My Superhero - Bab 300 Masih Ada Aku Yang Menjagamu

Wajah Riri Shen terlihat tidak puas, tapi Steven Shen menatapnya dingin membuatnya tidak membuat onar lagi.

Chris Zhou menoleh ke belakang, dengan sangat lembut berkata: “Paman, tidak apa, aku tahu adik sepupu juga berharap aku dan Viona baik-baik saja…”

Belum selesai dia berbicara, Riri Shen sudah memotongnya: “Aku justru berharap kalian tidak akan baik-baik saja…”

Aku memang sangat mengaguminya, jelas-jelas Ayah Shen sudah membungkamnya, tapi dia masih tidak menyerah.

Steven Shen tanpa basa-basi langsung menarik Riri Shen ke dapur.

Saat dalam perjalanan dia terlihat seperti ingin berteriak. Tapi Steven Shen tidak membiarkan dia mendapatkan kesempatan itu, dia menutup mulutnya.

Barulah suasana menjadi tenang.

Ayah Shen dengan sedikit tidak enak berkata: “Kamu jangan dengarkan omong kosongnya, kita berharap kamu dan Viona selalu harmonis.”

Chris Zhou mengangguk, dengan ekspresi yang belum berubah dia berkata: “Aku sangat ingin tinggal disini, tapi kakek sedang menungguku pulang, aku hanya bisa datang lagi besok.”

Ayah Shen langsung menjawab: “Kalau begitu kamu pergilah, jangan biarkan kakek menunggu.”

Chris Zhou pun mengiyakan.

Aku mengantarnya sampai ke halaman depan.

Cuaca hari ini sangat bagus, sinar mentari yang hangat muncul dari sela bayangan pepohonan, menyinari tubuh kita, nyaman sekali.

Chris Zhou menatapku dalam, berkata: “Kamu harus jaga diri baik-baik.”

Aku berdehem mengiyakan.

Tiba-tiba dia berkata dengan lembut: “Jika Riri Shen menyentuhmu, jangan takut, ada aku yang menjagamu, aku bisa dengan mudah membunuhnya.”

Mendengar ucapannya, hatiku terasa hangat.

Dia berkata dia bisa memberiku perlindungan, bohong jika aku tidak merasa tersentuh.

Aku menjawabnya dengan lembut: “Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkannya berhasil.”

Dengan raut wajah khawatir Chris Zhou berkata: “Ini adalah rumah keluarga Shen, dan juga dia…sepertinya dia sedang merencanakan sesuatu untuk mencelakaimu, jika begitu, mungkin kamu tidak bisa menang melawannya…”

Ini ada benarnya, bagaimana jika saat aku sudah tertidur lelap, Riri Shen membobol pintu kamar dan masuk ke kamar untuk mencelakaiku.

Tapi aku masih ingin tinggal di kediaman Shen…

Aku jadi merasa terancam.

Chris Zhou menjawab dengan lembut: “Jangan khawatir, aku pasti akan memikirkan cara.”

Aku menatapnya dengan sedikit ragu.

Tapi dia tidak berbicara lebih lanjut lagi, hanya menjulurkan tangannya dengan lembut mengelus wajahku, berkata: “Masuklah, anginnya semakin kencang, jangan sampai sakit.”

Kemudian dia pun masuk ke mobil dan pergi.

Aku memandang mobil yang meninggalkan halaman depan, tidak tahu mengapa, hatiku tiba-tiba muncul perasaan tidak rela.

Tapi aku tahu diriku harus beradaptasi, karena selanjutnya hal yang terjadi hari ini pasti akan lebih sering terjadi.

Saat aku kembali ke rumah, Ayah Shen dan Ibu Shen sedang menungguku, wajah mereka terlihat canggung.

Sebenarnya aku merasa tidak ada yang perlu dibicarakan. Sifat Riri Shen aku juga sudah lumayan mengenalinya, tahu bahwa dia orang yang seperti ini, tentu saja aku tidak mungkin meluapkan emosi pada orang lain hanya karena perbuatannya.

Tentu saja, aku tahu jika ada kesempatan Riri Shen menikah dengan Chris Zhou, Ayah dan Ibu Shen pasti akan lebih senang.

Tapi aku sangat tahu pasti, Ayah Shen itu sangat cerdas, dia tidak mungkin mengeluarkan maksudnya di depanku seperti yang dilakukan Riri Shen dengan pikirannya yang tidak begitu jelas. Beliau masih bisa berpura-pura memarahinya, setidaknya sikapnya itu benar.

Aku berpura-pura seperti tidak terjadi apapun kemudian pergi ke ruang makan bersama Ayah dan Ibu Shen.

Saat Riri Shen melihatku, dia langsung berdehem sinis: “Kakak sepupu, bukankah kamu pernah berjanji padaku untuk menjodohkanku dengan kakak ipar?”

Mendengar itu, Ayah Ibu Shen dan Steven Shen menatap ke arahku.

Aku: “…”

Sejujurnya, aku tersontak mendengar pertanyaan Riri Shen kali ini.

Cara kerja otakku untuk sejenak tidak seperti biasanya.

Mungkin dia polos, tapi sebearnya dia sangat licik, menyusun plot untuk mencelakaiku diam-diam.

Mungkin dia juga tidak polos, apa yang dilakukannya hari ini menunjukkan dia masih mempunyai otak. Di depan Chris Zhou dengan terang-terangan menyatakan keinginannya, dan di depan keluarga Shen dengan tidak tahu malu menyatakan ingin merebut suamiku…

Tapi, tidak peduli apakah dia memang polos atau hanya berpura-pura polos, hatinya memang sudah jahat, untuk hal ini aku sangat yakin.

Tiba-tiba aku teringat Grace dan Jade.

Hati dua orang ini juga sangat jahat, tapi cara mereka melakukan sesuatu itu sangat tidak sama dengan Riri Shen.

Grace suka menjalankan langkah kecil di belakang, pelan-pelan membuat William dan Ibuku berpisah.

Mengenai Jade, dia juga seorang wanita yang di idamkan orang, tapi dia lebih licik dari Riri Shen.

Walaupun Jade terlihat lebih berani dari Riri Shen, tapi ini bukan berarti Riri Shen tidak berbahaya. Sebenarnya, seperti sifat Riri Shen yang tidak takut apapun ini, lebih bisa menyebabkan banyak masalah yang besar.

Karena itu aku mengingatkan diriku sendiri, sama sekali tidak boleh lengah.

Riri Shen masih menatapku dengan tatapan marah, aku menjawabnya dengan datar: “Tapi aku juga sudah pernah bilang, ada satu hal yaitu harus dengan persetujuan Ayah dan Ibu Shen.” Aku pun menoleh ke arah mereka, dengan sungguh-sungguh bertanya, “Apakah kalian setuju adik sepupu

menggoda suamiku?”

Aku sengaja menekankan dua kata ‘menggoda suamiku’ ini.

Ekspresi Ayah dan Ibu Shen menjadi tidak enak.

Yang merespon lebih adalah Steven Shen, dia membanting sumpitnya, dengan senyuman sinis berkata: “Riri Shen, dulu aku merasa kamu sangat baik dan lucu, tapi mengapa sekarang kamu menjadi tidak tahu malu begini?!”

Dengan tersinggung Riri Shen mengerucutkan bibirnya: “Kak, tapi aku sungguh menyukai Chris Zhou…”

Ucapannya belum selesai, Steven Shen sudah memukul meja: “Tutup mulutmu! Jika nanti aku masih mendengar ucapanmu ini, jangan salahkan aku jika aku tidak akan menganggapmu adik lagi!” Setelah itu dia menoleh ke arah Ayah dan Ibu Shen, berkata, “Ayah Ibu, ku lihat otak Riri sudah tidak beres, kalian harus memikirkan cara, jika tidak aku akan mengirimnya keluar negeri.”

Riri Shen pun mulai menangis: “Kak, kamu tidak boleh…”

Tapi Steven Shen tidak mempedulikannya, memotong ucapannya dan berkata: “Aku dengar dulu Grace pernah menyinggung Chris Zhou, kemudian Michael langsung mengirimnya keluar negeri dan dia tidak bisa kembali lagi. Jika kamu ingin tinggal di luar negeri selamanya, maka terus saja kamu ganggu Chris

Zhou!”

Sekali ucapan ini keluar, tangisan Riri Shen mereda.

Steven Shen bahkan tahu masalah keluarga Gu, aku pun langsung menatapnya.

Dia sepertinya salah menangkap maksud tatapanku, dia malah memberikan ku tatapan menyuruhku agar tidak khawatir bahwa dia bisa mengurus itu semua.

Aku sedikit tersentuh.

Tapi kau juga tidak berharap demi melindungiku dia membuat Ayah dan Ibu Shen marah, maka itu aku pun bersuara: “Paman bibi, kalian masih belum menjawabku, apakah kalian setuju adik sepupu menggoda suamiku?”

Ayah Shen dengan canggung menjawab: “Bagaimana bisa…kami pasti tidak akan mungkin setuju jika dia melakukan hal itu!”

Aku pun mengangguk, menatap Riri Shen, berkata: “Lihat, bukan aku yang tidak bersedia, tapi Paman dan Bibi yang tidak setuju.”

Riri Shen menatapku benci, tiba-tiba dia bangkit, dengan kasar menggeser kursi kemudian pergi dan menangis.

Ibu Shen ingin mengejarnya, tapi di hentikan oleh Ayah Shen: “Jangan pedulikan dia, dia pasti bisa menenangkan dirinya, bisa-bisanya berpikir untuk merebut suami kakak sepupu sendiri!” Setelah marah, dia menoleh ke arahku, dengan berpura-pura baik berkata, “Viona, jangan khawatir, nanti aku akan memberinya pelajaran.”

Aku langsung menjawab: “Paman jangan marah, adik sepupu masih kecil, suasana hatinya masih belum stabil, mungkin baginya ini sangat menarik.”

Karena dia bisa melakukan hal seperti ini di hadapanku, aku juga bisa dengan sengaja memperlihatkan kedewasaanku.