My Superhero - Bab 324 Siapa Yang Telah Melihatku Mencelakakan Orang Di Rumah Ini? (2)

Ini benar-benar lelucon paling lucu yang pernah saya dengar.

Jika dia jujur, dia tidak akan melakukan serangkaian hal yang akan membunuhku.

Chris berkata tanpa ekspresi, "Sepertinya Jade Gu sangat suka menjadi saksi palsu."

Begitu kata ini keluar, raut wajah Jade Gu berubah, dan dia berkata, "Kamu ... apa maksudmu?"

Chris mengabaikannya, tetapi menoleh kepada pemimpin polisi muda dan mengatakan, "Semua orang di sini bisa bersaksi. Saya tidak melakukan apa-apa sama sekali."

Anin melangkah maju dan berkata, "Aku yang melakukannya."

Saya tidak bisa menahannya.

Kemudian dia mengetahui bahwa Chris selalu mendapat informasi yang baik, karena dia sudah menemukan cara untuk menghadapinya ...

Memang, baru saja dia tidak memberi perintah secara langsung pada Anin, tetapi hanya dengan memberi isyarat kepada Anin tanpa bersuara.

Dia benar-benar bisa mengatakan bahwa dia tidak mengetahuinya, dan Anin mengklaimnya sendiri.

Anin juga mengaku bersalah, yang tidak ada hubungannya dengan Chris.

Ekspresi Jade Gu berubah dari kaget menjadi malu, tampaknya tidak bisa menerima hasilnya.

Polisi yang memimpinpun juga berhenti.

Bahkan Senjaya juga menunjukkan keberadaan dirinya.

Chris berkata dengan tenang: "Jika Anda ingin menangkap bawahan saya, saya tidak akan berhenti, tetapi saya akan mengirim pengacara untuk mengikutinya."

Anin juga tersenyum, "Chris, jangan khawatir, aku tahu apa yang harus dilakukan."

Dalam beberapa kata, Chris setidaknya telah menghilangkan kecurigaan orang orang bahwa dia telah mencelakai seseorang dengan sengaja.

Bahkan semuanya menjadi tidak relevan baginya.

Jade Gu emosi hingga wajahnya memerah.

Dia terus mengedip pada kepala polisi muda itu, dan berharap bahwa dia akan menemukan jalan secepat mungkin.

Bagaimanapun, dia berurusan dengan saya dan Chris, bukan Anin.

Sayangnya, pemuda itu sepertinya tidak punya ide bagus. Pada akhirnya, mereka hanya bisa meminta orang untuk mengambil Anin, dan itu tidak bisa mengarah kepada Chris lagi.

Chris tersenyum padanya dan berkata, "Kalau begitu kamu harus khawatir tentang dirimu sendiri, Keluarga Gu tidak bisa lagi melindungimu."

Wajah pemuda itu menjadi pucat.

Raut wajah Jade Gu dalam seketikapun berubah.

Chris tidak bermaksud melepaskannya, dan memandangnya dan berkata, "Jade, yang ketiga adalah Anda."

Ini peringatan dan ancaman.

Wajah Jade Gu juga berangsur-angsur menjadi pucat, tetapi dia lebih tenang daripada polisi muda itu, dan berkata dengan tersenyum: "Aku ... aku tidak mengerti apa maksudmu ..."

Chris tertawa dan mengabaikannya.

Dia meraih tanganku dan berbisik di telingaku, "Viona, ayo pergi."

Aku mengangguk.

Sejujurnya, dengan hanya menggunakan beberapa kata untuk melawan Jade Gu dan polisi, begitu angkuh dan kuat, saya benar-benar terpesona olehnya.

Dia selalu bersikap lembut di hadapanku, dan aku hampir lupa bagaimana dirinya menghadapi masalah diluar sana , aku memandangnya seperti penguasa dunia ini.

Bahkan rubah tua seperti Senjaya hanya bisa bersikap tunduk kepadanya.

Kami melangkah keluar.

Polisi muda itu mungkin telah sadar, tiba-tiba melangkah maju, menghentikan kami, dan berkata, "Chris, Anda bisa pergi, tetapi istri Anda harus pergi ke kantor polisi untuk membuat catatan."

Langkah kaki Chris tidak terhenti, dan hanya menjatuhkan kalimat: "Bicaralah dengan pengacaraku."

Pemuda itu masih tidak memiliki apa-apa untuk dikatakan, tetapi Chris sama sekali tidak ingin berbicara dengannya dan membiarkan pengawal memblokirnya di ruangan.

Setelah mengambil beberapa langkah, Chris tampaknya memikirkan sesuatu, dan kemudian menoleh ke belakang, memandang Senjaya, berkata, "Senjaya, pikirkan tentang bagaimana menangani masalah ini. Saya akan mengingatkan Anda jika Riri Shen bersikeras ingin melapor kepada polisi dan saya akan mengambil tindakan. "

Mengenai tindakan apa itu, Chris tidak mengatakannya.

Tapi Senjaya mendengarkan, dan matanya tiba-tiba menjadi gelap, seolah-olah dia telah mengerti maksud Chris.

Pada saat itu, dokter telah bergegas datang dan sedang membalut luka Riri Shen.

Riri Shen masih dalam keadaan koma dan dirawat dengan obat bius. Seluruh orang itu sangat diam, dan tangannya koyak, dan terlihat sangat mengejutkan.

Senjaya memandang Riri Shen yang terbaring di tempat tidur, yang tidak ada dengkuran.

Chris mengangkat bibirnya dengan puas dan membawaku keluar.

Saat berjalan keluar pintu, Steven Shen tiba-tiba berteriak, "Tunggu!"

Saya terhenti.

Jika itu adalah orang lain, Chris dan saya pasti tidak akan berhenti, tetapi itu adalah suara Steven, dan kami secara langsung menoleh kepadanya.

Saya memandang Chris dan berbalik.