My Superhero - Bab 176 Kelak Kita Lahirkan Beberapa (2)

Setelah mengandung, aku semakin mudah lapar, porsi makan juga semakin banyak, Chris Zhou yang awalnya tidak menyentuh cemilan, tetapi sejak hamil, dia akan menyimpan beberapa permen atau beberapa kue dalam kantongnya, saat aku lapar, dia akan memasukkan beberapa permen dan cemialn dalam mulutku.

Termasuk kali ini, setelah dia bertanya, langsung memasukkan permen ke mulutku.

Aku tertawa, aku merasa sangat romantic.

Setelah menelan permen, aku bersandar dalam pelukannya, berkata: “sekarang jam berapa?”

Saat berbicara, aku menyadari kalau tenggorokanku agak serak.

Chris Zhou mengambil gelas dari meja, dan menyuapinya kepadaku.

Airnya masih hangat, mungkin Chris Zhou sengaja memintanya, ketelitiannya seperti ini, hatiku semakin senang.

Chris Zhou menaruh gelasnya, beru berkata: “jam 4 sore, jika kamu ingin jalan sore, nanti aku akan menemanimu.”

Saat ini matahari di luar juga sudah tidak terlalu terik, seharusnya juga lumayan dingin.

Aku menggelengkan kepala, memeluk pinggangnya, memasukkan kepalaku dalam pelukannya, dengan segan berkata: “tidak usah, kamu menemaniku tidur sebentar saja, selama aku ada disisiku, aku juga akan sangat senang.”

Dia tersenyum memijat telingaku: “sayang, apakah mulutmu terkena madu?”

Aku tertawa, bersandar di bahunya.

Ini adalah kata hatiku, selama aku berada bersamanya, meskipun tidak berbicara, juga akan merasa hangat.

Chris Zhou melepaskan tangannya, memeluk aku erat-erat.

Pavilion itu terbuat dari rumah kayu dengan kedua dinding di kedua sisinya, kaca di salah satu sisinya , dan pintu di sisi yang lainnya.

Chris Zhou menarik gorden yang menutupi kaca jendela, maka pemandangan di luar dapat terlihat.

Berada di dalam selimut, melihat ke arah matahari terbenam yang ada di luar, sebenarnya lumayan puas.

Aku teringat kakak terbesar yang mungkin akan menikah dengan istri baru, bertanya kepada Chris Zhou tentang kebenarannya.

Chris Zhou mengangguk, berkata: “aku sudah bertanya kepada kakak, memang benar. Dia sudah memberikan dokumennya, jika semuanya lancar, maka bulan depan dia akan menikah.”

Aku membelalakkan mataku.

Begitu cepat?

Aku dan Chris Zhou belum mendaftarkan surat nikah, kakek Zhou memilihkan tanggal untuk kita, menyuruh kami satu minggu kemudian untuk pergi ke kantor sipil.

Chris Zhou berkata: “masalahnya sedikit rumit, perempuan yang menikah dengan kakak terbesar umurnya tidak beda jauh denganmu, kakak terbesar bukan karena menyukainya baru menikah dengannya, karena perempuan itu memiliki masalah keluarga, kakak terbesar demi melindunginya, baru menikah dengannya.”

Aku mengerutkan dahiku.

Pernikahan tanpa perasaan, takutnya tidak akan berjalan lama bukan?

Apalagi kakak terbesar pernah mengalami pernikahan yang gagal, jika kelak dia terluka lagi bagaimana?

Aku ingat kakek Zhou pernah berkata, mantan istri kakak terbesar karena umurnya masih kecil, baru meninggalkan kakak terbesar.

Chris Zhou memijat dahiku, berkata: “tidak usah khawatir, aku juga kenal dengan perempuan itu, sifatnya juga baik, dia akan baik terhadap Ryan… apalagi keluarga kami juga punya hubungan, keputusan kakak terbesar untuk membantunya, kakek juga tidak mengatakan apa pun… jika kakak terbesar tiba – tiba mempersiapkan pernikahan, kakek juga akan memukulnya. ”

Mendengar perkataannya, aku baru sedikit tenang.

Karena keluarga Zhou juga kenal dengan perempuan itu, bahkan masih menyetujui kakak terbesar mengorbankan pernikahan untuk membantu perempuan itu, pasti juga perempuan yang baik.

Tetapi begitu terpikirkan Ryan Zhou yang pengertian, aku sedikit khawatir, tidak menahan diri berkata: “akan baik jika bisa bertemu dengannya.”

Chris Zhou memencet hidungku: “sayang, kamu tenang saja, kamu adalah bibi Ryan, tetapi kakak terbesar juga bukan ayah tirinya… lagi pula masih ada aku, aku adalah pamannya, apakah aku akan membiarkannya di bully?”

Ini juga benar.

Meskipun tidak percaya dengan kakak terbesar, tetapi Chris Zhou terpercaya, setelah berhubungan sekian lama, aku tahu dia sangat menyayangi Ryan Zhou, pasti akan melindungi Ryan Zhou.

Terpikirkan sampai sini, aku sedikit tidak enak hati, berkata: “aku sudah berpikir terlalu banyak…..”

Chris Zhou tersenyum, berkata: “sayang kamu begitu menyukai anak kecil, kelak kita lahirkan beberapa, baik tidak?”

Aku: “….”

Sebenarnya aku juga tidak terpikirkan, setelah menikah akan melahirkan beberapa anak lagi. terhadapku, satu saja pasti tidak cukup, aku adalah anak tunggal, saat kecil merasa kesepian. Tetapi terlalu banyak juga tidak bagus, aku takut berisik. Dua saja sudah cukup, paling baik satu laki satu perempuan, lelaki adalah kakak, dan perempuan adalah adik, Kakak bisa melindungi adik.

Tetapi, Ryan Zhou adalah kakak, tidak peduli anak dalam kandunganku laki atau perempuan, aku percaya Ryan Zhou pasti akan melindunginya.

Terpikirkan sampai sini, aku tersenyum, menceritakan pemikiranku kepada Chris Zhou.

Chris Zhou mencubit wajahku, tersenyum: “semuanya terserahmu.”

Aku tersenyum menciumnya.

Saat ini matahari sudah terbenam, di luar juga semakin gelap, semua lampu di halaman dinyalakan, terlihat sedikit sepi.

Aku dengan bermalasan menyandarkan diri di pelukan Chris Zhou, tetap tidak bergerak.

Chris Zhou juga tidak punya maksud untuk pergi.

Hatiku tersentuh, memandang cincin yang ada di tangannya, masih tidak terbiasa.

Demi membuktikan kalau aku tidak bermimpi, aku sengaja menggigit tangan Chris Zhou, membuatnya marah.

Aku segera meminta maaf.

Dia mengelus bibirku, dengan suaranya yang serak, dia berkata: “sayang, apakah kamu kangen denganku?”

Aku masih tidak mengerti maksudnya, menunggu reaksinya, wajahku tiba – tiba memerah.

Dia tersenyum, memelukku, berkata: “sekarang masih tidak bisa, sayang, pintar, kamu tahan sedikit, menunggu anaknya sedikit stabil, aku akan mengenyangkanmu.”

Aku: “……”

Dia jelas – jelas tahu aku tidak bermaksud seperti itu, masih sengaja mengerjaiku…. Ditambah lagi aku pemalu, takut setelah membalasnya, dia akan semakin meledekku.

Terakhir aku hanya memonyongkan bibirku.

Entah sejak kapan, dia berada di depanku seperti sembarangan, tidak sepertinya yang di depan umum.

Tetapi ini membuktikan, kalau dia semakin lepas, ingin semakin akrab denganku, hatiku sedikit senang.

Aku berdeham, mengalihkan pembicaraan, berkata: “oh ya, di internet beredar gosip tentang masalah Grace… kelak kita bagaimana, terus membiarkan semua orang membicarakannya?”

Novel Terkait

My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu