My Superhero - Bab 65 Kakek Chris

Chris masih tidak bersuara.

James berkata: ”Belinda pergi ke Vancouver juga karena dirimu, awalnya kamu juga menyukainya kan….”

Chris menyelanya,: ”Yang menyukai dia itu kamu.”

James dengan segera bangkit berdiri: “Sembarangan saja!”

Sebuah keinginan untuk berkelahi dengan Chris pun muncul.

Chris menghiraukannya.

Sebaliknya, Nicholas yang berada disampingnya dengan dingin berkata: “Belinda adalah adikku, cukup kami keluarganya saja yang menyukainya, tidak perlu kalian berdua ikut menyukainya.”

Aku terpaku mendengarnya

Ternyata Belinda, adalah adiknya Nicholas…

Kalau begitu Belinda dan Chris, seharusnya adalah teman masa kecil.

Walaupun Chris tidak mengakui dirinya menyukai Belinda, tapi Chris juga tidak mengelak. Ia hanya mengalihkan topik kepada James.

Menurutku, Chris sebenarnya masih menyukai Belinda dalam hatinya.

Atau, karena ia tahu James juga menyukai Belinda, maka Chris bermaksud untuk mundur…

Aku tidak boleh berpikir tanpa alasan.

Disaat seperti ini, tiba-tiba Chris memanggil: “Viona, kemarilah.”

Aku terpaku.

Dia ternyata melihatku?

Karena sudah ketahuan, aku juga tidak bisa bersembunyi lagi, pelan-pelan aku berjalan turun.

Berjarak 2 langkah dari Chris, aku pun menghentikan langkahku.

Lengan panjang Chris terulur keluar, seperti mau memelukku dalam pelukannya.

Aku terlompat kaget, dan langsung melihat Nicholas dan James.

Raut wajah Nicholas tetap sama, tidak terlihat ekspresi apapun.

Mata James yang dingin memandang sekilas diriku, dan dengan suara dingin berkata: “ Hanya gadis kampungan seperti dia, aku tidak mengerti apa yang dilihat dari dirinya olehmu.”

Nada suaranya sama persis dengan nada suara Jade pada awalnya, penuh dengan kebencian dan intimidasi.

Padahal jelas-jelas sebelumnya ia terlihat sangat bersahabat.

Chris mendinginkan raut wajanya: “kak James”

Dengan raut muka yang tidak menyenangkan James pun membalas perkataannya: ” Awalnya kupikir kamu mencarinya hanya untuk main-main, jika diantara kita ada yang pacaran itu bisa, tapi ternyata kamu benar-benar serius?! Kamu tidak merasa bersalah kepada Belinda? Siapa yang awalnya berkata akan baik-baik dengan Belinda sampai ingin menikahinya!”

Chris menatap datar James: “Aku tidak pernah berkata demikian.”

James membelalakkan matanya, dan menjentikkan jarinya, pertanda ingin mengajak Chris berkelahi.

Nicholas segera menghentikannya: “James, cukup.”

James sebenarnya tidak ingin menyerah, tapi demi menjaga perasaan Nicholas ia pun akhirnya tidak mencari masalah lagi.

Chris memegang pundakku berkata: ”Dia adalah calon adik ipar kalian, Viona, aku harap kak James dan kak Charles juga bisa menjaganya dengan baik.”

James membelalakkan matanya: “Kamu…”

Charles menahan lengan James, menarik kembali James yang akan beranjak dan menatap Chris berkata: “Baiklah, maaf kali ini tidak kami tidak bawa hadiah, dipertemuan selanjutnya saja ya”

Selesai berkata, ia mengangguk padaku, nada bicaranya sudah lebih bersahabat.

Aku pun bernapas lega.

Setidaknya masih ada seseorang yang menerimaku.

James, walaupun sudah tidak berulah tapi ia masih menggerutu: “Kak Nicholas, bagaimana kamu bisa membiarkan Chris begitu saja? Bagaimana dengan Belinda…”

Nicholas menatap tegas James.

James pun tidak berani bersuara lagi, ia hanya memanyunkan mulutnya dan raut wajahnya benar-benar tidak menyenangkan.

Nicholas berkata:”Kalau begitu kami pergi dulu, aku masih harus kembali ke unitku, beberapa hari lagi perayaan ulang tahun kakek Chris, aku pasti datang.”

Chris mengangguk pelan.

James sebenarnya masih ingin berbicara dengan Chris, tapi Nicholas sudah berbalik badan berjalan pergi, ia pun hanya bisa berlari kecil mengikuti langkah Nicholas.

Sesampainya di daun pintu, dia menolehkan kepalanya dan dengan penuh kebencian menatapku

Aku: “……”

Chris berbisik ditelingaku: “Tidak usah memedulikannya”

Aku memandangnya sekilas, berkata: “Tapi Kak James…”

Chris mencubit kecil wajahku, dengan lembut berkata:”Tidak apa, temperamennya memang seperti itu, bisa berkomunikasi dengannya saja sudah baik.”

Aku pun tidak bisa berkata apapun lagi.

Sebenarnya, aku masih ingin bertanya masalah Belinda..

Tapi tidak tahu mengapa, pertanyaan itu tidak bisa terlontar dari mulutku, akhirnya hanya bisa aku pendam dalam hati.

Lagipula Chris juga tidak menjelaskan apapun, sampai akhirnya tidak ada lagi yang membahas masalah ini.

Beberapa hari setelahnya, dia pun sangat sibuk, pergi pagi pulang malam

Tidak ada hal penting yang aku kerjakan setiap harinya, dirumah hanya melihat-lihat berkas forensik, tentu saja tidak melupakan hal-hal seperti medical klinis.

Ada kalanya aku menelpon Guru Tang dan Angel.

Kalau dengan Guru Tang, aku merasa sangat bersalah dan menyesal.

Beliau dengan baik hati menyarankanku untuk pergi ke tim investigasi, tapi aku sering ijin, dan pada akhirnya pun mengundurkan diri.

Untungnya Guru Tang tidak pernah menghukumku, malah menghiburku, katanya bisa sampai kota Imperial itu bagus, beliau bilang semester berikutnya bisa langsung masuk sekolah.

Aku sangat terharu, dan aku pun berencana untuk menengok Guru Tang saat semua masalah Chris disini selesai.

Sedangkan setelah aku mengontak Angel dan memberitahunya bahwa aku bisa tinggal di kota Imperial untuk sementara waktu, ia sangat senang dan mengajakku untuk bertemu.

Dia juga bilang bahwa galerinya akan mulai dibuka bulan depan, dan mengundangku untuk datang.

Angel adalah seorang mahasiswa seni, sudah tahun keempat dan akan segera lulus, dengan dukungan keluarganya, ia menyiapkan untuk membuka sebuah galeri yang katanya sudah direnovasi.

Tentu saja aku sangat senang bertemu dengannya.

Hanya saja terpikir olehku masalah dikeluarga Chris sangat banyak, untuk sementara aku bilang padanya bahwa baru setengah bulan lagi baru bisa bertemu dengannya.

Aku tidak pernah menceritakan masalah Chris kepadanya, sebenarnya aku juga tidak tahu darimana harus memulai, akhirnya aku memutuskan untuk mengatakannya saat aku bertemu dengannya.

Sehari sebelum perayaan ulang tahun Kakek Chris, akhirnya kesibukan Chris berakhir juga.

Dia menyuruh orangnya untuk mengantarkan beberapa gaun, dan ia sendiri membantuku untuk memilih.

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu