My Superhero - Bab 160 Aku Bisa Menunggu Kamu Selesai Seminar (1)

Malam sebelumnya, aku khawatir akan terlambat, jadi kuatur alarm.

Setelah mengatur alarm, aku sudah tidak tahan lagi.

Pelukan Chris Zhou terasa terlalu hangat, aku berusaha untuk tetap berada di pelukannya, sama sekali tidak bisa meyakinkan diriku untuk meninggalkannya.

Dia terbangun, dengan hangat memelukku: "Sayang, tidak apa-apa, aku bisa menunggumu sampai selesai seminar, setelah itu kita pulang bersama-sama."

Aku tidah tahan untuk tidak membalas pelukannya, mengiyakannya dengan keras.

Lebih baik dia beristirahat penuh agar lukanya cepat sembuh, masih 20 hari lagi sampai hari seminar, dia masih bisa beristirahat, tidak perlu terburu-buru. Yang paling penting adalah aku punya waktu berduaan dengannya, bagiku ini adalah kabar terbaik dari surga.

Dia tiba-tiba merangkulku erat, mengelus rambutku: "Nanti jika bertemu Steven, tidak perlu bicara dengannya."

Seawal ini sudah menyebut tentang Steven, ditambah dengan nada yang cemberut.

Aku menatapnya meledek, meraih lehernya, dan berbisik ditelinganya: "Aku tidak suka dengan orang lain, hanya suka padamu."

Dia memeluk pinggangku, tertawa kecil.

Setelah semua jadi hangat kembali, aku memaksakan diri untuk bangun.

Selesai mandi siap-siap, makan sarapan, aku berencana untuk keluar.

Namun aku tiba-tiba ingin menanyakan suatu hal, Michael tidak tertangkap polisi, masih bisa bergerak bebas, dia....... apakah masih bisa mencariku di seminar?

Bagaimanapun juga dia adalah tamu yang yang diundang oleh penyelenggara, jika kali in dia ingin menculikku lagi, pasti akan sangat mudah.

Aku mengajukkan pertanyaan ini.

Chris tersenyum: "Tidak apa-apa, dia telah terluka serius dan kembali ke Cina."

Aku terbelakak.

Tembak-tembakkan hari itu, yang aku ingat hanya Chris Zhou yang terluka, aku menuntunnya dengan buru-buru masuk ke mobil, diikuti dengan Anin kita kembali ke vila, apapun yang terjadi setelah itu, aku kurang jelas.

Chris Zhou tertawa ringan: "Hari itu setelah aku terluka, aku menyurus Anin untuk menyerangnya balik, Michael sama sekali tidak punya pertahanan, tertembak dua kali dan dengan segera kembali ke Cina, saat ini mungkin masih terbaring di rumah sakit."

Aku terpana.

Dia ternyata menyuruh Anin untuk menyerang balik, sedangkan aku diam dia ruangan, sama sekali tidak menyadari kalau Anin tidak ada.

Di depan mataku, mereka telah melakukan hal yang besar.

Lalu Michael dipaksa untuk pulang ke Cina.

Aku tidak tahan diam-diam menghela nafas, akhirnya yang lebih cerdik juga adalah Chris, mau menyalahkan siapa juga tidak bisa menyalahkannya.

Dia merencanakan jauh ke depan, menentukkan penyerangan, mengalami kehilangan, tapi tidak hanya mencari pengembalian, harus dua kali pengembaliannya.

Seperti kali ini, dia sudah terkena satu tembakan, maka dikembalikannya dua kali kepada Michael.

Untungnya....... dia orangnya sangat toleran dan hangat.

Aku tertawa: "Karena Michael sudah balik ke negaranya, maka aku jadi tenang."

Selesai bicara, aku sudah ingin pergi.

Chris memanggilku, menyuruh Anin menemaniku, dan juga mengirim beberapa pengawal.

Aku ikut saja.

Saaat Anin melihatku, masih terlihat malu, tapi lebih hormat padaku.

Saat dijalan, aku mengobrol dengan Anin, intinya aku ingin menyampaikan bahwa masalh kemarin bukan salahnya, dia juga hanya mengikuti perintah saja.

Bahkan untuk Chris Zhou , aku juga tidak menyalahkannya, lagipula dia diajak bekerja sama dengan pihak kepolisian.

Raut muka Anin terlihat lebih santai dan ia tertawa.

Saat sampai di hotel, seminar sudah mau dimulai, dengan segera aku berjalan ke grup delegasi kota Huaxia.

Semua melihatku, mengarahkan perhatiannya padaku.

Guru Tang bertanya dengan penuh perhatian: "2 hari ini tidak apa-apa kan?"

Dia sepertinya tahu kalau Chris ke New York, lagipula Chris sudah menginjinkanku, namun dia pasti tidak membritahukan kepada yang lain tentang masalah Chris.

Kakak kelas Wei berkata: "Kami sangat mengkhawatirkanmu."

Sebenarnya aku sudah mengabari di grup Wechat bahwa aku aku baik-baik saja, dan juga pertemuan sebelumnya dengan guru Tang dan para ahli, aku sudah minta izin untuk tidak hadir kepada guru Tang, tapi mungkin karena aku hanya menuliskan beberapa kata, jadi membuat orang tidak terlalu tenang.

Aku merasa sedikit tersentuh, juga sedikit bersalah.

Tiba-tiba, aku mengatakan bahwa Chris Zhou datang ke New York.

Awalnya aku sengaja menyembunyikan hal ini, takutnya diketahui oleh Michael, namun karena Michael juga sudah kembali ke Cina, jadi apa lagi yang perlu dikhawatirkan.

Setelah mendengar aku dan Chris Zhou sekarang bersama, semua orang mengekspresikan perasaannya.

Kakak Kelas Jiang sampai berkedip padaku.

Aku tertawa geli sampai menggeleng-gelengkan kepala, mengabaikannya.

Jujur, perasaanku sekarang sangat bersemangat.

Hanya memikirkan kata-kata Chris, aku bisa senang untuk waktu yang lama.

Sebenarnya perjalanan bisnis kali ini, sebagian alasannya adalah untuk bersembunyi darinya, hasilnya dia kabur juga ke New York, tidak hanya dia menghadang tembakan untukku, dia juga menyatakan perasaannya padaku. Kami benar-benar berdamai, lebih manis dari sebelumnya, kesalahpahaman dana rasa curigaku padanya hilang semuanya.

Mengapa perasaanku padanya bisa seburuk itu.

Sayang sekali seminar hari ini lumayan panjang, masih harus berlanjut sampai sore, panitia sudah menyiapkan makan malam, semua dipersilahkan untuk ke restoran makanan barat di lantai paling atas.

Dalam perjalanan, aku menelpon Chris, mengabarinya kalau malam baru bisa pulang, dan tentu saja juga mengingatkannya untuk minum sup.

Pagi hari aku sudah mencuci bersih bahan-bahannya, selesai masak baru aku pergi, lalu memberitahu Anin, harus memberinya minum sup.

Aku tidak dapat mendegar suasana hati Chris Zhou , tapi dia memastikan tiga kali kapan waktuku pulang.

Aku tidak tahan ingin tertawa, tanpa diduga, setelah dia mengungkapkan perasaannya, ternyata dia amat sangat imut, jelas-jelas ingin aku pulang lebih cepat, tapi mutar-mutar ngomongnya.

Setelah selesai bertelpon, aku pergi ke restoran All-you-can-eat, tak diduga aku bertemu Steven Shen.

Dia kali ini tidak memakai jas doktor putihnya, tetapi memakai jas biasa yang terlihat sangat rapi, semua orang terlihat natural dan susah dikendalikan, semua mengobrol pada seorang ahli dari Italia dengan bahasa Itali yang lancar.

Kelihatannya hebat.

Tapi aku sangat heran, daftar nama dalam seminar kali ini sama sekali tidak terdapat namanya, bagaimana dia bisa masuk?

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu