My Superhero - Bab 805 Belinda Ye Datang Mengunjungi

Bukan karena aku tidak ingin berhubungan intim dengannya.

Namun, sebelumnya aku merasa sedikit canggung karena ingatannya belum pulih, jadi kami tidak melakukan apapun.

Dan sekarang sudah tidak ada kendala lain lagi, oleh karena itu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi.

Chris Zhou mengangkat daguku, dia mengecup sudut bibirku.

Kami pun saling mendekap dan berciuman, sampai terdengar suara teriakan kecil Maxi dari luar, dia sedang memanggil ayah dan ibunya dan menanyakan apakah kami sudah bangun.

Aku melihat jam, ternyata sudah pukul sepuluh pagi.

Aku pun merasa sedikit malu.

Di rumah ada orang tua, juga ada anak kecil, dan kakak tertua dengan kakak kedua beserta pasangan mereka juga berada di sini, aku dan Chris Zhou malah tidur-tiduran sampai sekarang baru bangun……

Chris Zhou tampaknya bisa menyadari kalau aku merasa tidak enak hati, sambil tersenyum dia mencubit-cubit wajahku, lalu berkata : “Jangan terlalu banyak berpikir, mereka semua tahu kalau kamu sudah terluka, tentu mereka akan membiarkanmu untuk lebih banyak beristirahat.”

Diam-diam aku sekilas meliriknya, aku tidak mengeluarkan suara.

Bibirnya sedikit melengkung, dia menyentuh daguku dengan jari-jemarinya, dan mengatakan : “Apalagi kalau kita adalah suami istri, bukankah sangat lumrah kalau kita melakukan hal ini, kakek dan mereka semua pasti bisa mengerti.”

Aku meraih sebuah bantal, dan memukulkannya ke badannya dengan pelan : “Kamu masih mau beralasan, masih mau beralasan.”

Di hadapan orang lain, Chris Zhou terlihat tangguh, mandiri, lihai dan serius, tutur bahasanya sopan, hanya aku yang tahu kalau sejak kami bersama, dia selalu berlagak nakal di depanku, dia juga senang menggodaku.

Dia tersenyum dan menggendongku, lalu membawaku ke kamar mandi sambil mengecup bibirku : “Aku tidak akan beralasan lagi, cintaku, maafkan lah aku.”

Suaranya terdengar lembut dan juga memikat.

Hatiku berdegup kencang, aku pun tidak bisa menahan senyuman manis di wajahku.

Dia membantuku mengeluarkan pasta gigi ke sikat gigi elektrikku, lalu disaat aku menggosok gigiku, dia pergi membuka pintu kamar dan membawa Maxi ke dalam.

Sesaat memasuki kamar mandi dan melihatku, dengan semangat Maxi berteriak : “Ibu~”

Aku tersenyum kepadanya dan membelai-belai kepalanya, karena di mulutku masih ada pasta gigi, aku pun tidak berbicara.

Chris Zhou mengecup wajah Maxi dan mengatakan : “Ibu sedang menggosok giginya, kita tunggu di luar yah?”

Maxi mengeleng-gelengkan kepalanya, dengan suara kecilnya dia berkata : “Ayah, turunkan aku, aku ingin berada di dekat ibu.”

Lalu Chris Zhou pun menurunkannya.

Maxi berlari kecil menuju ke sebelah kakiku, sambil memeluk kakiku, dia mengangkat wajahnya menghadapku lalu mengatakan : “Ibu, apakah kamu merasa baikan?”

Dia memiliki sepasang bola mata hitam yang besar juga bulat, aku bisa melihat perasaan cemas dari pandangan matanya.

Itu pun membuatku merasa sangat terharu, aku bergegas berkumur-kumur, lalu menggendongnya dan berkata : “Iya, ibu sudah merasa jauh lebih baik, sayangku, kamu jangan cemas.”

Maxi pun memeluk leherku, lalu dia bersandar di bahuku, dengan erat tangan kecilnya merangkul leherku.

Aku baru kepikiran kalau kemungkinan beberapa waktu terakhir ini aku selalu berada di rumah sakit, dan dia juga dibawa oleh kakek, jadi dia sangat merindukanku setelah berpisah denganku begitu lama, dia tidak tega kalau aku meninggalkannya.

Sifatnya yang selalu bergantung kepadaku itu membuat hatiku seakan-akan luluh.

Aku merasa terharu dan juga merasa bersalah, aku mencium-cium dahinya dan mengatakan : “Sayangku, ayah dan ibu akan selalu berada di sisimu, apakah kamu senang?”

Seketika Maxi menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis.

Wajahnya sedikit mirip dengan Chris Zhou, juga sedikit mirip denganku, namun mata dan alisnya sangat mirip dengan Chris Zhou, dia sangat manis saat sedang tersenyum.

Aku tidak bisa menahan untuk mencium-cium wajahnya.

Chris Zhou menyilangkan sepasang tangannya di depan dadanya dan bersandar di samping pintu, dia tersenyum kecil saat memperhatikan kami.

Maxi mendekati telingaku dan membisikkan : “Ibu, aku kasih tahu sebuah rahasia yah~”

Aku juga mengecilkan suaraku dan berkata : “Iya sayangku, kamu beritahukan kepada ibu saja, ibu akan merahasiakannya.”

Dia mengepalkan kedua telapak tangannya menjadi seperti mikrofon, dengan suara kecil dia mengatakan : “Aku mendengar dari kakak, dia mengatakan kalau ayah…… Ayah akan selalu bersama kita…… Aku sangat gembira!”

Aku sedikit tertegun, mendadak hatiku terasa getir.

Dari sejak dia mulai bisa berbicara, sampai bisa berjalan dan bisa mengingat, Chris Zhou selalu tidak berada di sisinya.

Sampai akhirnya Chris Zhou kembali belum lama ini, dia baru bisa benar-benar berjumpa dengan ayahnya.

Mungkin karena sifat alami sepasang ayah dan anak, Chris Zhou yang menemaninya bermain dan menggendongnya tinggi-tinggi, dia pun menjadi lengket dengan Chris Zhou, dia selalu mengungkit tentang ayahnya.

Aku membelai dahinya sambil berkata : “Iya, ayah akan selalu berada di sisi kita, dan dia akan selalu menemani Maxi bermain.”

Maxi pun langsung mengeluarkan senyum lebarnya, sepasang matanya berkilauan, sangat indah.

Aku mencium-cium keningnya, lalu memandang ke arah Chris Zhou.

Walaupun barusan, suara aku dan Maxi sangatlah kecil, namun dia tidak jauh dari kami, dia pasti bisa mendengar pembicaraan kami.

Pandangan matanya tampak tenang, dengan lembut dia sejenak memperhatikan kami, lalu mendekati kami, dan memelukku dan Maxi ke dalam dekapannya.

Dia mengecup wajah Maxi, juga mengecup bibirku, dengan suara lembut dia berkata : “Iya, aku akan selalu menemani kalian.”

Melihat senyuman cemerlang di wajah Maxi, juga pandangan mata Chris Zhou yang begitu lembut, hatiku pun terasa sangat bahagia.

Dulu aku juga pernah berharap bisa bangun bersama Chris Zhou setiap hari, lalu menemani anak kami bermain bersama…… Dan sekarang, harapanku hampir tercapai dengan sempurna.

Aku bisa merasakan kehidupanku menjadi lengkap.

Tentunya akan semakin baik jika tidak ada efek samping obat di tubuh Chris Zhou.

Kemudian Chris Zhou meraih Maxi dari pelukanku, dia membujuk Maxi dengan mengatakan : “Sayangku, tubuh ibu masih belum pulih, ibu masih tidak bisa terus menggendongmu, kalau tidak, ibu akan merasa lelah.”

Dengan patuh Maxi merangkul lehernya dan berkata : “Iya…… Kalau begitu, ayah yang menggendongku.”

Sangat manis, aku pun tidak bisa menahan tawaku.

Di saat kami pergi meniggalkan kamar mandi, Maxi menunjuk ke arah jendela, lalu mengatakan : “Turun salju, aku akan pergi bermain dengan kakak!”

Dia baru saja berumur setahun lebih, tahun ini adalah pertama kalinya dia melihat salju, tentu saja dia baru dengan hal ini.

Hujan salju sebelumnya, aku dan Chris Zhou saat itu berada di rumah sakit, dan kami tidak bisa menemaninya, aku juga tidak tahu bagaimana cara dia melewatinya.

Kemungkinan kakek Zhou dan Ryan Zhou yang telah menemaninya bermain salju, jadi itu alasannya kenapa dia bisa mengingatnya.

Kali ini, aku dan Chris Zhou berniat untuk menemaninnya, oleh karena itu aku dan Chris Zhou pun mengganti pakaian kami, lalu turun ke lantai bawah.

Kebetulan sekarang adalah akhir pekan, jadi Ryan Zhou ada di rumah.

Setelah kami menyelesaikan sarapan kami, dua kakak adik itu pun mengambil mainan dan sekopnya, lalu pergi keluar untuk menggali salju.

Ryan Zhou menjaga Maxi dengan baik, dia juga dengan sabar mengajar Maxi untuk membuat manusia salju.

Akhirnya, dengan bantuan Chris Zhou, kedua kakak adik itu berhasil membuat sembilan manusia salju, dimulai dari kakek Zhou sampai Philip Zhou, hingga Maxi yang paling bungsu, tidak ada satu pun yang tertinggal.

Dengan begitu saja mereka bermain sampai menjelang tengah hari, Ryan Zhou dan Maxi pun berkeringatan, karena takut mereka akan terserang demam, aku segera menyuruh orang untuk memandikan mereka dengan air hangat.

Siangnya, teman-teman masa kecil Chris Zhou yang telah menerima kabar kalau aku telah keluar dari rumah sakit pun berdatangan untuk menjengukku.

Bahkan Tito Wen juga bergegas kemari, dia juga mengabari kalau Sisilia Xiao akan segera menyelesaikan masa persalinannya, tunggu cuaca membaik, Sisilia Xiao juga akan datang untuk menjengukku.

Tidak hanya Nicholas Ye dan teman-teman masa kecilnya Chris Zhou yang datang, tapi kawan-kawan dan bawahan kakek Zhou pada masa peperangan dulu juga datang, termasuk mitra bisnis keluarga Zhou, mendapati kalau Chris Zhou telah kembali dengan selamat dan ingatannya juga telah pulih, mereka pun datang untuk bertemu dengan Chris Zhou.

Oleh karena itu, beberapa hari ke depan ini, kami akan selalu menerima tamu.

Seminggu kemudian, salju pun telah berhenti turun, cuaca juga telah menjadi cerah.

Karena para tamu sudah mengunjungi rumah, perlahan-lahan, suasana di rumah pun menjadi sepi.

Hanya saja, aku tidak menyangka kalau Belinda Ye akan datang kemari.

Saat itu, orang-orang sedang tidak berada di rumah, kakek Zhou pergi keluar untuk bertemu dengan teman lamanya, orang lainnya ada yang pergi kerja, ada juga yang pergi ke sekolah, di rumah hanya tersisa aku dan Chris Zhou juga Maxi.

Kami duduk di dekat perapian, Chris Zhou sedang membacakan cerita kepada Maxi.

Lalu terdengar laporan dari pelayan kalau nona besar dari keluarga Ye telah datang.

Mendengar nama panggilan nona besar Ye, aku pun langsung tertegun.

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu