My Superhero - Bab 143 Aku Dengar, Janice Sudah Tidak Bisa Melahirkan Anak Lagi (1)

Namun Steven Shen masih tidak ingin melepaskan aku, terus mengejek berkata: “Janice baru ditangkap berapa lama, dia sudah segera berlari kemari…cihcih, masih begitu cemas mah.”

Aku kepikiran terakhir kali di depan Bibi Zhou, Chris begitu membela Janice, mood semakin tidak enak.

Steven Shen mungkin juga kelihatan ekspresi wajah kurang bagus, akhirnya berhenti ngomel.

Tapi mood aku sama sekali juga tidak membaik, malahan karena ruang pemantauan sangat tenang, pikiran semakin jadi linglung.

Beberapa saat kemudian, sepertinya formalitas sudah selesai dilakukan, Janice dibebaskan.

Dia berjalan langsung kearah Chris.

Chris segera berdiri.

Janice berhenti didepannya, dua orang berdiri sangat dekat, bibirnya bergerak sedikit, tidak tahu berbicara apa, awalnya ekspresi Chris sangat tegang, setelah ketemu Janice terlihat jelas sudah mulai bersantai.

Kedua bahu saling bersentuh, tampaknya sangat dekat.

Hati aku seperti ada seseorang yang memegang pisau, berterus-terus memotong, berdarah-darah.

Kalau bukan karena Steven Shen dan teman Tim investigasi di tempat, aku bakalan tidak tahan langsung turun air mata.

Steven Shen melirik aku, berkata: “Lihat, kamu sesedih ini jadi apa, sudah-sudah, aku bantui kamu melampiasi emosi.”

Setelah ngomong, dia menarik tanganku langsung berjalan keluar.

Aku tidak ingin, tapi kekuatan tangannya terlalu besar, ditambah hatiku juga serasa tidak tenang, benaran ditariknya ke kemar sebelah.

Kamar sebelah adalah Hall, Steven Shen menarik aku begitu saja langsung masuk, berhenti di depan Chris dan Janice.

Aku jadi salah tingkah, tidak berani melihat Chris.

Steven Shen malah mengangkat daguku, berkata: “Kenapa kamu tidak berani melihat? Sekarang kamu sudah seharusnya tahu, Chris seberapa perhatikan sama wanita ini kan? Menurut kamu hubungan mereka seperti apa yah?”

aku terpaksa mengangkat kepala, benaran bertatapan langsung dengan tatapan mata Chris.

Matanya yang sungguh gelap, sama sekali tidak dapat kelihatan seberapa dalam, aku juga tidak dapat kelihatan suasana hatinya di balik mata yang gelap itu.

Tapi dia semakin tenang, aku semakin sakit hati.

Aku juga bukan orangnya yang selalu bersabaran, tidak tahan lagi bersuara: “Chris, kamu benaran ingin membantu jaminannya kah?”

Chris masih menggunakan tatapan yang gelap dan tidak jelas memandangi aku, tidak berbicara.

Dengan tegangnya aku menantap dia, berkata: “Dia ingin membunuhku, kamu tahu kah?”

Chris sedikit mengerut kening, tetap tidak bersuara.

Saat ini hatiku sangat sakit dan kecewa, dengan suara kecil berkata: “Meskipun tahu dia ingin membunuh aku, kamu masih mau membelanya kah?”

Chris mendengarnya, pelan-pelan menghela napas.

Tapi suara tipis helaan napasnya, serasa seperti palu yang berat, sekuat-kuatnya memukul di dadaku.

Aku rasa aku sudah tahu jawaban dia.

Beneran, satu detik kemudian, dia berkata: “Maaf…”

Suara yang lembut, tapi arti yang diungkapkan benaran sangat kejam.

Air mataku tidak dapat ditahan lagi, mengalir turun terus.

Steven Shen menarik aku mundur kebelakang, satu tinjuan sudah berayun kearah Chris, mulutnya penuh dengan amarah: “Brengsek, kamu masih lelaki bukan?! Membully gadis yang tidak tahu apa-apa, keahilan apa itu!”

Chris tidak menghindari, hanya mengerut kening menatapnya.

Kepalan tangan Steven Shen akhirnya juga tidak jatuh.

Karena disini tempat Tim investigasi, dia juga adalah pegawai sini, tidak diperbolehkan untuk kerusuhan, sehingga tidak tunggu pengawal di belakang Chris turun tangan, teman tim investigasi sudah menghentikannya.

Kebetulan Erick dari luar masuk.

Dia langsung memisahkan Steven Shen, berkata: “Kamu disini marah-marah apa, belum dapat bukti adalah kita yang tidak mampu! Lagian Chris bersama dengan siapa, suka siapa, membully siapa, apa hubungannya dengan kamu?! Kamu jangan lupa kamu adalah Forensik tim investigasi, yang harus kamu lakukan itu adalah mencari bukti, bukan melanggar hukum, disini berusuh dengan warga negara.”

Walaupun dia sedang mengajar Steven Shen, tapi kata-katanya kurang lebih ada sedikit maksud menyindir Chris.

Chris tidak bersuara, ekspresi wajah tidak ada perubahan sama sekali, tidak keihatan sedang memikirkan apa.

Hati aku sedikit tidak puas.

Karena suka padanya, karena dia adalah penyelamat aku, jadi meskipun hati bagaikan pisau, aku juga tidak dapat berkata kata yang kejam padanya.

Tapi sindiran Steven Shen dan Erick, sebenarnya mereka sudah bantu aku melampiaskan.

Terus terang, aku sedikit benci sikap acuh tak acuh dak ketidakpeduliannya itu, kata-kata menyesel, emang dapat menutup kerugian bagi aku?”

aku juga punya harga diri.

Dulunya demi dapat bersamanya, walau berhadapan dengan Jade, ataupun masalah yang dicari oleh Bibi Zhou dan Weny, aku pun bisa dapat menerimanya semua, beberapa kali punya penghinaan dan cedera, aku selalu memaksa diri sendiri untuk melewatinya.

Aku selalu membagaikan dia sebagai lelaki seumur hidupku, tapi akhirnya berganti dengan hasil yang demikian.

Aku benaran idiot…

Kepikiran masa-masa yang manis dan indah, hati aku semakin sakit.

Aku tidak lagi memperdulikan disini tempat umum, tidak tahan berdekat kearah Chris, gigit gigi berkata: “Kalau kamu begitu suka sama Janice, kenapa masih datang mengangguku? Kalau bukan kamu yang ingin aku menjadi kartu blokir panah kamu, tapi dibelakang kamu bermesraan dengannya, aku bisa mengerti. Karena semua ini aku yang mengutang padamu, kamu sudah membantuku banyak kali, aku jadikan ini sebagai balas budi. Tapi kamu…kamu…”

Pembicaraan belum selesai bicara, air mata aku muncul dan mengalir terus.

Saat menerima dia sebagai kartu blokir panahnya, aku benaran hanya jadikan sebagai pembalasan budi.

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu