My Superhero - Bab 262 Jika Cepat Atau Lambat Hubunganku Dengannya Akan Bermasalah

Untuk sejenak aku berpikir sangat banyak.

Jika itu adalah foto Chris sedang berbincang dengan Ibuku di atas gedung, bagaimana caraku bersikap pada Chris nantinya?

Dan bagaimana reaksi Chris?

Pikiranku kacau, tapi Chris tetap menatapku dari samping, aku juga tidak berani menunjukkan perasaanku.

Akhirnya aku pun mengambil foto itu.

Beruntung, foto itu adalah foto saat Ibuku kecil, wajahnya sangat mirip dengan Ibuku yang dewasa.

Aku diam-diam menghela nafas lega dalam hati.

Chris memelukku, berkata: “Jangan bersedih.”

Mungkin dia mengira suasana hatiku berubah drastis karena melihat foto Ibuku saat kecil.

Walaupun sebenarnya aku cukup terguncang, tapi sebagian besar adalah senang, tidak ada kejanggalan yang dia sadari.

Aku mendongak melihat, berkata: “Chris, aku pasti akan mencari kebenaran penculikan Ibuku.”

Dia menciumku, berkata: “Iya, aku akan membantumu.”

Aku menatap dalam matanya, berkata: “Aku juga akan mencari tahu kebenaran Ibuku saat melompat dari gedung.”

Dia bertatapan mata denganku, tatapannya terlihat dalam, tidak terbaca: “Apa kamu curiga Ibumu bukan bunuh diri?”

Aku mengangguk.

Dia berpikir serius, berkata: “Sebelumnya aku meminta Anin untuk mencari tahu, tapi tidak menemukan apa-apa…tapi karena ini idemu, aku pasti akan mendukungmu, aku akan meminta Anin untuk mencari tahu lagi.”

Aku menatapnya dalam diam.

Pandangannya sangat meyakinkan, sama sekali tidak ada terlihat rasa bersalah.

Tidak tahu apakah dia yang terlalu pandai menyembunyikan sesuatu atau dia memang sama sekali merasa tidak bersalah.

Tapi sebelum saat Ibuku bunuh diri atau dibunuh, dia pasti pernah bertemu dengan Ibuku dan dia juga pernah pergi ke atas gedung.

Mengapa dia tidak ingin memberitahu kebenarannya padaku?

Hatiku bermunculan berbagai pikiran. Di satu waktu bisa mencurigainya, di satu waktu merasa diriku tidak seharusnya mencurigainya.

Saat ini, aku sangat membenci Christian Sheng.

Jika dia tidak memperlihatkan foto-foto itu padaku, aku tidak mungkin curiga dengan Chris dan sekarang juga tidak akan kebingungan seperti ini.

Aku menunduk, kemudian memberikan surat harta warisan kepada Chris, dengan suara kecil berkata: “Chris, barang-barang ini, mohon bantuanmu untuk mengurusnya.”

Dia mencium keningku, kemudian meraihnya, berkata: “Baiklah.”

Pandanganku jatuh kepada gelang kecil itu.

Saat Ibuku kecil dia sangat lucu, terlihat gembul, saat mengenakan gelang pasti terlihat sangat imut.

Aku mengelus gelang kecil itu kemudian melihat foto Ibuku cukup lama, akhirnya aku menutup kotak itu perlahan.

Tiga benda yang diberi Ayah Shen ini, gelang dan foto, aku sangat menyukainya.

Aku juga sangat berterima kasih dia sudah repot-repot memberikan hadiah ini.

Hanya saja, melihat dua benda ini, aku jadi teringat saat-saat masa lalu…..walaupun kehadiran Ibuku sangat singkat, tapi tetap saja…

Sepertinya Chris menyadari suasana hatiku memburuk, menggendongku ke pangkuannya, berkata: “Sayang, jangan pikir terlalu banyak, bersandar padaku dan tidurlah sejenak, sampai rumah aku akan membangunkanmu.”

Aku pun menenggelamkan kepalaku ke dalam pelukannya, dengan damai menutup mataku.

Tapi tidak tahu mengapa, kepalaku terus memikirkan masalah foto itu.

Mungkin karena lubuk hatiku sangat mempercayai Chris, dan saat tiba-tiba melihat foto-foto itu, membuatku tidak bisa menerimanya….

Aku diam-diam menghela nafas.

Akan sangat bagus jika bisa hilang ingatan. Aku juga tidak perlu cemas seperti ini.

Sesampainya dirumah, kita langsung menemui Kakek Zhou.

Kakek Zhou tidak menanyakan apapun. Dia hanya menyuruhku beristirahat.

Kemudian Chris langsung menggendongku kembali ke kamar.

Dia menyodorkan air hangat, kemudian mengisi air untukku membersihkan tubuh, dia tetap menjagaku sepenuh hati.

Melihat dia sibuk karenaku, tiba-tiba aku pun tersadar.

Aku tidak boleh begini lagi, aku harus berpendirian.

Jika tidak cepat atau lambat hubunganku dengannya akan bermasalah.

Maka itu sebisa mungkin aku mengendalikan diriku agar tidak mengingat foto-foto dan video itu, tidak memikirkan masalah bunuh diri Ibuku.

Walaupun masih ada sedikit pengaruh, tapi setidaknya saat menghadapi Chris, aku juga akan mempunyai perasaan khawatir atau curiga lagi.

Keesokan harinya adalah hari sabtu, Chris menemaniku dirumah.

Aku tahu dia mencemaskanku barulah sengaja tinggal di rumah.

Sikapnya ini sangat membuatku tersentuh.

Aku sangat terganggu dengan sikapku yang serba salah dua hari ini.

Faktanya, jika dilihat dari karakternya itu, jika dia sungguh ingin mencelakai Ibuku, dia tidak mungkin akan menikah denganku, terlebih lagi baik terhadapku seperti ini.

Aku tahu dia bukan orang yang suka berpura-pura.

Dan juga dia pasti tidak mungkin mencelakaiku.

Jika dia tidak menyukaiku, pasti dari awal sudah membunuhku. Sama sekali tidak perlu menggunakan cara yang halus.

….jadi, sebelumnya bagaimana aku bisa terjebak di jalan buntu?

Diam-diam aku mengutuk diriku sendiri.

Setelah Chris menyuapiku makan, aku langsung memeluk pinggangnya, dengan halus berkata: “Chris, aku sudah sembuh, terima kasih sudah direpotkan.”

Dia menangkup wajahku, menatapku dalam cukup lama, bibirnya tertarik tersenyum: “Baguslah jika kamu sudah sembuh.”

Tidak tahu apakah hanya perasaanku saja, aku selalu merasa dia juga menghela nafas lega.

Seperti…sedang menungguku berpikir lurus lagi.

Kebetulan cahaya matahari masuk lewat jendela, menyinari lekungan alisnya, membuat orang tidak bisa membuka mata.

Hatiku berdegup, kemudian tersenyum padanya.

Momen ini, seluruh diriku pun merasa lega, seperti hujan di hari baik, kegelapan dalam hati pun sirna.

Siang hari aku berbaring di pelukan Chris, berjemur di bawah sinar matahari di atas ranjang.

Satu tangan Chris memelukku, satu tangannya lagi memeriksa email.

Tiba-tiba pelayan datang memberitahu, mengatakan Steven Shen datang.

Aku sangat terkejut.

Jelas-jelas kemarin baru saja bertemu, jika ada masalah dia juga bisa menghubungiku dan Chris lewat telepon.

Lantas….apakah ada masalah serius?

Aku dan Chris bertatapan.

Chris mengelus wajahku, berkata: “Aku turun menemuinya, kamu lanjutkan berjemur saja.”

Aku berpikir kemudian berkata: “Aku juga ikut.”

Dia juga tidak menolak.

Dengan begitu kita berdua turun ke bawah bersama.

Wajah Steven Shen terlihat sangat tenang, kelihatannya seperti tidak ada masalah.

Menyadari kedatangan kami, dia menyambut dan berkata: “Aku datang untuk berdiskusi dengan kalian, apakah besok kita lebih baik pergi ke kota Hualin. Viona bisa lebih mengenal Keluarga Shen, aku dan Riri juga ingin mengunjungi Bibi.”

Ternyata dia datang untuk hal ini.

Dia berkata: “Mumpung sudah menjadi bagian keluarga, ini juga seharusnya dilakukan.”

Tapi…besok adalah hari Minggu, lusa Chris sudah akan bekerja, aku juga akan pergi ke kampus. Jika pulang pergi dalam satu hari, bukankah akan melelahkan….

Aku tidak menjawab, hanya menatap Chris.

Chris bertanya pada Steven: “Apakah ini permintaan Ayahmu?”

Steven mengangguk, berkata: “Ayahku memintaku untuk membicarakan ini dengan kalian, sebenarnya dia ingin pergi sendirian, tapi akhir-akhir ini banyak masalah terjadi di perusahaan, maka itu dia menyuruhku dan Riri pergi menggantikannya.”

Ayah Shen lebih tua dari Ibuku, sebenarnya tidak perlu dia sendiri pergi, paling cocok meminta Steven dan Riri pergi bersilahturahmi.”

Chris terdiam sejenak kemudian berkata: “Karena ini maksud dari Paman, kalau begitu besok kita pergi ke Kota Hualin.” Dia menoleh padaku, berkata: “Sayang, apa kamu setuju?”

Aku pun berpikir dan akhirnya menyetujuinya.

Aku bisa meminta izin dengan pihak kampus, lagipula itu tidak masalah asalkan aku tidak menghambat perkembangan eksperimen.

Chris menggenggam tanganku erat, berkata: “Aku hanya mengkhawatirkan kesehatanmu…bukankah tadi kamu masih merasa tidak nyaman?”

Aku terheran.

Jelas-jelas tadi aku sudah mengatakan bahwa aku sudah sembuh.

Mengapa tiba-tiba dia bilang aku tidak nyaman…

Tapi didepan Steven, aku pastinya tidak mungkin mengungkap maksudnya, maka itu aku tetap diam.

Steven langsung menjawab: “Kalau begitu tunggu kamu sudah sembuh baru kita bicarakan lagi.”

Tiba-tiba aku menyadari sepertinya karena Chris menyadari bahwa itu adalah ide Ayah Shen, dia langsung tidak menginginkan aku pergi ke Hualin…

Apakah Ayah Shen mungkin saja tidak menyukaiku?

Sejak setelah kejadian ku di ruang istirahat kemarin, Chris semakin waspada dengan Ayah Shen.

Mungkin dia curiga bahwa semalam Ayah Shen-lah yang ingin mencelakaiku.

Ini juga bisa di mengerti, karena kerusakan kamera pengawas terlalu kebetulan. Dan juga Ayah Shen juga tidak memberi penjelasan jelas, juga tidak begitu berniat memeriksa.

Ditambah lagi Ayah Shen mempunyai catatan kriminal yang terlibat dengan Christian Sheng, maka masuk akal jika Chris bisa mencurigai Ayah Shen.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu