My Superhero - Bab 752 Kamu Sedang Membantu Viona Untuk Memfitnahku

Aku mengangkat kepalaku dan menatapinya.

Di dalam matanya tersirat kesedihan, kecemasan, dan juga rasa bersalah.

Pandanganku kosong.

Dia mengulurkan lengannya, dengan lembut dia menyibak rambut di atas bahuku ke belakang telingaku dan mengatakan : “Kamu memintaku untuk tidak mencemaskan Sandra… Tapi dia telah menyakitimu… Apakah kamu merasa kalau aku tidak akan mencemaskanmu?”

Apakah ternyata dia memberitahuku, dibanding mencemaskan Sandra Qin, dia lebih mencemaskan aku?

Rasa manis mencuat di dalam hatiku, rasa tegang pun langsung hilang, tidak bisa menahan senyuman, aku berkata : “Tidak apa-apa, tidak terjadi apa-apa denganku.”

Sambil berbicara, aku juga mengangkat lenganku dan menggenggam telapak tangannya yang masih berada di dahiku.

Dia menarikku mendekat, kehangatan telapak tangannya memasuki hatiku, membuat aku merasa semakin hangat.

Kami pun terdiam.

Setelah beberapa saat, dengan pelan dia menghela napas, dan mengatakan : “Mendengar kabar kalau kamu telah diserang, hatiku langsung terasa amat sakit… awalnya aku ingin pulang dan menemui kamu, namun Philip mengatakan kalau mereka telah menangkap pelaku itu, dan menyuruhku untuk tidak usah cemas, aku baru bisa tenang. Sebenarnya aku berencana untuk menemuimu malam ini… Kamu tidak tahu betapa cemasnya aku kepadamu.”

Suaranya begitu dalam dan lembut, pandangan matanya yang lembut hampir menitikkan air mata.

Aku bisa merasakan jantungku berdebar dengan kencang, tidak bisa menahan keinginan untuk mendekat, dengan pelan aku berkata : “Tidak usah cemas, aku benar-benar tidak apa-apa”

Dia mengiyakan, lalu menggenggam erat tanganku dan terus memandangiku, seakan-akan aku adalah harta karun baginya.

Wajahku sedikit merah merona, setelah sesaat berpikir, aku menjinjitkan ujung jari-jari kakiku, lalu mengecup pipinya dan berkata : “Apa sudah kamu rasakan, aku sekarang aman-aman saja.”

Sesaat dia memandangku dengan dalam, tiba-tiba lengan panjangnya mendekat dan mendekapku ke dalam pelukannya.

Aku bisa mendengarkan jantungnya yang berdetak kencang dari dadanya, dan mencium aroma tubuhnya yang tidak asing, terasa amat damai di dalam hatiku.

Sambil membelai rambutku, dia berkata : “Jika abang sepupu berbuat kasar kepada Sandra, aku tidak akan menghalanginya, dia berniat untuk mencelakaimu, aku juga tidak akan memaafkannya… tetapi, anak didalam perutnya itu tidak bersalah, dia juga sudah menyelamatkanku… aku akan membiarkan dia melahirkan dulu, baru bikin perhitungan dengannya…” Dia terhenti sebentar dan menggenggam wajahku, dengan ekspresi bersalah dia mengatakan : “Maafkan aku Viona, aku tidak bisa membalaskan dendammu sekarang.’

Terdiam aku bertatapan dengan dia.

Tersirat rasa bersalah di dalam matanya, sepertinya, sikapnya terhadap Sandra Qin tidak ada unsur kasih sayang, dan dia benar-benar merasa kalau aku telah disakiti.

Aku merasa terharu, sekali lagi bersandar di bahunya, mengatakan : “Jangan salahkan dirimu sendiri, tidak apa-apa, aku mengerti kok.”

Di satu sisi ada istrinya, di sisi lainnya ada penyelamat hidup baginya, Chris Zhou yang berada di tengah juga merasa bingung.

Sebenarnya, jika bukan karena petunjuk yang terputus di Kevin Qin dan Janice Qin yang belum berhasil tertangkap di sana, aku juga tidak akan menyetujui Steven Shen untuk menemui Sandra Qin, karena aku tidak ingin Chris Zhou direpotkan oleh kedua belah pihak.

Hanya saja sekarang tidak ada jalan keluar lain dan harus mendapatkan titik terang dari permasalahan ini, kalau tidak, kemungkinan aku akan diserang lagi suatu saat.

Lagipula , hubungan apa yang dimiliki oleh Sandra Qin dan Janice Qin, kami masih belum tahu, apakah Sandra Qin hanya berselisih dengan aku sendiri saja atau dia berselisih dengan Maxi juga atau mungkin juga dengan anggota keluarga Zhou, kami masih belum jelas mengetahuinya…

Permasalahan ini sangat berbahaya jika tidak diusut dengan jelas.

Sandra Qin yang berniat membunuh aku, namun aku tidak berencana untuk melawannya juga tidak berencana untuk membalas dendam terhadap dia, hanya berencana memintanya untuk menjelaskan semua permasalahan ini, aku merasa sudah cukup baik terhadap dia.

Berpikir sampai ke sini, aku berkata : “Chris, walaupun Sandra telah menyelamatkanmu, namun dia berniat untuk mencelakai aku, dan aku sekarang juga tidak berencana untuk membalas dendam… Bukankah ini bisa dibilang kita sudah imbang?”

Chris Zhou ternyata tidak memikirkan hal ini, dia termangu.

Aku memeluk pinggangnya sambil berkata : “Apakah karena dia sudah menyelamatkan nyawamu, maka dia bisa terbebas dari semua kejahatan yang telah dia perbuat? Sekarang adalah masa di mana hukum yang mengatur masyarakat, bukan berarti dia telah mendapatkan kartu emas kebal hukum setelah menyelamatkan nyawa seseorang, yang pastinya, jika dia mencelakai orang, maka dia harus menerima tuntutan hukum.”

Chris Zhou terdiam sambil memelukku, setelah beberapa saat, dia menghela napasnya lagi dan berkata : “Benar apa yang kamu katakan, ada permasalahan yang tidak bisa dibenarkan begitu saja, jika dia ingin mencelakai orang, tentu tidak diperbolehkan.”

Di dalam hati, aku merasa sangat gembira melihat dia mengerti dengan apa yang aku katakan.

Aku hanya takut dia tidak bisa melewati ambang di hatinya, dia selalu menuruti Sandra Qin, bagaimana jika Sandra Qin suatu saat akan mencelakai aku dengan kartu emasnya itu, atau juga bagaimana kalau dia terus-terusan berbuat kejahatan?

Apakah Chris Zhou dan keluarga Zhou akan terus-terusan membereskan kekacauan yang dia perbuat?

Aku tiba-tiba teringat dengan bibi Linda Zhou, karena semasa kecil dulu Chris Zhou berhutang budi kepada bibi Linda Zhou, makanya setelah tumbuh besar Chris Zhou selalu menghormati dan mematuhi bibi Linda Zhou.

Situasi Sandra Qin sangat mirip dengan situasi bibi Linda Zhou, takutnya Chris Zhou akan selalu mematuhi Sandra Qin seperti sebelumnya.

Memikirkan hal ini, aku sekali lagi menekankan kepadanya : “Chris, aku bersungguh-sungguh, bagaimana jika dengan statusnya sebagai penyelamat nyawamu, dia terus-terusan ingin mencelakai aku, juga ingin mencelakai Maxi juga kakek dan mereka semua? Apakah kamu akan terus bertoleransi terhadap dia?”

Chris Zhou menyipitkan matanya, sepertinya dia terkejut dengan perkataanku, dia membisu untuk beberapa saat.

Tidak tahu apa yang dia pikirkan di dalam hati, takut perkataanku telah kelewatan dan membuatnya merasa tidak nyaman, seketika aku langsung mengatakan : “Sekarang kita cegah dia dulu, biarkan dia tahu bagaimana sikapmu, agar kedepannya dia sedikit tidak berani berbuat macam-macam, aku rasa akan lebih bagus seperti itu.”

Chris Zhou menganggukkan kepalanya, mengatakan : “Apa yang kamu katakan itu benar.”

Aku berkata : “Jadi biarkan dia berbincang-bincang dengan abang sepupu.” terhenti sebentar, lanjut aku, “Kamu tenang saja, abang sepupu sudah berjanji kepadaku, tidak akan terjadi apa-apa dengan anaknya.”

Chris Zhou menurunkan kelopak matanya, sambil menatapku dalam dia mengatakan dengan lembut : “Viona, kamu jangan takut aku akan marah, jika kamu benar-benar membalas dendam kepada Sandra, aku juga tidak akan marah, karena sesungguhnya dia duluan yang berbuat jahat kepadamu, dia duluan yang main tangan.” Wajahnya tampak tenang, melanjutkan : “Jika siang ini rencana Kevin berhasil… Kemungkinan sesuatu akan terjadi denganmu… Aku pun ketakutan jika memikirkan hal itu…”

Melihat dia yang tidak memihak kepada Sandra Qin, aku pun merasa tenang.

Sekali lagi aku mengecup pipinya dan berkata : “Jangan takut, jangan takut, aku tidak apa-apa.”

Ujung jari-jemarinya dengan lembut membelai wajahku, terdiam.

Sambil mengusap-usap bahunya, aku berkata : “Kalau begitu aku akan pergi untuk melihat situasi abang sepupu dan Sandra, boleh kah?”

Chris Zhou mengiyakan : “Boleh, aku temani kamu pergi.”

Jika Sandra Qin bersikeras tidak mau mengakui, aku rasa Chris Zhou harus maju dan memperingatkannya, setidaknya itu akan membuktikan kalau Chris Zhou tidak akan selalu berpihak kepadanya.

Kami berdiri di depan pintu kamar pasien, dan tidak masuk ke dalam, terdengar percakapan Steven Shen dengan Sandra Qin dari dalam.

Kedengarannya Sandra Qin sedang terisak menangis, dan dengan nada tinggi dia mengatakan : “Kamu adalah abang iparnya Viona, tentu kamu akan berpihak dengan Viona, sekarang kamu sedang membantu Viona untuk memfitnahku, aku tidak mau berbicara denganmu… panggilkan Chris ke sini, aku menginginkan dia berada di sini…”

Dia mungkin berpikir kalau Chris Zhou berada di sana, maka Steven Shen tidak akan berani bermacam-macam dengan dia.

Steven Shen tersenyum sinis : “Sudah ada buktinya, kamu masih mengatakan kalau aku memfitnah kamu? Apakah perlu aku perlihatkan buktinya?”

Suara Sandra Qin sedikit mengecil, namun masih dengan nada yang tidak terkontrol ia berkata : “Omong kosong, aku ingin melihat bukti apa yang kalian palsukan untuk menjebak aku.”

Dia bersikeras kalau Steven Shen sedang memfitnah dia, dan alasannya adalah karena Steven Shen merupakan abang sepupuku, tentu saja dia akan membantuku.

Tidak bisa dipungkiri kalau dia lumayan cerdik, jika kami tidak memiliki bukti yang kuat, kemungkinan strateginya akan berhasil.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu