My Superhero - Bab 24 Keluarkan Kejutan Yang Aku Berikan Untuk William

Aku tanpa sadar membuka mulutku lebar-lebar.

Sudah sejak awal aku tau bahwa dia itu serigala berbulu domba, tapi aku pada akhirnya tetap saja meremehkan sikap kurang ajarnya.

Bagaimanapun aku benar-benar tidak dapat menyangka, dia di atas panggung, di hadapan para tamu undangan, berkata bahwa aku sakit jiwa.

Dia ini memutuskan untuk mengirimku ke rumah sakit jiwa.

Aku benar-benar kesal, hingga seluruh tubuhku bergetar, mau bagaimanapun aku tidak bisa tenang.

Chris menggenggam tanganku lebih erat, dan berbisik pelan di telingaku, “Tidak perlu terbur-buru.”

Bagaimana bisa aku tidak terburu-buru.

Saat ini William sedang mengedarkan bukti itu kepada para tamu undangan yang berada di bawah panggung, ini sesuai dengan rencananya agar membuatku kelihatan seperti orang gila pada kenyataannya.

Grace yang berada di sampingnya berbibir merah, ekspresinya menunjukkan bahwa dia sedang melihat sebuah drama yang sangat menarik.

Bukti telah beredar satu putaran, saat bukti tersebut sampai pada tangan Chris, William mengeluarkan suaranya lagi, “Tuan Chris, anda juga melihat, anakku ini mempunyai sebuah penyakit. Dia sangat beruntung mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari anda, akan tetapi saya tetap mengingatkan anda, dia adalah seorang penyakit jiwa, saat penyakitnya kambuh tidak ada seorangpun yang dapat menenangkannya, anda lebih baik menjaga jarak dengannya.”

Aku menggertakkan gigiku merasa sangat kesal, hingga membuatku hampir pingsan.

Sedangkan Chris sangat tenang, wajahnya tidak terlihat amarah sedikitpun.

William melanjutkan perkataannya, “Aku adalah ayahnya, juga penjaganya, aku ingin mengirimkan dia untuk berobat, anda tidak mungkin menghalagi kan?”

Aku menutup mataku.

Kali ini dia pintar, di hadapan orang banyak, berdiskusi dengan Chris tentang menghilangkanku.

Dari tanggapan orang lain, dikarenakan aku mempunyai penyakit, aku pasti akan diirim untuk berobat, aku bisa memahami perbuatannya ini.

Sedangkan Chris adalah orang luar, demi apa dia menghalangi?

Benar-benar ide yang cemerlang.

Akan tetapi aku tidak percaya, sikapnya seperti ini, ternyata mempunyai keberanian di hadapan orang banyak bertanya.

Siapa yang memberinya keberanian?

Dalam otakku terbayang sesosok manusia, tanpa sadar aku melihat ke arah sebelah kiri Chris.

Jade masih saja mempermainkan gelas kosong itu dengan keadaan jiwa yang tenang.

Ternyata benar dia.

Dia menggunakan William, seharusnya bukan untuk perang dengan Chris, akan tetapi ingin menyingkirkanku dari sisi Chris.

William masih berdiri dengan moral yang sangat tinggi, dia adalah penjagaku, di tangannya terdapat bukti bahwa aku seorang penyakit jiwa, apakah Chris masih bisa menentang?

Aku sangat kesal dan sangat tidak sabar.

Kesal dengan William yang memaksaku untuk masuk ke dalam daerah isolasi, dan juga kesal karena aku mebuat lelah Chris.

Aku mengumpulkan semua keberanianku untuk menatap ke wajah Chris.

Wajahnya tetap begitu tenang.

Aku tidak dapat menebak apa yang sedang dia pikirkan, aku menjadi sangat gelisah.

William telah turun dari panggung, dan berjalan ke arah kami.

Dia mengambil microphone, dan memberikannya di depan Chris, sekali lagi dia berkata, “Tuan Chris, aku mengirimkan anakku ke rumah sakit jiwa untuk berobat, anda tidak mungkin mempunyai pendapat kan?”

Chris tidak berbicara, dia juga tidak melepaskanku.

Dia hanya sedikit mengangkat tatapannya, dan menatap William sekilas.

Jelas-jelas William berdiri, dia dalam keadaan duduk, jelas-jelas dia tidak berbicara apapun, akan tetapi karena tatapannya ini, memperlihatkan bahwa William ketakutan, sehingga membuatnya mundur beberapa langkah.

Semua orang sedang melihat ke arah kami, bahkan musik pun tidak tau sejak kapan mulai berhenti.

Tempat ini begitu sunyi tidak seperti sedang mengadakan acara pernikahan, malah seperti tempat berkabung.

William sangat tertekan.

Chris dengan perlahan-lahan membuka mulutnya dan bertanya padanya, “Bukti ini apakah asli?”

Nada bicaranya sangat tenang seperti sedang bertanya tentang cuaca.

William malah seperti sedang menyambut musuh, “A...asli.”

Chris sedikit tersenyum, “Aku tau.”

Hanya kata-kata ini, tidak ada perkataan yang lain.

Wajah William berubah menjadi sedikit merah dan sedikit pucat, seperti tidak tau bagaimana cara mengembalikan suasana.

Matanya melirik ke arah Jade yang ada di sana.

Jade sepertinya tidak takut apabila ketahuan oleh Chris bahwa dialah dalang di balik semua ini, dia membantu William untuk mengembalikan suasana, “Chris, ini adalah masalah keluarga mereka, kita sebaiknya tidak perlu ikut campur.”

Dia beberapa kali menempel pada pundak Chris, gerak-gerik dan sikapnya sangat manja.

Sedangkan Chris melihat pun tidak.

Jade pasti sangat marah, kemungkinan dia juga marah padaku.

Ternyata benar, mukanya memerah, dengan penuh kebencian dan kemarahan dia menatapku.

Aku hanya bisa menundukkan kepala, dan berpura-pura tidak melihat.

Chris meletakkan bukti itu di atas meja, lalu berkata, “Masalah Viona, kita perbincangkan nanti. Hari ini adalah hari bahagia Presiden Direktur William, aku telah mempersiapkan sebuah hadiah yang besar untuk anda, sekarang langsung diantar ke atas.”

Siapapun dapat menebak, hadiah ini pasti tidak sederhana.

Tubuh William menjadi tegang, dahinya bercucuran keringat.

Grace menggandeng lengan William, di saat yang tepat dia pun berdiri, dengan nada manja dia berbicara pada Chris, “Tuan Chris, aku tau anda sangat menghormati William, hadiah dari anda pasti sangat berharga, atau kita nanti saja lihat sendiri hadiah dari anda, aku takutnya semua orang iri dengan hadiah dari anda.”

Dia memang mempunyai suatu aura yang berbeda, cara bicaranya pun sangat manis.

Akan tetapi mata orang yang melihatnya pasti tau bahwa dia sedang meninggi-ninggikan William.

Chris tidak pernah menganggap William di matanya, hanya saja William yang tidak tau malu.

Grace sebenarnya ingin menjalin sebuah hubungan yang harmonis dengan Chris, tapi juga harus lihat Chris menghargainya atau tidak.

Yang sangat disayangkan adalah, Chris sama sekali tidak mempedulikannya.

Dia mengangkat tangannya yang bergandengan dengan tanganku, dan berbicara kepada William, “Viona adalah kekasihku, ada aku yang menjaganya, kamu lebih baik jaga baik-baik anak keduamu itu.”

Anak kedua William tentu saja berada di dalam perut Grace.

Tatapan semua orang langsung tertuju pada perut Grace.

Wajah Grace langsung berubah pucat, kemungkinan besar dia teringat akan perkataanku yang sengaja membicarakan tentang Lucas untuk menakut-nakutinya.

Sebenarnya aku sedikit terkejut, Chris tiba-tiba mengungkit tentang anak Grace, apa yang akan dia lakukan?

Reaksi Grace sangat cepat, dia berpura-pura tidak enak badan, dengan suara tertekan dia berkata, “William, perutku sangat sakit.... Aku ingin beristirahat......”

William yang awalnya meletakkan tangan Grace di genggamannya, segera memeluknya, dia dengan memohon melihat ke arah Chris, “Tuan Chris, anda lihat....”

Kata Chris, “Aku membawa dokter kemari, bawa dia periksa.”

Perkataannya baru saja selesai, terlihat Anin muncul di tempat itu, belakangnya diikuti oleh segerombol dokter.

Aku terbengong melihatnya.

Para tamu undangan yang ada di sekitar juga terkejut, benar-benar tidak mengira, dia menghandiri sebuah acara pernikahan, ternyata membawa dokter juga.

Wajah Grace menjadi sangat pucat, tubuhnya hampir jatuh, kelihatannya sangat kasihan.

Dokter segera memeriksanya.

Mungkin dia terlalu memikirkan perkataan Chris, dia menggertakan giginya, tidak mengeluarkan suara sama sekali.

William semakin tidak berani mengucapkan setengah patah kata pun.

Chris melihat ke arah Anin, dan berkata, “Keluarkan hadiah yang aku berikan pada Direktur William.”

Anin menjawab, “Ya.”

Dia menggerakan sebuah gerakan tangan, tidak lama, layar LCD yang ada di panggung menampilkan foto-foto Grace dan Lucas, dan sebagian besar adalah foto-foto telanjang yang tidak pantas, lebih memalukan dibandingkan dengan yang kulihat dulu.

Semua orang terkejut.

Hanya menampilkan beberapa lembar foto, wajah William berubah menjadi pucat dan ketakutan.

Chris sedikit tertawa, “Direktur William sangat murah hati, mengirimkan anaknya sendiri ke rumah sakit jiwa, tapi malah merawat anak dari orang lain. Aku Chris baru kali ini melihat orang seperti Direktur William, aku benar-benar kagum.”

Wajah William menjadi putih pucat, dengan perlahan-lahan dia menatap ke arah Grace........

Grace segera menangis tersedu-sedu, “William, foto-foto ini palsu! Aku tidak mengkhianatimu, mereka semua memfitnahku, kamu harus percaya sama aku....”

Air matanya mengalir dengan deras, ekspresi wajahnya penuh dengan sakit hati karena menerima perlakuan yang tidak adil.

William menggertakan giginya, dan berkata, “Aku percaya kamu!”

Aku mengangkat alisku.

Sudah seperti ini, dia masih memilih untuk mempercayai Grace, sepertinya dia benar-benar mencintainya.

Aku tidak sengaja melihat ke arah Chris.

Alisnya tidak bergerak sama sekali, dia tetap saja dengan ekspresi yang membuatku susah mengerti.

Aku tidak dapat menebaknya, apakah dia masih mempunyai rencana yang lain?

Di saat aku sibuk memikirkan hal itu, tiba-tiba terdengar sebuah rekaman percakapan disana.

Aku dapat menebak siapa yang sedang bercakap-cakap itu, lelaki itu adalah Lucas, dan perempuan itu adalah Grace.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu