My Superhero - Bab 790 Bom Di Dalam Rumah Tua

Sebenarnya ada beberapa hal yang sedang aku curigai, Janice Qin sudah terbaring di lantai, tetapi dia masih memilik cara untuk menghadapi kami?

Tetapi jika di pikirkan lagi, dia pasti masih memiliki bawahan yang membantu dia.

Seperti waktu itu ada orang yang berpura-pura menjadi dia lalu ia memberikan telepon kepadaku untuk memamerkan sesuatu, waktu itu pasti dia juga yang sudah mengatur orang.

Memikirkannya sampai di sini, membuatku merasa stres.

Ini merupakan jalan menuju ke Rumah Tua Keluarga Zhou, tetapi Keluarga Zhou tidak mengirim orang untuk berjaga di sini, jadi terkadang ada beberapa mobil dapat mengalami kecelakaan... Bagaimana jika Janice Qin mengatur beberapa penembak jitu di jalan tersebut?

Di seluruh sisi ada pepohonan yang lebat, sangat mudah menyembunyikan orang di dalamnya.

Siapa yang tahu Janice Qin sudah menyembunyikan bawahannya di dalam pepohonan...

Aku merasa sedikit khawatir, dengan perasaan yang tidak leluasa menarik lengan baju Chris Zhou, mengunakan suara yang hanya kita berdua yang dapat mendengarkannya, dan berkata: “Paman Chris, Kamu rasa apakah dia sudah mengatur orang untuk bersembunyi di perpohonan di dua belah bagian jalan? ”

Sampai saat ini Kakak Pertama juga ada di sini, Anin dan para pengawal juga ada di sini , jika benar Janice Qin sudah menyiapkan orang, kita terlihat begitu jelas, dan bawahannya di tempat yang tidak terlihat, jika dia memerintahkan orangnya untuk menyerang, itu sangat kacau.

Chris Zhou menyipitkan matanya, dia segera meminta Anin pergi memeriksa situasi di sekitar sini.

Tetapi Kakak Pertama terlihat begitu tenang, ia berkata: “Jangan khawatir, walaupun keluarga kita tidak menaruh pos penjagaan di bawah bukit, tetapi setiap hari ada orang yang berpatroli di sekitar sini, terutama setelah mengalami masalah Kevin Qin, dalam waktu dekat ini penjagaan begitu ketat, jika ada begitu banyak orang bersembunyi di dalam pepohonan pasti telah ditemukan.”

Mendengar perkataannya, aku merasa sedikit lega.

Tetapi siapa tahu Kakak Pertama mengerutkan keningnya lagi, berkata: “Namun, jika hanya satu dua orang, seharusnya dia dapat bersembunyi dengan mudah...”

Mendengar dia berkata demikian, hatiku kembali menegang.

Janice Qin mungkin tahu apa yang sedang kami bicarakan, dia meneruskan tertawa seperti orang gila, ia berkata: “Lihatkan kalian sudah ketakutan, kalian memang sekelompok pengecut.”

Aku mengerutkan kening, tetapi aku tidak pergi berdebat dengannya.

Bahkan Kakak Pertama dan Chris Zhou juga tidak memperdulikan kata-katanya, hanya melihat dia menggila saja.

Tiba-tiba dia melihat ke arahku, di mulutnya terlihat senyuman yang begitu aneh, berkata: “Viona, kamu masih ingat kejadian ledakan di bandara Jepang ?”

Kerutan di kepalaku tertarik semakin dalam, aku tidak begitu mengerti mengapa orang itu ingin membahas masalah itu.

Apakah mungkin dia ingin memberi tahu aku Janice Qin yang mati oleh ledakan bom itu adalah orang yang palsu?

Aku mengedipkan mata melihat ke arah dia, menunggu dia untuk melanjutkan kata-katanya.

Dia berkata: “Kalian kira, aku hanya ingin membuat adegan Janice Qin palsu? Sebenarnya bukan, aku hanya ingin memperingatkan kalian saja.”

Peringatan?

Apa maksudnya?

Aku sangat penasaran, tetapi aku tetap tidak membuat suara, aku hanya menatap dia di dalam keheningan.

Senyuman di sudut bibirnya terlihat semakin aneh: “Aku hanya ingin memberi tahu kamu, cepat atau lambat pada suatu hari aku akan mengunakan bom bunuh diri untuk melawan kalian.”

Aku membuka lebah mataku.

Sebuah bom bunuh diri?

Aku mengenggam tangan Chris Zhou, dengan suara yang gemetaran berkata: “Paman Chris, cepat periksa apakah ada bom di badannya!”

Waktu itu di Jepang, dia mati oleh bom, dan sekarang dia kembali mengungkit tentang bunuh diri, aku hanya memikirkan satu kemungkinan tubuhnya di pasang sebuah bom, ingin meledakkan orang yang ada di sini.

Pengawal segera memeriksa seluruh tubuhnya, tetapi mereka tidak menemukan apapun.

Aku merasa sangat cemas, tanpa sadar melangkah maju beberapa langkah, menatap matanya erat-erat, berkata: “Apa maksud dari kalimat yang baru kamu katakan?”

Janice Qin tertawa terbahak-bahak: “Bukannya kamu sangat pintar, maka coba kamu tebak.”

Ekspresi wajahnya memang minta dipukul.

Aku benar-benar ingin memukul wajahnya, tetapi sekarang dia begitu tragis bebaring di dalam kolam darah, bayi di dalam perutnya setiap saat bisa keguguran, aku juga tidak bisa melakukan hal itu terhadap wanita hamil.

Pada akhirnya aku hanya bisa mengertakan gigiku, dan menelan kemarahan masuk ke dalam perutku.

Chris Zhou dengan lembut memegang tanganku, dia menenangkan aku, berkata: “Viona jangan cemas, jangan mudah masuk jebakan dia.”

Tatapan mata Janice Qin jatuh di tubuh Chris Zhou, dia dengan tersenyum berkata: “Chris, sebenarnya kamu sudah menduga apa yang sudah terjadi, iya kan?”

Chris Zhou mengangkat sebelah alisnya, tetapi dia tidak melihat wanita itu, ia malahan memerintakan pengawal yang ada di belakangnya, berkata: “Cepat periksa bagasi mobil.”

Yang dia maksud adalah mobil yang baru saja di kendarai Janice Qin.

Aku terkejut, seketika aku baru mengerti.

Jadi ada kemungkinan Janice Qin meletakan bomnya di dalam mobil?

Mobil yang meledak waktu itu hanya bagian depannya saja, bagian belakang masih utuh... Mungkin saja Janice Qin sengaja meledakan bagian depan mobil, lalu meninggalkan bom di bagian belakang mobil, jadi dia menunggu kami datang?

Dan sekarang kami berdiri di samping mobil, jika benar meledak, kita tidak mungkin bisa lari lagi

Berpikir tentang hal ini, membuatku bagian belakang tubuhku terasa dingin, dan membuat merinding bulu kudukku.

Dengan cepat Pengawal menemukan bom di dalam kotak, bom itu menunjukan waktu, dan waktu yang tertera hanya tersisa 15 menit lagi.

Semua itu membuatku ternganga, sampai lupa untuk meresponnya.

Untung saja Chris Zhou dan Kakak Pertama sangat tenang.

Chris Zhou memegang tanganku, dengan nada suara yang begitu hangat berkata: “Tidak perlu takut, tidak akan jadi masalah.”

Aku merasakan kehangatan di dalam telapak tangannya, dengan perlahan aku kembali tenang.

Haya saja aku masih merasa khawatir.

Tetapi waktu yang berada pada bom itu terus berbunyi tik tak tik tak, jadi... Kami harus bagaimana, apakah kami harus segera berlari?

Masih ada 15 menit lagi, jika sekarang berlari aku rasa masih sempat.

Tetapi tidak tahu mengapa, aku merasa masalah tidak begitu sederhana.

Masalah bom ini dia berinisiatif untuk memberi tahu kami, jika dia tidak bilang, kami pasti tidak tahu.

Tetapi masalahnya adalah sebenarnya dia boleh tidak memberitahu kami, lalu menunggu bom itu meledak, dan melihat kami semua mati. Ataupun menunggu waktu di bom tersebut tersisa dua menit, membuat kami tidak dapat melarikan diri.

Sekarang dia malah mengingatkan kami lebih cepat 15 menit... Semua ini sungguh tidak dapat di percaya.

Dia pasti memilki maksud tersembunyi lainnya?

Kakak Pertama dan Chris Zhou pasti juga sedang memikirkan masalah lain, Kakak Pertama langsung berbicara terhadapku dan Chris Zhou, berkata: “Kalian pergi duluan, aku tinggal di sini.”

Tidak boleh begitu?

Jelas-jelas Janice Qin datang kemari mencari masalah dengan aku dan Chris Zhou, bagaimana bisa meninggalkan Kakak Pertama di sini, malahan menyuruh aku dan Chris Zhou pergi duluan?

Aku langsung menolak: “Tidak bisa begitu, jika ingin pergi Kakak Pertama juga ikut pergi.”

Chris dengan lembut menganggukkan kepala, berkata: “Kak, kamu sekarang bawa sebagian orang pergi, aku dan Viona akan mengurus sisa masalah di sini.”

Kakak Pertama terlihat sedikit ragu.

Dan pada saat ini, Janice Qin malahan tertawa di sisi sana, ia berkata: “Kalian jangan berpikir dapat melarikan diri!”

Aku tidak tahu mengapa dia begitu percaya diri, apakah dia tidak tidak takut kami akan segera membunuhnya?

Apakah di dalam tangannya masih memiliki begitu banyak kartu?

Aku memutarkan badan lalu menatap matanya dengan tatapan yang dingin, berkata: “Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?”

Janice Qin mencibir : “Tentu saja ingin kalian semua mati.” Dia menyapukan pandangannya ke arah Chris Zhou dan Kakak Pertama, ia berkata,“Meskipun sekarang kalian bisa lari, tetapi jangan salahkan aku tidak memperingatkan kalian, walaupun kalian menemukan bom di dalam mobil, tetapi Rumah Tua juga sudah aku tanam bom, apakah kalian sudah menemukannya?”

Aku sangat terkejut.

Ternyata dia juga telah menanam bom di dalam Rumah Tua?!

Aku tidak leluasa langsung melihat ke arah Kakak Pertama, sebelum mengantar Janice Qin pergi, dia sudah menyuruh orang untuk memeriksa Rumah tua, takut Janice Qin meninggalkan benda yang berbahaya, dan mereka juga tidak menemukan apapun.

Kakak Pertama sepertinya mengerti dengan apa yang aku curigai, dia melihat ke arahku menggelengkan kepala.

Hatiku mengeluarkan suara detakan sebentar.

Janice Qin tertawa hihi, berkata: “Tentu saja kalian tidak akan bisa menemukannya, karena bom itu aku tanam beberapa tahun yang lalu.”

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu