My Superhero - Bab 243 Kak Chris, Lama Tidak Berjumpa (2)

Tapi aku teringat belum memberikannya hadiah, setelah masuk ke mobil, aku langsung memintanya untuk pergi berjalan-jalan ke shopping mall.

Tapi dia langsung menarik ku ke pangkuannya, sudut bibirnya tertarik sedikit, berkata: “Sayang, kamu hadiahkan dirimu untukku saja….menurutku, kamu adalah hadiah terindah.”

Jelas-jelas dia orang yang tidak bisa menggombal, tapi saat dia mulai berbicara, selalu bisa membuatku hanyut.

Jantungku berdetak cepat.

Tatapannya tajam dan dalam, menatapku, berkata: “Sayang, aku hanya menginginkan dirimu.”

Aku merasa jantungku seperti ingin meledak…..

Nada bicaranya sangat biasa, tapi pandangannya membuat hatiku bergetar, seluruh tubuhku terasa memanas.

Aku teringat sangat banyak tengah malam dimana dia meminta…

Hanya memikirkannya sebentar, aku sudah tidak berani berpikir lebih lanjut.

Dengan canggung aku bergerak di atas pangkuannya, mencoba untuk menyembunyikan rasa malu.

Siapa yang tahu baru saja bergerak sedikit, dia malah menahan pinggangku, dengan suara berat berkata: “Sayang, jangan bergerak!”

Suaranya serak dan berat, dan ada maksud tidak sabar yang tersirat.

Bersamanya begitu lama, aku langsung tahu mengapa dia seperti ini.

Tapi sekarang sedang di mobil….

Aku langsung berhenti bergerak, dengan diam duduk di atas pangkuannya.

Beberapa waktu berlalu, barulah dia tenang.

Sedetik kemudian, dia menangkup wajahku, dengan gairah menggigit bibirku, berkata: “Sayang, jangan buat aku kehilangan kendali.”

Aku sedikit merona malu, tapi juga merasa bangga.

Karena aku menyadari ternyata aku punya keindahan di matanya, hal ini membuatku bangga.

Sekitar setelah satu jam berlalu, mobil berjalan di jalan menuju bukit.

Aku pun terkejut dan bertanya: “Kita mau pergi kemana?”

Chris pun tersenyum: “Nanti kamu juga akan tahu.”

Sebenarnya aku tahu kita seharusnya akan pergi ke pinggiran barat kota.

Ini adalah tempat wisata yang paling terkenal di Kota D, kata orang di atasnya ada Vila pegunungan yang sangat besar di atas gunung, di dalamnya semuanya ada, ada pemandian air panas, bisa berkuda, bisa bermain golf, juga ada kolam memancing….semuanya juga ada.

Aku hanya penasaran, mengapa Chris bisa pergi begitu jauh, membawaku kemari.

Dan juga hari ini sedang turun salju, sebenarnya jalan gunung tidak begitu bagus untuk di lewati.

Tapi supir yang mengendarai adalah supir yang sudah bekerja dengan Keluarga Zhou selama dua puluh tahun, aku pun tidak khawatir.

Pemandangan salju di atas sangat indah, karena cuaca dingin, cabang pohon dan puncak gunung di selimuti salju, ada yang lebih tebal dari lengan, sangat spektakular.

Saat sudah sampai di Vila pegunungan, langit sudah mulai gelap, di atas Vila bergantung lentera merah, mewarnai salju putih yang ada di bawah langit, seperti halaman depan perumahan di masa zaman kuno.

Sebelumya belum pernah datang kemari, sekarang melihat itu, aku langsung menyukainya.

Chris tersenyum dan mencium ku sekali, menggandengku menuntunku berjalan kedepan, berkata: “Kita pergi makan dahulu.”

Dari awal sudah ada Bos vila pegunungan yang sudah menunggu di lobi, Chris dan dia berbincang beberapa kata, kemudian dia sendiri menuntun kita ke ruang makan.

Di dalam vila pegunungan itu membuka beberapa banyak rumah makan, ada makanan barat dan lain-lain, sepanjang perjalanan, setiap rumah makan ada pengunjung yang tidak sedikit sedang menyantap sajian disana.

Kelihatannya hari ini orang yang datang ke vila pegunungan tidak sedikit.

Akhirnya Bos membawa kami ke ruangan privat di sebuah restoran makanan Cina, di luar ada hutan bambu, di atas salju terpantul bayangan, bayangan bambu yang berayun-ayun, pemandangan yang sangat indah.

Aroma makanannya juga sangat harum.

Menikmati pemandangan salju, sembari menikmati delikasi makanan yang lezat, mood-ku sangat-sangat bagus.

Selesai makan, Chris berkata: “Malam ini kita akan bermalam disini.”

Aku tidak menolak, karena hari sudah gelap, turun gunung di waktu seperti ini sangat bahaya.

Sayangnya, aku belum mempersiapkan hadiah untuk Chris, dan juga aku juga merasa, mungkin besok akan bermalam disini juga, sama sekali tidak ada waktu untuk memilih hadiah untuknya.

Ini adalah Natal pertama setelah pernikahan ku dan Chris, aku sangat ingin memberinya sebuah kado.

Tapi apa yang dia katakan juga benar, selama kita bersama, persiapkan kado atau tidak juga tidak apa….

Kamar kita berada di samping, di belakangnya adalah lembah, sangat menenangkan.

Putihnya bersihnya pemandang salju membuat tatapanku terkunci.

Chris Zhou memelukku dari belakang, berkata: “Sayang, apakah kamu lelah?”

Aku menggeleng.

Walaupun sudah duduk di mobil begitu lama, tapi karena sempat beristirahat sejenak, di tambah lagi sudah makan, aku pun kembali bertenaga lagi.

Dia mengecup leherku, dengan perlahan berkata: “Ada pesta api unggung di halaman sebelah, mau pergi melihatnya?”

Aku langsung antusias.

Dia mencarikan pegawai khusus untuk mencarikan mantel untukku, bahkan memasangkan syal tebal untukmu, barulah dia menggandeng tanganku dan pergi.

Pesta api unggun di selenggarakan di halaman rerumputan di belkang Vila gunung, dan pastinya halaman rumput sudah di selimuti salju, banyak turis yang mengelilingi api unggun, bernyanyi dan menari, berbincang sambil minum bir, sangat-sangat ramai.

Aku bersembunyi di pelukan Chris, melihat semua orang bergembira, sangat ramai, dan aku dan Chris duduk di sudut, seperti pasangan lainnya, menikmati waktu milik berdua.

Pengalaman ini sangat membuatku bahagia.

Aku pun mendekat, mencium Chris, mengutarakan rasa suka dan cintaku pada tempat ini dan dirinya.

Dia menunduk, dengan mata tersenyum menatap ku, menahan tengkuk leherku, mencium ku semakin dalam.

Kita berciuman di tengah keramaian.

Kebetulan di Vila gunung mulai menyalakan kembang api kecil, kita di atas tanah salju, di samping api unggung, di bawah kembang api, berciuman sampai sulit di lepaskan.

Sampai akhirnya tubuhku terasa lemas terjatuh ke dalam pelukannya, merasa seluruh diriku hampir mabuk.

……

Saat kembali, aku masih merasa sangat antusias.

Chris tersenyum mengelus-elus wajahku, berkata: “Kudengar pesta api unggun akan berlangsung beberapa hari kedepan, kita besok akan kembali lagi.”

Aku tersenyum manis dan mengangguk.

Diam beberapa saat, aku pun menghela nafas, berkata: “Jika saja Ryan ada disini juga akan sangat bagus.”

Ryan juga sangat menyukai salju, saat berada di Switzerland beberapa hari itu, setiap hari Ryan selalu berlarian di atas tanah salju.

Ryan tersenyum kecil berkata: “Pasti ada kesempatan.”

Kita berbincang sambil tertawa, sepanjang perjalanan menuju kamar.

Walaupun angin malam berhembus dengan kencang, tapi Chris membalut ku ke dalam mantelnya, dengan kehangatan tubuhnya, aku juga jadi tidak merasa dingin.

Aku mengenang lagi kesenangan hari ini bersama Chris, kemudian melihat segerombolan orang di depan pintu masuk hotel.

Karena pengunjung yang sangat banyak, semuanya adalah orang asing, saling bertatapan sekilas juga langsung saling melupakan.

Tapi seorang perempuan melihat kami, dengan yakin berkata, karena melihat Chris, dia tiba-tiba menghentikan langkah kakinya.

Selanjutnya dia berjalan ke arah kami, berhenti di hadapan Chris, berkata: “Kak Chris, lama tidak berjumpa.”

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu