My Superhero - Bab 27 Bayaran Tanda Terima Kasih

Tuan muda dari keluarga Shen bernama Steven Shen, dia adalah murid terakhir Guru Tang, ketika Guru Tang membicarakannya, hampir semua yang diucapkannya adalah kata-kata pujian, memuji tangannya yang sangat stabil ketika memegang pisau bedah, dia adalah murid yang paling bertalenta dan pemahaman tinggi yang pernah diajarinya.

Namun ada satu hal, Steven Shen kemudian menjadi ahli medis hukum, membuat Guru Tang sangat menyayangkannya.

Sedangkan aku memiliki kesan mendalam terhadap Steven Shen, bukan karena Guru Tang yang terlalu banyak membicarakannya, tapi karena teman sekamarku Angel.

Dia pernah bilang, saat itu ayahnya ingin membawanya untuk dijodohkan dengan kepala keluarga Shen.

Kepala keluarga Shen adalah ayahnya Steven Shen, saat itu Steven Shen muncul untuk membantunya.

Jadi didalam hatiku, Steven Shen adalah orang yang sangat baik.

Aku dengan ragu-ragu bertanya: Kamu kenapa?

James tertawa sambil menggelengkan kepalanya, berucap: Tidak apa-apa, aku hanya asal bertanya.

Tapi dia terlihat jelas sedang linglung.

Jangan-jangan ada hubungannya dengan Wiliam?

Saat itu Wiliam masuk kedalam koneksi keluarga Shen, memberikan tekanan pada sekolah, untuk mempercepat pengurusanku keluar dari sekolah.

Aku tidak tahan untuk melihat Chris.

Ekspresi wajahnya hanya biasa saja, tidak terlihat emosi apapun.

Namun dia selalu tidak menunjukkan ekspresi wajahnya.

Aku tidak dapat menghindari rasa kecurigaanku.

Namun James dengan cepat mengubah topik pembicaraan, menanyakan keunikan dari kota Hualin.

Hualin adalah kota yang terletak di Selatan, adat kebiasaan disini sangat berbeda, apalagi dibagian makanan, perbedaannya sangat besar.

James dengan bersemangat bertanya kota Hualin memiliki makanan ringan apa saja, aku memberi tahunya beberapa.

Setelah makan, James memaksa untuk mencari kesenangan.

Dia terkikik sambil menatapku: Adik ipar, kamu tumbuh besar di Hualin, pasti kamu tahu tempat yang paling disukai oleh pria, hari ini bawa aku pergi kesana melihat-lihat.

Aku yang mendengarnya hanya bisa pasrah.

Waktu kecil kakek sering menemaniku pergi berlibur, namun tidak pernah membawaku pergi ketempat pertemuan sosial, apalagi Wiliam yang tidak akan pernah membawaku kesisinya, aku bahkan tidak mengetahui beberapa pusat hiburan yang paling terkenal di Hualin, bagaimana bisa pergi ke tempat yang disukai pria.

James yang melihatku tidak dapat menjawabnya, mengelus dagunya, berucap: Ternyata adik ipar adalah gadis yang baik.

Ucapannya membuat Chris mengerutkan alisnya.

Aku: ......

Diwaktu ini Nicholas membuka suaranya: Besok pagi-pagi sekali harus kembali ke Imperial, lebih baik kamu diam dirumah dengan tenang.

Aku yang terkejut, segera menatap Chris.

Apakah mereka akan kembali ke Imperial besok?

Apa yang sebenarnya telah terjadi, hingga membuat mereka buru-buru kembali?

Namun aku tidak berani banyak tanya.

James memajukan bibirnya, berucap: Kak, biasanya kamu lah yang paling baik, kamu sendiri yang tidak suka bermain, malah tidak mengijinkanku untuk bermain, aku tidak terima!

Nicholas melemparkan tatapan tajamnya: Bicara satu kata lagi, aku akan melemparmu ke markas tentara.

James segera mengangkat kedua tangannya: Baik baik baik, aku salah, aku minta maaf, kamu jangan terlalu kejam, aku masih ingin melewati hari dengan bebas.

Ketika dia mempermainkanku, terlihat seperti seekor merak yang melebarkan ekornya, melakukan apa yang ingin dia lakukan.

Akhirnya didepan Nicholas, aku berpura-pura tidak memperdulikannya.

Aku tidak hanya tertawa dengan sudut bibir yang terangkat.

Chris tiba-tiba melihat kearahku, berucap: Tunggu aku di ruang buku.

Aku menghentikan tawaku, menganggukkan kepala perlahan, membalikkan tubuhku untuk pergi.

James bergumam: Jangan pergi, adik ipar, jika kamu tidak dapat membawaku mencari kesenangan, menemaniku bicara juga tidak masalah......

Chris dengan begitu tenang menghadap Nicholas, berucap: Kak, menurutku membawa James ke markas tentara untuk latihan sepertinya bagus juga.

James berteriak dengan kencang: Chris kamu benar-benar jahat!

Aku sudah berjalan kearah ruang buku, mendengar suaranya yang menangis meraung dibelakang, tanpa bisa kutahan, aku mengeluarkan tawaku.

Hubungan diantara tiga orang ini sangat menarik.

Terlihat hubungan diantara mereka sangat dalam, terdapat chemistry disetiap tindakan mereka.

Namun ini adalah hal yang biasa, mereka adalah teman sejak kecil, tumbuh dewasa bersama-sama.

……

Aku sudah menunggu di ruang buku selama dua menit, Chris akhirnya masuk kedalam.

Mungkin karena melihatku yang terus berdiri, dengan asal berucap: Duduk.

Aku menurutinya untuk duduk.

Dia berdiri bersandar pada meja buku, menatapku, berucap: Kamu sudah melihat video yang diberikan Anin.

Aku hanya bergumam mengiyakan.

Dia berucap: Apakah kamu sudah berpikir bagaimana mengurus Wiliam dan Grace?

Aku terdiam, menatap langsung matanya, berucap: Chris, aku tahu kamu bisa membantuku, itu sudah menjadi kehormatan untukku, tapi aku benar-benar...... benar-benar tidak bisa menyetujuimu...... menurutku aku tidak bisa menjadi kekasihmu......

Chris hanya menatapku, tanpa berkata apapun.

Tatapan matanya sendu, seperti hati yang tidak memiliki dasarnya, yang menyuruh orang untuk menebak-nebak.

Aku tidak dapat menahannya, hanya dapat membuka lebar mataku, bicara dengan terbata-bata: Menurutku...... Aku sebaiknya keluar dari rumah ini......

Chris mengeja setiap kata, mengucap ulang: Keluar dari rumah ini?

Aku dengan secepat mungkin menatap matanya, kembali menurunkan tatapanku, berucap: Aku sangat berterima kasih atas perlindunganmu selama ini...... Sekarang Wiliam dan Grace pasti tidak ada waktu untuk mencariku, aku juga tidak ingin merepotkanmu lagi......

Chris berucap: Tapi kamu melupakan sesuatu, berbicara secara objektif, kamu memiliki penyakit kejiwaan.

Satu kalimat itu, membuatku membisu.

Memang benar, ditangan Wiliam masih ada surat riwayat penyakit kejiwaanku, jika dia menyadarinya, kemudian memasukkanku kembali ke rumah sakit jiwa, maka aku tidak akan memiliki cara lain lagi.

Aku menggigit sudut bibirku, tidak tahu harus membalas apa.

Chris juga tidak bersuara, seperti sedang menungguku untuk bicara.

Terlintas berbagai pemikiran dalam kepalaku.

Akhirnya aku berucap: Chris, kenapa menurutmu aku bisa berpura-pura untuk menjadi kekasihmu? Nyaliku sangat kecil......

Chris memotong ucapanku, berucap dengan datar: Jika aku katakan bisa, itu artinya bisa.

Aku tersenyum, berucap: Tapi aku benar-benar bernyali kecil, aku takut dengan Jade, bagaiman jika dia mencari masalah denganku?

Tatapan Chris menyapu wajahku: Bukankah hari ini Jade telah mengatakan sesuatu padamu。

Aku menatapnya.

Dia menunjukkan wajah puasnya, seperti tidak dapat menyembunyikan masalah apapun darinya.

Aku berpikir sejenak, berucap: Ya, dia memberiku waktu tiga hari untuk meninggalkanmu, jika tidak dia akan melakukan sesuatu padaku...... aku benar-benar takut padanya......

Chris menatapku dalam diam, berucap: Kamu benar-benar takut padanya?

Aku bimbang, tidak berani bertukar tatap dengannya.

Dia benar-benar mengetahui apa yang aku pikirkan.

Aku bukanlah orang yang pengecut, jika hanya menghadapi Jade, kupikir aku masih memiliki beberapa point untuk bisa mengadapinya.

Namun sebelumnya, James berucap, Chris demi aku, bertentangan dengan keluarga Jade.

Kutebak lingkungan Imperial yang sekarang, pasti sudah tahu jika Chris telah terpikat dengan seorang gadis dari Hualin.

Ini adalah tujuan yang ingin dicapai oleh Chris.

Tapi menurutku, ini jauh dari perkiraan yang dapatku terima.

Yang harus kuhadapi adalah keluarga Jade yang berada dibelakang Jade, bahkan semua gadis yang berada dilingkaran keluarga Imperial, kupikir aku tidak memiliki kemampuan dan keberanian itu.

Ditambah lagi aku masih memiliki dua rahasia.

Yang pertama adalah kematian ibuku, yang kemungkinan ada hubungannya dengannya.

Yang kedua adalah, aku telah memiliki perasaan padanya.

Tidak perduli bagaimanapun, aku tidak ingin terlibat lebih banyak lagi dengannya.

Dua rahasia ini, tidak mungkin aku katakan pada Chris.

Aku menggigit bibirku, kembali terdiam.

Chris tiba-tiba melangkah kearahku, berhenti dihadapanku.

Tubuhnya yang beraroma mint tercium hingga ke hidungku.

Tubuhku menegang.

Dia sedikit membungkukkan tubuhnya, mendekatiku.

Aroma seketika menyeruak kedalam rongga hidungku.

Aku tidak dapat menahan untuk menelan air liurku.

Didetik berikutnya, dia menaikkan daguku.

Aku bertukar tatap dengannya.

Dia menatapku, kemudian tertawa perlahan-lahan: Sayangnya masalah ini telah ditetapkan, kamu hanya bisa menjadi kekasihku.

Aku membelalakkan mataku.

Dia menatapku dengan dalam, tiba-tiba dengan jari telunjuknya mengangkat daguku: Aaa, aku ingat, hari ini aku telah membantumu, bagaimanapun aku harus menerima sedikit bayaran tanda terima kasih.

Aku semakin tercengang.

Apa maksudnya?

Ketika otakku sedang kosong, dia mengangkat daguku, menundukkan kepalanya, menciumku disudut bibir.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu