My Superhero - Bab 425 Aku Ingin Keluar Dari Sekolah

Kemudian aku dan Chris Zhou membicarakan masalah yang lain, dan kami tidak lagi membahas Erick.

Aku semakin khawatir dengan kondisi Keluarga Zhou, hari ini Chris Zhou menemui beberapa pejabat, tidak tahu apakah terjadi masalah atau tidak.

Sayangnya Chris Zhou seakan tidak berencana mengatakan semua ini padaku.

Saat aku bertanya padanya, dia hanya berkata kalau semuanya baik-baik saja.

Aku sedikit kecewa, menggigit wajahnya, berkata: “Chris, kamu tidak boleh seperti dulu, merahasiakan semua masalah dariku. Aku ini istrimu, aku juga ingin menanggung beban denganmu.”

Chris Zhou menatapku dalam-dalam, sudut bibirnya perlahan-lahan mencibir ke atas: “Sayang, kamu harus memaafkanku, aku ini suamimu, hanya ingin melindungimu, dan tidak ingin kamu mengkhawatirkan masalah ini.”

Aku tidak dapat menahan rasa ingin melototinya.

Dalam hal ini, konsep pemikiran kami benar-benar sangat berbeda............

Dia menundukkan kepala mencium sudut bibirku, berkata: “Tetapi aku berjanji, jika kondisi semakin parah, aku pasti akan memberitahumu.”

Berarti bisa dibilang kalau kondisi sekarang masih bisa dianggap baik-baik saja, aku tidak perlu khawatir.

Aku masih bisa menerima penjelasan dia yang seperti ini, aku pun tidak banyak bertanya lagi.

...........................

Begitulah, masih 1 hari lagi dirawat di rumah sakit, kemudian aku baru bisa keluar dari rumah sakit.

Kami kembali pulang ke villa yang baru saja aku tempati, saat menunggu tiba di villa, paman Wang sudah menggendong Maxi sambil menunggu kami di dalam rumah.

Karena sebelumnya aku dirawat di rumah sakit, aku tidak ingin Maxi pergi ke rumah sakit, dia baru berumur beberapa bulan, aku masih sedikit melarang, jadi aku bersikeras tidak menemui dia.

Saat menemui Maxi, mataku terasa pedih seketika itu juga.

Faktanya, aku kira aku bisa perlahan-lahan berpisah dengan Maxi, apalagi saat itu aku sudah menyiapkan diri untuk memutuskan hubungan dengan Keluarga Zhou, tetapi aku terus dilanda kesulitan, Maxi tidak cocok bersamaku.

Siapa yang bisa mengira kalau masalah ini bisa membuat kami rujuk kembali setelah menjalani banyak liku-liku, dan Maxi pun kembali kedalam pelukanku?

Aku sangat gembira, tetapi aku tidak segera memeluk Maxi, aku terlebih dulu kembali ke kamar untuk mandi, barulah aku turun ke lantai bawah untuk memeluk Maxi kedalam pelukanku.

Tubuh Maxi tercium aroma susu, dia mengajak aku bicara, juga tersenyum padaku.

Aku sekuat tenaga menahan air mata, mencium keningnya dengan lembut.

Chris Zhou memelukku dari belakang, melingkari aku dan Maxi di depan dadanya, menciumi telingaku, berkata: “Nanti suruh Maxi tinggal disini, kita bertiga sekeluarga tinggal bersama.”

Aku sontak menengokkan kepala melihat ke arah dia.

Dia ternyata tidak memintaku pindah kembali ke villa miliknya atau kembali ke rumahnya?

Chris Zhou seolah mengetahui keraguanku, mencium bibirku dengan lembut: “Nanti kita tinggal disini, untuk menghindari pindah kesana kemari.”

Aku merasa terharu, dan berkata pelan menyetujuinya.

Malamnya Maxi tidur bersama kami, aku memeluk dia, tidak tega melepaskannya.

Chris Zhou mencium wajah Maxi, lalu menciumku, berkata dengan sengaja: “Sayang, aku cemburu.”

Aku merasa konyol sambil mendekatinya, mencium bibirnya, berkata: “Aku merasa sudah lama tidak bertemu dengan Maxi........apalagi dia bisa tinggal bersamaku, aku benar-benar sangat senang...........kamu biarkan aku dan Maxi bercengkerama.”aku berbicara sambil menggigit bibirnya, meminta dia dengan sikap manja, “Chris, bolehkan?”

Tatapan mata Chris sangat tajam, didalamnya tersirat beberapa perasaan yang tidak bisa aku mengerti.

Beberapa saat kemudian, dia berkata dengan lembut: “Viona, beberapa waktu ini kamu pasti sangat sedih kan?”

Aku berpikir sejenak, lalu mengerti maksudnya, dia pasti mengira aku sudah menyiapkan diri untuk meninggalkan Maxi, dia juga tahu kalau sekarang aku berinteraksi dengan Maxi seolah mengisyaratkan suasana hati yang bersemi kembali setelah lama menghilang.

Dia memelukku kedalam dekapannya, berkata dengan lembut: “Nantinya kita bertiga sekeluarga akan terus bersama.”

Mataku terasa pedih, aku menganggukkan kepala.

Dia segera melanjutkan perkataannya: “Tetapi Maxi hanya boleh tidur bersama kita malam ini saja, besok malam suruh Anni menjaganya.”

Aku: “............................”

Apa bahkan dia cemburu pada anaknya sendiri?

Aku merasa konyol melihat dia, tiba-tiba teringat sesuatu, berkata: “Oh ya, kakek bagaimana.......”

Awalnya aku dan Chris Zhou memutuskan untuk bercerai, sekarang kami sudah baikan, aku khawatir Kakek Zhou merasa aku sedang mempermainkannya.

Chris Zhou mengelus wajahku, berkata: “Kakek sebenarnya sudah mengetahui semuanya.”

Aku terkejut sambil berkata ‘hah’, aku melihat dia dengan rasa tidak mengerti maksud dia.

Dia berkata dengan suara halus: “Kakek tahu kalau aku tidak akan melepaskanmu.”

Aku terkejut.

Dia mencolek keningku, berkata: “Bodoh, apa kamu kira aku akan melepaskan kamu pergi setelah kita bercerai?”

Aku terkejut sambil melihat dia.

Dia malah mengulurkan tangan menutup mataku, berkata dengan halus: “Aku setuju bercerai, itu karena aku ingin memberi kamu waktu untuk menenangkan diri, tetapi aku tidak pernah berpikir untuk menyuruhmu pergi..........tidak peduli kamu pergi kemana, aku akan mengejarmu untuk kembali.”

Aku termangu hingga hampir lupa merespon perkataannya.

Dia masih menutupi mataku, tidak mengijinkan aku melihatnya, suaranya semakin lembut: “Tetapi aku sempat berpikir, apakah aku akan benar-benar melepaskanmu pergi.........aku kira menyuruhmu pergi adalah keputusan yang benar, tetapi saat aku tahu kamu semakin mendapat bahaya setelah kamu pergi meninggalkan aku, aku pun tidak ingin melepaskan kamu pergi dari pandanganku.”

Aku perlahan-lahan sadar kembali, hatiku sontak berdetak kencang.

Dia perlahan-lahan melepaskan tangannya, menundukkan kepala mencium kelopak mataku: “Tenang saja, kakek sangat menyukaimu, dulu dia menyuruhku memberitahu kamu tentang masalah yang sebenarnya, dan menyuruhku mengejarmu untuk kembali.”

Sudut mataku sedikit berair.

Asalkan Kakek Zhou tidak membenciku, aku pun sangat terharu.

Saat ingin tidur, aku teringat suatu hal, lalu aku berdiskusi dengan Chris Zhou: “Paman Chris, aku ingin keluar dari sekolah, boleh tidak?”

Chris Zhou sepertinya merasa sedikit heran, dia melihatku sekilas, lalu dengan cepat menjawab pertanyaanku: “Baiklah, semuanya terserah kamu.”

Aku berkata: “Apa kamu tidak ingin menanyakan alasannya padaku?”

Dia mengelus kepalaku, berkata: “Kamu mengalami gangguan yang begitu besar, aku bagaimana mungkin tidak memahaminya. Sebenarnya aku sebelumnya sempat berpikir apakah sebaiknya aku membantumu mengurus surat permohonan keluar dari sekolah, suamimu ini bukanlah orang yang tidak bisa mengembangkan kamu.” dia tersenyum sambil mencolek hidungku, “Kamu sendiri adalah seorang istri orang kaya, tidak seharusnya mengalami gangguan semacam itu........tetapi aku juga mempertimbangkan kalau kamu sangat suka melakukan penelitian, aku khawatir kamu tidak senang, jadi aku tidak membahas masalah ini. Sekarang kamu berinisiatif mengusulkan pilihan ini, aku pun sangat senang.”

Aku terharu sambil mengelus dadanya, berkata: “Iya.....aku ingin beristirahat selama beberapa waktu.”

Sejujurnya, dicurigai oleh pimpinan, hingga diselidiki, membuatku merasa sangat sedih.

Benda yang aku keluarkan dari penelitianku itu memiliki kontribusi yang sangat besar bagi dunia kedokteran, tetapi pada akhirnya malah mendapatkan hasil yang seperti ini, akku merasa sedikit tidak terima.

Terutama adalah Christian Sheng yang menghasutku, tapi aku tidak memiliki bukti nyatanya.

Teringat saat aku beberapa kali diculik oleh Christian Sheng, aku hampir saja kehilangan nyawa, tetapi aku tetap bersikeras tidak menyerahkan benda itu padanya, pada ujungnya aku justru dicurigai, aku semakin merasa disalahkan.

Orang macam apa Christian Sheng ini, dia adalah tersangka yang melakukan tindak kriminal internasional, pimpinan malah percaya dengan video yang dia berikan, bukankah ini sangat konyol?

Ditambah lagi interogasi yang dilakukan selama beberapa jam, itu membuatku semakin menderita, didalam hatiku menyisakan kesan yang tak bisa dilupakan, sehingga aku semakin yakin untuk memutuskan keluar dari sekolah.

Aku tidak ingin mengalami kondisi seperti ini untuk kedua kalinya.

Hanya saja aku masih belum memikirkan nantinya aku akan menjadi apa, sejak kecil hingga dewasa, impianku adalah menjadi seorang dokter, sekarang hanya menjadi seorang pengangguran, aku benar-benar tidak terbiasa.

Mungkin aku bisa membuka toko camilan atau toko milktea...........

Aku berpikir tanpa arah tujuan, Chris Zhou menepuk punggungku dengan pelan, aku pun tertidur tanpa sadarkan diri.

Keesokan harinya, Chris Zhou berencana mengantarku pergi ke sekolah setelah kami sarapan pagi.

Aku berpikir dia hari ini pasti memiliki banyak urusan yang harus diselesaikan, aku berkata: “Lebih baik tidak usah mengantarku, kamu pulang lebih cepat itu lebih baik, aku ingin segera melihatmu.”

Entah darimana perkataanku ini memancing dia, saat di ambang pintu, dia ternyata menciumku sangat lama.

Untungnya para pembantu sangat memakluminya, aku segera menghindar, kalau tidak aku benar-benar malu bertemu orang.

Setibanya di sekolah, aku pergi ke kantor Guru Tang.

Guru Tang merasa senang juga merasa bersalah, dia memegang tanganku, berkata: “Viona, kamu pasti sangat sedih, semua ini salahku, aku tidak bisa menjagamu dengan baik.”

Bagaimana mungkin aku menyalahkan dia, sudah sangat jelas terlihat jika ada seorang pimpinan yang ingin menyusahkanku, Guru Tang biasanya melakukan penelitian dengan sangat teliti, bagaimana mungkin dia mengerti cara jahat semacam itu.

Aku buru-buru menggelengkan kepala, berkata: “Bukan salah anda.........lagipula sekarang masalah ini sudah terselesaikan, anda tidak perlu khawatir.”

Guru Tang mulai terdiam.

Aku melihat didalam matanya tersirat rasa sedih juga rasa kesal, didalam hatiku seketika itu juga merasa sedikit sedih.

Tetapi lebih baik aku mengatakan tujuanku datang ke sekolah.

Guru Tang sangat terkejut, dia berkata dengan suara yang melengking: “Kamu ingin keluar dari sekolah?!”

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu