My Superhero - Bab 115 Apakah Semua Ini Benar? (2)

Weny memandangku kemudian berkata, “kamu pikirkan saja dulu baik-baik. Sebenarnya Chris tidaklah sesederhana yang kamu pikirkan. Aku memohon padamu, lebih baik kamu meninggalkannya,jangan sampai nantinya kamu akan menyesal.”

Dari nada bicaranya, seperti ada niat baik dari apa yang ia sampaikan.

Aku tidak bersuara sama sekali.

Ia pun tidak berkata apa-apa lagi. Hanya memutar badannya kemudian berjalan keluar.

Pintu kamar kembali tertutup. Dan aku kembali jatuh dalam kebingungan.

Aku merasa udara sekitar semakin menipis, terasa sulit untuk bernapas, ditambah lagi sakit kepala yang menyerang secara tiba-tiba.

Disaat sedang bingung, ponselku kembali berbunyi berkali-kali. Dan semua pesan itu dikirim oleh Steven.

【Jangan bilang aku tidak mengingatkanmu, Chris mencarimu itu bukannya tanpa tujuan, mungkin saja dialah yang membunuh ibumu! Tidakkah kamu memikirkannya? Chris itu apa jabatannya, statusnya, apakah kamu berpikir ia akan menjalin hubungan dengan orang sepertimu?】

【kamu bilang kamu cukup baik untuknya, tapi itu hanyalah pemikiranmu sendiri. Orang rumah juga hanya bisa terus memaksa, disana banyak yang jauh lebih baik dan unggul darimu. Tapi kenapa pula dia memilihmu?】

【Apakah kamu merasa dirimu cukup menarik? Aku rasa Janice jauh lebih unggul darimu! Dia sudah mengenal Chris bertahun-tahun lamanya, kapan pun itu, ia bisa terus menyenangkan hati Chris.】

【Oleh karna itu, kamu renungkan lah lagi, jangan mau tertipu oleh Chris ,selain itu, kenapa kamu masih saja mau membantunya. 】

Aku membaca semua itu satu per satu. Semakin dibaca, semakin hatiku merasa bimbang.

Meskipun apa yang dikatakan Steven sangat keterlaluan, bisa jadi semua yang ia sampaikan itu benar.

Apa yang membuat Chris menyukaiku?

Tentu saja, awalnya Chris hanya memintaku untuk berpura-pura menjadi kekasihnya, tapi kurasa ia tidak mungkin menggunakan masalah hati untuk membohongiku.

Selanjutnya, ia memperlakukanku dengan lembut, membuatku berpikir bahwa ia telah menyukaiku, apalagi ia pernah cemburu beberapa kali. Hal ini membuatku berpikir, meskipun didalam hatinya masih ada orang lain, tapi ia juga sangat peduli dan memperhatikanku.”

Setelah dipikirkan sekarang, ia bahkan tidak pernah sekali pun mengatakan kalau ia menyukaiku, semuanya hanyalah pikiranku sendiri yang merasakannya.

Aku melihat pesan yang dikirim oleh Steven, ia bahkan telah membawa nama Janice.

Bukankah ini berarti memang ada sesuatu yang tidak kuketahui diantara Chris dan Janice dulu?

Aku kembali teringat saat Steven menyuruh Grace (selingkuhan ayahku) untuk memberitahuku, bahwa kematian ibuku kemungkinan ada hubungannya dengan Chris. Saat itu aku berpikir bahwa Steven sengaja menjatuhkan Chris….. ternyata selama ini aku telah salah kira. Mungkin saja Steven selama ini mengetahui sesuatu dan berusaha untuk mengingatkanku.

Tapi ini juga tidak masuk akal, aku dan Steven tidak memiliki hubungan apa-apa. Mengapa ia mau memberitahuku informasi ini.

Hanya saja, aku teringat akan Erick yang juga memiliki prasangka buruk terhadap Chris.

Sebenarnya apa yang telah mereka selidiki dan mereka ketahui?

Aku ingat, Janice juga terlibat dalam pembunuhan. Meskipun ia telah menghapus bersih bukti-bukti dan kecurigaan orang-orang, tapi Erick dan Steven tampaknya tidak berdamai akan hal itu. Aku bukannya tidak tahu mereka adalah tim penyelidik resmi, aku rasa mereka mengetahui sesuatu, tapi tidak memiliki bukti, sehingga mereka tidak bisa menangkap Janice.

Lalu, setelah kematian Melisa, ia juga berada di lokasi kejadian, meskipun setelah itu ia menjelaskan bahwa ia sedang mengejar tentara bayaran, tapi aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Seharusnya aku mempercayai Chris. Tetapi otakku rasanya campur aduk dan kacau balau, tidak bisa berhenti berpikir yang tidak-tidak.

Ditambah lagi dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Weny, aku benar-benar merasa bimbang.

Aku tidak membalas pesan Steven, juga tidak jadi menghapus kontaknya. Aku hanya menghapus pesan yang baru saja dikirimkannya itu.

Langit diluar perlahan-lahan semakin gelap, matahari mulai terbenam, menyisakan kegelapan yang ada. Sama dengan suasana hatiku saat ini.

Sekarang sudah waktunya makan malam, tapi Chris masih saja belum kembali.

Bibi Elena beserta Denna dan Xenna mengantarkanku hidangan makan malam, ia memberitahuku bahwa Chris sedang bersama Kakek membahas suatu masalah. Ryan Zhou juga berada disini untuk makan bersamaku.

Aku menyembunyikan sesuatu dalam hatiku, tapi, agar Ryan tidak menyadari hal itu, aku terpaksa menyimpan dalam-dalam perasaan itu, dan focus pada Ryan dan makanannya.

Tapi, sepertinya Bibi Elena tahu ada yang sedang kupikirkan, terlihat berkali-kali ia ingin menanyakan hal itu, tapi kembali mengrungkan niat tersebut.

Aku hanya tersenyum padanya, mengisyaratkannya untuk tidak perlu khawatir. Meskipun hanya bersama kurang dari setengah tahun, tapi Bibi Elena beserta Denna Xenna lah yang menemaniku dari dulu sampai sekarang ini, bahkan juga telah merawatku. Hubungan kami sangatlah baik.

Menunggu kami menghabiskan makanan, Xenna membawa Ryan pergi mencuci tangan. Saat itulah Bibi Elena bertanya, “sekarang yang paling penting adalah menjaga suasana hatimu, kau masih sangat muda sekarang. Masih memiliki banyak kesempatan untuk memiliki anak. Jangan terlalu sedih.”

Ia telah salah paham. Ia pikir aku sedih karna memikirkan masalah anak. Setelah mendengar hal ini, aku merasa semakin sedih. Tapi, aku tidak ingin membiarkannya mengkhawatirkanku, aku pun tersenyum padanya.

Sepertinya Bibi Elena masih ingin melanjutkan kalimatnya, tapi tiba-tiba pintu kamar diketuk, dan Chris berjalan masuk ke kamar.

Aku memandang Chris dengan pandangan yang sulit diartikan.

Pria ini, jika hanya berjalan di pinggir jalan, pasti akan menarik perhatian setiap orang.

Kemudian aku berpikir, mungkin hatinya tidak sebagus penampilan luarnya.

Bibi Elena beserta Denna dan Xenna mengerti situasi ini dan meninggalkan kami berdua.

Chris menggendong Ryan dan mendudukkannya di atas ranjang. Matanya yang lembut memandangku kemudian bertanya, “sudah merasa lebih baik?”

Aku hanya menganggukkan kepala. Menyembunyikan isi hati yang sebenarnya kurasakan. “kamu sudah makan malam?” tanyaku.

“Tadi sudah makan bersama Kakek.”

Aku pun tidak tahu apa yang harus kukatakan selanjutnya.

Ia mengetahui moodku yang sedang kurang baik, dan bertanya, “Hey, ada apa denganmu?” tanyanya lembut.

Mendengar kalimatnya yang sangat lembut dan perhatian itu, hatiku semakin terasa berat dan sedih. Entah apa yang harus kulakukan.

Apakah aku harus mengatakan yang sebenarnya?

Aku menggigit bibirku sendiri, karna tidak dapat menahannya lagi, aku pun bertanya, “Chris, menurutkmu, apakah Janice sengaja membawa Steven kemari?”

Chris merasa aneh karna aku tiba-tiba menanyakan hal ini, kemudian memandangku dan bertanya, “kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal ini?”

“Apa kamu tidak melihat ada keanehan dari Janice?” tanyaku.

Ia terdiam beberapa menit, kemudian menjawab, “aku yang mengijinkannya membawa Steven kemari.”

Bisa dikatakan… jika memang ada yang aneh dengan Janice, Chris juga tidak masalah dengan itu.

Emosiku semakin menjadi-jadi. Aku meremas kedua tanganku, “tadi Weny bilang padaku, kalau Janice pernah menggugurkan kandungannya demimu. Apakah itu semua benar……?”

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu