My Superhero - Bab 378 Chris Zhou Kembali

Saat itu aku sedang melakukan panggilan video dengan Ryan Zhou, mendengar itu tanganku langsung gemetar, handphone pun jatuh ke lantai.

Ini terlalu tiba-tiba.

Nampak jelas saat bertemu Michael siang hari, dia masih agresif, seperti bersiap untuk bersekongkol, akan mengalahkan Senjaya Shen, bagaimana mungkin secepat itu langsung meninggal?

Aku tidak kasihan, dia pernah beberapa kali ingin menyakitiku, aku tentu saja tidak mungkin merasa simpati terhadap kematiannya, aku hanya sangat terkejut.

Keluarga Gu juga adalah keluarga yang terkemuka di kota Imperial, Michael adalah kepala rumah tangga di Keluarga Gu, tidak disangka dia meninggal begitu mudah, sebenarnya membuat orang bergetar dan takut.

Tangan dan kakiku berubah dingin, Ryan Zhou yang ada di layar handphone meneriakiku, barulah aku tersadar.

Aku berbincang dengan Ryan Zhou beberapa kalimat, lalu aku memutuskan panggilan video itu, aku melihat ke arah Andy dan berkata: “Apa penyebabnya sudah diselidiki dengan jelas?”

Andy berkata: “Pasti penghasut di balik masalah ini ingin membunuh orang yang membocorkan rahasianya.”

Apa mungkin karena bertemu denganku, penghasut itu takut Michael membocorkan rahasianya, jadi dia membunuhnya?

Michael mendapat hukuman terberat, dijaga dengan ketat, orang suruhan Keluarga Zhou juga mengawasinya, tapi penghasut di balik masalah ini masih bisa menjalankan aksinya.......kekuatan dia sebenarnya seberapa besar?

Wajahku memucat, tiba-tiba teringat permohonan Michael kemarin yang ingin menitipkan anaknya padaku.........apakah mungkin Michael saat itu sudah tahu nasibnya akan seperti ini?

Beberapa saat kemudian, barulah aku merasa tenang, aku berkata pada Andy: “Ada suatu hal yang ingin aku sampaikan padamu dan merepotkanmu.”

Andy buru-buru berkata: “Katakanlah.”

Aku berkata: “Perkataan Michael yang disampaikan padaku kemarin, kamu juga pasti mendengarnya..........aku ingin menyuruhmu pergi melihat anaknya............”

Tentu saja aku tidak mungkin mengasuhnya, tetapi ini menyangkut nyawa seseorang, aku merasa harus memberikan perhatian sedikit.

Terlebih lagi ini adalah anak Michael, penghasut ini bisa jadi sedang mengawasi anaknya juga, mungkin dia masih bisa menyelidiki suatu hal yang lainnya.

Andy menyanggupinya.

Percakapan pun selesai, dia malah tidak pergi, dia terlihat ragu, berkata: “Oh ya, tuan muda.......pesawatnya malam ini tiba di Kota Imperial.”

Aku mengangkat kepala sejenak, menatap dia.

Dia melengkapi perkataannya: “Akan tiba 1 jam lagi.”

Aku diam dan tidak mengatakan apa-apa.

Dia sengaja memberitahu waktu tibanya padaku, apa mungkin berharap aku menjemput Chris Zhou di bandara?

Tetapi sekarang aku dan Chris Zhou dalam keadaan berpisah, aku tidak sempat bersembunyi darinya, bagaimana mungkin aku berinisiatif menemuinya................

Jadi setelah aku terdiam bengong, aku berkata dengan pelan: “Iya.......aku tahu.”

Andy membuka mulut, seolah dia masih ingin mengatakan sesuatu.

Aku tidak memberinya kesempatan untuk bicara, aku langsung memotong pembicaraan, berkata: “Maaf, aku ingin beristirahat.”

Andy akhirnya tidak banyak bicara lagi.

Menunggu sampai dia pergi meninggalkan ruang tamu, aku masih duduk di sofa beberapa lama, barulah aku kembali ke kamar, hingga saat ini pikiranku masih kosong.

Chris Zhou ternyata mau pulang?

Aku ingat dulu kakak pertama pernah bilang kalau Chris Zhou 1 minggu lagi akan pulang, tidak disangka ternyata waktu kepulangannya lebih awal.

Mengatakan hal ini, apa hubungannya ini denganku.

Aku dan dia mungkin selamanya tidak akan bertemu lagi...........salah, jika dia mencariku untuk melakukan pembagian harta, seharusnya dia datang menemuiku...........

Terpikir kemungkinan bertemu dengannya adalah saat perceraian, seluruh tubuhku menggigil gemetar.

Aku berbaring di atas kasur, air mata di sudut mata pun menetes jatuh, dari sudut bibir hingga bantal.

Sebenarnya aku sangat merindukannya, benar-benar sangat merindukannya.

Aku mengkhawatirkan luka yang ada di punggungnya, juga merindukan wangi peppermint tubuhnya, aku begitu sangat ingin pergi menjemput dia di bandara..............

Sayangnya aku tidak bisa.

Beberapa waktu ini aku selalu memaksakan perasaanku sendiri.

Siang hari masih bisa dibilang baik, karena pembantu di rumah banyak, aku tidak ingin membuat orang melihatku menderita, aku pun menahannya sekuat mungkin.

Tetapi saat malam hari yang sunyi, aku terkadang masih bisa mengingat kembali sikapnya yang lembut padaku, mengingat kembali kehangatan dadanya, ini yang membuatku sangat kesakitan menahannya. Terkadang aku bermimpi bertemu dengannya, keesokannya aku menangis saat terbangun. Tapi saat memikirkan semua dari dia nantinya bukan untukku lagi, aku langsung merasa sedih setengah mati.

Aku menutup mata, pada akhirnya tidak bisa menahannya, aku pun menangis tersedu-sedu.

...................................

Keesokan harinya saat terbangun, mataku bengkak.

Untungnya Andy dipanggil kembali ke rumah Keluarga Zhou, para pembantu juga sangat jarang berkomunikasi denganku, setidaknya aku tidak merasa malu.

Tidak disangka siang hari Erick mencariku.

Di belakangnya diikuti oleh beberapa polisi, ini membuatku khawatir.

Setelah masuk ke rumah, tatapan matanya terhenti pada mataku beberapa saat, barulah dia berkata: “Kedatangan kami adalah untuk menjelaskan kondisinya.”

Karena aku kemarin menemui Michael, dan Michael kebetulan bunuh diri, pihak kepolisian pun datang untuk melakukan pemeriksaan.

Masalah kemarin aku menemui Michael adalah Andy yang mengaturnya, saat itu ada orang yang berjaga disana, tidak peduli itu polisi atau pengawal Keluarga Zhou, semuanya percaya.

Jadi setelah berpikir dengan waktu singkat ini, aku segera berkata: “Aku pasti akan bekerjasama.”

Tetapi aku tidak bersiap untuk mengatakan yang sebenarnya, intinya aku masih tidak ingin membuat orang lain tahu dendamku terhadap Senjaya Shen.

Sekalinya ini bocor keluar, Senjaya Shen pasti akan memperketat kewaspadaan, dengan begitu, sangat mungkin akan berpengaruh pada rencana Keluarga Zhou.

Tetapi aku juga tidak berbohong, hanya merahasiakan dendam pada Senjaya Shen, setidaknya masalah Michael ingin menyuruhku mengasuh anaknya adalah perkataanku yang jujur.

Wajah Erick terlihat heran: “Dia kenapa menyuruhmu mengasuh anaknya?”

Aku mengangkat bahu, berkata: “Tidak jelas, mungkin karena dia merasa aku baik.”

Erick mendengar itu, langsung menatap ke arahku, tiba-tiba tersenyum: “Kamu memang baik.”

Aku termangu, berkata: “Terimakasih atas pujiannya.”

Senyuman di wajahnya semakin dalam.

Aku melihat penampilan dia yang seperti itu, hatiku tiba-tiba muncul perasaan yang aneh.

Saat dia tersenyum, dia terlihat mirip Chris Zhou................

Tetapi saat dilihat dengan teliti, aku malah merasa dia dan Chris Zhou sebenarnya tidak mirip.

Mungkin karena aku terlalu banyak memikirkan Chris Zhou, hingga aku salah mengenali Erick.

Aku segera mengembalikan suasana pikiranku, aku sedikit tidak berani melihat Erick lagi.

Untungnya Erick tidak menyadari hal itu, dia menyuruh bawahannya mencatat pemeriksaan, dia menghiburku dengan berkata: “Pihak kepolisian tidak mencurigaimu, hanya melakukan interogasi saja, kamu tenang saja.”

Aku menganggukkan kepala.

Kemudian dia dan bawahannya pergi, aku mengantar dia sampai halaman depan, saat dia baru akan naik ke mobil, tiba-tiba ada mobil yang masuk ke halaman.

Aku diam-diam mengerutkan alis.

Disini adalah villa Keluarga Zhou, setelah aku tinggal disini, keamanan pun semakin ketat, tidak ada seorang pun yang bisa masuk tanpa persetujuanku.

Sedang memikirkan apakah itu Andy yang pulang, aku tiba-tiba melihat Chris Zhou didalam mobil.

Aku gemetar di tempat semula, termangu bengong melihat pengawal membukakan pintu untuknya, melihat dia turun dari mobil, dan melihat dia berjalan mendekat ke arahku.

Seluruh proses itu, aku tidak bergerak sedikit pun, hampir tidak berani bernafas.

Raut wajahnya sedikit pucat, mungkin karena luka di punggungnya masih belum membaik.

Akhirnya, dia berhenti di hadapanku.

1 bulan tidak bertemu, aku sedikit tidak tahu bagaimana menghadapi dia, hanya bisa termangu melihat dia.

Erick angkat bicara dan meredam kesunyian, dia menyapa Chris Zhou, menanyakan bagaimana kondisi lukanya.

Chris Zhou berkata: “Terimakasih banyak atas perhatiannya, lukanya akan segera membaik.”

Saat dia berbicara, pandangan matanya selalu tertuju pada wajahku.

Aku dan dia saling berpandangan.

Dia berkata: “Apa kamu baik-baik saja?”

Aku membuka mulut, saat sedang ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba melihat di belakang dia ada seseorang yang turun dari mobil, ternyata Rebecca Ye.

Rebecca Ye berjalan mendekat, memapah tangan Chris Zhou, berkata: “Kak Chris, kamu hati-hati perhatikan lukamu.”

Chris Zhou ternyata tidak menghindari bersentuhan dengannya.

Aku membelalakkan mata karena sulit mempercayai itu.

Ini............ini sebenarnya terjadi masalah apa?

Rebecca Ye melihatku sambil mengelus dagu, berkata sambil tersenyum mengejek: “Kakak sepupuku menyuruhku pulang untuk menjaga kak Chris, beberapa waktu ke depan aku akan menemani kak Chris.”

Aku hanya merasa dadaku sesak tertekan sesuatu yang sangat berat, membuatku tidak bisa tenangkan diri.

Karena permintaan Belinda, jadi Chris Zhou pun setuju?

Dia dulunya sangat tidak bersedia bersentuhan dengan wanita lain, juga tidak tahan jika ada wanita yang mendekatinya, tetapi Rebecca Ye begitu dekat sambil memapah dia, dia malah tidak mengatakan sepatah kata pun.

Jadi dia pun mampu menahannya, tapi karena ini adalah amanat dari Belinda................

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu