My Superhero - Bab 54 Bisakah Jika Kamu

Para pengawal di sekitarku ditarik semuanya.

Aku mendongakkan kepala dengan tertegun, melihatnya.

Dan Chris datang!

Dia berdiri tidak jauh dari sana dan menatapku.

Sinar matahari dari luar menyinari dirinya, tubuhnya seperti diwarnai dengan lapisan cahaya.

Selangkah demi selangkah dia bejalan mendekatiku.

Langkah kakinya begitu tenang, seperti dewa yang turun dari langit, memenuhi seluruh hatiku.

Dia dengan cepat berhenti di depanku, meringkuk memelukku.

Mungkin karena akhirnya aku telah memiliki sandaran, seluruh tubuhku menjadi relax seketika, aku sudah tidak bisa menahannya lagi, air mataku menetes.

Chris dengan lembut menyentuh punggungku: Sayang, tidak apa-apa, tenang.

Ini adalah pertama kalinya dia memanggilku sayang, suaranya sangat lembut. Dalam keadaan ini, aku hanya merasakan hatiku bergetar, semakin lama semakin erat di pelukannya.

Untungnya ... untungnya dia datang tepat waktu ...

Pakaiannya hampir saja robek, tergantung longgar di tubuhnya.

Jika mengulur semenit saja, aku rasa aku hanya bisa mengakhiri hidup dan tetap mempertahankan “kebersihanku”.

Yang ditakutkan setelah itu, hatiku menyembunyikan keluhan yang tak ada habisnya, di pelukan Chris aku menangis sejadi-jadinya.

Gerakannya semakin melembut.

Aku meraih pakaian dengan erat, berkata: Chris ... Aku sangat takut ...

Dia berkata dengan lembut: Jangan takut.

Aku bersandar di dadanya yang kuat, merasa seperti obat difermentasi lebih lanjut, yang membuat kepalaku panas dan aku pingsan.

Namun aroma peppermint di tubuhnya terus-menerus memikatku.

Tanpa sadar aku bersandar di pundaknya dan berbisik: Chris, aku merasa sangat panas ...

Dia menghentikan gerakanku sejenak.

Saya menangis merengek: tolong aku ...

Lengannya menegang.

Pikiranku tidak begitu jernih, tidak mendapatkan respon darinya, seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatiku, merangkul lehernya dan menangis keras: Mengapa kamu tidak menghiraukanku ...

Di tengah situasi ini, aku mendengarnya menghela nafas rendah dan kemudian suara seraknya berbisik di telingaku: Tenanglah, jangan bergerak.

Aku membenamkan kepalaku di pelukannya bahkan menangis lebih keras lagi: Tapi aku merasa tidak nyaman ...

Bibirnya yang hangat mencium dahiku: Tenanglah, tahan dulu sebentar.

Badanku yang awalnya panas, merasakan ada api yang membakar di dadaku. Diperlalukan dengan intim seperti ini olehnya, hanya membuat tubuhku dipenuhi oleh kobaran api, air mata pun tak bisa ditahan.

Dia menyentuh wajahku dengan dahinya, memelukku dan membawaku berjalan keluar.

Baru berjalan beberapa langkah, aku mendengar suara Jade berteriak dengan keras: Chris, cepat lepaskan aku!

Lehernya ditikam olehku, tanpa diduga masih bisa menjerit sekeras ini.

Sepertinya Chris tidak mendengar, dia tidak menoleh dan terus berjalan.

Jade berteriak: Apakah benar-benar demi wanita ini kamu mau bertengkar dengan keluargaku?

Chris masih mengabaikannya.

Jade berteriak dengan jengkel: Kamu jangan lupa, kakak laki-lakimu masih ditahan. Jika tidak ada bantuan dari kakak laki-lakiku, dari awal kakakmu sudahh dijatuhi hukuman!

Mungkin kalimat ini menyentuh Chris, dia akhirnya menoleh, dengan acuh tak acuh berkata: Kapan keluarga kami bersandar pada bantuan keluargamu?

Jade terdiam selama beberapa detik dan mulai berteriak lagi: Ternyata kamu tidak tahu balas budi, jadi tunggu pembalasan dari keluarga kami.

Chris: Aku menunggu.

Selesai berbicara, dia memelukku keluar dari gudang.

Di belakangnya terdengar tangisan histeris Jade.

Aku merasa sedikit bahagia.

Tapi kemudian pisau yang ingin ku tikamkan padanya, aku tidak bisa menahan untuk menarik erat pakaian Chris: Chris, aku.... aku melukai kak Jade.

Chris meraih tanganku dan berkata dengan lembut: Tidak masalah.

Dia membawaku niak ke mobil dan membiarkan saya bersandar padanya.

Wajahku menempel ke dadanya, mendengarkan detak jantung yang kuat, perasaanku menjadi tenang.

Kira-kira karena seluruh orang menjadi santai, panas di tubuhku telah meningkat secara dramatis, hampir membuatku hilang kendali.

Aku merasa bahwa nafas yang aku keluarkan seperti api.

Untungnya, Jhonny segera membawa dokter datang.

Hanya saja tampaknya dokter tidak berdaya: Nona Viona sedang minum obat ... Obat untuk menyembuhkan adalah bergantung dengan orang....

Kepalaku pusing, kesadaranku belum jernih, aku tidak menanggapi perkataannya.

Chris tidak berbicara.

Pada waktu itu aku merasa khawatir.

Ternyata obat yang diberikan Jade kepadaku, benar-benar tidak bisa disembuhkan?

Dokter berkata: Obat ini keluaran baru. Jika untuk penawar racun, mungkin akan berefek samping ...

Pikiranku masih belum jelas, aku hanya bisa mendongakkan kepala melihat Chris.

Dia menggosok pelan alisnya dan menatapku dengan mata yang dalam.

Aku semakin bingung.

Dokter berkata: "Nona cepatlah mengambil keputusan. Obat ini sangat ganas. Jika melebihi waktu, itu akan mengancam nyawa."

Mataku melotot dengan besar.

Chris menyentuh punggungku sejenak, berkata: Pulang dulu.

Setelah dikemudi oleh Anin, dengan cepat menuju villa.

Aku merasa dipanggang di rak api, semakin panas dan semakin panas, aku hanya bisa menggigit bibir dan menenangkan diri.

Bagaimana bisa tenang?

Aku merintih dengan tidak nyaman, mendekat di telapak tangan Chris, tetapi masih tidak bisa menghilangkan panas di dada ini.

Aku sudah tidak bisa menahannya lagi dan aku tak sadarkan diri.

......

Ketika menungguku sadar, aku mendapatkan diriku sedang berbaring di ranjang.

Dahi saya ditutupi sesuatu yang dingin dan sangat nyaman.

Tapi ini masih tidak cukup. Api di tubuhku masih menyala, hampir membakarku.

Aku menggeliat merasa tidak nyaman.

Dalam sekejap mata, aku melihat Chris duduk di tepi ranjang dan menatapku.

Aku berteriak mengeluh kepadanya: Chris....

Dia memegang tanganku dan berkata dengan lembut: Jangan bicara dulu.

Berbicara sambil membawakan segelas air dan memberiku minum.

Airnya hangat dan tidak memuaskan dahaga.

Setelah selesai minum, aku tidak bisa menahan mengatakan: Aku masih mau ...

Chris memberiku segelas air lagi.

Aku masih merasa belum puas, hanya merasa bahwa api di tubuhku tampaknya dinyalakan oleh dua gelas air hangat ini. Aku meraih tangan Chris dan berteriak dengan tidak nyaman: Panas ... Chris, bisakah Anda memanggilkanku dokter untuk memeriksaku... Aku kepanasan....

Chris menarik jari-jariku ke telapak tangannya dan berkata perlahan: Viona, kata dokter, obat di dalam tubuhmu, hanya bisa disembuhkan dengan bergantung manusia.

Aku menatapnya dengan ragu.

Apa artinya ini?

Chris menatapku dalam-dalam. Dia berkata: Aku sudah memanggil Anin untuk menemukan pria yang bersih, dia akan segera datang, tahan sebentar.

Aku membuka mataku dengan lebar.

Karena efek dari obat itu, otakku tidak terlalu berfungsi, tetapi aku mengerti apa yang ia maksudkan.

Dia mencari seorang pria untuk menyembuhkanku ...

Tapi ... ini pertama kalinya aku ... Bagaimana bisa aku rela memberikan keperawannanku pada pria asing?

Aku meneteskan air mata dan menggelengkan kepalaku dengan putus asa: Jangan ... aku tidak mau ...

Mungkin emosinya terlalu bersemangat, pandangan di depanku menghitam dan hampir pingsan lagi.

Chris diam tidak berbicara.

Aku menarik bajunya, berkata dengan tersedu-sedu: Jika harus ... harus ini ... bolehkan adalah kamu...

Chris terdiam sesaat, dan tiba-tiba mendesah.

Dia memelukku dan menatap saya lekat-lekat, berkata: Kamu akan menyesalinya.

Aku menggelengkan kepalaku, hampir menangis: Aku tidak menyesal ... Aku tidak ingin orang lain ...

Mata Chris secara bertahap menjadi lebih gelap.

Tapi dia membiarkanku pergi, berjalan keluar.

Hatiku dipenuhi dengan kekecewaan besar, seakan seluruh hati telah menjadi kosong.

Jadi, apakah dia tidak mau?

Aku bersandar di bantal, membenamkan wajahku di tanganku, aku tidak bisa menahan tangis.

Setelah sekitar setengah menit, suara Chris yang tak berdaya dan lembut terdengar: Menangisi apa, aku hanya pergi untuk menutup pintu.

Aku mendongak dengan tiba-tiba.

Dia tersenyum lembut dan menyentuh wajahku dengan lembut. berkata: Jika tidak menutup pintu, bagaimana jika Anin membawa orang masuk.

Ada desahan tawa.

Aku menatapnya dan meresponnya

Dia telah setuju!

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu