My Superhero - Bab 257 Aku Hanya Menerima Perintah Untuk Memberimu Hadiah

Kebetulan Sisilia datang kemari.

Aku langsung menariknya, kemudian dengan cepat berjalan kembali ke ruang istirahat.

Sisilia pun kaget dan berkata: “Kak Viona, kamu kenapa, wajahmu terlihat tidak baik.”

Aku menggeleng, menjawab: “Tidak apa-apa.”

Dia memperhatikanku sejenak, berkata: “Jika tidak nyaman, kamu harus memberitahuku.”

Aku pun tersenyum, dengan lembut berkata: “Iya, jangan khawatir, aku sedang hamil, tidak akan membuat si bayi merasa sedih.”

Barulah dia tenang.

Kemudian memberiku sebuah kotak kecil, berkata: “Oh ya, aku datang membawa hadiah untukmu, coba lihat, apa kamu suka.”

Dia memberikan sebuah jepit rambut berlian kecil, sangat indah.

Aku tersenyum menjawabnya: “Terima kasih, aku sangat menyukainya.”

Setelah itu aku langsung bertanya padanya, dengan siapa dia datang kemari.

Tidak disangka, dia berkata dia datang bersama Tito Wen.

Aku sangat terkejut.

Bukankah mereka sudah membatalkan pernikahan?

Sisilia menunduk kemudian berkata: “Dulu Keluarga Wen tidak setuju...karena Bibi-ku pergi membuat keributan di rumah Kelurga Wen, para tetua Keluarga Wen kemudian meminta Kak Tito datang meminta maaf kepada keluargaku….”

Bibinya adalah ibu tiri Tito Wen.

Aku pun menyerngit.

Setelah begini, mungkin kesan Tito terhadap Sisilia menjadi buruk.

Aku menggenggam erat tangan Sisilia, dengan gugup berkata: “Kalau begitu Tito…”

Sisilia semakin menundukkan kepala, berkata: “Dia sudah beberapa hari ini tidak mengacuhkanku, dan tetua dari kedua keluarga yang memaksanya untuk pergi menghadiri pesta bersamaku hari ini, barulah dia bersedia.”

Aku pun menghela nafas dalam hati.

Tidak tahu atas alasan apa sampai Bibinya Sisilia bersikeras menyatukan Sisilia dan Tito Wen. Ini memang hal bagus, tapi Tito Wen sudah menolak. Jika Bibinya memang menyakiti Sisilia, tidak seharusnya membuat Sisilia berada di situasi serba salah seperti ini.

Tapi karena ini adalah masalah keluarga Sisilia, aku pun tidak banyak bicara.

Aku hanya bisa menguatkannya, berkata: “Pasti akan lebih baik, mungkin saja Tito akan tersadar…dan juga kalian sekarang adalah sepasang calon suami istri, kamu harus perhatikan dia lebih banyak, dekati dia lagi…”

Sisilia tersenyum pahit, berkata: “Aku…aku juga sedang bersiap untuk sekolah keluar negeri….”

Aku tersontak, sampai tidak tahu harus berkata apa.

Dia berkata dengan suara kecil: “Mungkin jika aku sudah pergi, dia tidak akan begitu membenciku lagi…”

Aku menggenggam tangannya, merasa sedih untuknya.

Tapi untuk masalah perasaan, sebenarnya tidak bisa dipaksa. Bukan karena kamu menyukainya maka dia juga harus menyukaimu juga.

Hatiku sedih perih, kemudian memegang bahunya dan bercanda: “Pergi keluar negeri juga bagus, aku mengenal beberapa pria tampan darah campuran, nanti kita buang saja Tito.”

Sisilia pun sedikit terhibur dengan candaanku, mengangguk: “Iya, kalau begitu aku harus sering-sering berkenalan dengan pria tampan!”

Aku pun ikut tertawa.

Saat baru saja berbicara, tiba-tiba ada seorang pria datang kemari.

Aku mencoba mengingat, dengan yakin tidak mengenal pria ini.

Dia terus berjalan mendekati aku dan Sisilia.

Aku langsung waspada.

Ruang istirahat ini berada di sebelah aula pesta, tamu tidak mungkin bisa menemukan tempat ini, dan juga Andy dan juga pengawal sedang berada di luar, bagaimana pria asing ini bisa masuk kemari?

“Siapa kamu?” Aku sengaja bertanya dengan lantang, berharap Andy yang berada di luar bisa mendengarnya.

Sayangnya tidak tahu mengapa Andy tidak merespon.

Pria asing itu berhenti di depan ku dan Sisilia, tiba-tiba dia memukul pingsan Sisilia.

Aku langsung siaga, dan saat itu juga aku menyadari bahwa orang ini datang untukku.

Di lihat sekilas dia adalah orang yang cukup kuat, aku pasti bukanlah lawannya.

Harus bagaimana, sekarang di ruangan hanya ada aku seorang….

Pikiranku langsung bergerak cepat, wajahku berpura-pura dingin, berkata: “Apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan?”

Pria itu memberikan map dokumen yang ada di tangannya kepadaku, berkata: “Nona Viona tidak perlu panik, aku hanya menerima perintah untuk memberimu hadiah, selamat kepadamu dan pasanganmu.”

Aku tidak menerimanya, menatap map dokumen itu, bertanya: “Perintah? Atas perintah siapa?”

Dia tidak membodohiku, dengan cepat menjawab: “Tuan Sheng.”

Tuan Sheng yang kukenal adalah Christian Sheng.

Jadi, dia adalah orang suruhan Christian Sheng?

Aku menjadi lebih tidak berani menerima barang itu.

Pria itu pun tertawa, berkata: “Di dalam ini pastinya bukan barang yang berbahaya, Tuan Sheng tahu Nona Viona pasti akan menolaknya. Dia menyuruhku menyampaikan padamu, ini adalah data yang sangat berharga. Setelah Nona Viona melihatnya, pasti akan berterima kasih padanya.”

Hatiku pun bergerak.

Sekarang yang paling ku pedulikan adalah masalah penculikan Ibuku, dan juga apakah Ibuku sebenarnya dibunuh atau tidak.

Lantas apa dua hal ini berhubungan?

Aku ragu beberapa saat, kemudian menerimanya, membukanya di hadapan pria ini.

Di dalamnya ada beberapa lembar foto.

Setelah melihatnya satu per satu, seluruh tubuhku membeku.

Beberapa foto ini adalah gambaran sebelum Ibuku melompat dari gedung, Ibuku berdiri di tepi ambang puncak gedung, bersiap untuk melompat.

Tapi di dalam gambar itu, selain Ibuku, masih ada seseorang!

Orang itu adalah Chris Zhou….

Ternyata dia pernah bertemu dengan Ibuku di atas gedung, dan juga di saat sebelum Ibuku melompat.

Aku hanya merasakan keringat dingin.

Pria itu kemudian mengeluarkan handphone, berkata: “Kamu lihat ini.”

Dia memutar sebuah video, aku pun fokus ke layar.

Di dalam video, Ibuku dan Chris berdiri di puncak gedung, kedua orang itu sedang berbincang.

Pikiranku seketika kacau.

Tiba-tiba pria itu menarik foto yang ada di tanganku dan video itu, berkata: “Barang ini akan aku bawa pergi, Tuan Sheng sudah bilang, jika kamu menginginkannya, kapan saja bisa dikirimkan padamu.”

Aku masih terpaku, sama sekali tidak menyangka dia bisa menarik foto itu kembali.

Setelah aku tersadar kembali, dia sudah keluar dari ruang istirahat.

Aku pun terduduk di atas sofa, sampai tidak memperdulikan Sisilia yang ada di atas lantai.

Di ruangan jelas ada penghangat ruangan, tapi aku merasa sedang berada di dunia es, sedingin itu, sesedih itu.

Beberapa menit yang singkat itu, kepalaku memutar banyak pikiran.

Satu sisi memberitahu diri sendiri, Chris Zhou tidak akan berbohong padaku, dia tidak mungkin membunuh Ibuku; di satu sisi aku juga berpikir foto bisa saja di manipulasi, tapi video tidak akan berbohong…

Dengan kesakitan aku memegang kepalaku.

Tidak tahu sejak kapan, Chris dan Steven pun datang.

Aku meringkuk di atas sofa dan tidak melihat mereka.

Chris kemudian menggendongku ke dalam pelukannya, mengangkat daguku, membuatku mendongak, barulah aku bisa melihatnya dan Steven.

Dengan cemas dia bertanya: “Sayang, kamu kenapa?”

Steven Shen menunjuk Sisilia yang ada di atas lantai, dengan panik bertanya: “Apa yang terjadi?”

Aku menatap kosong Chris.

Matanya tersirat kekhawatiran dan kepanikan.

Perlahan aku mengembalikan kesadaran.

Sebenarnya di detik ini, aku hanya ingin masuk ke dalam pelukan Chris, mencari ketenangan darinya.

Ingin mendapatkan kenyamanan darinya.

Tapi aku menggigit erat bibirku, menahan keinginanku.

Jika…jika foto-foto itu dan video itu benar…aku sungguh tidak tahu harus bagaimana menghadapinya…

Mungkin karena melihatku tidak bersuara, suara Chris semakin panik.

Dia menangkup wajahku, berkata: “Bicaralah.”

Aku membalas tatapannya.

Mungkin dia sangat khawatir, matanya sedikit memicing, tersirat kecemasan.

Sepertinya dia mencemaskanku.

Hati ku kembali terasa sakit, sangat ingin menangis di pelukannya.

Tapi aku tidak bisa melakukannya…

Setelah beberapa lama, aku menutup mataku, berkata: “Barusan ada orang datang tiba-tiba, dia memukul pingsan Sisilia. Dia juga ingin mencari masalah denganku, tapi tidak tahu mengapa, orang itu tiba-tiba kabur…mungkin karena menyadari Andy ada di luar…”

Sebenarnya Andy tidak muncul sama sekali.

Tapi aku yakin, karena pria itu bisa masuk kedalam, pasti dia berhasil menghindari Andy dan para pengawal. Dan juga saat aku berbicara keras, Andy dan pengawal tidak masuk ke dalam. Itu berarti menjelaskan mereka saat itu tidak ada di luar, juga pasti tidak mendengar pembicaraanku dengan pria itu.

Jadi aku tidak takut akan ketahuan.

Wajah Chris menjadi serius, berkata: “Tidak mungkin, Andy dan para pengawal baru saja di panggil Paman Shen untuk membantunya, di luar tidak ada orang.”

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu