My Superhero - Bab 328 Surat Penangkapan(1)

Setelah berpelukan untuk beberapa waktu, aku tiba-tiba teringat akan sesuatu, lalu berkata: "Terus, surat ulasan ... aku juga sudah selesai menulisnya ..."

Chris memegang wajahku, menatapku sejenak, dan tersenyum: "Kamu ini memang murid yang baik, mengerjakannya dengan sangat cepat."

Diejek olehnya, telingaku pun terasa panas.

Dia sedikit tersenyum dan berkata: "Tunjukkan padaku."

Aku segera bangkit dan berkata: "Aku ... aku kirim ke kamu" Dia menatapku dengan senyuman manis, tatapan matanya tampak penuh dengan kasih sayang:" Oke. "

Aku merasa pipi ku semakin panas. Aku menundukkan kepala untuk membuka WeChat lalu mentransfer file untuk nya. Aku tidak berani mengangkat kepala dan menatapnya lagi, berkata dengan gugup: "Kalau begitu…kamu lihat dulu…aku akan pergi mandi…"

Setelah mengatakannya, aku langsung berlari ke kamar mandi.

Aku sangat malu ...

Aku sengaja tinggal di kamar mandi untuk waktu yang lebih lama, sampai Chris mengetuk pintu dan aku langsung bergegas mengenakan baju mandi.

Ketika aku membuka pintu, aku melihat Chris bersandar di pintu luar dengan merangkul tangannya, ia melihatku sambil tersenyum dan berkata: "Sayang, kenapa kamu begitu lama?"

Aku merasa seluruh wajah ku sudah mau matang, aku menutupi wajah ku, lalu berkata: "Tidak ... tidak apa-apa ..."

Dia sedikit tertawa, dan tiba-tiba menggendongku lalu berkata: "Sekarang kamu sudah selesai mandi, mari kita lihat ulasanmu itu."

Aku berseru, dan bergegas memeluk lehernya.

Senyum di sudut bibirnya semakin dalam, dia meletakkanku di tempat tidur, membungkuk dan menatapku.

Aku melihat bayanganku di matanya yang indah, jantungku berdetak kencang.

Dia menatapku sejenak dan perlahan berkata: "Kalimatnya lancar, tidak ada kesalahan ketik, dan sikap mu mengakui kesalahan juga sangat baik ... tetapi aku masih belum puas."

Aku menggigit sudut mulutku dan ingin bertanya di mana dia tidak puas.

Tetapi menatap bola matanya yang hitam itu, aku tidak bisa mengatakan apa-apa.

Dia mengulurkan tangan dan menyentuh bibir bawah ku dengan jari-jarinya yang panjang, tersenyum dan berkata: "Apakah kamu ingin bertanya kepada ku, aspek mana yang aku tidak puas?"

Aku berkedip, menunjukkan bahwa dia telah menebaknya dengan benar.

Dia tertawa lagi, ia tiba-tiba membungkuk didepanku, hampir menempel di wajahku.

Aku mendengarkan suaranya yang serak, dia berkata: "Itu terlalu biasa, aku tidak bisa melihat emosi apa pun di dalam kalimatnya ... sayang, aku adalah suamimu, tidak bisakah kamu manja sedikit, memohon padaku untuk memaafkanmu?"

Aku: "..."

Dia menempel di bibirku dan berkata dengan perlahan: "Jadi kamu harus meminta maaf lagi."

Setiap kata yang dia katakan, bibirnya menyapu mulutku.

Aku hanya merasa jantungku sudah mau keluar, berdetak kencang, aku tidak bisa mendengar apa yang sedang dikatakan olehnya.

Dia dengan sengaja berkata dengan suara serak di telingaku: "Sayang, sudahkah kamu berpikir mau bagaimana mengakui kesalahanmu?

Suara itu menggoda.

Aku hampir tidak bisa berpikir, tanpa sadar aku mengulangi kata-katanya: "Bagaimana cara mengakui kesalahan?"

Dia tertawa terbahak-bahak: "Aku tidak akan menyuruhmu menulis ulang surat ulasan itu, kamu hanya perlu mengakuinya secara lisan."

Sekarang kepalaku penuh dengan senyumnya, dan bibir yang dia taruh di bibirku ... Aku memandangnya dengan tatapan bingung.

Suaranya semakin rendah, dia berkata: "Sayang, kamu hanya perlu berkata padaku, 'suamiku, aku sudah salah', dan aku akan memaafkanmu."

Aku masih menatapnya dengan tatapan tanpa daya.

Dia berkata dengan lembut: "Ayo, sayang, katakan lah."

Saat ini aku tidak bisa berpikir sama sekali, jadi aku mengikuti kata-katanya.

Tidak disangka dia menggelengkan kepalanya dengan serius dan berkata: "Tidak, kata-katanya sangat tidak ada perasaan, suaranya harus lebih lembut sedikit ..."

Aku akhirnya mengerti, dia hanya ingin aku bermanja padanya.

Beberapa waktu ini, aku selalu bertengkar dengannya, tetapi dia selalu melindungi ku.

Memikirkan kebaikannya kepadaku, aku segera mengambil keputusan.

——Hanya bermanja saja, Bagaimana aku bisa mengecewakannya?

Aku mengulurkan tanganku, memeluk lehernya, dan mengusap pipinya dengan lembut: "Suamiku, aku sudah salah ..." Aku mencium bibirnya, ujung hidungnya, dan akhirnya menempelkan wajahku padanya, lalu berkata: "Terus, Aku juga mencintaimu ..."

Matanya berbinar, dan ia langsung menekanku ke tempat tidur.

……

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu