My Superhero - Bab 241 Lagipula Aku Sangat Berharap Angel Menjadi Kakak Ipar Sepupu-ku (1)

Paman Kedua pun menghela napas lega.

Sebenarnya sebongkah batu di hatiku juga sudah terangkat.

Aku merasa Chris melakukannya dengan sangat bagus.

Jika dia terus berusaha ingin menghukum Bibi Linda, tidak hanya bisa membuat Paman Kedua dan Paman Ketiga membencinya, tapi juga mungkin membuat Kakek Zhou tidak senang.

Walaupun sekarang Kakek Zhou mendukungnya, tapi sampai nanti saat Kakek tersadar, takutnya bisa mengira hatinya terlalu jahat.

Sekarang Chris melepaskan Bibi Linda, siapapun tidak akan bisa menyalahkannya, hanya bisa mengira dia adalah orang yang sangat baik, dan menghargai hubungan lama.

Ini juga akhir yang ku inginkan.

Aku juga tidak ingin Chris Zhou menanggung reputasi sebagai orang yang kejam dan tidak berhati.

Dengan cepat Bibi Linda langsung di antar untuk melakukan operasi.

…….

Masalah ini pun di tutup dengan begini.

Dua hari kemudian, Chris Zhou mereka sibuk mengurus tindak lanjut masalah.

Bibi Linda di antar ke rumah sakit, Keluarga Zhou juga sebenarnya tidak menyerah dengannya, mengutus banyak orang untuk menjaganya.

Leonardi Xiang dan Keluarga Xiang menyerahkan semua kepada Paman Kedua.

Mengenai Weny, tidak tahu dimana dia dikurung oleh Chris.

Awalnya aku ingin menanyakan hal itu, tapi kupikir juga ada hasilnya, Chris seharusnya bisa memberitahu ku, maka itu aku tidak bertanya banyak lagi.

Hari ketiga, Paman Kedua dan Paman Ketiga akhirnya kembali ke militer.

Paman Kedua juga membawa kedua anak Bibi Linda bersamanya, katanya berencana ingin membawa para sepupu itu untuk latihan militer sebentar.

Kakek Zhou juga tidak keberatan.

Di rumah hanya tersisa Kakek Zhou dan Ryan, kemudian ada aku dan Chris.

Bulan madu ku juga sudah berlalu, harus kembali belajar lagi.

Chris Zhou sengaja bangun pagi, mengantar ku ke kampus.

Aku sangat tidak enak hati, karena dua hari ini dia sudah terlalu bekerja keras, berangkat pagi pulang malam, tidak hanya mengurus masalah perusahaan, kadangkala Paman Kedua masih bisa menanyakan kondisi keluarganya disana, waktu istirahat sedikitpun tidak ada.

Tapi Chris tetap mencium wajah ku dengan senyuman, berkata: “Aku ingin bersamamu lebih lama lagi.”

Sebenarnya dia bisa bangun lebih lama, dan langsung pergi ke kantor.

Hati ku berbunga-bunga.

Tapi saat di mobil, aku masih membujuknya untuk kembali tidur sebentar.

Saat sudah sampai di kampus, saat aku turun dari mobil, Chris menarikku kembali ke pelukannya, bibirnya tertarik, berkata: “Sepulang kerja aku akan menjemputmu.”

Aku mengangguk, mencium bibirnya.

Sampai akhirnya dia mencium ku begitu lama, barulah dia membiarkan ku pergi.

Menatap mobil yang menjauh, tanpa sadar diriku terasa melayang.

Kelembutan Chris saat ini, membuatku merasakan kebahagiaan sebagai pengantin baru, aku merasa diriku setiap detik setiap waktu selalu tersenyum.

Aku memberikan manisan pernikahan kepada para kakak kelas, juga sengaja meninggalkan sedikit di ruang kantor Guru Tang.

Tapi aku tidak membagikan untuk Kakak Kelas Jiang dan kedua kakak kelas perempuan, kupikir mereka juga tidak akan merasa aneh.

Kakak Kelas Wei mereka semua nya mengucapkan selamat padaku.

Sebenarnya semuanya juga hadir di upacara pernikahanku, tapi ini adalah hari pertama ku masuk sekolah setelah bulan maduku, mereka semuanya meramaikan bercanda ria, juga meledekku akan menjadi nyonya besar yang kaya dan berkuasa.

Aku tertawa riang dengan candaan mereka, perasaan ku semakin bagus.

Hanya Kakak Kelas Jiang dan kedua kakak kelas perempuan yang terlihat tidak senang.

Tapi aku juga tidak peduli apapun pikiran mereka, lagipula saat di masa dulu bermasalah, aku dan mereka juga sudah seperti tidak saling mengenal.

Hari-hari berikutnya kembali damai, dan aku juga melewatinya dengan sangat nyaman.

Yang terpenting setelah Chris Zhou lumayan sibuk untuk beberapa lama akhirnya dia juga bisa

beristirahat, setiap hari ada waktu untuk mengantar jemput aku ke kampus.

Kecuali jam sekolah, aku dan dia hampir tidak terpisahkan, ini membuatku sangat bahagia.

Kadang-kadang dia dan aku pergi makan di luar, dan juga menonton bioskop atau juga menyaksikan opera, seakan seperti kencan.

Walaupun aku tidak mengerti opera, tapi karena bersamanya, aku terhanyut dalam kebahagiaan, sampai hal lain pun tidak ku pedulikan.

Sebelum menikah, kencan kita yang di anggap sebagai kencan yang sebenarnya hanyalah di Kota Anhui itu sekali.

Tidak di sangka setelah menikah, kami malah berkencan setiap hari, ini membuatku bahagia terus-menerus.

Perutku juga perlahan membesar, Chris sangat suka menempelkan telinga nya di perutku mendengar pergerakan si bayi, sayangnya si bayi terlalu diam, selalu tidak ada suara pergerakan.

Begitulah, Kota D pun menyambut salju pertama musim dingin.

Tiba-tiba aku menyadari, ternyata waktu berlalu dengan sangat cepat, hanya tinggal sebulan lagi akan menyambut tahun baru.

Saat turun salju hari itu, seluruh kampus sangat antusias, semuanya sangat senang, berlari keluar untuk berfoto dan perang salju, ada juga yang bermain ski di pegunungan.

Orang selatan seperti kita ini, lebih antusias.

Walaupun sudah tinggal di Kota D selama beberapa tahun, tapi setiap turun salju aku sangat menyukainya.

Kakak Kelas Wei mereka sedang membuat manusia salju di luar, dengan telaten mereka membuat 12 zodiak Cina, aku juga pergi berfoto dengan manusia salju.

Saat kembali ke kantor, aku kembali melihat foto-foto di dalam handphone, tiba-tiba teringat, ini juga salju pertama setelah aku dan Chris Zhou bersama.

Aku berpikir, kemudian mengirimkan foto itu kepada Chris Zhou, dia pun membalasnya dengan cepat, berkata itu sangat bagus, dan juga berkata nanti malam akan menjemputku, kita akan makan di luar.

Berkencan lagi dengannya, hatiku berbunga-bunga, suasana hati ku sangat baik, sangat menantinya.

Siang hari, Guru Tang datang ke kantor, memberikan hadiah natal kepada semua orang.

Aku pun baru menyadari ternyata natal sudah mau tiba, sebenarnya di luar sudah lama di pasang dekorasi lampu warna-warni, ruang utama gedung eksperimen juga sudah dihiasi pohon natal, hanya saja beberapa waktu ini aku dan Chris terus bersama, membuatku lupa waktu.

Para kakak kelas bahkan telah menyiapkan hadiah.

Aku sangat tidak enak hati, langsung menelepon Andy, kemudian merepotkannya untuk membeli beberapa hadiah dan membawanya kemari.

Kakak Kelas Wei menghadiahi ku sepasang selimut, berkata sambil tertawa: “Ini sebagai hadiah pernikahanmu juga, kamu dan Chris bisa menggunakannya. Awalnya seharusnya di berikan saat Natal, tapi besok sudah akhir pekan, Natal pun semua orang tidak akan merayakannya bersama, barulah segera memberikannya padamu.

Dia mengingatkanku, aku baru teringat hari ini adalah hari Jumat.

Artinya, malam natal adalah hari Sabtu, hari Minggu adalah hari Natal, kebetulan semua orang bisa bersenang-senang sampai sepuasnya.

Aku terus berterima kasih, kemudian membagikan hadiah yang di beli oleh Andy.

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu