My Superhero - Bab 392 Belinda Ye Telah Datang (2)

Hanya saja ada satu hal, dia tetap tidak membawa surat cerai padaku.

Jika dipikir secara logika, Keluarga Zhou mempunyai begitu banyak pengacara, selembar surat cerai saja sangat mudah untuk dibuat. Apalagi aku dan dia juga tidak ada percekcokan harta, tidak mungkin tertunda selama ini.

Aku berpikir begitu lama, kemudian memutuskan untuk berbincang dengannya.

Maka itu, di senja itu, saat dia sedang menggendong Maxi di lantai atas menikmati matahari terbenam, aku pun mencarinya.

Kebetulan dia menoleh ke belakang, tatapannya dalam dan jauh, seakan ada cahaya yang tersirat di dalamnya.

Saat ini cahaya jingga dari matahari yang terbenam masuk ke dalam jendela menyirami tubuhnya. Memantulkan wajah setengah dari wajahnya. Setengah lekuk wajahnya terlihat sangat tampan, membuat orang tidak bisa berpaling.

Aku terpaku melihatnya, dengan bodoh berdiri di sana, tidak berani berjalan mendekatinya.

Dia pun tersenyum padaku, melambaikan tangan berkata: “Viona, kemarilah.”

Aku seakan menjadi kaku, tanpa sadar aku pun berjalan ke arahnya.

Suaranya yang berat dan dalam berkata: “Lihatlah, matahari terbenam di luar sangat indah.”

Aku bengong menjawabnya: “Be……benar, sungguh indah……”

Tiba-tiba dia menarik tanganku dengan lembut.

Merasakan kehangatan dari telapak tangannya, aku tersontak, seakan seperti terkena listrik. Dengan cepat aku menepisnya, kemudian berjalan mundur.

Tatapannya menjadi gelap, seakan aku telah melakukan hal yang membuatnya marah.

Aku merasa serba salah.

Dia tertawa dingin dan berkata: “Maaf, sudah menakutimu.”

Aku menggigit bibirku erat, tidak bersuara.

Dia tidak berbicara lebih banyak lagi. Dia berbalik menoleh, dengan tatapan dalam dia menatap matahari yang jauh.

Perhatianku telah dia renggut semua. Tatapannya yang dalam, hidung yang mancung, semuanya membuat hatiku berdegup kencang.

Bagaimana ini, walaupun aku sudah memutuskan untuk meninggalkannya, tapi aku masih tidak sanggup untuk melupakannya……

Saat sinar matahari memerah, lampu-lampu rumah di desa kecil itu satu per satu mulai menyala. Angin dingin malam hari pun mulai berhembus, barulah aku perlahan mengembalikan kesadaranku.

Aku menengadah melihat ke langit. Ada bulan yang cerah menggantung di tengah kosongnya langit, dan Chris Zhou yang berdiri di bawah cahaya rembulan, terlihat sangat tampan dan tiada duanya.

Dia tersenyum kecil kepadaku, kemudian berkata: “Angin malam sedikit kencang, kita masuk saja.”

Aku pun mengiyakan, kemudian menyusul langkahnya.

Ketika kita turun ke loteng, akhirnya aku memberanikan diri, dengan lembut memanggil namanya: “Chris Zhou, ada satu hal yang ingin kutanyakan padamu.”

Dia menggunakan tangannya melindungi kepala Maxi, dengan perlahan berjalan ke bawah. Mendengar ucapanku dia pun berbalik menatapku, kemudian dengan lembut berkata: “Katakanlah.”

Aku menjawab: “Aku terus tidak melihat adanya surat gugat cerai, kamu……apakah kamu melupakannya? Atau tidak aku akan menghubungi pengacara untuk membuatkan satu……”

Mendadak dia menghentikan langkah kakinya.

Aku hampir saja menabrak punggungnya.

Dia pun berbalik, menghadapku.

Jelas-jelas aku berdiri satu anak tangga lebih tinggi darinya, tapi hatiku berdegup dengan sangat kencang. Dan tatapannya terlalu dalam, seakan bisa membakar orang.

Dia mengunci pandangannya padaku, dengan perlahan berkata: “Aku sungguh lupa.”

Aku menatapnya.

Dia berkata: “Aku lupa memberitahumu, untuk sementara kita tidak bisa bercerai.”

Aku tertegun.

Kelembutan dalam matanya telah hilang, lalu kembali terlihat hangat, berkata: “Senjaya telah dibebaskan. Untuk menutupi kebenaran saat itu, mungkin dia bisa saja membunuhmu untuk menghilangkan saksi mata. Jika kamu dan aku bercerai, dia tidak ada halangan lagi, pasti akan langsung mencarimu. Pembunuh suruhannya lebih kejam daripada yang kamu bayangkan. Aku tidak ingin mengambil resiko itu……jadi untuk sementara kita tidak bisa bercerai.”

Ternyata untuk mencegah Senjaya untuk datang mengusikku.

Aku pun bertanya dengan terkejut: “Dia telah dibebaskan dari penjara?”

Chris Zhou berdehem mengiyakan: “Ada orang yang menjaminnya.”

Aku memicingkan mata. Senjaya memang sangat hebat. Sebelumnya dia sempat ditangkap, tapi dalam waktu singkat dia telah dibebaskan, dan kali ini aku mengira dia sangat sulit untuk bergerak, tapi tetap saja ada orang yang menjaminnya.

Jika dilihat dari sudut pandang lain, dia tentu saja membantu pelaku di balik layar melakukan banyak hal. Dan dalang di balik layar juga tidak ingin terekspos karena membantunya.

Jika mulutnya dibuka paksa, pasti bisa mendapatkan banyak rahasia, dan mungkin saja dendam Ayah Zhou bisa terbalaskan.

Aku memperhatikan Chris Zhou. Dia begitu pintar, seharusnya dari awal dia sudah bisa menebaknya, maka itu aku juga tidak mengatakan apapun lebih banyak lagi.

Chris Zhou berkata: “Maxi akan bersamamu. Jika kamu dicari Senjaya, konsekuensinya tidak bisa kubayangkan.

Aku pun mengembalikan kesadaranku, mengangguk dan berkata: “Apa yang kamu katakan itu benar.”

Karena kita tidak boleh membiarkan Maxi terlibat dalam bahaya.

Sebenarnya walaupun bukan demi Maxi, aku juga seharusnya memperhatikan keselamatanku. Dan juga Senjaya pasti sangat takut terhadap Keluarga Zhou. Jika aku bercerai, gangguan terakhir Senjaya sudah tidak ada lagi, sangat memungkinkan dia datang untuk mengambil nyawaku.

Chris Zhou menatapku tajam, kemudian berkata dengan rendah: “Setelah masalah ini selesai, aku akan berbincang denganmu sekali lagi. Jika saat itu kamu tetap ingin bercerai, aku akan menyetujuinya.”

Aku dan dia saling bertatapan.

Dia menghela nafas ringan, berkata: “Viona, aku sungguh berharap sekarang aku bisa memberitahumu semuanya kepadamu……”

Setelah berkata sampai setengah, dia menutup mulutnya.

Aku menatapnya dengan curiga, aku selalu merasa ada maksud yang tersirat di ucapannya.

Dia sepertinya sedang menyembunyikan sesuatu dariku, mungkin aku telah salah paham dengannya……tapi mengapa dia tidak memberitahuku sekarang?

Sayangnya dia tidak menjelaskan lebih lanjut lagi, tapi dia hanya bungkam menertawakan diri sendiri, kemudian berbalik turun ke bawah.

Aku berdiri di posisiku, menatap punggungnya yang tinggi. Aku pun langsung menghela nafas dalam.

……

Setelah itu Chris Zhou menetap selama dua hari.

Di hari ketiga, datang dua orang tamu yang tidak diundang.

Saat aku melihat Belinda Ye masuk ke dalam ruang utama dengan wajah dingin, dan ada juga Rebecca Ye yang mengikuti di belakangnya, sejurus kemudian semua syaraf tubuhku tegang dalam seketika.

Saat itu aku sedang menemani Maxi bermain di atas sofa. Saat melihat dia, aku langsung duduk tegap, menjadi waspada.

Belinda Ye berjalan ke arahku dengan perlahan.

Wajahnya tidak berekspresi, tatapan matanya juga terlihat sangat dingin. Menatapku dengan tatapan merendahkan, seakan aku adalah sebuah benda mati, bukan seorang manusia yang hidup.

Aku merasa tatapannya sangat membuat tidak nyaman, awalnya aku ingin memberi salam padanya. Tapi setelah melihat tatapan dinginnya, aku tetap diam.

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu