My Superhero - Bab 116 Dia Bilang...... Dia Menyukaimu (2)

Sebenarnya tidak bisa bilang Chris berbohong, tapi….. jika karna menyelematkan Chris, Janice sampai kehilangan kandungannya, tentu saja Chris akan merasa sangat bersalah…… apalagi membiarkan Janice terus-terusan di sampingnya. Ini semua masuk akal.

Aku merasa sangat kacau.

Saat itu juga, masuklah pesan keempat dari Weny: :

【Aku mohon, jangan biarkan Chris melihat pesan ini. Karna apa yang kukatakan adalah fakta. Chris, demi membuatmu percaya padanya, ia terpaksa berbohong padamu. Apa kamu tahu, demi menutupi satu kebohongan, ia harus berbohong hingga seterusnya. Apakah kamu mau dibohongi terus olehnya?】

Melihat pesan ini, aku merasa hati dan otakku berantakan dan kacau seketika.

Aku tidak ingin mengakuinya, tapi Weny telah menusuk hingga titik terendahku.

Tentu saja aku tidak berharap dibohongi oleh Chris. Jika memang Chris hanya berusaha untuk menenangkanku, tapi menggunakan banyak kebohongan seperti ini, aku sangat sulit untuk menerimanya.

Masalah ini membuatku kembali jatuh dalam pilihan yang sulit.

Aku menggenggam erat ponselku, tidak tahu harus memilih percaya pada siapa.

Chris sadar ada yang tidak beres denganku, ia mengangkat kepalanya memandangku, dan bertanya, “Ada apa?”

Aku menekan dalam-dalam kebimbangan yang ada dalam hatiku dan menggelengkan kepala, “tidak, beberapa pesan singkat yang datang bersamaan, membuatku resah.”

Ia sedikit mengernyit dan menatapku dalam-dalam, tapi ia tidak banyak bertanya.

Aku menghembuskan napas lega, untung saja Chris tidak bertanya lebih lanjut. Agar ia tidak curiga, aku kembali menundukkan kepala, berpura-pura mempelajari data klinis tadi.

Untung saja Angel datang tiba-tiba.

Chris menyapa Angel sesaat, lalu pergi keluar.

Didalam kamar, hanya ada aku dan Angel, wajahnya terlihat serius melihatku dari atas kebawah. Mungkin ia berpikir tidak seperti dugaannya, ia pun tersenyum dan berkata, “tidak separah yang aku duga.”

Aku tidak melakukan aborsi sama sekali, makanya terlihat baik-baik saja. Hanya saja aku tidak memberitahunya.

Aku menyembunyikannya, tidak ingin membuatnya khawatir. Aku memegang tangannya, dan berkata, “ini hanya kecelakaan biasa, tenanglah, aku tidak apa-apa.”

Tapi, Angel yang telah mengenalku lebih dari empat tahun menyadari ada yang aneh denganku. “Tapi kamu terlihat tidak terlalu senang, ada apa?”

Sebenarnya aku sedang memikirkan pesan yang dikirim Weny tadi. Tapi aku tidak mungkin menceritakan masalah ini pada Angel. Aku tidak ingin melibatkan Angel dalam masalah ini. Jadi, dengan cepat aku merubah suasana hatiku menjadi lebih baik, mengayunkan-ayunkan lengannya, dan berkata, “hanya merasa sangat ngantuk saja.”

Mendengarnya, Angel pun tertawa, “kamu selalu saja mengantuk. Dulu kamu selalu sangat sibuk disekolah. Kalau bukan belajar, pasti meneliti sesuatu. Sekarang mengurungmu dirumah seperti ini, kau pasti sangat bosan.”

Aku pun ikut tertawa mendengarnya.

Tugas dibidang kedokteran itu cukup sibuk, aku juga tidak suka bermain keluar, hanya tertarik membaca buku. Angel juga termasuk orang yang cukup pendiam. Pernah sekali dua kali pergi keluar dengan teman asramanya, setelah itu tidak lagi mau pergi. Setelah hari itu, kami menjadi dekat. Ia sering menemaniku meneliti di dalam kelas. Saat aku meneliti, ia akan menggambar sesuatu di sampingku.

Guru Tang juga menyukainya. Ia tidak pernah mengusir Angel, jika sedang ingin, ia bisa berdiskusi dengan Angel soal menggambar.

Sayangnya, semuanya sudah berubah.

Sejak ibuku meninggal, hidupku berubah drastis, aku bahkan tidak tahu bagaimana kehidupanku kedepannya nanti.

Dulu rencanaku adalah, setelah lulus, aku akan menjadi seorang dokter di sebuah rumah sakit. Juga membawa ibuku kemari. Dan mungkin aku bisa menikahi seseorang dan memiliki anak. Saat itu, mungkin ibuku bisa melupakan ayah.

Tapi semuanya telah berubah sekarang.

Aku tidak bisa menerima semua ini. Tapi aku tidak ingin membuat Angel khawatir. Aku menutupi semua perasaanku dalam-dalam. Aku mengubah topik pembicaraan, dan menanyakan bagaimana dengan bisnis galerinya.

Angel menjawab, “cukup baik.”

Bisnisnya baru buka kurang lebih sebulanan, sudah ada sepuluh lebih lukisan yang dipajang. Ada tiga gambar yang merupakan lukisan Angel sendiri. Harganya pun terbilang tinggi.

“Kalau begitu, tampaknya semua orang sangat menyukai lukisanmu!”

Angel benar-benar sangat jago dalam menggambar. Guru Tang saja sampai tidak bisa berkata apa-apa.

Angel hanya tersenyum, “mungkin ini karna orang rumah yang ingin menyemangatiku dan membelinya secara diam-diam……”

Meskipun ayahnya adalah seorang penjual gadis, tapi ia juga sangat menyayangi ibunya, dia juga mengendalikan bisnis keluarga dengan baik. Ia juga sangat menyayangi abangnya. Bisa dibilang, orang rumahnya termasuk sangat baik dengannya.

“Kamu terlalu pesimis, aku sudah bilang sejak awal, lukisanmu benar-benar sangat bagus!”

Angel pun tersenyum dan meraih jari tanganku, “iya, setelah aku selidiki, memang sudah dibeli oleh orang lain. Mungkin orang itu ingin menyimpannya sendiri.”

Aku senang sekali mendengarnya, “kamu akan menjadi seorang pelukis terkenal nantinya.” kataku.

Angel hanya tertawa mendengarnya. Ia terlihat sangat bersemangat.

Setelah mengobrol beberapa saat, Angel tiba-tiba bertanya, “Viona…. Apakah kamu tidak berencana untuk meninggalkan Chris?”

Kemarin ia sudah membujukku akan hal ini, aku tidak menyangka ia akan kembali membahas masalah ini.

Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala. Kemudian berkata, “aku telah menyukai Chris……”

Angel membelakkan matanya.

Aku hanya tertawa masam, “sudah tahu pergi akan lebih baik, tapi aku masih tidak rela.”

Bisa saja Chris sedang membohongiku sekarang. Tapi aku masih saja ingin berada disampingnya.

Angel tidak bersuara sama sekali.

Aku rasa ia bisa memahami perasaanku. Dulu juga ia menyukai Steven diam-diam. Hanya menyukainya dalam diam. Ia tidak bisa menolak kebaikan-kebaikan yang diberikan orang itu.

Akhirnya, Angel tak mengatakan apapun. Tapi dari wajahny, terlihat ada sedikit keraguan dan rasa khawatir.

“Kamu tidak perlu mengkhawatirkanku, setidaknya, sikap Chris padaku terbilang baik kok.”

Dilihat dari wajahnya, Angel tampak sedang mempertimbangkan kalimatku dengan cermat.

Angel terdiam sesaat, “Viona…… sebenarnya tadi pagi…… aku bertemu dengan Steven sebentar.”

Aku hanya memandangnya heran.

Dengan suara rendah ia berkata, “saat itu aku pergi mengambil peralatan melukisku di ruang lukis, ia telah menungguku disana…… ia memberitahuku banyak hal. Sebagian besar adalah tentang dirimu.” Ia menelan ludahnya sebentar, dan dengan suara yang lebih rendah lagi, ia berkata, “dia bilang…… dia menyukaimu……”

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu