My Superhero - Bab 149 Aku Adalah Lucas, Pacarnya Grace (1)

Aku mengerutkan dahiku, mengetahui kalau Hellen Hua bukan menakutiku.

Sebenarnya ayah Hellen Hua adalah kepala sekolah yang baik, seharusnya bukan karena permintaan Hellen Hua, tetapi bagaimanapun universitas Imperial adalah sekolah terkenal, jika masalahku terbukti nyata, maka mereka tidak akan membiarkannya.

Untung saja….. yang ada di internet adalah palsu.

Seluruh kota Hualin tahu tentang masalah Grace dan William, William masih ada dalam penjara, saat mereka mengecek kenyataannya, mereka pasti akan mengetahui kenyataannya.

Jadi aku tidak sepanik itu, hanya diam diam menatap Hellen Hua.

Hellen Hua dengan senyum dingin berkata: “mukamu masih begitu tebal, menciptakan kesan negatif terhadap universitas Imperial, justru masih bisa tersenyum.”

Selesai berbicara dia memintaku ikut pergi dengannya.

Setelah aku pikir – pikir, cepat atau lambat pasti akan menerima konsultasi dari sekolah, lebih baik menghadapinya lebih cepat, jadi tidak mencari alasan untuk menghindarinya lagi.

Tetapi guru Tang dengan segera menghampiriku.

Dia melihat Hellen Hua, berkata: “jika sekolah ingin melakukan sesuatu terhadap muridku, seharusnya butuh persetujuan dariku bukan? Bagaimanapun juga perlu menanyakan pendapatku bukan?”

Guru Tang mempunyai moral dan semangat juang yang tinggi, orangnya juga baik, di sekolah juga sangat menyayangi muridnya, meskipun kepala sekolah, juga akan memberinya muka.

Waktu itu aku keluar dari sekolah, guru Tang tidak membantuku, karena William mempunyai hubungan darah denganku, dia juga tidak puny acara untuk menghalangi pendapat orang tua ku, apalagi William masih datang dengan membawa keterangan dari rumah sakit jiwa. Tetapi kali ini pihak sekolah ingin memeriksaku, tentu saja guru Tang mempunyai haknya sendiri.

Hellen Hua juga tidak berani kurang ajar di depannya, mengeluarkan senyum terpaksanya, berkata: “guru Tang, aku juga hanya melakukan perintah…..”

Guru Tang mematahkannya: “sebelum kenyataannya terbukti, dia harus tetap berada di sekolah, penelitian yang ada di tangannya juga tetap harus diikuti.

Hellen Hua mendengar perkataannya, merasa kesulitan berkata: “tapi…..”

Guru Tang melihatnya sekilas, berkata: “jika sekolah ingin melakukan pemeriksaan, bisa, tetapi aku harus berada di sana juga.”

Raut wajah Hellen Hua tidak terlihat baik, tidak berbicara.

Aku tidak tahan melihat guru Tang dengan terharu.

Guru Tang berkata: “kamu pergi saja, jika ada waktu aku akan menemani Viona untuk melakukan pemeriksaan, tetapi sekarang tidak bisa meninggalkan ruang laboratorium, aku tidak akan menemani kalian lagi.”

Tetapi Hellen Hua tidak akan berani terhadap guru Tang, hingga akhirnya dia pergi.

Termasuk kakak kelas Jiang dan dua kakak kelas perempuan yang melihat keramaian, juga segera pergi bersembunyi ke ruang laboratorium.

Kakak kelas Wei menepuk pundakku, menyemangatiku beberapa kata, lalu pergi.

Di lorong itu hanya tersisa aku dan guru Tang.

Guru Tang berkata: “tenang saja, ada aku.”

Dengan 6 kata saja, cukup membuatku terharu, mataku memanas.

Guru Tang tiba – tiba bercanda mengatakan: “lain kali aku akan membawamu pergi berdoa, membuang kesialan.”

Aku tercengang.

Dengan segera terpikirkan, banyak hal yang terjadi dihidupku belakangan ini, pergi berdoa juga baik.

Guru Tang berkata: “kamu akan pergi dinas denganku, ingat melakukan persiapan, besok pagi kita akan berangkat.”

Awalnya mengira kalau dia akan mengatur orang lain lagi, tetapi dia tetap mengajakku pergi, aku sangat berterima kasih, dengan segera mengiyakannya.

Guru Tang melihatku sekilas, lalu berkata: “urusan lain akan diatur oleh sekolah, kamu tidak usah pedulikan.”

Aku mengangguk, tetapi hatiku masih merasa sedikit tidak tenang.

Banyak murid yang sudah dipengaruhi, masih ada beberapa orang yang ribut di luar…. Harus setenang apa, aku juga tidak punya perkiraannya.

Guru Tang berkata; “jangan berpikir terlalu banyak, pergi melakukan penelitian dengan tenang.”

Aku menggigit bawah bibirku, tidak berbicara apa – apa.

Untung saja satu jam kemudian murid – murid sudah dibubarkan, hingga tenang seterusnya.

Awalnya mengira kalau masalah ini sudah selesai, tetapi saat malam itu kembali ke rumah Angel, melihat berita dengan Angel, aku melihat video beberapa media mewawancarai pihak sekolah.

Pihak sekolah berkata, kalau masalah ini sedang diperiksa.

Ini memang dapat dimengerti, karena sekolah memang sedang memeriksaku, tetapi para netizen sudah tidak sabar, semuanya sedang memarahi sekolah, berkata kalau sekolah sedang melindungiku, juga tidak tahu berapa uang yang aku keluarkan untuk menyogok pihak sekolah.

Mereka bertanya – Tanya, uang yang aku gunakan untuk menyogok adalah uang dari orang tuaku, apakah hati nuraniku tidak sakit.

Selain itu, kemarahan memenuhi seluruh internet ini.

Bilang ingin membunuh orang ini, masih ada yang bilang ingin menghukumku dengan hukuman jaman kuno, terus memarahiku kalau aku adalah anak yang tidak berbakti…. Dan masih banyak lagi.

Sejujurnya, komentar orang ini, bahkan untuk menyuruhku mati, aku juga tidak memasukkan dalam hati.

Tetapi netizen memang mudah dipengaruhi, mereka tidak mengetahui kenyataannya, hanya mendengar perkataan media, sudah menghakimiku.

Mereka tidak hanya memarahiku, bahkan juga menyalahkan sekolah——

[semuanya semuanya, universitas Imperial, gagal mendidik, kelak apa yang akan dilakukan?]

[Universitas Imperial, apakah benar sudah gagal?]

[Jika tidak bermoral, bagaimana ada orang terpelajar?]

Topik seperti ini banyak sekali di internet.

Aku sedikit khawatir kalau, sekolah tidak akan kuat menghadapi tekanannya.