My Superhero - Bab 678 Angel dan Steven Shen Kembali

Karena Kakak Zhou kedua sudah mengaturnya, maka aku tidak keberatan.

Kakak Zhou kedua terdiam beberapa saat lalu berkata: “Kamu tidak perlu khawatirkan masalah dirumah, aku dan Kakak terbesar akan mengurusnya, kamu hanya perlu jaga kesehatan dan menemani Ryan dan Maxi saja.” Dia sepertinya sedikit ragu, lalu berkata, “Mengenai Chris Zhou, aku dan Kakak terbesar akan berusaha menemukannya ……”

Dia sepertinya takut aku sedih, jadi tidak banyak berbicara.

Semenjak Bibi Zhou ketiga mengatakan kemungkinan Chris Zhou ada ditangan Janice Qin, hatiku mulai ada harapan, dibandingkan dalam hari-hari keputusasaan sebelumnya, aku merasa jauh lebih baik.

Aku berkata dengan lembut: “Kalau begitu sudah merepotkan kamu dan Kakak terbesar.”

Kakak Zhou Kedua mengantarku kerumah, dan terlihat memang sangat sibuk.

Untungnya saat Chris Zhou tidak ada, masih ada Kakak terbesar dan Kakak Zhou Kedua , kalau tidak aku benar-benar tidak bisa bertahan. Bagaimanapun masalah di keluarga Zhou terlalu banyak, terutama perperangan dengan keluarga He, meskipun sudah menang, tapi juga butuh waktu untuk melewatinya.

Sesampai dirumah, Ryan mau pergi belajar dengan gurunya.

Sebelumnya karena situasi tegang di keluarga Zhou, kelas Ryan dihentikan, karena sekarang masalah sudah diselesaikan, Kakak terbesar melanjutkan kelasnya.

Bibi Elena membawa Maxi pergi ke taman untuk bermain, aku kembali ke kamar untuk beristirahat.

Awalnya aku ingin tidur dengan pulas, belakangan ini tidak bisa tidut nyenyak, hatiku merasa tidak nyaman.

Hanya saja begitu aku berbaring, aku tidak bisa tertidur.

Sehari tanpa kabar dari Chris Zhou, aku tidak bisa tenang.

Akhirnya aku bangun dan pergi ke taman mencari Maxi.

Ini adalah akhir musim semi, musim semi di utara selalu datang terlambat, dan bunga-bunga di taman mulai mekar, sangat indah.

Ketika menemukan Maxi, dia sedang bertepuk tangan, melihat kupu-kupu.

Di bunga-bunga yang bewarna warni, berbagai kupu-kupu cantik menari.

Maxi sepertinya sangat suka melihat kupu-kupu, dia tertawa cekikikan sepanjang waktu, terlihat sangat bahagia.

Melihat senyum polosnya, hatiku tanpa sadar terenyuh.

Fitur wajah Maxi sangat mirip Chris Zhou, dia adalah darah daging Chris Zhou, aku pikir Chris Zhou akan hidup demi Maxi.

Aku percaya diri dan mengepalkan tanganku.

Kemudian aku bermain dengan Maxi sebentar, saat sudah jam makan, aku membawa Maxi ke ruang tamu dan menjemput Ryan.

Ryan belajar banyak hari ini, ini bagus untuk mengembangkan otaknya. Nanti jika ia ingin mengendalikan keluarga Zhou, dia membutuhkan otak yang pintar.

Setelah makan, aku menidurkan Ryan dan Maxi, dan aku duduk terbengong di sudut ranjang.

Di dalam kamar semuanya penu h dengan aura Chris Zhou. Gelas kesukaannya, bantalnya, buku disamping ranjangnya ……

Aku menyadari saat aku terdiam, aku pasti langsung memikirkan Chris Zhou. Hanya dengan menyibukkan diri sendiri, aku baru bisa melupakannya sementara.

Tapi aku tinggal di sini, di kamar ini, dan tidak ada hal yang bisa dilakukan, dan tidak bisa menghindari aura dia di sini.

Aku menutupi wajahku, dan tidak boleh lepas kendali, dengan begitu aku baru membuatku perlahan menjadi tenang.

Akhirnya saat malam hari pukul 8, ada mobil memasuki halaman.

Aku segerma memanggil Bibi Elena untuk membawaku ke pintu masuk.

Itu pasti Steven Shen dan Angel.

Cahaya lampu dihalaman bersinar terang, aku melihat Steven Shen dan Angel turun dari mobil, Steven shen sedang membawa keranjang bayi ditangannya, memegang bahu Angel dengan satu tangan dan berjalan menuju pintu.

Jantungku langsung berdebar, dan merasa sangat gugup.

Belum lama sejak berpisah dengan mereka, namun sudah banyak hal yang terjadi. Saat bertemu, seperti telah terpisah berabad-abad.

Keduanya berjalan dengan cepat dan tiba dihadapanku.

Aku tersenyum dan menyapa mereka: “Angel, Steven Shen ……”

Angel berdiri didepanku dan menatapku.

Matanya berkaca-kaca.

Aku tidak bisa berhenti berkedip, mataku menjadi berair.

Dia tiba-tiba mendekat, dan memelukku dengan erat, sampai aku sulit untuk bernafas.

Aku juga memeluknya sekuat tenaga.

Air mata berputar dimataku, tapi aku terus menahannya, tidak membiarkannya mengalir.

Kami memeluk dengan waktu lama, sampai Steven shen disampingnya tidak sabar dan berkata: “Sudahlah, seperti sudah belasan tahun tidak bertemu saja, jangan berlebihan.”

Dia masih saja begitu blak-blakan.

Tapi aku tahu dia sebenarnya ingin mencairkan suasana, jadi aku tidak menyalahkannya.

Angel mengusap matanya, dan memeluk tanganku, berkata: “Aku perlihatkan si Kecil.”

Dia tersenyum, namun suaranya terisak.

Hatiku tidak enak, dan meremas jarinya.

Dia tersenyum padaku, lalu membuka kain dikeranjang dan memperlihatkan si kecil dengan tubuh gemuk. Dia menarik topi sikecil sedikit, dan biarkan aku melihat wajahnya.

Aku hanya melihatnya sekilas, dan langsung berteriak berkata: “Lucu sekali!”

Si kecil masih tertidur, mulutnya mengerucut, sangat lucu.

Angel dan Steven Shen sangat tampan dan cantik, jadi wajah si Kecil jga sangat tampan. Tapi yang paling menarik adalah pipinya yang lucu, ketika dia mengerutkan wajah, ada lesung di kedua pipinya!

Hatiku terenyuh melihatnya, dan berkata: “Bolehkan aku memeluknya?”

Angel memeluk Si kecil dan meletakannya di pelukanku.

Aku memeluknya dengan hati-hati dan mencium aroma susu dari Si kecil, hatiku menjadi lebih lembut.

Sikecil tidur dengan nyenyak, aku tidak berani mengganggunya, tapi begitu aku melihat lesung pipinya, aku tidak bisa menahannya dan menciumnya. Untungnya dia tidak terbangun olehku.

Aku melihat kea rah Angel, dan berkata: “Si kecil sangat lucu.”

Tanpa menunggu Angel berbicara, Steven shen dengan bangga berkata: “Anak siapa dulu.”

Aku:“……”

Baiklah, si kecil adalah anaknya, jadi memang ada hasil jerih payahnya.

Aku berkata: “ Kakak, kamu seharunya tahu kamu tidak disukai kan?”

Steven shen melihatku sekilas, dan berkata: “Yang penting anakku suka.”

Aku:“……”

Begitu melihatnya, memang benar dia baru saja menjadi ayah, dan terlihat sangat bersemangat.

Tanpa sadar aku teringat dengan Chris Zhou, saat pertama kali melihat Maxi, dia juga sangat bersemangat, bahkan sampai menangis diam-diam.

Setiap ayah, pasti mencintai anak-anaknya dari awal.

Paling tidak aku bisa memastikan, maupun Chris Zhou atau Steven Shen, mereka adalah tipe yang menyukai anak-anak.

Hanya saja, Steven shen sekarang bisa melihat Si kecil, tapi Chris Zhou malah tidak tahu dimana.

Mungkin aku yang terlalu banyak pikiran, Angel kemudian mengalihkan topic, berkata: “Oh ya Viona, Maxi dimana?”

Maxi sudah tertidur, Ryan sedang belajar.

Aku memberitahukan situasinya padanya, dan berkata: “Kalian baru turun dari pesawat pasti sudah lapar. Makan sedikit dulu baru mandi dan tidur. Jika ada yang ingin dibahas, besok saja.”

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu