My Superhero - Bab 731 Kedua Ayah Anak Bertemu

Setelah Chris Zhou menjelaskan akan pilihannya, barulah aku berjalan kesana.

Kakek Zhou berkata kepada Chris Zhou: "Rencanamu sangat bagus. Kakak pertama dan kedua akan bekerja sama denganmu. Bawalah beberapa orang ke perbatasan Xinan ketika saatnya tiba. Pertama, untuk melindungimu, kedua untuk membantumu melakukan beberapa hal." Pria tua itu melihatku berjalan kesana, ia terdiam sejenak dan berkata, "Baiklah, kamu dan Viona temuilah Maxi terlebih dahulu. Anak itu masih kecil, sepertinya ia sudah tidur, jangan sampai membuatnya menangis."

Orang tua ini sangat menyayangi cucu dan cicitnya Posisi Ryan Zhou dan Maxi dalam hati Kakek Zhou mungkin lebih tinggi daripada tiga bersaudara Chris Zhou.

Chris Zhou pun mengiyakan.

Segera dia mendatangiku dan bertanya dengan suara rendah: "Apakah Maxi sudah tidur?"

Aku mengangguk dan berjalan ke atas bersamanya sambil membicarakan dengan lembut tentang pilihan Maxi: "Kamu tidak tahu, Maxi sangat cerdas, dia baru berusia satu tahun lebih dan sudah mengerti apa yang ku maksud, Dia juga membuat pilihan yang tepat. "

Ini benar-benar membuatku merasa bangga.

Chris Zhou tersenyum: "Sepertinya dia mirip denganku."

Aku teringat pria tersebut yang bertemu dengan Maxi kemarin, dia mengatakan bahwa Maxi sangat mirip dengannya, ia juga berkata bahwa kepintaran Maxi juga sama sepertinya. Aku langsung meliriknya dan berkata, "aku juga pintar tahu."

Dia tersenyum sambil menatapku dalam-dalam dan berkata, "Baiklah, kalau begitu dia mirip denganku juga kamu."

Aku tidak bisa menahan tawa, suasana hatiku benar-benar baik.

Meskipun dia amnesia, tetapi aku mengobrol dengannya seperti ini, rasanya ia tidak seperti sedang amnesia, saling memahami satu sama lain.

Memasuki kamar tidur, Maxi sedang tidur di atas kasur.

Aku naik dan menepuk dada kecilnya dengan lembut, kemudian memanggilnya dengan lembut: "Maxi, bangunlah."

Anak itu bangun sambil menggosok matanya dan berkata dengan suara imut: "Mama?"

Aku memeluknya, mencium dahinya, dan kemudian menyentuh wajahnya yang masih mengantuk, dan berkata, "Sayang, lihatlah, ayah telah datang."

Maxi bingung, matanya belum terbuka sepenuhnya. Dia sepertinya tidak mengerti apa yang aku katakan, dengan bingung berkata: "Ayah?"

Aku berkata dengan lembut, "Ya, apakah kamu lupa, mama kan sudah memberi tahumu bahwa ayah akan datang menemuimu pada pukul sepuluh, sekarang sudah pukul sepuluh."

Maxi membenamkan kepalanya di lenganku untuk sebentar, tiba-tiba menoleh ke arah Chris Zhou, ia menatap Chris Zhou dengan tatapan terkejut, mulutnya terbuka lebar.

Aku ragu apakah dia tiba-tiba merasa dibohongi karna bertemu dengan orang aslinya, aku baru saja ingin menjelaskannya.

Dia tiba-tiba berdiri dari lenganku dan bergegas ke arah Chris Zhou, ia berteriak keras, "Ayah! Ini Ayah!"

Aku sangat terkejut.

Dia benar-benar mengenal Chris Zhou.

Beberapa bulan ini, dikarenakan cedera serius, wajah Chris Zhou menjadi lebih kurus.Tentu saja, fitur wajahnya tidak berubah, tetapi pada akhirnya tetap terlihat sedikit berbeda dari foto.

Maxi bahkan mengenalinya secara langsung.

Atau mungkin karena adanya ikatan ayah dan anak.

Aku menyaksikan Chris Zhou yang memeluk Maxi dengan erat di lengannya, sedangkan kedua tangan Maxi memeluk leher pria tersebut dan terus memanggil ayah. Mataku tiba-tiba menjadi basah.

Aku benar-benar tidak menyangka ayah dan anak akan langsung begitu intim ketika mereka bertemu.

Aku pikir Maxi tidak akan menerima Chris Zhou secepat itu, tapi ia bahkan tidak takut pada Chris Zhou sama sekali, dia juga memanggilnya dengan sebutan ayah tanpa ragu.

Mungkin juga karena aku sering menunjuk foto-foto untuk mengajarinya mengenali orang-orang.Tentu saja, yang paling penting adalah hubungan darah yang menghubungkan hati ayah dan anak.

Ayah dan anak itu saling berpelukan untuk sementara waktu. Maxi mengangkat wajahnya dan menatap Chris Zhou. Dia bertanya dengan suara imutnya: "Ayah, kenapa kamu baru kembali sekarang, aku sangat merindukanmu, aku memikirkannya setiap hari." Dia menarik lengan Chris Zhou dan menunjuk selembar foto di meja samping tempat tidur. Dia berkata, "Aku mengajak ayah berbicara setiap malam, tapi Ayah selalu mengabaikanku."

Mata Chris Zhou juga dibasahi air mata. Dia mencondongkan tubuh dan mencium wajah Maxi seolah-olah dia adalah harta yang sangat berharga. Kemudian dia berkata: "Ini salah ayah telah membuat Maxi kecewa."

Maxi tidak tahu apakah dia sadar sepenuhnya atau terlalu mengantuk karena sudah sangat larut. Dia menggosok matanya dengan tangan kecilnya dan berkata, "Tidak apa-apa, Maxi telah melihat ayahnya, bahagia sekali rasanya!"

Sudut bibir Chris Zhou terangkat lebih tinggi, dia tiba-tiba memeluk Maxi dan berkata, "Sayang, apakah kamu ingin terbang tinggi?"

Sebelum naik ke atas, aku memberi tahu Chris Zhou bahwa siang tadi Ryan Zhou memberi tahu Maxi tentang terbang tinggi dan menunggang kuda, Maxi merasa sangat iri.

Benar saja, Maxi segera bertepuk tangan dan berkata: "Ya, Ya ~ terbang tinggi.."

Aku sedikit khawatir karna sudah larut, jika dia bermain terlalu aktif, takutnya Maxi tidak akan bisa tidur di tengah malam.

Tapi ... ini pertama kalinya ayah dan anak itu bertemu, aku tidak sanggup menghancurkan mood mereka, jadi aku berdiri di samping dan tersenyum bahagia, tidak mengatakan apa-apa.

Chris Zhou menggenggam Maxi dengan erat, mengangkanya dengan tinggi, dan kemudian memeluknya dengan erat di lengannya.

Maxi terkekeh, merasa sangat senang.

Setelah bermain sesaat, mungkin takut Maxi terlalu lelah. Chris Zhou pun memeluk Maxi di sofa dan ingin beristirahat sebentar.

Maxi terus bergerak di lengannya, kemudian ia berdiri di pangkuannya, meraih lengan Chris Zhou dan berkata, "Ayah, ayo terbang tinggi lagi ~ terbang tinggi-tinggi ~"

Chris Zhou pun mulai mengangkatnya tinggi-tinggi lagi.

Ayah anak tersebut kembali bermain sekitar sepuluh menit lagi. Aku berpikir Chris Zhou baru saja pulih dari cederanya. Khawatir ia tidak bisa menahannya, kemudian berkata kepada Maxi: "Sudah ya sayang, ayah sudah lelah, biarkan ayah beristirahat sebentar."

Maxi adalah anak yang sangat baik, ia segera berkata: "Hm, biarkan ayah beristirahat dulu ~"

Chris Zhou duduk dan memeluk Maxi di sofa, ia menatapku dengan dalam dan berkata, "Kamu mendidiknya dengan baik."

Aku tersenyum dan menggelengkan kepala: "Bukan hanya aku, kakek dan kakak pertama kedua juga sangat baik pada Maxi, dan juga sepupuku Steven Shen, ia sering mengajak Maxi bermain, beberapa teman kecilmu juga sering datang menemani Maxi ... Maxi ditemani oleh banyak orang yang lebih tua darinya. Mereka semua mengajarkan nilai moral yang benar. Dia sangat cerdas, dia mengingat semuanya."

Ini termasuk Erick Tao yang juga datang untuk menemani Maxi setiap ia punya waktu.

Mungkin semua anak laki-laki suka bermain dengan ayah dan paman-pamannya, karena Maxi selalu bersenang-senang setiap harinya, dia juga sangat pintar dan penurut karena ditemani dan dididik oleh begitu banyak orang tua.

Berbicara tentang teman kecilnya, Chris Zhou diam selama beberapa detik dan berkata, "Ketika Tahun Baru kembali nanti, aku akan pergi menemui mereka lagi."

Aku mengangguk tanpa banyak bicara.

Dia telah melupakan teman-teman kecilnya, tetapi mereka telah berteman selama lebih dari 30 tahun. Aku rasa jika Chris Zhou bertemu dengan mereka, dia pasti akan mengingatnya.

Maxi tidak tahu apa yang sedang aku bicarakan dengan Chris Zhou. Dia menempel di dada Chris Zhou dan berkata dengan penuh semangat: "Ayah, aku sangat senang ~"

Karena dia bermain terlalu bersemangat tadi, wajahnya terlihat memerah, imut sekali.

Chris Zhou menatapnya dan berkata dengan lembut, "Ayah akan terus bermain denganmu, oke?"

Maxi tersenyum dan mengangguk.

Aku tidak tahan dan mencubit gemas wajah Maxi.

Dulu, setiap kali Kakak Zhou pertama menggendong dan mengangkat tinggi Ryan Zhou, Maxi ribut dan juga ingin di gendong. Kakak Zhou pertama dan kedua sangat baik padanya, terutama ketika Chris Zhou mengalami kecelakaan, kedua saudara itu bahkan semakin peduli pada Chris Zhou. Secara alami selalu memenuhi semua keinginan Maxi.

Tapi dalam hati Maxi, seharusnya yang paling ia inginkan adalah ayahnya yang memeluknya dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

Dan akhirnya ia mendapatkan apa yang ia inginkan hari ini.

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu