My Superhero - Bab 489 Bermimpi Melihat Kamu Dan Belinda Ye Menikah

Aku diam-diam menduga, apa mungkin saat Belinda Ye masih kecil, dia dan Ibu Zhou berhubungan dalam jangka waktu yang sangat panjang, sehingga Ibu Zhou tidak ada alasan sedikitpun untuk berpihak padanya.

Tetapi jika seperti ini, kondisiku yang sulit ini akan semakin canggung.

Terutama pada malam ini, awalnya aku mengira ini adalah hari perkumpulan keluarga yang sangat istimewa, alhasil Chris Zhou membuat Ibu Zhou marah, hingga pada akhirnya penyakitnya kambuh.

Chris Zhou menyebabkan kondisi seperti ini demi aku.

Aku menyandarkan kepala ke kaca mobil, melihat pemandangan malam yang indah di luar.

Saat ini mobil sudah memasuki daerah perkotaan, jembatan kayu yang ada di kedua sisi jalan dipenuhi dengan lampu warna-warni, papan reklame juga memancarkan cahaya yang menyilaukan mata.

Aku mengulurkan tangan keluar, melihat secercah cahaya yang memudar di ujung jari, didalam hatiku sontak terasa hampa.

Untungnya seluruh anggota keluarga Zhou memiliki logika yang sangat baik, mereka pasti tidak akan menyalahkan aku mengenai masalah kali ini.

Tetapi didalam hatiku malah merasa sangat khawatir.

Terutama adalah jika malam ini kejadian seperti ini terjadi berulang kali, maka Ibu Zhou bisa saja benar-benar memisahkan hubungan kekeluargaan dengan Chris Zhou, bahkan pasti penyakitnya akan semakin parah.

Sedangkan nantinya Chris Zhou terhimpit di sisi penengah, pasti dia akan semakin kesulitan.

Biarpun awalnya dia bersikeras tetap memilih aku, tetapi jika Ibu Zhou terus tidak bersedia mengakui aku, bahkan karena ini penyakitnya semakin parah, maka Chris Zhou mungkin akan merubah pemikirannya, dan pada akhirnya belum tentu bisa menundukkan dia.

Aku awalnya masih ingin menemani Ibu Zhou, merubah kesan dia terhadapku, sekarang kondisi seperti ini, sekalinya aku mendekatinya, dia malah semakin tidak suka padaku.

Aku pun sangat khawatir, tidak tahu selanjutnya harus bagaimana agar membuat Ibu Zhou menerimaku.

1 jam kemudian, mobil pun sudah sampai di villa.

Aku masih belum bisa memikirkan cara untuk menangani masalah ini.

Andy yang berada di jok pengemudi pun berkata memperingatkan aku: “Nona Viona, sudah sampai.”

Aku mengendalikan pikiranku, mengangkat kepala melihat ke arah dia, berkata: “Andy, kamu sewaktu kecil pasti pernah melihat Ibu mertuaku kan?”

Andy ragu sejenak, berkata: “Pernah..........”

Mataku berbinar melihat dia, berkata: “Kalau begitu apa kamu bisa menceritakan kepadaku, dia itu orangnya seperti apa?”

Andy menundukkan kepala, seolah sedang mengingat kembali: “Nyonya besar sangat lembut, dia sangat baik terhadap kami, aku masih ingat saat musim panas, dia memasak bubur kacang hijau untuk kami dengan tangannya sendiri............tidak hanya Tuan Chris, kami beberapa para anak asuhnya pun mendapat bagian masing-masing..........sangat manis, sangat lezat...........”

Saat aku mendengar penjelasannya, aku bisa membayangkan Ibu Zhou waktu itu betapa lembut.

Andy melanjutkan perkataannya: “Nyonya besar dan tuan besar saling menyayangi, nyonya besar adalah seorang guru, saat dia memiliki jam mengajar, tuan besar pasti menjemput dan mengantarnya...........jika bukan karena terjadi kecelakaan, nyonya besar juga tidak akan.......tidak akan berubah seperti ini........” Andy mengangkat kepala melihat aku, berkata. “Nona Viona, mungkin beberapa perkataanku ini sangat tidak sopan, tetapi aku masih ingin mengatakan bahwa nyonya besar benar-benar adalah orang yang sangat baik dan lembut, jika dia masih seperti dulu, dia pasti akan menyukai anda...............anda..........jangan membenci dia..............”

Aku tidak tahu kenapa, kelopak mataku tiba-tiba terasa pedih.

Andy adalah seorang anak laki-laki yang diasuh oleh keluarga Zhou, meskipun dia sangat setia dan jujur pada keluarga Zhou, tetapi tidak seharusnya begitu.

Ibu Zhou pasti benar-benar sangat baik.

Dia sekarang berubah menjadi seperti ini karena ayah Zhou dibunuh secara diam-diam, kemudian dia juga diculik.

Semua ini salah pelaku di balik masalah ini dan keluarga Liu.

Aku menggaruk hidung, berkata: “Aku tidak akan membencinya, dia adalah ibu dari paman Chris, bagaimana mungkin aku membenci dia, apalagi sekarang dia dalam kondisi khusus seperti ini................aku hanya merasa sangat kasihan, jika ayah mertua tidak mengalami kecelakaan, pasti semuanya akan lebih baik..............”

Raut wajah Andy sedikit murung.

Aku membuka pintu dan turun dari mobil, aku bergumam sendiri: “Pokok masalahnya adalah aku tidak bisa membantu mereka sama sekali..............jadi aku sangat sedih..........”

Saat tiba di kamar, aku segera mengirim pesan kepada Chris Zhou, memberitahu dia bahwa aku sudah sampai di villa.

Chris Zhou belum membalas pesanku.

Aku meletakkan handphone di atas laci yang ada di bagian atas kasur, sekujur tubuhku masuk kedalam selimut, melihat langit-langit kamar yang indah.

Kamarnya masih tetap sama seperti saat dulu aku meninggalkan villa ini, tidak ada perubahan sedikitpun, selimutnya pun bahkan masih meninggalkan wangi peppermint dari tubuh Chris Zhou.

Hanya saja kamar sebesar ini malah terasa hampa, kondisi ini sontak membuatku tidak terbiasa.

Sebenarnya aku sudah sangat lelah, tetapi entah kenapa, aku malah tidak bisa tidur dengan tenang.

Aku pergi ke kamar mandi untuk mandi, aku membuka handphone setelah keluar dari kamar mandi, aku menyadari bahwa Chris Zhou masih belum membalas pesanku.

Dia sedang apa? apakah penyakit Ibu Zhou semakin parah?

Aku ragu sejenak, apakah aku sebaiknya menelepon dia dan menanyakan hal ini.

Tetapi saat mengingat kembali, dia pasti merasa sangat tertekan, lalu aku mengunci layar handphone.

Aku memeluk piyama dia kedalam dekapanku, seolah-olah dia ada di sampingku, barulah aku naik ke atas kasur, lalu berencana untuk tidur.

Aku teringat saat sebelum aku kembali kesini, aku menyebabkan Chris Zhou kesulitan, bahkan aku memanfaatkan alasan ini untuk mengatakan padanya bahwa aku harus mempertimbangkan ini selama beberapa waktu, menyuruh dia menungguku.

Sekarang, aku malah menyadari kondisiku dan Chris Zhou malah terbalik.

Malah sebaliknya, aku merasa putus asa, aku sangat takut jika Chris Zhou pada akhirnya berpisah denganku karena Ibu Zhou.

Aku sedang berpikir sembarangan, pada akhirnya aku memaksakan diri untuk tidur.

Hanya saja didalam mimpiku, tidurku tidak tenang, sebentar saja bermimpi melihat dengan Ibu Zhou mengambil tongkat mengejar aku dan Chris Zhou, sebentar saja aku bermimpi melihat Belinda Ye memakai gaun pengantin dan jalan beriringan dengan Chris Zhou................

Lalu aku merasakan keberadaan Chris Zhou di sampingku, aku pun memeluknya.

Aku mengeluh hingga sembunyi didalam pelukannya, air matapun sebentar saja langsung bercucuran menetes ke luar.

Awalnya aku mengira ini hanyalah mimpi.

Pada akhirnya dalam kondisi yang samar ini, aku ternyata mendengar dia sedang memanggilku: “Sayang, bangun, kamu bermimpi buruk ya.”

Aku langsung membuka mata, melihat Chris Zhou sedang duduk di tepi kasur, sedangkan aku sedang berada didalam pelukannya, dia sedang menghapus air mata yang ada di sudut mataku.

Dia...........kenapa dia ada disini?

Aku terkejut sambil membelalakkan mata.

Jari tangannya mengelus wajahku dengan pelan, menundukkan kepala mencium mataku, berkata: “Sayang, kamu bermimpi apa? kenapa menangis?”

Aku memeluk pinggangnya dengan erat, aku merasa ini sangat tidak nyata.

Dia masih terdiam, dia hanya mencium keningku terus-menerus.

Aku mencium wangi peppermint yang sangat khas dari tubuhnya, merasakan kehangatan dadanya, barulah aku merasa yakin bahwa dia memang ada di sampingku.

Seketika itu juga hatiku merasa tenang.

Aku bergumam: “Kamu..........kamu kenapa pulang?”

Dia melepaskan sepatu dan naik ke atas kasur, lalu memelukku di atas pangkuannya, dia berkata dengan pelan: “Aku rindu kamu, jadi aku pulang.”

Sekujur tubuhku dipeluk kedalam pelukannya, lalu menempel erat dengan tubuhnya, hal ini membuatku merasa sangat nyaman.

Perkataannya ini membuat hatiku berdebar.

Aku memeluk pinggangnya, menengadahkan kepala melihat dia, berkata: “Paman Chris, aku ingin mengatakan sesuatu padamu.”

Tatapan matanya tajam, bertatapan denganku, suaranya terdengar semakin lembut di tengah kesunyian malam: “Katakanlah.”

Aku mengangkat badan, lalu mencium bibirnya, berkata dengan pelan: “Aku sudah mengerti, aku ingin kembali bersamamu, tidak membuatmu menunggu lagi.”

Dia menatapku beberapa saat, tiba-tiba mencibirkan bibir, tersenyum sambil berkata :”Sayang, aku tahu kamu tidak akan membuatku menunggu terlalu lama.”

Aku menatap dia.

Dia mencolek wajahku, tersenyum sambil berkata pelan: “Kamu begitu mencintaiku, bagaimana mungkin kamu tega membuatku menunggu.”

Aku merasa senang dan konyol, tetapi aku mengakuinya, perkataannya ini sangat benar, aku memang tidak tega membuat dia menunggu.

Terutama dalam kondisi saat ini, aku sangat tidak mengharapkan ada kesalahpahaman diantara aku dan dia.

Dia memegang wajahku, berkata: “Sayang, terima kasih...........kamu sudah bersedia memaafkan aku, aku sangat senang.”

Aku tersenyum padanya.

Dia mencium bibirku, suaranya semakin lembut: “Kalau begitu sekarang, apa kamu bisa menceritakan mimpimu padaku?”

Aku menggigit sudut bibir, pada akhirnya aku menceritakan mimpiku dengan jujur: “Aku.......bermimpi melihat kamu dan Belinda menikah..........”

Dia terkejut, lalu dia terus memegang wajahku, berkata: “Bodoh, aku saat ini ada di sampingmu, apa kamu merasakannya?”

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu