My Superhero - Bab 317 Kembali Menemui Jade

Sedetik kemudian, wajahnya pun tersenyum, berkata: “Kalau begitu Anin tinggallah di rumah Shen, aku akan menyiapkan kamar untukmu.”

Anin pun berterima kasih.

Saat sedang berbicara, Riri Shen berlari ke bawah dari lantai atas. Menangkap lengan Ayah Shen, dengan nyaring berkata: “Ayah, cepat kamu usir Viona! Aku tidak menyukainya! Cepat kamu usir dia!”

Rambutnya yang masih berantakan, matanya yang masih terlihat sembab, sepertinya dia baru saja bangun tidur.

Aku tidak mempermasalahkan dia yang sudah ingin mengusikku setelah bangun tidur.

Dengan dia tidak berhasil semalam tentu saja membuat dia menahan amarah yang besar. Hari ini jika dia tidak meributkan itu barulah terasa aneh.

Tapi Anin sudah berdiri di depanku tanpa bersuara. Sepertinya dia ingin mencegah Riri Shen melukaiku.

Harus ku akui, saat Chris Zhou mengutus Anin kemari, aku merasa jauh lebih aman.

Ayah Shen dengan canggung menatap Anin, dengan suara rendah menegurnya: “Omong kosong apa yang kamu sedang katakan! Viona adalah kakak sepupumu, dia bebas tinggal di sini berapa lama yang dia mau!”

Riri Shen masih ingin membuat keributan.

Saat itu Steven Shen pun berjalan keluar, dengan dingin menatapnya, berkata: “Aku sudah meminta orang membantu mengepak kopermu, nanti aku akan mengantarmu ke bandara.”

Ternyata dari awal dia sudah memutuskan untuk mengirim Riri Shen hari ini. Pantas saja semalam dia langsung menyuruhku beristirahat. Saat itu aku masih mengira dia tidak tega mengirim Riri Shen.

Sampai hari ini, mungkin aku sudah salah paham terhadapnya.

Riri Shen langsung berteriak: “Aku tidak ingin pergi ke luar negeri! Kak, aku adalah adik kandungmu, tapi mengapa kamu memperlakukanku seperti ini?!”

Steven Shen berkata dengan datar: “Hal ini sudah diputuskan, tidak ada diskusi lagi.”

Aku berdiri di samping dengan diam tidak bersuara.

Karena Steven Shen bisa memutuskan, tentu saja aku tidak boleh ikut campur.

Tapi Riri Shen terlihat tidak rela melepaskanku, dengan benci dia memelototiku, berkata: “Dasar wanita jalang, ini semua karenamu, barulah kakakku sendiri bisa mengirimku pergi, aku akan membunuhmu!”

Dia pun langsung berjalan ke arahku.

Tapi baru saja dia berjalan dua langkah, Anin menembakkan pistol ke depan langkahnya.

Serpihan batu terbang mengenainya. Dia pun berteriak kaget dan berlari kembali ke Ayah Shen, wajahnya penuh ketakutan.

Anin menggunakan pistol mengancamnya, berkata dengan menekankan kata demi kata: “Nona Shen, jika lain kali aku melihatmu ingin mengusik Nyonya besarku, peluru itu tidak akan terjatuh di lantai seperti tadi lagi.”

Riri Shen ketakutan sampai berlutut di atas lantai.

Saat itu Ibu Shen pun tidak tahu datang darimana, dengan hati perih dia turun memeluk Riri Shen.

Dengan menangis dia menatap Ayah Shen: “Apakah kamu hanya bisa terdiam melihat anakmu ditakuti seperti ini?!”

Ayah Shen tidak mempedulikannya, sebaliknya dia menjelaskan kepada Anin: “Putriku sudah terlalu dimanja, dia tidak jahat……Mohon Anin jangan laporkan kepada Chris Zhou……”

Ekspresinya ini menunjukkan dia terlihat sangat takut terhadap Chris Zhou.

Tapi aku merasa dia bukan sedang takut, tapi dia hanya ingin mencari keuntungan yang lebih banyak dari Chris Zhou.

Terlebih lagi dulu dia pernah bersekongkol dengan Christian Sheng, mungkin saja dia sedang menunggu saat yang tepat untuk menyerang Chris Zhou diam-diam.

Aku pun berspekulasi, berkata kepada Steven Shen: “Kakak sepupu, sudahlah, tidak lama lagi Riri Shen sudah akan pergi, Paman Bibi pasti tidak akan merelakannya, biarkanlah dia tinggal bersama Paman Bibi lebih lama lagi.”

Semalam aku sangat tidak sabar untuk menyelesaikan masalah Riri Shen, tapi aku tahu Ayah dan Ibu Shen pasti tidak akan setuju, terutama di bawah desakan Steven Shen.

Mungkin saja mereka masih bisa menyalahkan Steven Shen yang tidak memberi ampun.

Dan aku juga tidak berharap melihat Steven Shen dan Ayah dan Ibu Shen memiliki konflik.

Steven Shen menyerngit, seakan tidak tahu harus mengatakan apa.

Aku langsung berkata: “Bukankah kita sudah setuju untuk pergi menemui Guru Tang hari ini?”

Mengungkit nama Guru Tang, barulah Steven Shen terlihat lebih hangat, berkata: “Aku bisa mengantar Riri Shen ke bandara lebih dulu baru pergi menemui Guru Tang.”

Ayah Shen memelototinya, berkata: “Anak brengsek, dia adalah adik kandungmu!” Dia pun menoleh padaku, dengan senyum seramah mungkin, berkata: “Kalian selesaikan urusan kalian saja, aku akan memberi Riri Shen pelajaran.”

Aku pun mengangguk, kemudian menoleh pada Steven Shen, berkata: “Kamu jangan berpikir terlalu banyak, semalam hanyalah sebuah salah paham, aku juga tidak menyalahkan Riri Shen.”

Steven Shen melihat tatapan marah Ayah Shen terhadapnya, kemudian menatap Riri Shen yang menangis tersedu-sedu di pelukan Ibu Shen. Dia bergumam sebentar kemudian tidak mengatakan apapun lagi.

Setelah sarapan, kita pun pergi bersama ke sekolah mengunjungi Guru Tang.

Masih ada beberapa hari sebelum meninggalkan sekolah, suasana sekolah sangat sunyi.

Karena sudah menghubungi Guru Tang lebih dulu, jadi saat kita pergi ke sana, Guru Tang sudah menunggu kita dari awal.

Guru Tang dan aku berbincang mengenai hasil riset, berkata: “Atasan sudah mengirim orang untuk memeriksa, kamu tidak perlu khawatir, tidak peduli bagaimanapun, atasan pasti akan menjamin keselamatanmu.”

Aku pun berpikir, berkata: “Lawan kita adalah ketua tentara bayaran, saya takut tidak akan mudah melawannya.”

Guru Tang menjawab: “Hal ini tidak perlu kamu khawatirkan, negara kita masih ada ahli yang mengurus hal ini.”

Mendengar itu, aku merasa sedikit lebih tenang.

Tapi mengingat konflik antara Keluarga Zhou dan Tentara bayaran, aku rasa Christian Sheng masih bisa mencariku……

Saat sedang berpikir, aku pun mendengar Guru Tang berkata: “Atasan berkata, setengah tahun ini dia akan mengirimkan orang untuk menjagamu.”

Aku sangat terkejut.

Guru Tang pun menjelaskan: “Kamu kali ini sudah berkontribusi besar mewakili negara, jadi atasan sangat memperhatikan hal itu.”

Bisa mendapatkan apresiasi dari negara, tentu saja ini adalah suatu kehormatan yang besar.

Tapi……berpikir jika dipandang oleh semua pejabat negera, aku masih merasa tidak nyaman……

Sepertinya Guru Tang menyadari kecemasanku, dia pun berkata: “Jika kamu merasa tidak nyaman, kamu bisa menolaknya.”

Aku pun berpikir, kemudian berkata: “Chris Zhou sudah mengutus banyak pengawal untuk menjagaku, seharusnya sudah cukup aman……”

Guru Tang terlihat memahami, berkata: “Aku akan menyampaikan itu kepada atasan.”

Aku pun menghela nafas lega.

Setelah kita makan siang di rumah Guru Tang, kami pun pamit untuk pulang.

Sesampainya di parkiran bawah, aku menatap Steven Shen, berkata: “Kakak sepupu, aku ingin bertemu dengan Angel.”

Steven Shen pun tertegun.

Aku berkata: “Apakah kamu ingin pergi bersamaku?”

Wajahnya terlihat canggung, menutup mulutnya erat beberapa saat barulah menjawab: “Aku masih ada urusan, kamu pergilah.”

Aku memandangnya dengan diam, juga tidak mendesaknya kemudian aku masuk ke dalam mobil dan pergi.

Walaupun aku berharap Angel bisa mendapatkan keinginannya. Tapi mengingat karakter Ayah dan Ibu Shen, ditambah lagi adik ipar yang seperti Riri Shen ini, aku sebenarnya berharap Angel bisa menikahi orang dengan keluarga yang biasa saja.

Di tengah perjalanan menemui Angel, Anin yang duduk di kursi sebelah supir tiba-tiba menoleh ke arahku, berkata: “Nona Viona, apa yang sebenarnya terjadi semalam?”

Aku tertegun menatapnya.

Dia pun berkata: “Melihat Nona Shen membuat keributan seperti pagi tadi, seperti itu bukan masalah biasa.”

Tidak disangka dia begitu teliti.

Aku ragu sejenak, kemudian menceritakan semua yang terjadi padanya, setelah itu, berkata: “Jangan katakan itu kepada Chris Zhou terlebih dulu, jika bertemu dengannya lagi, aku akan menceritakan itu semua padanya.”

Anin terlihat tidak begitu setuju: “Lebih baik katakan kepada Tuan Chris, dia sangat mengkhawatirkan anda.”

Aku hanya bisa menjawab: “Kalau begitu aku akan menghubunginya nanti.”

Anin pun mengangguk, tidak mengatakan apapun lagi.

Bertemu dengan Angel, kita membicarakan keadaan kita akhir-akhir ini.

Tapi aku tidak memberitahunya apa yang terjadi di Kota Hualin.

Dia melihatku semakin gemuk, mengira aku melewati hari dengan baik dan juga bahagia.

Kemudian kita pun membicarakan tentang Sisilia, aku baru tahu saat melewati tahun baru kali ini, Tito Wen telah membawa Sisilia pulang ke rumah.

Pantas saja Sisilia tidak terlihat bahagia.

Aku diam-diam menghela nafas.

Sisilia bisa dikatakan bernasib sama denganku. Hanya saja jika dibandingkan dengannya, aku sudah mengandung seorang anak. Dan jika kelak berpisah dengan Chris Zhou, masih ada yang bisa dikenang.

Malamnya saat kembali ke rumah Shen, dengan bingung aku melihat orang yang sudah lama tidak kulihat.

Jade sedang berbincang dengan Riri Shen, saat melihatku, dia pun buru-buru berdiri kemudian berjalan mendekatiku, berkata: “Viona, lama tidak berjumpa.”

Dia memakai sweater berwarna kuning tua. Berdandan elegan, terlihat menawan seperti biasa.

Tapi saat dia berjalan, aku bisa melihat kakinya sedikit pincang.

Sepertinya itu adalah bekas luka yang dia dapat saat ditembak oleh Michael sebelumnya.

Dia melangkah perlahan ke arahku. Tatapannya tersirat penuh kebencian, seperti iblis yang turun dari neraka, menatapku tajam.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu