidak bisa mengingat siapa dirinya.

Aku menjawab : Tuan Shen, apakabar?

Steven Shen menghampiri Tuan Muda Erick dan rekannya, sambil berkata : Dia adalah murid yang dikenalkan oleh Guru Tang, dia akan segera bergabung dengan tim investigasi kita untuk berlatih, anggaplah dia seperti orang sendiri. Aku adalah ahli forensik, dan tidak bisa memotong pembicaraan, dana kemudian menemaninya berjalan jalan., aku telah lama tidak bertemu dengan guru Tang, ingin menanyakan keadaan guru Tang.

Apa dia hanya ingin berhubungan secara pribadi denganku?

Bisakah dia menyimpan perkataanku?

Aku tidak berani menjawabnya, tanpa sadar menatap Chris.

Chris memberi isyarat, tersenyum sambil berkata: bawa Tuan Steven pergi ke halaman depan untuk berjalan jalan, udara disana sangat sejuk.

Steven melihatnya tanpa rasa aneh.

Tetapi aku merasa curiga.

Menurut kebenaran yang ada, keluarga Shen telah memfitnahnya, seharusnya dia harus lebih waspada dengan gerak gerik Steven Shen. Justru dia sama sekali tidak menjauhkan diri dari Steven , seperti sudah mengetahui dari awal kemunculan Steven.

Apa yang sebenarnya terlintas di otakku?

Tidak aneh sewaktu kemarin malam, ketika saya ingin bersalaman dengannya, dia justru tidak menanyakanku apa aku ada kembali ke kota Imperial.

Karena dia sudah mengetahui dari awal bahwa Steven Shen telah kembali ke kota Hua Lin!

Sejak kasus itu, Steven Shen memanggilku kelular bersamanya seharusnya bukanlah hal yang buruk.

Didalam pikiranku aku terus berpikir, Steven Shen pernah berkata denganku dalam dua hari ini tim investigasinya memiliki masalah, sepertinya mereka ingin memeriksa kasus pembunuhan asisten Chris.

Tetapi aku merasa masalah itu tidak terlihat mudah.

Tetapi aku selalu merasa kedatangan Steven Shen adalah untuk menyerang Chris.

Bahkan aku mempertimbangkan, untuk menjadi asisten Steven dan bersekelompot dengannya.

Akan tetapi aku berpikir lebih jauh lagi, Guru Tang seharusnya tidak mengetahui masalah diantar keluarga Shen dan keluarga Chris, pastilah suatu hal yang kebetulan.

Hanya saja hal ini sedikit rumit.

Mendapat persetujuan dari Chris, aku segera tersenyum kepada Steven dan berkata : Saudara Shen ikutlah denganku, lalu kita pergi ke halaman depan sambil berjalan jalan, diserambi depan terdapat pohon anggur dan tumbuhan merambat lainnya. Disana sangat rindang.

Kami sudah berjalan beberapa langkah, didepan ada kedai bisa untuk berteduh, aku pun berhenti.

Steven Shen ikut berhenti, tetapi tetap tidak bersurara.

Lebih baik aku mencari topik pembicaraan, sambil tertawa : saudara, apakah besok kita masih bisa bertemu?

Awalnya saya berencana untuk mengajaknya mengobrol di hari esok.

Steven Shen akhirnya membuka suara : tidak perlu, aku sekarang sudah memahami keahlianmu.

Nadanya tidaklah datar, tetapi terdengar sangat lemah, seolah olah tidak tahu aku adalah putrinya William.

Seolah olah keluarga Shen tidak pernah mengelurkan ide untuk William.

Membawaku ketempat orang gila, seolah olah Keluarga Shen tidak membiarkan Grace untuk menganjurkanku agar mencurigai Chris.

Jika mereka bersandiwara, itu sangatlah mengagumkan.

Tetapi sejujurnya, aku tidak pernah melihat ekspresi dan matanya yang menunjukkan sesuatu yang janggal.

Aku mengedipkan kelopak mata, tetapi tidak menganggap ini hal yang mudah.

Lagi pula psikologi adalah tugas utama dari mahasiswa kedokteran, apalagi ini juga bagian dari tugas seorang ahli forensik.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu