My Superhero - Bab 139 Sayangnya Hari Ini Aku Datang Untuk Menyelamatkanmu (2)

Jika tidak ada orang di belakangnya, masih berani datang menantang, di tempat yang dipenuhi orang-orang yang berbahaya.

Selain itu, dia bukan tidak tahu kekuatan Keluarga Zhou, dan dia bukan tidak tahu aku di lindungi oleh Chris, tapi dia masih berani menggangguku….

Janice mengaitkan bibir merahnya: “Ternyata masih tidak mau berbicara.”

Grace tidak bersuara.

Janice tertawa, dia tidak menonjolkan maksudnya, hanya menoleh ke pengawal dan berkata: “Bawa orangnya kemari.”

Dengan segera pengawal masuk ke dalam, di pelukannya ada seorang anak kecil.

Tidak perlu di pikirkan lagi, anak itu pasti anaknya Grace.

Telunjuk Janice dengan perlahan mengelus wajah anak kecil itu, ujung matanya menoleh ke arah Grace: “Apakah kamu masih tidak ingin mengatakan apapun?”

Dia jelas terlihat sedang tersenyum, tapi nada bicaranya tersirat ancaman.

Grace terlihat ketakutan, sambil menutupi wajahnya dia berkata: “Cepat lepaskan anakku!”

Janice tiba-tiba menahan leher anak kecil itu, bibirnya terkait sedikit: “Melepaskan atau tidak, itu tergantung dengan apa yang kamu katakan.”

Arti di balik kalimat itu, asalkan Grace terpancing, dia akan melepaskan anak itu.

Grace menutup mulutnya rapat-rapat, dengan penuh amarah menatapnya.

Janice tidak takut sama sekali, tertawa dingin menjawabnya: “Lebih baik kamu pertimbangkan baik-baik, apakah kamu masih menginginkan anakmu, atau masih tetap menutup mulut.”

Sambil berbicara, dia hampir menggunakan tenaga mencekik leher anak kecil itu.

Anak kecil itu pun mulai menangis.

Mata Grace memerah, dia tidak menyangka Janice berani melukai anak kecil, dengan emosi meluap dia berteriak: “Dasar wanita jalang! Kamu tidak akan mati dengan tenang! Cepat lepaskan anakku, aku tidak akan membiarkanmu menyakiti anakku!”

Dengan suara memilukan dia meneriakinya, dia kelihatan sangat terdesak.

Janice tetap tidak takut, kemudian menggendong anak itu di pelukannya, dengan sebelah tangan yang masih mencekik leher anak itu, dengan datar berkata: “Kuberi kamu 2 menit untuk mempertimbangkan ini, kamu pikirkan baik-baik, apakah nyawa anak ini lebih berharga, atau rahasiamu lebih penting.”

Grace emosi sampai tubuhnya gemetar, masih mencoba melawan.

Tapi bagaimana mungkin dia melepaskan diri dari tangkapan pengawal.

Janice melihat wajah anak kecil, dengan ujung mata menoleh ke arah Grace, dengan tersenyum lebar dia membalas: “Dia terlihat sangat lucu, putih dan lembut…..tapi sayangnya, tidak tahu apakah dia masih bisa hidup lebih lama….”

Dia ini sedang mengancam Grace.

Anak kecil itu masih menangis, tangisannya terdengar sangat memilukan.

Grace mulai sedikit menyerah: “DIAM KAU! DIAM!”

Tapi tidak tahu apa yang dia pedulikan, 2 menit sudah berlalu, tapi dia masih tidak mengatakan hal tentang Steven Shen dan orang di belakangnya, hanya dengan perasaan yang terluka menderita mengutuk Janice.

Mata Janice terlihat semakin kejam, semakin menambah kekuatan mencekik anak kecil itu, dan juga menutup mulut anak kecil itu.

Suara tangisan anak itu tersendat-sendat.

Tapi dari sudut penglihatan ku, wajah anak itu semakin memerah, tubuhnya semakin tidak berdaya, di ikuti dengan wajah yang semakin pucat……

Grace berteriak keras, tapi tetap tidak bermaksud mengatakan kebenaran.

Janice masih tetap mencekik anak itu.

Aku tidak sanggup lagi melihat dua wanita ini.

Janice sanggup dengan tidak ragu melukai anak kecil, ekspresi nya juga tidak berubah, darah dingin nya membuatku tergoncang.

Tapi yang aku tidak habis pikir adalah Grace, walaupun itu adalah darah dagingnya sendiri, tapi dia demi menjaga sebuah rahasia, sekuat tenaga menggigit mulutnya agar tidak berbicara.