My Superhero - Bab 463 Kakak Kedua Menopang Tubuhnya

Aku mendengar Sofia Liu berkata dengan manja: “Kak Aldo, hari ini terjadi begitu banyak masalah yang kurang baik, kamu............apakah kamu akan menyalahkan aku?”

Kakak kedua segera menjawab: “Ini bukan salahanmu, aku tentu saja tidak akan menyalahkanmu.”

Dia masih sengaja berbicara dengan intonasi yang lembut.

Aku diam-diam menggelengkan kepala, segera mengalihkan perhatianku dan tidak mendengar perbincangan mereka secara diam-diam lagi.

Setelah masuk kedalam rumah, aku menyuruh Bibi Elena menyiapkan jus buah untuk Chris Zhou dan mereka, pada akhirnya saat Bibi Elena menyajikan jus buah itu, ternyata Sofia Liu berinisiatif menerima jus itu dengan tangannya, lalu barulah dia memberikan jus itu kepada kakak pertama dan kakak kedua.

Dia masih sangat pengertian, dia memberikan gelas untuk Chris Zhou ke tanganku, menyuruhku memberikannya pada Chris Zhou.

Aku sontak diam-diam merasa kesal, usianya masih kecil, tetapi sebenarnya dia sangat bisa mengendalikan sikapnya.

Jika latar belakang keluarga dia sedikit lebih baik lagi, sepertinya dia masih lebih hebat dibandingkan Jade.

Tentu saja, sekarang dia mengakui Bibi Liu ketiga sebagai ibu angkatnya, nantinya dia akan memiliki kekuasaan didalam lingkungan para bangsawan, sepertinya dia tidak akan lebih buruk dibandingkan Jade dan mereka.

Saat ini kebetulan sudah saatnya jam makan malam, Sofia Liu sangat santai makan malam bersama kami.

Dari awal sampai akhir dia terus menyiratkan senyuman dengan malu, tetapi dia tidak merasa terkekang sedikit pun, pada saat ini dia bahkan sudah beberapa kali mengambilkan makanan untuk kakak kedua.

Aku terpaksa mengagumi taktiknya.

Jika kakak kedua adalah seorang anak muda, dia pasti sudah tergoda olehnya hingga raganya pun tidak ada.

Setelah selesai makan, kakak pertama menyuruh kakak kedua dan Chris Zhou pergi ke ruang buku, mereka ingin mendiskusikan sebuah masalah.

Sofia Liu melihat suasana seperti ini, dia segera mengerti, lalu berpamitan.

Aku sontak melihat ke arah dia beberapa kali.

Dia sebelumnya tidak tahu malu berada disini, aku menyangka dia akan melakukan ide jahat apa, tetapi dia dari awal sampai akhir hanya duduk terdiam, hanya saja saat makan makan, dia sekali lagi meminta maaf kepada Chris Zhou dan kedua kakaknya dengan sangat tulus, kemudian dia diam lagi.

Dia benar-benar sangat sabar.

Chris Zhou melihatku, berkata: “Viona, kamu antar dia.”

Aku sontak saling berpandangan mata dengan Chris Zhou.

Sebelumnya dia sangat acuh terhadap Sofia Liu, sekarang dia malah menyuruhku mengantar Sofia Liu, apakah dia ini sedang mengungkapkan bahwa kesan dia terhadap Sofia Liu sudah berubah?

Aku tentu saja akan membantu mereka bertiga untuk berpura-pura, lalu aku menganggukkan kepala dengan pelan sambil menyanggupinya.

Sofia Liu berkata dengan perasaan girang: “Tidak...........tidak perlu merepotkan kak Viona.......”

Aku sedikit tersenyum: “Ayo jalan.”

Raut wajah Sofia Liu memerah, seolah terlihat sangat gembira.

Dia berdiri dan berjalan ke luar, tetapi saat baru berjalan 2 langkah, dia menengokkan kepala melihat Chris Zhou, berkata dengan sedikit sulit untuk mengatakannya: “Kak Chris........aku........aku boleh...........apakah aku boleh mengusulkan sebuah permintaan kecil?”

Wajah Chris Zhou masih tetap tidak memiliki ekspresi apapun, tetapi intonasi bicaranya sudah lebih lembut: “Katakan saja.”

Sofia Liu melihatku sekilas, dia berkata dengan ragu: “Sebenarnya sebelumnya ibu angkatku sudah pernah mengatakan.........aku......apakah aku boleh sesekali meminta kak Viona untuk mengajariku? aku merasa kak Viona sangat baik, aku sangat menyukainya, aku benar-benar sangat ingin berteman dengannya........”

Dia ternyata mulai memujiku, sudah jelas sebelumnya aku mengabaikannya di ruang tamu, aku bahkan tidak berinteraksi dengannya.

Chris Zhou berkata: “Karena ini berkaitan dengan Viona, maka kamu harus bertanya padanya, aku tidak akan mencampuri pertemanannya.”

Tidak menyangka bahwa Chris Zhou menyerahkan pertanyaan itu padaku.

Aku sontak melihat ke arah Chris Zhou.

Dia tersenyum padaku.

Aku mengerti maksud dia, aku berkata pada Sofia Liu: “Baiklah, tetapi kamu sebelumnya harus menghubungiku lebih dulu, terkadang aku belum tentu ada di rumah.”

Sofia Liu segera memperlihatkan ekspresi gembira, dia berkata sambil tersenyum: “Terima kasih kak Viona........aku sangat senang........”

Sejujurnya, dia benar-benar cantik saat dia tersenyum, sangat lugu dan memikat hati.

Dia saat ini terlihat paling mirip dengan ibu Zhou, apalagi aku melihat Chris Zhou dan kedua kakaknya sedang merenung, sepertinya mereka sedang mengingat kembali rupa Ibu Zhou.

Aku tersenyum, berkata: “Ayo jalan, aku suruh supir mengantarmu.”

Dia tidak menolak, dia berjalan ke luar sambil tersenyum merasa sungkan: “Awalnya ibu angkat mengatakan bahwa dia mengutus supir untuk menjemputku, tetapi aku merasa sangat merepotkan........”

Dia belum sempat mengatakan kata terakhir dari perkataannya, entah dia menginjak benda apa, tiba-tiba dia terhempas ke depan.

Kebetulan dia melewati sisi samping kakak kedua.

Kakak kedua menopang tubuhnya.

Wajahnya memerah, berkata dengan pelan: “Terima kasih........terima kasih kak Aldo........”

Kakak kedua berkata dengan suara pelan: “Hati-hati sedikit.”

Dia berlari sangat cepat dengan wajahnya yang memerah.

Aku: “.....................”

Dalam 1 hari terjadi peristiwa seperti itu sebanyak 2 kali, aku sepertinya mulai percaya bahwa ini adalah takdir.

Aku tidak tahan ingin tertawa melihat kakak kedua.

Kakak kedua mengangkat alis, dia berkata sambil berpura-pura kesal: “Apa lihat-lihat, cepat pergi antar dia.”

Aku tertawa terbahak.

Chris Zhou berjalan mendekat, tersenyum sambil mencolek hidungku, berkata: “Jangan nakal. Penurut, cepat pergi.”

Barulah aku berbalik badan.

Sofia Liu berdiri di halaman, di bawah cahaya lampu yang redup, dia ternyata masih terlihat malu.

Jika bukan karena aku sudah menebak maksud hatinya, aku benar-benar bisa bingung dibuatnya, dia benar-benar seorang gadis yang lugu.

Aku berpura-pura tidak melihat, aku tersenyum sambil mengantar dia naik kedalam mobil.

Sebelum dia menutup pintu mobil, dia tiba-tiba memegang tanganku, berkata sambil malu-malu: “Kak Viona, jika aku datang mencarimu, kamu tidak boleh kesal kepadaku.”

Aku berkata sambil tersenyum: “Tidak akan.”

Dia seolah merasa lega, dia pergi dengan perasaan tenang.

Aku perlahan-lahan berjalan pulang ke rumah, didalam hatiku sontak berpikir, meskipun sekarang kakak kedua tidak memiliki maksud hati seperti itu, tetapi Sofia Liu sebenarnya sangat hebat dan cerdas, bagaimana jika kakak kedua terjerat olehnya?

Jika Sofia Liu hanya seorang anak dari keluarga biasa, biarpun sangat miskin, biarpun memiliki banyak kekurangan, tetapi asalkan kakak kedua suka, aku percaya keluarga Zhou juga tidak akan keberatan.

Contohnya aku, Chris Zhou ingin menikahiku, kakek Zhou juga langsung setuju tanpa mengatakan kalimat lain, bahkan dia juga baik terhadapku.

Tetapi Sofia Liu sangat jelas terlihat bahwa dia adalah orang yang disuruh oleh Bibi Liu ketiga untuk mengacaukan hubungan saudara antara Chris Zhou dan kedua kakaknya, jika pada akhirnya kakak kedua tergoda olehnya, entah apakah ini bisa mempengaruhi rencana keluarga Zhou atau tidak.........apalagi Bibi Liu ketiga menyuruh Sofia Liu datang kemari, sepertinya demi mendapatkan informasi mengenai keluarga Zhou.

Aku berjalan masuk ke ruang tamu dengan perasaan sedikit sedih, aku menyadari Chris Zhou dan kedua kakaknya sudah pergi ke ruang buku.

Setelah menunggu sampai setengah jam, mereka bertiga akhirnya keluar, kakak pertama dan kakak kedua bersiap untuk pergi.

Lalu aku dan Chris Zhou mengantar mereka, saat ini sudah mendekati pukul 9 malam lebih, karena Maxi berada di rumah kakek Zhou, aku pun tidak perlu menemaninya tidur, aku kebetulan memiliki waktu untuk berbincang dengan Chris Zhou.

Pokok utamanya adalah aku memiliki banyak hal yang ingin aku tanyakan pada Chris Zhou.

Chris Zhou sepertinya juga tahu maksud hatiku, dia menggenggam tanganku sambil berjalan naik ke lantai atas, dia berkata sambil tersenyum: “Ada pertanyaan apa, tanyakan semuanya padaku.”

Aku melihat suasana hatinya sangat bagus, aku berpikir pasti perkembangan hari ini sangat baik, seketika itu juga aku merasa lega.

Hal yang pertama tentu saja adalah mengenai keberadaan Ibu Zhou, aku bertanya dengan suara pelan: “Bukankah hari ini kakak pertama berunding dengan Omar? Kalau begitu.........dia sempat menanyakan kondisi Ibu tidak?”

Chris Zhou menggelengkan kepala, berkata: “Meskipun mereka juga ingin mendapatkan informasi mengenai kondisi ibuku dari dia, tetapi dia sangat keras kepala, bagaimana mungkin dia bisa memberitahu kami. Kakak pertama berdiskusi dengannya, melihat dia lebih memilih mati daripada memberitahu kami, maka kakak pun tidak bertanya lagi.”

Aku terkejut sambil berkata ‘hih’.

Dia berkata: “Kamu sudah sempat berpikir, sebaiknya kami melakukan aksi lewat Sofia Liu.”

Jadi, Bibi Liu ketiga ingin mengendalikan Chris Zhou dan kedua kakaknya lewat Sofia Liu, sedangkan Chris Zhou dan kedua kakaknya juga ingin mendapatkan informasi keberadaan Ibu Zhou lewat Sofia Liu?

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu