My Superhero - Bab 136 Dia Bilang: “Masuk Ke Mobil.” (1)

Gawat….Aku sudah mengacaukan laboratorium, pasti menyusahkan Guru Tang juga…..yang pasti ini sangat gawat….

Pantas saja walaupun Steven Shen sudah menolongku sebelumnya, dia tetap bersikap dingin.

Aku menghela napas ringan, bukan karena kritikan dari Steven yang membuatku tidak enak, tapi karena aku merasa aku sudah mengecewakan Guru Tang.

Dia selalu saja melindungiku, tapi aku selalu menyusahkannya.

Kedua kakak kelas yang berdiri di samping terlihat puas atas penderitaan orang lain.

Siapa sangka Steven Shen malah memandang sinis mereka berdua dan Kakak Kelas Jiang, berkata: “Aku sedang membicarakan kalian bertiga. Apa kalian punya bukti, jika tidak ada, dengan mempermalukan teman sendiri, bisa merasa hebat dan bangga?”

Aku tersontak menatapnya.

Dia….ternyata tidak sedang membicarakanku?

Raut wajah Kakak Kelas Jiang dan kedua kakak kelas lainnya langsung berubah.

Wajah Steven Shen datar tak berekspresi, berkata: “Menuduh orang tanpa pandang bulu, apakah ini yang nama nya kualitas mahasiswa Perguruan Tinggi Kedokteran Universitas Imperial?” Dia berbalik ke arah Guru Tang, berkata, “Anda berhati-hatilah, jangan sampai membiarkan masalah ini

berkepanjangan, jika tidak nanti aku tidak akan punya muka lagi untuk mengaku sebagai lulusan dari Perguruan Tinggi Kedokteran Universitas Imperial.”

Guru Tang memandangi mereka dengan tatapan datar, tidak ada berkata apapun.

Steven Shen berkata: “Ku lihat mereka merasa iri dengan perhatian yang anda berikan kepada Viona, tapi mereka tidak berpikir, jika mereka menuangkan semua ide kalian ke dalam eksperimen, kalian pasti bisa melebihi Viona. Kelakuan mereka tidak bagus, mungkin anda bisa menyuruh mereka pergi, supaya tidak terjadi lagi masalah yang menyusahkan anda."

Pembicaraan ini mulai terdengar serius.

Kakak Kelas Jiang dan kedua kakak kelas lainnya berubah menjadi pucat, dengan panik menatap Guru Tang.

Seorang guru berhak memutuskan murid mana yang harus pergi, di tambah lagi Guru Tang bukanlah seorang guru doktoral biasa, dia juga seorang pemimpin yang sangat di hormati dalam dunia kedokteran, dia juga mempunyai reputasi tinggi secara international, jika tidak disetujui olehnya, maka mereka jangan berpikir masih bisa tinggal di sini.

Guru Tang memandang mereka bertiga dengan tatapan yang tidak bisa di tebak, di tambah lagi dia tidak banyak berbicara.

Dia hanya menoleh ke Steven Shen, berkata: “Baiklah, bukankah kamu punya urusan darurat, cepat pergi selesaikan.”

Dengan cemberut Steven Shen berkata: “Aku jarang bisa datang menemui anda, anda malah menyuruhku pergi?”

Dia berbicara sambil memeluk lengan Guru Tang, seperti sedang bermanja-manja.

Aku pun tercengang.

Ini pertama kalinya aku melihat Steven Shen yang seperti ini, seperti seorang anak yang memelas untuk mendapatkan permen, sangat kekanak-kanakan.

Tetapi kelihatan jelas, hubungan nya dengan Guru Tang sangat baik.

Kemudian dia berulah lagi di hadapan Guru Tang, barulah keluar tawa, kemudian kembali menatap dingin Kakak Kelas Jiang dan kedua kakak kelas lainnya, dan memberi peringatan: “Lain kali jangan sampai aku melihat kalian mengganggu Viona lagi.”

Wajah Kakak Kelas Jiang dan lainnya sudah tidak enak di lihat, semuanya tidak berani bersuara sedikitpun.

Steven Shen berdengus, dan berjalan keluar.

Saat melewati samping ku, tiba-tiba dia mendekati telingaku, berbisik: “Ingat, kamu berhutang padaku sekali!”

Selesai berbicara, dia keluar berjalan keluar dengan langkah besar seperti seorang bodyguard.

Aku tidak tahu harus tertawa atau menangis, tapi aku bersyukur dia sudah membelaku.

Saat menoleh Kakak Kelas Jiang dan kedua kakak kelas itu, mereka masih berdiri tidak bergerak dari tempat mereka semula, mereka terlihat malu dan canggung, aku langsung merasa lega.

Guru Tang tidak menggubris yang lainnya, pandangan nya mengarah kepadaku, berkata: “Ikut denganku.”