My Superhero - Bab 521 Aku Datang Menjemputmu

Saat ini, bermunculan berbagai macam pemikiran didalam otakku.

Haruskah aku menemui dia?

Atau aku berpura-pura tidak mengetahui semuanya, dan membuat dia datang sia-sia kemari?

Aku ragu beberapa saat, berkata: “Angel, aku ingin menemui dia.”

Karena dia sudah datang kemari, anggap saja ini adalah kesempatan yang bagus, aku bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk membicarakan masalah ini.

Angel menggenggam tanganku dengan erat, dia berkata dengan ragu: “Kamu.........apa kamu yakin?”

Aku menganggukkan kepala dengan bersungguh-sungguh.

Menghindar bukanlah cara yang baik, tidak peduli ini adalah salah paham atau bukan, aku tetap harus bertemu dengannya dan mengatakan masalah ini dengan jelas, barulah bisa mengatasi masalah ini.

Angel berkata: “Kalau begitu aku suruh Steven untuk membiarkan dia masuk........”

Perkataannya belum selesai diucapkan, lalu datanglah seorang pembantu yang berlari mendekat, dia berkata dengan terburu-buru: “Nyonya, celaka, Tuan berkelahi dengan seseorang di depan pintu gerbang!”

Perkataan pembantu itu membuat Erick Tao terkejut, dia menengadahkan kepala melihat ke arah kami.

Bahkan Tuan Huang dan istrinya yang sedang menemani anak perempuannya di lapangan kuda pun melihat ke arah kami.

Aku dan Angel saling bertatapan mata.

Steven Shen pasti berkelahi dengan Chris Zhou, dan aku meyakini pasti Steven Shen yang memulai perkelahian ini, dia adalah orang yang mudah meluapkan emosi, sekalinya dia tahu kalau Chris Zhou berbuat salah padaku, Steven Shen pasti tidak akan ramah padanya.

Aku sontak diam-diam merasa khawatir.

Jika mereka benar-benar berkelahi, Steven Shen pasti tidak akan bisa mengalahkan Chris Zhou, tetapi aku merasa kali ini Chris Zhou mungkin tidak akan memukul balik........

Saat itu juga aku entah khawatir pada Steven Shen atau khawatir pada Chris Zhou.

Angel terlihat ingin pergi melihat bersamaku, dia menarik tanganku, berkata: “Ayo, kita pergi lihat mereka.”

Saat ini pembantu itu membuat Erick Tao mendekati kami, dia melihat aku dan Angel, bertanya: “Ada masalah apa?”

Angel melihat ke arahku, sepertinya dia ragu ingin memberitahu Erick Tao atau tidak.

Ekspresi wajah Erick Tao tidak berubah, dia berkata: “Aku pergi bersama kalian melihat dia.”

Dia ingin menemui Chris Zhou, aku juga tidak bisa melarangnya, apalagi aku dan dia sudah tidak memiliki hubungan apapun, aku pun tidak takut Chris Zhou salah paham, kemudian aku menganggukkan kepala.

Saat kami berjalan sampai di depan pintu gerbang, Steven Shen masih memukul Chris Zhou, sedangkan Chris Zhou masih berdiri disana dan tidak bergerak sedikit pun, dia membiarkan Steven Shen memukuli tubuhnya.

Ternyata hanya Steven Shen seorang diri memukuli Chris Zhou.

Aku melihat dia setiap kali melakukan pukulan yang sangat kuat, aku sontak khawatir melihat Chris Zhou, entah apakah dia terluka atau tidak.

Kebetulan Chris Zhou juga sedang melihat ke arahku.

Tatapan matanya tajam, didalam matanya tersirat berbagai macam perasaan yang tidak aku mengerti.

Aku terdiam sejenak, lalu aku berlari mendekat dan mencegah Steven Shen, berkata: “Kak Steven, sudah cukup.”

Barulah saat ini Steven Shen berhenti memukulinya.

Dia merapikan kerah bajunya, lalu berkata dengan kasar: “Tidak disangka ternyata Tuan muda Chris masih memiliki harga diri datang kesini menemui Viona, pukulan hari ini hanya sekedar pembuka, jika kamu masih muncul di hadapanku, aku akan memukulimu hingga babak-belur, jika tidak maka jangan panggil aku Steven!”

Aku: “........................”

Dia kenapa begitu sabar menahan pukulan Steven Shen, bahkan hingga Steven Shen mengucapkan perkataan semacam itu.

Angel mencegah Steven Shen: “Sudah, biarkan Chris masuk.”

Steven Shen segera berkata: “Tidak boleh, aku tidak mengijinkan dia masuk kedalam rumahku!”

Aku: “.............................”

Angel menghela napas, berkata: “Tidak usah pedulikan dia, semuanya masuk saja.”

Dia pada akhirnya mengatakan kalimat itu sambil melihat ke arah Chris Zhou.

Kali ini Chris Zhou datang seorang diri, dia tidak diikuti oleh Anin dan Andy, juga tidak diikuti oleh pengawal.

Mendengar perkataan Angel tadi, Chris Zhou masih belum melangkahkan kaki, dia masih berdiri disana sambil terus melihatku.

Aku melihat ke arah dia.

Tatapan matanya dari awal hingga akhir berhenti di bagian wajahku yang terluka, ekspresinya sangat sulit ditebak, tidak memperlihatkan perasaan apapun.

Dadaku sontak terasa sedikit sesak, aku memiringkan badan, aku tidak ingin dia melihat wajahku.

Pandangan matanya terhenti, lalu berpandangan denganku.

Aku berkata dengan suara pelan: “Masuk saja dulu.”

Dia menundukkan mata, lalu menjawab ‘iya’.

Steven Shen masih merasa marah, dia menyuruh pengawal untuk menghalangi Chris Zhou, tapi kemudian Angel mencegahnya.

Chris Zhou mengikutiku, dia berjalan masuk kedalam rumah sambil terdiam.

Saat sampai di depan pintu, dia melihat kursi roda Erick Tao.

Erick Tao menengadahkan kepala melihat Chris Zhou, berkata sambil tersenyum: “Tuan Chris, sudah lama tidak jumpa.”

Ekspresi wajah Chris Zhou tidak berubah, dia menganggukkan kepala, lalu berkata: “Lama tidak jumpa.”

Tatapan mata mereka saling berpandangan, kemudian saling mengalihkan pandangan, pandangan mereka tidak terlihat sedang saling membenci.

Aku sontak diam-diam merasa lega.

Setelah sampai di ruang tamu, Angel segera menyuruh pembantu menyuguhkan teh.

Chris Zhou berkata: “Aku ingin berbincang dengan Viona terlebih dahulu, bolehkah?”

Angel menggunakan kode lirikan mata untuk menanyakan pendapatku.

Aku berkata dengan suara pelan: “Kita pergi ke ruang istirahat saja.”

Steven Shen berteriak, dia menolak sambil berkata: “Katakan saja disini, biar semua orang mendengarnya.”

Aku merasa sedikit pasrah, sontak membelalakkan mata padanya.

Dia juga membelalakkan mata padaku: “Kenapa, aku ini kakak sepupumu, apa aku tidak boleh mendengarnya?”

Aku: “.....................”

Meskipun aku tahu dia melakukan ini demi kebaikanku, juga demi ketidakadilan terhadapku, tetapi kelakuan dia ini sangat tidak masuk akal, aku benar-benar merasa sedikit canggung.

Untungnya Angel membantah perkataan dia: “Kamu temani Erick pergi ke halaman belakang saja, dokter Huang sekeluarga juga sedang ada disana, mereka juga adalah tamu kita, kamu harus menyambutnya dengan baik.”

Steven Shen terpaksa menyetujuinya.

Tatapan mata Erick Tao melihat ke arah aku dan Chris Zhou, dia ragu sejenak, tapi pada akhirnya dia tidak mengatakan apapun.

Aku dan Chris Zhou pun berjalan menuju ruang istirahat.

Steven Shen di belakang kami berteriak: “Viona, kamu harus berpikir jernih, jangan sampai tertipu dan luluh oleh perkataan dia!”

Aku: “..........................”

Meskipun perkataannya ini mengarah pada Chris Zhou, tetapi dia tidak seharusnya mengatakannya di hadapan Chris Zhou kan?

Aku tidak mempedulikan dia, apalagi aku tahu kalau Angel pasti memiliki cara untuk menangani dia.

Setelah masuk ke ruang istirahat, hatiku mulai terasa berat, entah harus bagaimana menghadapi Chris Zhou.

Dia juga tidak bicara apapun, dia hanya menundukkan kepala melihat aku.

Aku sedikit tidak berani berpandangan mata dengannya, aku menundukkan mata, lalu terdiam.

Entah selang berapa lama, dia perlahan-lahan berjalan mendekatiku.

Aku ingin berjalan mundur ke belakang, tetapi saat ini aku berdiri di belakang pintu, jadi aku pun tidak bisa mundur lagi.

Dia sudah menghentikan langkah kakinya di depanku, seolah menempel ke tubuhku, wangi peppermint yang khas dari tubuhnya ini menyebar di hidungku.

Dadaku terasa sesak, tubuhku terasa tegang, aku berdiri sambil bertingkah tidak keruan.

Dia menyebut namaku dengan suara pelan: “Viona.”

Suaranya ini seolah menyiratkan sebuah penyesalan yang sangat besar, rasa bersalah yang sangat besar, juga perasaan yang sangat mendalam...........itu membuat hatiku perih.

Aku akhirnya menengadahkan kepala, saling berpandangan dengannya.

Didalam bola matanya hanya ada pantulan dari wajahku.

Aku menghirup napas dalam-dalam, menahan kepedihan di hatiku, saat aku ingin mengatakan sesuatu, aku malah menyadari bahwa aku tidak bisa mengucapkan satu kata pun.

Chris Zhou mengulurkan tangan, mengelus cadar yang ada di wajahku, dia berkata dengan tenggorokannya yang parau: “Disini............apa kamu disini merasa lebih baik?”

Aku tidak menjawabnya, aku terdiam sambil menatap dia beberapa saat, lalu berkata: “Kamu........apa kamu akan menikah?”

Ekspresinya sedikit berubah.

Hatiku terasa sangat berat hingga terjatuh kedalam lubuk hati yang paling dalam.

Jadi, dia benar-benar akan menikah dengan Belinda Ye?

Aku sebenarnya masih tidak percaya, tidak peduli bagaimana, aku tidak percaya dia bisa menikah dengan Belinda Ye tanpa bercerai denganku terlebih dahulu.

Sehingga aku barusan sengaja bertanya padanya, itu karena aku berharap dia memberikan jawaban tidak mengakui itu kepadaku.

Tetapi dia malah terdiam............

Air mataku saat itu juga jatuh menetes: “Jadi kedatanganmu kali ini adalah untuk bercerai denganku, benarkah?”

Jika bukan begitu, aku pun tidak bisa memikirkan alasan lain dari kedatangannya ini, dia pasti masih memiliki moral, sehingga dia datang kemari untuk mengajukan perceraian denganku terlebih dulu, lalu barulah dia menikahi Belinda Ye.

Jari tangan Chris Zhou masih berada di wajahku.

Dia menatapku dalam-dalam, suaranya semakin parau: “Tidak, aku datang untuk menjemputmu.”

Aku termangu.

Tangannya yang ada di wajahku itu terjatuh ke lengan tanganku, dia menggenggam tanganku, berkata dengan suara pelan: “Sayang, aku hanya ingin bersamamu.”

Air mataku menetes semakin deras.

Dia..........dia datang bukan karena ingin bercerai denganku, dia berkata bahwa dia ingin menjemputku..........dia berkata bahwa dia hanya ingin bersamaku.............

Aku merasa hatiku seolah berbunga-bunga.

Tetapi dengan cepat perasaan itu aku lenyapkan.

Karena aku teringat banyak hal.

Diantara aku dan dia bukan hanya dihalangi oleh masalah Belinda Ye..............

Lalu aku perlahan-lahan melepaskan genggaman tangannya, berkata: “Ibumu.......apakah dia sudah membaik?”

Berdasarkan peraturan hukum, seseorang yang memiliki gangguan kejiwaan, tidak akan dikenakan hukuman.

Tetapi hatiku sebenarnya sulit menangani ini, pokoknya aku sementara ini tidak bisa memaafkan Ibu Zhou, meskipun karena dia memiliki gangguan kejiwaan.

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu