My Superhero - Bab 150 Bertemu Dengan Michael di New York (1)

Angel seakan tidak mengerti maksud perkataanku.

Aku bahkan menjelaskan hubungan Lucas dan Grace kepadanya: “terhadap orang seperti mereka, apakah yang dimaksud dengan hati nurani dan moral, aku merasa Lucas sedang di ancam.”

Hanya saja, siapakah yang mengancamnya?

Angel memiringkan kepalanya, dia menebak: “apakah mungkin dia dan Grace sedang ada masalah, lalu saling mengkhianati?”

Aku tertawa, setelah dipikir – pikir, berkata: “seharusnya tidak mungkin… Grace sangat mencintai Lucas, uang yang didapat dari William, hampir semuanya diberikan kepada Lucas, meskipun Lucas tidak baik terhadapnya, seharusnya dia juga tidak akan bertengkar dengan Lucas……”

Baru saja aku berbicara, tiba – tiba bunyi pesan masuk.

Ternyata itu pesan dari Chris Zhou: [cepat tidur, jangan berpikir terlalu banyak.]

Aku terdiam sejenak.

Pesannya ini datang tepat waktu…. Aku menjadi banyak berpikir, masalah Lukas kali ini, apakah dia yang membuatnya? Dia… apakah sedang membantuku diam – diam?

Dengan segera aku membalasnya dengan satu kalimat: [Chris, masalah di internet, apakah kamu yang sedang membantuku?]

Chris Zhou membalasnya dengan sangat cepat: [iya. Hanya masalah kecil, tidak usah disimpan di hati.]

Aku memegang ponselku, merasa bingung sesaat.

Tetapi tidak terpikirkan, pada akhirnya dia tetap membantu.

Angel melihatku bengong, dia bertanya kenapa kepadaku, aku menunjukkan pesanku padanya.

Dia terdiam sejenak, mengelus kepalaku, berkata: “Viona, Chris lumayan baik.”

Aku menghela napasku diam – diam.

Justru karena tahu dia baik terhadapku, jadi setelah mengetahui hubungannya dengan Janie, aku baru tidak bisa melupakannya.

Angel merangkul pundaknya, berkata: ‘jangan berpikir terlalu banyak, masalahnya sudah terselesaikan, seharusnya kamu senang…. Aku akan membuatkanmu cemilan, apa yang ingin kamu makan?”

Aku tersenyum berkata ingin memakan mi instan, Angel langsung menolaknya, berkata kalau mi instan tidak bergizi, dia membuatkanku pancake, ditambah sosis dan sayuran, sangat enak.

Setelah itu kami masih mengobrol sejenak, Angel membantuku membereskan koper, baru kita beristirahat.

Masalah sudah terselesaikan, seharusnya merasa lega, hanya saja saat berbaring, hatiku merasa kacau.

Terutama karena sikap Chris Zhou yang tidak dapat aku mengerti.

Jika dia tidak menyukaiku, kenapa diam – diam membantuku.

Aku tidak paham maksudnya, apakah dia ingin membohongiku untuk melahirkan anak untuknya?

Bagaimanapun juga, dia sudah membantuku, sudah seharusnya aku membalasnya.

Seperti sebelumnya saat dia membantuku menghadapi William, makanya dia memintaku untuk berpura-pura menjadi pacarnya, aku juga tidak bisa menolaknya.

Tidak mudah untuk membalas kebaikan orang.

Aku bolak – balik tidak bisa tidur, insomnia, satu malam telah berlalu.

Keesokan harinya, aku bergegas ke bandara.

Karena tidak tidur semalaman, kedua mataku memerah, meskipun sudah memakai kontak lensa tapi tetap merasa aneh.

Kakak kelas Wei bertanya diam – diam: “kamu kenapa, raut wajahmu tidak baik.”

Aku menggeleng berkata: “tidak apa…..”

Dia tersenyum menepuk pundakku, berkata: “aku sudah melihat berita di internet, ada yang menjadi saksimu, pihak sekolah juga tidak akan menyulitkanmu, jangan khawatir.”

Aku membalasnya dengan senyuman.

Selain kakak kelas Wei, yang ikut dinas bersama guru Tang masih ada dua kakak kelas yang lain, selain itu, dalam tim juga masih ada beberapa kakak kelas dari sekolah medis sebelah.

Kita saling menyapa.

Mungkin semua orang sudah mengetahui kondisiku, meskipun sudah melihatku berkali – kali, semuanya menutup mulut tidak berani bertanya.

Aku sangat bersyukur.

Guru Tang menepuk pundakku, meskipun dia tidak berbicara apa pun, tetapi aku merasakan dia menyemangati aku.

Setelah itu kami melewati pemeriksaan bersama.

Aku melihat ke belakang, entah apa perasaanku yang salah, sepertinya aku melihat bayangan Chris Zhou.

Dengan segera aku menggelengkan kepala, bagaimana mungkin dia muncul di sini.

Mungkin aku terlalu merindukannya…. Kemarin aku bolak – balik, otakku dipenuhi olehnya, makanya hari ini baru berhalusinasi.

Aku tersenyum diam – diam, mengikuti orang lain naik ke atas pesawat.

Setelah dua belas jam, akhirnya sampai di New York, di sini masih pagi buta, udaranya kurang lebih sama, semuanya masih beradaptasi.

Pertemuan kali ini diatur oleh tim medis internasional, banyak negara yang mengutus dokter untuk kemari, pihak yang mengatur sudah mengutus sopir untuk menjemput kami, semuanya berjalan lancar.

Sampai di hotel, aku dan kedua kakak kelas dari sekolah medis lain sudah berkumpul, semuanya sudah berjanji untuk datang kesini,waktunya kurang lebih sama dengan waktu penerbangan, mereka hanya satu jam lebih cepat dari kami.

Setelah itu kami mulai check ini, semuanya berencana untuk sarapan bersama.

Akhirnya saat menunggu lift, seseorang memanggil namaku dari belakang.

Aku sedikit kaget, aku tidak kenal siapa pun di New York, aku juga bukan artis, seharusnya tidak ada yang mengenaliku.

Saat aku memutar kepalaku dengan bingung, melihat orang yang di hadapanku, tubuhku menjadi kaku.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu