My Superhero - Bab 97 Kenapa Tidak Membalaskan Dendamnya (1)

Saya terdiam terkejut sesaat，lalu memeluk pinggangnya dan berkata :“Tenang saja, saya akan bisa rukun dengan Bibimu.”

Chris menjadi tenang untuk sementara waktu, lalu menangkap wajahku dengan kedua tangannya, berkata: “Saya belum memberitahu apapun tentang keluargaku, ya kan?”

Wajah saya seketika menunjukan tatapan yang penuh dengan harapan, dan pada dasarnya saya memang ingin tahu tentang keluarga Chris.

Dia mengandeng saya menuju ke arah sofa dan duduk di sana, lalu berkata: “Sebenarnya Ayah saya dan Paman kedua bukan lahir dari ibu yang sama, mereka berdua adalah anak dari ayah yang sama tetapi berasal dari ibu yang berbeda.”

Kata-kata itu membuat saya sangat terkejut

Ternyata Kakeknya Chris menikahi dua wanita, istri pertama mati karena sakit, lalu Kakek Chris menikahi lagi, lalu melahirkan paman kedua, paman ketiga dan Bibi keempat.

Chris mengatakan hubungan istri kedua kakek dan ayah saya sangat baik, bahkan wanita itu sudah mengangkat Ayah Chris sebagai anaknya sendiri. Dan juga karena itu hubungan Ayah Chris dan paman kedua sangat baik.

Hanya saja setelah Chris lahir, istri kedua kakek meninggal, dan setelah kejadian itu kakek tidak pernah menikah lagi.

Tahun itu Ayah Chris resmi menjadi penerus perusahaan kakek, jika ayah saya sekarang masih hidup, sekarang pasti sudah memiliki kedudukan yang setinggi langit.

Paman kedua menjadi tentara, dan sekarang menjadi pemipin di suatu wilayah militer.

Paman ketiga juga telah masuk kedalam perusahaan, tetapi orangnya sangatlah sederhana. Sepuluh tahun yang lalu ayah saya di bunuh oleh pembunuh bayaran, yang baru saja dilatih oleh kakek dengan keras. Sekarang dia diletakan di sebuah kota tepatnya di daerah barat daya kota.

Mengenai Bibi keempat, dia merupakan anak terkecil, jadi selalu dimanja oleh keluarga ini. Setelah dia lulus kuliah dia lalu menikah dengan seorang anak dari keluarga Xiang.

Saya hanya diam dan mendengarkannya saja, saya rasa keluarga Xiang cukup harmonis.

Tetapi saya ingat Chris pernah mengatakan, Keluargannya itu seperti pusaran air...

Mengapa dia mengatakan itu?

Saya hanya dengan heran melihat ke arah dia.

Dia mengelus rambutku, berkata : “Kakek sudah tua, pasti suatu hari akan pergi juga. keluarga ini nantinya berakhir seperti apa, tidak ada yang tahu”

Saya masih tidak terlalu mengerti apa yang dia katakan.

Tetapi tatapan matanya begitu dalam, dan dia berkata: “Jika ayah saya tidak mati, keluarga ini ada ayahku sebagai pewaris yang sah... Sekarang ceritanya berbeda paman kedua dan paman ketiga juga sudah mengembangkan kekuasaan masing-masing...”

Dia tidak menggatakan kata-kata terakhir, tetapi saya mengerti apa maksudnya.

Dengan kata lain, semua orang memiliki kesempatan untuk merebut posisi utama dikeluarga ini.

Saya tidak dapat menahan diri untuk bertanya: “Jadi apa maksud dari kakek?”

Chris menatapku dengan mantap dan berkata : “Sayang, kamu menanyakan bagian yang paling penting. Jika kakek memberitahukan siapa pewaris, pasti sekarang tidak ada percekcokan.”

Sangat mengherankan.

Jadi Kakek Chris tidak menentukan ahli waris?

Kenapa demikian, apa dia tidak takut akan terjadi pertengkaran di dalam keluarga ini?

Chris terdiam untuk waktu yang cukup lama, berkata: “Saya juga tidak begitu mengerti apa yang jalan pikiran kakek, mungkin saja dia sedang menunggu pembunuh ayah saya jatuh kedalam jebakan...”

Apakah ini ada hubungannya dengan memilih ahli waris?

Semua itu bercampur aduk membuat pemikiran itu terlintas di benakku... Apakah mungkin kematian ayah Chris berhubungan dengan paman kedua dan ketiga?

Jika tidak Kakek Chris tidak perlu menunggu permasalahan Ayah Chris selesai.

Tetapi jika dipikirkan lagi paman kedua sekeluarga, terlihat sangat baik...

Saya menutup mulut, dan menatap ke arah Chris.

Chris sepertinya sudah dapat menebak apa yang saya pikirkan, menggelengkan kepada dan mengatakan: “Hubungan Ayah saya dan paman kedua sangatlah baik...”

Memang terlihat baik, tetapi tidak berarti tidak ada keegoisan di dalam hati.

Namun saya masih tidak begitu mengerti jalan pikiran paman kedua, jadi saya tidak berani sembarang bicara.

Setelah saya memikirkannya lagi dan lagi, lalu bertanya : “Sebelumnya kamu mengatakannya kepadaku, Keluargamu itu seperti pusaran air, apa artinya itu?”

Chris membawaku kepankuannya, tatapannya terlihat begitu suram, dengan perlahan dia mengatakannya: “Di dalam keluarga ada masalah, di luar banyak musuh menyerang.”

Hanya mengatakan satu kalimat ini, saya sudah bisa mengetahui bagaimana keadaan keluargannya saat ini.

Selama setengah tahun saya tinggal bersama dia, paling tidak saya melihat beberapa masalah. Dia demi untuk mengungkap kebenaran tentang pembunuh ayahnya, menyelidiki ke seluruh tempat, tanpa ragu mengunakan bisnisnya sebagai umpan dan harus berhadapan dengan mata-mata, setiap kali dihadapkan dengan keadaan yang sangat berbahaya. Seperti waktu itu, dia terluka ketika dia pergi ke Afrika.

Pantaskah angota keluarga Chris... Dahulu saya selalu mengira bahwa keluarga Chris sangatlah harmonis, tidak menyangka di antara keluarga mereka masih ada perebutan kekuasaan. Tampaknya mulai dari hari ini mungkin tidak bisa terlalu tenang lagi。

Saya ragu-ragu untuk bertanya: “Lalu siapa yang kamu dukung?”

Chris mengelus-elus wajahku, berkata: “Sayang, kamu sangat pintar, coba kamu tebak.”

Saya: “...”

Berdasarkan akal sehat, paman pertama dan kedua memiliki hubungan darah yang erat, hanya saja berdasarkan apa yang dia katakan, hubungan dia dengan paman kedua dan ketiga baik-baik saja...

Saya merenung sejenak dan berkata: “Kamu pasti akan tetap mendengarkan keputusan kakek.”

Bagaimanapun kakek merupakan orang yang memiliki otoritas di keluarga ini.

Chris tampaknya tidak menyangka saya bisa berkata demikian, terus menatap mataku, tatapan matanya terlihat sangat gelap.

Saya merasa sedikit tegang, berkata: “Apakah saya mengatakan sesuatu yang salah?”

Diia memeluk dan mencium wajahku: “Sayang, semua yang kamu katakan benar!”

Saya tersenyum.

Sebenarnya saya mengetahui semua ini, berdasarkan bertemu dengan kakek beberapa hari ini, dan lagi melihat gerak-gerik kakek terhadap Chris, dari semua itu baru bisa berspekulasi.

Seketika saya teringat, kakek sangat menghargai Chris, selalu membawa Chris di sampingnya, bahkan untuk menentukan hari pernikahan kakek harus terus mendesak dan akhirnya dia harus turun tangan sendiri. Waktu itu seluruh keluarga tidak di hadir...

Saya terkejut, dan dengan kuat menarik lengan baju Chris, dengan tidak yakin berkata : “Kakek... sangat memperhatikan kamu, iya kan?”

Tatapan Chris terlihat lebih suram, mengangkat saya kepangkuannya: “Lagi-lagi tebakanmu benar!”

Ternyata begitu!

Tidak heran dia berulang kali menekankan kepada saya, bahwa keluargannya sangatlah berbahaya, dikarenakan jika berjalan sampai tahap itu, yang akan di hadapi pria itu adalah seluruh anggota keluarganya. Dan saya sebagai tunangannya, saya jelas akan menjadi pusat perhatian.

Chris memegang wajahku dengan kedua tangannya, ibu jarinya perlahan mengelus-elus bagian sudut mulutku: “Sayang, ternyata kamu memang sangat pintar, dari awal memang saya tidak salah menilai orang.”

Saya terdiap sejenak.

Di dalam hatinya, apakah benar saya sangat pintar?

Tetapi saya tidak merasa bahwa saya pintar... Waktu pertama kali berada di depan William, mungkin saya sedikit cerdik, tetapi menghadapi orang yang sudah termaksud berumur seperti Chris, saya hanya terlihat seperti anak kecil yang sedang belajar berjalan. Dihadapan pria itu IQ saya selalu dipaksa untuk selalu terlatih.

Saya sungguh tidak menyangka dia menilaiku terlalu tinggi.