My Superhero - Bab 565 Bukankah Hidupku Ini Seperti Sebuah Lelucon?

Aku segera memanggil pelayan menopang Ibu Zhou, jantungku berdegup kencang, apakah aku menggunakan cara terlalu kejam, sampai membuat Ibu Zhou tidak sanggup menerimanya.

Raut wajah Ibu Zhou sangat pucat, cukup lama tidak beranjak memerah.

Aku sangat khawatir, dengan suara rendah aku memanggilnya: “Ibu, apa……apakah kamu sudah lebih baik?”

Ibu Zhou perlahan menatapku, wajahnya tidak berekspresi, hanya datar.

Aku terkejut, aku maju ke depan menggenggam tangannya perlahan, menyadari tangannya sangat dingin dan sedikit gemetaran.

Kelihatannya ucapanku barusan memberi guncangan yang cukup kuat terhadapnya.

Aku bergumam: “Maafkan aku, aku bicara terlalu banyak……”

Tapi dia tidak mendorongku pergi. Pandangannya terjatuh padaku, tatapannya sangat dingin.

Aku sangat menyesal. Walaupun dokter berkata untuk memberikan dia sedikit rangsangan, tapi aku sudah keterlaluan……Tidak hanya mengatakan mengenai ingatannya yang telah dimanipulasi, aku bahkan mengatakan dia yang sudah jahat kepada Chris Zhou dan yang lainnya.

Ibu Zhou sekarang pasti sangat menderita.

Dan juga……Chris Zhou dan yang lainnya belum memberitahunya tentang ingatannya yang telah dimanipulasi. Itu pasti ada alasannya, tapi aku malah membeberkannya……

Aku merasa sangat menyesal dan bersalah.

Ibu Zhou menatapku sejenak kemudian tiba-tiba dia berkata padaku: “Kamu masih belum memberitahuku, bagaimana bisa ingatanku dimanipulasi.”

Aku: “……”

Mengapa dia mengingat hal ini begitu jelas?

Awalnya aku ingin membuatnya bingung, karena aku takut jika aku mengatakannya, itu akan kembali membuatnya terguncang hebat.

Apa pun yang terjadi, berhubung Chris Zhou belum memberitahunya, maka aku juga pasti tidak boleh mengatakannya lagi. Setidaknya aku harus berdiskusi dengan Chris Zhou terlebih dulu.

Lidahku kelu tidak bersuara.

Beruntung dokter pun datang. Dengan segera dia memeriksa Ibu Zhou. Dokter juga melakukan konseling psikologis dengan Ibu Zhou.

Raut wajah Ibu Zhou mulai membaik.

Aku takut dia akan kembali menanyakan itu, dengan buru-buru aku berkata dengan pelan: “Ibu istirahatlah terlebih dulu, nanti aku akan meminta Chris Zhou menceritakan hal itu denganmu sendiri, ya?”

Ibu Zhou menatapku tajam, wajahnya terlihat tidak senang.

Aku diam-diam menghela nafas dalam hati. Ini semua salahku tidak bertanya dengan jelas terlebih dulu, sampai melakukan kesalahan besar seperti ini.

Tapi untungnya walaupun dia tidak senang, tapi juga tidak berniat untuk mendesakku.

Aku menghela nafas lega. Aku membujuknya kembali ke kamar juga membujuknya untuk kembali beristirahat.

Setelah itu aku segera kembali ke kamar mencari Chris Zhou.

Dia baru saja terbangun dari tidur siang, Maxi masih tertidur lelap.

Mungkin melihat wajahku yang panik, dia pun duduk dan bertanya dengan pelan: “Ada apa?”

Aku segera mengatakan apa yang baru saja terjadi, setelah itu, dengan frustasi aku berkata: “Chris Zhou, maafkan aku. Aku yang bodoh, melakukan kesalahan besar seperti ini.”

Chris Zhou menjulurkan tangan dan berkata: “Kemari.”

Aku menggigit bibirku, berjalan mendekatinya, bersandar di pelukannya, hatiku sangat merasa bersalah.

Dia mengelus wajahku: “Ini salahku, salahku belum membicarakan hal ini kepadamu.”

Aku menggeleng.

Tentu saja ini bukan salahnya. Dia begitu sibuk, tidak mungkin selalu menceritakan semuanya kepadaku secara detil.

Sebenarnya di hatiku masih ada rasa keberatan, maka itu aku tidak begitu berhati-hati dengannya, jika tidak aku pasti sudah bertanya dengan jelas.

Jari Chris Zhou mengelus luka di wajahku, dengan lembut berkata: “Jangan banyak berpikir, sebenarnya ini juga sebuah kesempatan, aku akan mencari waktu untuk membicarakannya dengan Ibu.”

Aku sedikit terkejut.

Walaupun kali ini kondisi Ibu Zhou termasuk stabil, tapi itu karena aku belum memberitahukan hal yang terpenting kepadanya.

Jika memberitahunya, ingatannya selama puluhan tahun ini akan kacau. Aku sungguh tidak berani membayangkan bagaimana reaksinya nanti.

Chris Zhou mengusap rambutku dan berkata: “Kita sebenarnya telah mempertimbangkan kesanggupannya dalam menerima, kita takut memberitahukan hal ini kepadanya, dia bisa pingsan……tapi sebenarnya dokter sudah menganjurkan sejak awal, meminta kita untuk memberitahu kebenarannya kepadanya lebih awal……”

Ternyata begitu.

Aku pun berpikir, berkata: “Melihat Ibu mertua begini, aku khawatir dia tidak akan bisa menerimanya……tapi dia pasti akan bertanya padamu, bagaimana?”

Chris Zhou kembali mencium pucuk kepalaku, berkata: “Jangan panik, aku akan berdiskusi dengan dokter. Jika memang tidak bisa disembunyikan lagi, kita akan memberitahunya.”

Aku memeluk pinggangnya, dengan frustasi berkata: “Sungguh maaf, semua salahku mengatakan itu tanpa berpikir lebih jauh……”

Dia memelukku erat, suaranya menjadi lebih lembut, berkata: “Tidak apa, ini bukan hal yang buruk.”

Aku ragu sejenak, kemudian teringat sesuatu, tapi Maxi terbangun.

Mungkin karena dia lapar, dia tiba-tiba menangis keras. Aku hanya bisa menenangkannya dan mulai menyusuinya.

Aku dan dia berpisah cukup lama. Biasanya saat aku tidak ada, orang rumah akan memberinya susu sapi segar. Saat aku ada, tentu saja aku yang menyusuinya.

Setelah Maxi kenyang, juga tidak menangis lagi, bahkan dengan tersenyum dengan mata yang menyipit dia menangkap tanganku dan memanjat ke tubuh Chris Zhou. Dia ingin kita menemaninya bermain.

Aku tidak tahan mulai mencubit-cubit kecil wajahnya yang mungil: “Memang dasar pencuri kesempatan.”

Ruangan pun penuh dengan suara tawa yang renyah.

Saat aku mendongak, aku menemukan Chris Zhou yang sedang tersenyum kecil menatapku. Aku pun membalasnya dengan senyuman.

Kemudian dia menunjuk ke arah dadaku.

Aku menunduk melihat, baru menyadari bahwa aku tidak menutup bajuku dengan benar.

“……”

Aku rasa seluruh wajahku menjadi panas, dengan buru-buru aku merapikan bajuku dengan benar.

Tapi dia perlahan menggenggam tanganku.

Aku menatapnya dengan aneh.

Tatapannya sangat dalam, pandangannya terjatuh di dadaku.

Aku: “……”

Tidak tahu bagaimana, aku merasa sedikit tidak nyaman.

Walaupun daerah itu pernah sudah pernah disentuh olehnya, bahkan……itu adalah tempat Maxi menyusu……tapi itu seharusnya di situasi di mana kita hanya berdua saja. Sekarang ada Maxi, aku merasa malu.

……Akhirnya dia berhasil memaksaku, dia membersihkan sisa ASI dengan bersih.

Aku sungguh tidak mengerti, mengapa saat dia dirawat pun masih saja mempunyai gairah seperti ini.

Tapi, ini seharusnya juga menjadi tanda bahwa tubuhnya telah membaik……

Saat malam, aku berencana pergi melihat kondisi Ibu Zhou.

Saat baru saja keluar kamar, aku melihat Ibu Zhou sedang berdiri di mulut tangga, seakan ingin melompat ke bawah.

Beruntung di sampingnya ada pelayan dan pengawal yang mengikutinya, jika tidak aku pasti akan terkejut setengah mati.

Dengan cepat aku mendekatinya dan berkata: “Ibu, apa yang sedang kamu lakukan?”

Dia perlahan menoleh, melihatku dan berkata: “Menurutmu, bukankah hidupku ini seperti sebuah lelucon?”

Aku tersontak.

Dia……ada apa dengannya……apakah dia terguncang karena perlakuanku sebelumya?

Aku memegang pergelangannya dengan pelan dan berkata: “Tidak, Ibu jangan begini……sebelumnya adalah salahku, aku tahu Ibu sangat mencintai Chris Zhou dan yang lainnya……”

Dia seharusnya sangat mencintai Chris Zhou dan yang lainnya. Hanya saja ingatannya yang dimanipulasi, dia menyalahkan Chris Zhou dan yang lainnya atas kematian Ayah Zhou.

Maka itu walaupun dia tidak peduli kepada Chris Zhou, seperti saat tiba di istana, dia juga tidak pergi ke kamar untuk memeriksa Chris Zhou. Bahkan sedikitpun kata-kata perhatian pun tidak ada, tapi aku tidak menyalahkannya.

Dia juga sangat menyedihkan.

Di saat pikiranku tengah melayang, aku pun mendengar suara seraknya: “Kamu masih belum memberitahuku, apa yang terjadi dengan ingatanku yang dimanipulasi.”

Aku tertegun.

Dia menatapku tajam, berkata: “Kamu tidak bilang, aku akan menanyakannya dengan Chris Zhou!”

Aku menjawab dengan tersendat: “Itu……aku akan membawamu pergi menemui Chris Zhou……”

Dia memicingkan matanya, menatapku selama beberapa detik. Kemudian beranjak denganku menuju ke kamar mencari Chris Zhou.

Chris Zhou sedang bermain dengan Maxi. Melihatku dan Ibu Zhou, dia langsung menggendong Maxi ke dalam pelukannya.

Aku menatapnya dengan rasa tidak enak hati. Karena aku membawa Ibu Zhou datang tanpa persetujuan darinya.

Beruntung dia tidak menyalahkanku, tapi justru menggeleng kepadaku, mengisyaratkan padaku untuk tidak berpikir terlalu banyak.

Ibu Zhou terus berjalan ke tepi ranjang. Dengan tatapan memandang rendah ke bawah dia berkata: “Beritahu aku kebenarannya.”

Aku takut dia hilang kendali, dengan buru-buru aku memanggil Andy datang, dan juga meminta pengawal berjaga di dalam kamar, juga dengan diam-diam memanggil dokter berjaga-jaga.

Dengan begini, seharusnya cukup menghadapi situasi yang terjadi tiba-tiba.

Chris Zhou memberikan Maxi kepadaku, kemudian memberitahu semua yang terjadi pada saat itu kepada Ibu Zhou.

Aku menatap Ibu Zhou dengan gugup, aku memperhatikan ekspresinya.

Dia terus mengernyit, tidak banyak bereaksi. Setelah selesai mendengarnya, dia juga tidak melakukan pergerakan apa pun.

Aku pun merasa khawatir.

Tapi Chris Zhou tidak bersuara, tentu saja tidak banyak yang bisa dia katakan lagi. Dia hanya bisa diam-diam waspada.

Tidak lewat berapa lama, tiba-tiba Ibu Zhou bangkit dan mencekik leher Chris Zhou, berkata: “Kamu berbohong! Aku tidak percaya! Kamu hanya mencari alasan untuk ayahmu!” Dia kembali menoleh padaku dengan benci, berkata, “Apakah agar aku menerima wanita ini, kamu sengaja mengarang cerita padaku!”

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu