My Superhero - Bab 83 Janice (1)

Suasana hatiku sangat buruk sepanjang malam.

Chris Zhou masih memelukku di atas kasur, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa.

Aku memunggunginya, memandang langit malam yang gelap di luar jendela.

Dia memelukku dari belakang dan mencium leher bagian belakangku. Kemudian berkata, "Tidur."

Aku memejamkan mata, ada semacam kesedihan yang tak bisa kujelaskan dengan kata-kata terpendam dalam hati.

Ketika aku bangun keesokan harinya, Chris Zhou sudah berkemas dan bersiap untuk pergi.

Kemarin, aku baru tertidur sesudah tengah malam, akibatnya hari ini jadi bangun lebih telat.

Melihat dia sudah berpakaian rapi, entah kenapa aku merasa sedikit sedih.

Dia membungkuk dan mencium keningku, lalu berkata, "Aku meminta Andy untuk datang kemari. Jika ada masalah, kamu boleh mencarinya atau meneleponku."

Aku menatap bajunya tanpa berkata apapun.

Dia mencium ujung bibirku lagi, "Sayang, aku sudah mau pergi, kamu tidak mau mengatakan apa-apa padaku?"

Aku hanya memeluk pinggangnya tanpa mengucapkan apa-apa.

Dia tertawa kecil dan menangkap wajahku. Katanya, "Ya sudah, kamu baik-baik di rumah. Tunggu aku kembali."

Aku menghela nafas diam-diam.

Dia bersikap tidak terjadi apa-apa. Seolah-olah bukan dia yang memaksaku untuk membuat keputusan kemarin malam.

Dan jika aku memutuskan untuk meninggalkannya, maka kita akan mengakhiri hubungan yang tidak jelas ini.

Bahkan jika dia kembali, kita pasti tidak akan memiliki hubungan sedekat sekarang ini.

Memikirkan ini, aku merasa semakin sedih.

Tetapi akhirnya aku bisa menekan kesedihan di hatiku. Kuangkat kepalaku dan memandangnya, "Baiklah, aku menunggumu kembali."

Dia menatapku untuk waktu yang lama, menundukkan kepalanya dan menciumku dengan penuh perasaan.

Setelah waktu berlalu sekian lama, dia baru rela melepaskanku. Terakhir dia cium alisku lalu pergi keluar.

Kulihat punggungnya yang menghilang dibalik pintu. Pintu tertutup, hatiku juga terasa seperti diiris.

Jika dia ingin mendorongku pergi, kenapa dia harus melakukan tindakan semacam ini yang dapat membuat aku terus bernostalgia.

Dia kan bisa pergi dengan sikap acuh, atau bahkan meninggalkanku tanpa pamit. Setelah seminggu berlalu, dia tinggal meminta seseorang untuk menenangkanku, tidak perlu pamit secara langsung seperti ini.

Dan untuk selamanya, kita tidak akan pernah bertemu lagi ...

Tanpa bisa kutahan, aku menangis terisak-isak.

Tapi tidak menangis terlalu lama, karena ada orang yang mengetuk pintu.

Para dokter dan perawat datang untuk mengecek kondisi tubuhku. Mereka sepertinya tidak menyadari bekas 'kesedihanku. Setelah selesai mengecek, mereka langsung keluar.

Setelah itu, pelayan datang membawakan sarapan.

Perlahan-lahan aku dapat menenangkan perasaan hatiku, meskipun belum bisa benar-benar kembali seperti semula.

Pada saat ini, masuklah Andy.

Aku melihat ke arahnya.

Dia tidak mengatakan apa-apa, hanya datang menunjukkan kepeduliannya.

Aku bertanya padanya, "Apa kamu benar-benar ingin mengikuti dan melindungiku dengan taruhan nyawamu sendiri?"

Andy mengangguk dengan sungguh-sungguh.

Aku agak ragu, kemudian kutanya, "Jika suatu hari, aku meninggalkan Chris, kamu tetap mau ikut denganku?"

Andy tampaknya sedikit terkejut. Dia mengangkat kepalanya dan menatapku. Kemudian menjawab, "Ya."

Aku cukup terkejut. Awalnya kupikir kalau Chris Zhou memaksaku pergi, tidak ada gunanya juga membawa Andy bersamaku.

Tidak kusangka Andy tetap bersedia mengikutiku meskipun aku meninggalkan keluarga Zhou.

Jelas-jelas dia adalah orang yang dididik oleh keluarga Zhou, dan juga merupakan orang kepercayaan Chris ...

Aku berhenti sejenak dan menebak, ini mungkin kompensasi yang diberikan Chris kepadaku.

Karena setelah aku meninggalkannya, maka tidak ada lagi perlindungan darinya. Oleh karena itu, diberikanlah Andy kepadaku.

Tanpa sadar, aku tersenyum pahit.

Bahkan setelah sampai pada tahap perpisahan, dia masih saja seperti ini. Bagaimana aku dapat membencinya.

Aku menoleh pada Andy dan berkata dengan suara kecil, "Aku sudah tahu, maka kedepannya keselamatanku kuserahkan padamu, ya."

Chris Zhou menggelengkan kepalanya dan terlihat ragu untuk sesaat. Ia berkata, "Nona Viona, apa benar kamu sudah memutuskan untuk pergi? Tetapi tuan Chris, ... belum pernah kulihat dia peduli seperti ini pada siapapun."

Aku ingat Anin juga pernah mengatakan hal yang sama.

Tapi aku tidak percaya pada mereka. Mereka adalah orang-orang kepercayaan Chris, apa mereka tidak mengerti jalan pikirannya Chris? Siapa orang yang disukai Chris, bagaimana mungkin mereka tidak mengetahuinya? Adik dari Nicholas, pasti mereka sudah akrab dengan orang itu...

Kalau begitu ... kenapa mereka membohongiku?

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu